STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI
YUGO GANDHIGORA

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE
PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

SKRIPSI

YUGO GANDHIGORA

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE
PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
i

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE
PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2012

Oleh:

YUGO GANDHIGORA

NIM: 08040046

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS
NIP. UMM 114.0609.0449

ii

Drs. Didik Hasmono, MS., Apt
NIP 195809111986011001

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN CEFTEIAXONE
PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP

(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
pada tanggal 19 Juli 2012

Oleh :

YUGO GANDHIGORA
NIM : 08040046

Tim Penguji
Penguji I

Penguji II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS.
NIP. UMM 114.0609.0449
Penguji III


Drs. Didik Hasmono, MS., Apt.
NIP 195809111986011001
Penguji IV

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.
NIDN. 0727118602

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS
NIP. UMM 114.0704.0450

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan hanya kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

STUDI


PENGGUNAAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT
INAP (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas
dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah kepada
umat-Nya. Rosulullah SAW, yang menuntun kita menuju jalan yang
benar.
2. Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. DR. Dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur Rumah Sakit
Umum Dr. Saiful Anwar Malang.
4. Prof. DR. Dr. M. Istiadjid ES, Sp.S., Sp.BS., M.Hum. selaku Ketua
Komisi Etik Penelitian Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar

Malang.
5. Drg. Asri Kusuma Djadi, MMR selaku Kepala Bidang Pendidikan dan
Penelitian Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang.
6. Sri Erna Utami, SKM., M.Kes (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam
Medik dan Evaluasi Pelaporan, dan Drs. Murtono selaku Kepala Sie.
Rekam Medik Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang.

iv

7. Dra. Arofa Idha, Apt. selaku Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Dr. Saiful Anwar Malang.
8. Dr. Teguh Rahayu Sartono, Sp.P.(K) selaku Kepala SMF Paru Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang.
9. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberi
motivasi dan kesempatan kepada penulis untuk belajar di Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
10. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku Dosen Pembimbing I,
yang dengan tulus dan ikhlas serta penuh kesabaran, membimbing,
mengarahkan dan memberikan kemudahan, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.
11. Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku Dosen Pembimbing II, yang
meluangkan waktu, disela kesibukan bapak, untuk membimbing dan
memberi pengarahan serta dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi
ini.
12. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. selaku Dosen Penguji I, yang telah
banyak memberikan masukan dan saran, demi kesempurnaan skripsi ini.
13. Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji II, yang
memberikan saran serta motivasi, untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. selaku Dosen Wali, terima kasih
untuk segala arahan ibu selama ini.
15. Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt selaku Dosen Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu jalannya ujian
skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
16. Dosen pengajar dan staf TU Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
17. Staf pegawai Diklit dan RMK RSSA Malang, yang banyak membantu
dalam proses pengambilan data skripsi.
18. Orang Tuaku tercinta, Sujianto, SP., Lili Diniyati Syahmi, SIA., yang tiada
hentinya memberikan motivasi dalam segala hal, dengan sabar dan tulus

mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih

v

banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia
serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
19. Saudaraku (adik Naba dan Alam), terima kasih untuk teriakan manja, yang
menimbulkan motivasi, sehingga abang Yugo dapat menyelesaikan skripsi
tepat waktu. Serta sepupu-sepupuku, terima kasih semuanya.
20. Nenek Iti, Kakek Ame’, Mbah Uti, Pakde AIS, Bude Tut, Om Jaya, Om
Conk, Tante Hik, Bibi Rahmi, Bibi Yuni, Tante Tutut, Om Muh, Om Wid,
Pakde Sugi, Om Bowo, terima kasih untuk nasihat, saran, dukungan dan
motivasinya, sehingga Yugo tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
21. Sahabat seperjuanganku, Jo, Eka, Alfian, Anna dan Silvi, terima kasih atas
kebersamaan, bantuan, motivasi, serta semangat kerja samanya, sehingga
skripsi ini dapat terwujud.
22. Teman-temanku, Fika, Damas, Wawan, Kipli, Bayu, Nina, Ike, Rani, Tuti,
PD Indri, Aya’, Reny, Trisdian, Misyel, Zack, Po, Delis, terima kasih
untuk semangat dan bantuannya.

