13
III. METODE PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian ini dilakukan di tiga greenhouse milik PT. Alam Indah
Bunga Nusantara, Cipanas, Cianjur pada bulan Mei - Juni 2007. B. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan yang digunakan adalah: • Greenhouse
Greenhouse yang digunakan dalam penelitian ini bertipe tunnel yang
telah dimodifikasi sebanyak satu buah. Konstruksi utama greenhouse menggunakan bahan pipa galvanis berukuran 2 inch dan penutup
transparan poliethylene PE dengan UV stabilizer setebal 0.0027 m. Greenhouse
ini mempunyai panjang 60 m, lebar 8.5 m, dan tinggi di tengah hingga atap 3.70 m. Bagian atap hasil modifikasi terbuat dari besi
pipa dengan panjang 60 m, lebar 1.2 m, dan tinggi 0.7 m. Ventilasi atap ditutupi dengan screen mesh. Bagian depan dan belakang greenhouse
ditutupi dengan paranet hitam. Di dalam greenhouse ditanami tanaman krisan yang berumur 4 minggu. Gambar teknik greenhouse tipe tunnel
yang dimodifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1. Sebagai pembanding, digunakan juga greenhouse tipe tunnel sebelum
dimodifikasi dan greenhouse tipe sere. Greenhouse tipe tunnel sebelum dimodifikasi mempunyai panjang 60 m, lebar 8.5 m, dan tinggi di tengah 3
m. Di dalam greenhouse ditanami tanaman krisan yang berumur 2 minggu. Gambar teknik greenhouse tipe tunnel sebelum dimodifikasi dapat dilihat
pada Lampiran 2. Sedangkan greenhouse tipe sere merupakan multispan greenhouse
dengan lima span. Konstruksi greenhouse menggunakan kayu. Panjang greenhouse 58 m, dengan lebar 32 m. tinggi greenhouse 3 m
dipinggir dan 4.5 m di tengah. Atap dan dinding setinggi 2 m ditutupi plastik UV. Dinding greenhouse dari ketinggian 2 – 3 m serta lubang pada
bagian atap selebar 0.40 m ditutupi kawat kasa dengan diameter anyaman 1 mm
2
sebagai lubang ventilasi.
14 2. Alat yang digunakan adalah:
• Meteran Meteran digunakan untuk mengukur dimensi greenhouse.
• Termometer bola basah dan bola kering Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu di dalam greenhouse
tipe tunnel sebelum dan setelah modifikasi, serta greenhouse tipe sere. • Termokopel dan Hybrid recorder
Termokopel digunakan untuk mengukur suhu udara di dalam greenhouse
tipe tunnel yang telah dimodifikasi. Termokopel tersebut dihubungkan dengan hybrid recorder dengan tujuan agar data
pengukuran terekam dan dapat langsung dicetak sesuai dengan set waktu yang telah ditentukan. Hybrid recorder yang digunakan yaitu
hybrid recorder Merk Yokogawa, di set dalam satuan
o
C. • Luxmeter
Luxmeter yang digunakan adalah luxmeter Merk Extech, dengan menggunakan satuan foot-candle fc Luxmeter digunakan untuk
mengukur intensitas cahaya di dalam greenhouse. • Anemometer digital
Anemometer yang digunakan adalah anemometer digital Merk Smart Sensor. Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan angin di dalam
greenhouse dan diset pada satuan ms.
• Psychrometric Chart Psychrometric Chrat
digunakan untuk mendapatkan data kelembaban relatif udara
• Stasiun Cuaca Weather Station Weather Station
adalah stasiun cuaca mini model 26700 RM Young yang terdiri dari sensor kecepatan dan arah angin anemometer, sensor
suhu dan kelembaban, sensor tekanan udara barometer, dan sensor radiasi matahari pyranometer. Sensor ini dihubungkan pada translator
dan nilai hasil dari pengukuran dapat ditampilkan lewat layar display. Setiap sensor melakukan pengukuran setiap detik. Satuan pengukuran
dapat diset sesuai kebutuhan pemakai. Pada penelitian ini, sensor suhu
15 diset dalam satuan
o
C, kecepatan angin dalam satuan ms, arah angin dalam satuan derajat, tekanan udara dalam milibar, dan kelembaban
udara dalam persen. • PC Personal Computer
PC dihubungkan dengan display yang berfungsi untuk menyimpan data hasil pengukuran dari weather station.
C. TAHAPAN PENELITIAN 1. Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yang didapatkan dari pengamatan langsung, dan studi literatur.
a. Data primer meliputi: • Suhu udara di dalam dan di luar greenhouse
Pengukuran suhu udara di dalam greenhouse dilakukan dengan menggunakan termokopel yang dihubungkan dengan hybrid
recorder , serta termometer bola basah dan bola kering. Termokopel
yang diperlukan sebanyak 5 buah yang diletakkan di 5 titik pengukuran pada greenhouse tipe tunnel yang dimodifikasi. Titik-
titik pengukuran dapat dilihat pada Gambar 6. Sedangkan, termometer bola basah dan bola kering yang diperlukan sebanyak 3
buah yang diletakkan di tengah-tengah bangunan pada greenhouse tipe tunnel sebelum dan setelah modifikasi, dan greenhouse tipe sere.