23. Teman-teman kos, terima kasih untuk kebersamaan dan semangatnya.
24. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu mebalas dengan apapun. Semoga amal soleh semua pihak mendapat
imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat
berguna bagi penelitian berikutnya, amin.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Malang,
Penyusun,

(Yugo Gandhigora)
vi


RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE PADA
PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Pneumonia merupakan infeksi di ujung bronkhiol dan alveoli yang dapat
disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan parasit.
Pneumonia dan infeksi saluran nafas bagian bawah lainnya merupakan penyebab
ketiga dalam kasus kematian di dunia. Menurut WHO 2008, pada tahun 2004,
tercatat 4,2 juta kematian disebabkan oleh pneumonia dan infeksi saluran nafas
bagian bawah, atau sebanyak 7,1 % dari seluruh kasus kematian. Khususnya,
infeksi paru-paru ini terjadi pada orang tua dan pada anak-anak dan hampir 10 %
dari seluruh kematian di dunia. Sebanyak 4 juta orang meninggal setiap tahun
karena pneumonia.
Pengobatan awal pneumonia diberikan antibiotika secara empiris. Antibiotik
spektrum luas menjadi pilihan pertama, seperti golongan betalaktam (Penisilin,
Sefalosporin, karbapenem dan monobaktam) biasanya digunakan untuk terapi
pneumonia yang disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumoniae,
Haemophillus influenzae dan Staphylococcus aureus. Pada kasus yang berat
diberikan golongan sefalosporin sebagai pilihan, terutama bila penyebabnya

belum diketahui. Untuk kasus yang ringan sedang, dipilih golongan penisilin.
Sedangkan pada kasus pneumonia berat yang membutuhkan ventilasi mekanis,
penggunaan siprofloksasin maupun imipenem merupakan pilihan yang efektif.
Di beberapa Negara, sekitar 80 % dari spesies bakteri telah resisten terhadap
ampisilin, hal ini disebabkan karena bakteri-bakteri tersebut memproduksi enzim
betalaktamase, sehingga diperlukan pilihan antibiotika golongan lain sebagai
pilihan terapi. Golongan sefalosporin yang merupakan pilihan berikutnya setelah
penisilin untuk terapi pneumonia. Golongan sefalosporin hampir mirip dengan
golongan penisilin, tetapi lebih stabil terhadap bakteri yang memproduksi enzim
betalaktamase dan memiliki spektrum aktifitas yang lebih luas. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan oleh Izzah (2011), penggunaan sefalosporin pada
pneumonia cukup besar, yaitu sekitar 52,75 % daripada antibiotik golongan lain.
Dimana dari data tersebut, sefaloporin generasi ketiga menjadi yang paling
banyak digunakan (35,34 %). Ceftriaxone merupakan antibiotik golongan
sefalosporin generasi ketiga yang paling banyak digunakan, yaitu 25 % pada
penggunaan tunggal dan pada kombinasi dua antibiotik (ceftriaxone +
ciprofloxacin) sebanyak 14,66%.
Untuk pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, dapat digunakan terapi
antibiotika. Pada pneumonia ringan sampai sedang, antibiotika golongan penisilin
merupakan pilihan pertama. Sekitar 80% bakteri telah resisten terhadap penisilin,
sehingga golongan sefalosporin menjadi pilihan berikutnya. Sedangkan pada
pneumonia berat, antibiotika golongan sefalosporin merupakan pilihan pertama.
Pada suatu penelitian, diketahui bahwa ceftriaxone merupakan antibiotika
golongan sefalosporin yang paling banyak digunakan. Sehingga diperlukan
adanya studi penggunaan obat ceftriaxone pada pasien pneumonia.

vii

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mempelajari dan mengetahui pola
penggunaan ceftriaxone pada pasien pneumonia. Mengetahui kesesuaian dosis,
interval pemberian, dan lama pemberian baik ceftriaxone, antibiotika lain yang
diberikan dalam bentuk tunggal, kombinasi, maupun antibiotika pengganti
berdasarkan pedoman standar pengobatan pneumonia. Mengetahui demografi
umur dan jenis kelamin mayoritas pasien pneumonia, serta mempunyai manfaat
untuk menambah pengetahuan tentang pneumonia dengan pemilihan antibiotika
yang tepat untuk terapi pneumonia. Mengetahui penyebab terjadinya pneumonia,
sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan sebelumnya. Hasil dari penelitian
ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada para praktisi kesehatan lain
dalam penyusunan pedoman penggunaan antibiotika dan formularium rumah
sakit, serta diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional, yang bersifat deskriptif,
dengan pengumpulan data dilakukan dengan meninjau kebelakang (retrospektif),
dan menggunakan Rekam Medik Kesehatan (RMK) pada pasien dengan
pneumonia yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
dengan diagnosis akhir pneumonia, mulai tanggal 1 Januari 2011 sampai 31
Desember 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, sebagai bahan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data demografi menunjukkan
distribusi jenis kelamin pasien, yaitu 71% laki-laki dan 29% perempuan.
Sedangkan distribusi berdasarkan umur menunjukkan 2% berumur dibawah satu
tahun, 7% pada umur 1 – 12 tahun, 57% pada umur lebih dari 18 sampai kurang
dari sama dengan 60 tahun, dan 34% pada umur lebih dari 60 tahun. Data
klasifikasi pneumonia menunjukkan 93% merupakan pneumonia komunitas,
pneumonia nosokomial 5%, sedangkan pada pneumonia dengan penderita
immunocompromised hanya 2%. Pasien pneumonia menerima antibiotika tunggal
42,63%, kombinasi dua antibiotika 45,33%, kombinasi tiga antibiotika 10,19%,
dan 1,85% pada kombinasi empat antibiotika. Pada antibiotika tunggal,
didapatkan pemakaian terbanyak pada golongan sefalosporin generasi tiga, yaitu
56,52%. Ceftriaxone menjadi pilihan terbanyak dari golongan sefalosporin
generasi tiga, yaitu 84,62%. Pada kombinasi dua antibiotika, didapatkan
kombinasi antibiotika golongan sefalosporin generasi tiga + golongan
fluoroquinolon sebagai pilihan terbanyak, yaitu 71,43%. Dimana ceftriaxone +
levofloxacin menjadi pilihan terbanyak, yaitu 51,43%. Pada kombinasi tiga
antibiotika, didapatkan kombinasi golongan sefalosporin generasi tiga +
fluoroquinolon + anti jamur menjadi pilihan terbanyak, yaitu 36,36%. Ceftriaxone
+ ciprofloxacin + ketoconazol menjadi pilihan terbanyak, yaitu 100%. Pada
kombinasi empat antibiotika, hanya ada kombinasi sefalosporin generasi tiga +
kotrimoxazol + anti jamur + aminoglikosida. Dengan pilihan terapi ceftriaxone +
kotrimoxazol + ketoconazol + gentamisin dan ceftriaxone + kotrimoxazol +
fluconazol + gentamisin masing-masing 50%. Penulis menyarankan untuk adanya
penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode prospektif, agar dapat
mengamati langsung kondisi pasien dan permasalahan terapi, dapat berinteraksi
dengan pasien, dokter, serta tenaga kesehatan lain. Sehingga dapat dihasilkan
profil penggunaan obat yang lebih representatif.

viii

ABSTRACT
THE STUDY OF CEFTRIAXONE UTILIZATION
INPATIENT WITH PNEUMONIA
(The Study was Conducted at a Public Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang)

Pneumonia and other lower respiratory infection were the third cause of death in
the world. Pneumonia is a type of lungs inflammation which is caused by
microorganism. The most common therapy of pneumonia used penicillin
antibiotic, but almost 80% of bacteria had resistance toward penicillin.
Cephalosporin antibiotic was the second choice in pneumonia treatment and
ceftriaxone was the common type of its antibiotic.
The objective of this study was to learn and know the pattern of ceftriaxone
utilization inpatient with pneumonia, including the type (single or combination),
route, dose, interval and long of administration. This study used observational
method and the data was collected retrospectively at Public Hospital of Dr. Saiful
Anwar Malang since 1 January until 31 December 2011.
The result showed there were 30 male patients (71%) and 12 female patients
(29%). There were 1 patient with age below 1 year old (2%), 3 patients with age
of 1 – 12 years old (7%), 24 patients with age above 18 - 60 years old (57%), and
14 patients with above 60 years old (34%). In ceftriaxone utilization, there were
22 patients (47,8%) in single therapy, and 17 patients (34,85%) in two
combination of ceftriaxone + ciprofloxacin antibiotic and ceftriaxone +
levofloxacin antibiotic. The route, dose, interval and long of administration in
ceftriaxone utilization were appropriate based on the literature.
Key words: Ceftriaxone, Pneumonia