Suhu udara di luar greenhouse diukur menggunakan sensor suhu yang terdapat pada weather station. Pengukuran dilakukan setiap
setengah jam sekali dari pukul 07.30 sampai 17.30. • Kecepatan angin
Kecepatan angin di dalam greenhouse diukur dengan menggunakan anemometer digital. Pengukuran dilakukan pada 3 titik, yaitu di
bagian atap sebelah kanan dan kiri serta di depanbelakang bangunan
. Titik-titik pengukuran dapat dilihat pada Gambar 6.
Di luar greenhouse, kecepatan angin diukur menggunakan sensor
kecepatan udara yang terpasang pada weather station. Pengambilan
16 data dilakukan setiap setengah jam sekali dari pukul 07.30 – 17.30
WIB. • Intensitas cahaya
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan luxmeter sebanyak 2 buah. Alat ini diletakkan tepat diatas tanaman, sehingga dapat
diketahui besarnya intensitas cahaya yang diterima di dalam greenhouse
. Titik-titik pengukuran dapat dilihat pada Gambar 6. Pengukuran dilakukan dari pukul 07.30 – 17.30 WIB dengan interval
setiap setengah jam.
Tampak depan 0.7 m
3 m 5 m 25 m 25 m 5 m 5 m 25 m 25 m 5 m
Tampak samping kanan Tampak samping kiri
Ket: 1 = Termokopel di Barat 6 = Anemometer di Selatan
2 = Termokopel di tengah greenhouse 7 = Anemometer di Utara
3 = Termokopel di Timur 8 = Anemometer dalam greenhouse
4 = Termokopel di Selatan 9 = Luxmeter di tengah greenhouse
5 = termokopel di Utara 10 = Luxmeter di Timur
Gambar 6. Titik-titik pengukuran pada greenhouse tipe tunnel yang telah dimodifikasi.
1 2
3 4
5 1
2 3
6 7
9 10 9
10
17 • Dimensi greenhouse
Data yang dikumpulkan meliputi panjang, lebar, tinggi greenhouse, tinggi ventilasi atap, serta jarak antar bangunan.
b. Data sekunder meliputi data kelembaban relatif udara, dan tipe greenhouse
. 2. Pengolahan dan Analisa Data
a. Pengolahan Data • Data-data hasil pengukuran suhu, kelembaban udara, intensitas
cahaya, dan kecepatan angin yang diperoleh diolah dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel untuk memperoleh
grafik hubungan antara lingkungan mikro dan waktu. Dari hasil pengukuran suhu dapat diperoleh suhu udara harian di
dalam greenhouse dengan persamaan sebagai berikut: T = 2T
07.30
+ T
13.30
+ T
17.30
4 ………………………………….. 1 dimana: T = Suhu udara harian Handoko, 1995
• Besarnya laju ventilasi udara yang melewati bukaan G kgs dihitung dengan persamaan:
G = Q. ρ
out
……………………………………………………… 2 dimana: Q = laju aliran udara volumetrik m
3
s ρ
out =
kerapatan udara luar greenhouse kgm
3
Nilai Q m
3
s yang merupakan laju aliran udara volumetrik dihitung dengan menggunakan persamaan:
Q = Cd
∫
A
dA U
. ………………………………………………….. 3
dimana: Cd = koefisien discharge tanpa dimensi U = kecepatan aliran udara yang melewati bukaan ms
A = luas bukaan ventilasi m
2
Koefisien discharge Cd menyatakan nilai perbandingan antara luasan efektif yang merupakan bidang normal tegak lurus aliran dengan
luasan lubang itu sendiri. Cd yang digunakan dalam perhitungan ini adalah 0.44 untuk ventilasi dinding dan 0.29 untuk ventilasi atap
Kozai and Sase dalam Apriliani, 2006.
18 • Data-data hasil pengukuran dimensi greenhouse akan diolah dengan
menggunakan program komputer AUTOCAD 2005. b. Analisa Data
Analisa data yang akan dilakukan meliputi hubungan lingkungan dalam bangunan terhadap greenhouse tipe tunnel yang telah
dimodifikasi pada budidaya bunga Krisan. Selain itu dilakukan juga analisa pengaruh suhu udara di dalam greenhouse terhadap konstruksi
greenhouse , baik pada greenhouse tipe tunnel sebelum dan sesudah
modifikasi, juga terhadap greenhouse tipe sere.
19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI LINGKUNGAN DALAM BANGUNAN GREENHOUSE TIPE