ix

ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE
PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Pneumonia dan infeksi saluran nafas bagian bawah lainnya merupakan penyebab
ketiga dalam kasus kematian di dunia. Pneumonia adalah suatu peradangan paru
yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pneumonia sering disebabkan oleh
bakteri, biasa diterapi dengan antibiotika golongan penisilin, sekitar 80% bakteri
telah resisten terhadap penisilin. Antibiotika golongan sefalosporin merupakan
pilihan kedua untuk terapi pneumonia. Ceftriaxone merupakan antibiotika
golongan sefalosporin yang paling banyak digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui pola penggunaan
ceftriaxone pada pasien pneumonia. Serta untuk mengetahui rute pemberian,
kesesuaian dosis, interval dan lama pemberian ceftriaxone dalam bentuk tunggal
maupun kombinasi. Metode penelitian ini adalah merupakan penelitian
observasional, dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 januari 2011 sampai dengan 31
desember 2011.
Dari hasil penelitian, pasien laki-laki sejumlah 30 pasien (71%) dan perempuan 12
pasien (29%), dengan umur dibawah 1 tahun sebanyak 1 pasien (2%), umur 1 – 12
tahun sebanyak 3 pasien (7%), umur lebih dari 18 tahun sampai kurang dari sama
dengan 60 tahun sebanyak 24 pasien (57%), dan pada umur lebih dari 60 tahun
sebanyak 14 pasien (34%). Untuk terapi ceftriaxone, sebanyak 22 pasien (47,8%)
pada penggunaan tunggal, serta masing-masing 17 pasien (34,85%) pada
penggunaan kombinasi dua antibiotika ceftriaxone + ciprofloxacin dan ceftriaxone
+ levofloxacin. Rute penggunaan ceftriaxone, dosis, interval dan lama
penggunaan yang diterima pasien sudah sesuai dengan literatur.
Kata kunci: Ceftriaxone, Pneumonia

x

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxii
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................xxiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
2.1 Pneumonia .................................................................................................... 5
2.1.1 Definisi Pneumonia ........................................................................... 5
2.1.2 Epidemiologi Pneumonia .................................................................. 6
2.1.3 Etiologi Pneumonia ........................................................................... 7
2.1.4 Faktor Resiko ..................................................................................... 8

xi

2.1.5 Patogenesis Pneumonia ..................................................................... 8
2.1.6 Komplikasi Pneumonia ...................................................................... 9
2.1.7 Klasifikasi Pneumonia ....................................................................... 9
2.1.8 Terapi Pneumonia ............................................................................ 10
2.2 Pneumonia Komunitas ............................................................................... 14
2.2.1 Definisi Pneumonia Komunitas ....................................................... 14
2.2.2 Etiologi Pneumonia Komunitas ....................................................... 14
2.2.3 Patogenesis Pneumonia Komunitas ................................................. 16
2.2.4 Terapi Pneumonia Komunitas ......................................................... 16
2.3 Pneumonia Nosokomial ............................................................................. 18
2.3.1 Definisi Pneumonia Nosokomial ..................................................... 18
2.3.2 Etiologi Pneumonia Nosokomial ..................................................... 18
2.3.3 Patogenesis Pneumonia Nosokomial ............................................... 19
2.3.4 Terapi Pneumonia Nosokomial ....................................................... 19
2.4 Tinjauan Tentang Ceftriaxone .................................................................... 20
2.4.1 Mekanisme Kerja Ceftriaxone ......................................................... 21
2.4.2 Mekanisme Resistensi Bakteri Terhadap Ceftriaxone ..................... 21
2.4.3 Sifat Farmakodinamik dan Farmakokinetik Ceftriaxone ................ 21
2.4.4 Penggunaan Terapeutik Ceftriaxone pada Pneumonia ..................... 23
2.4.5 Dosis Ceftriaxone ............................................................................ 24
2.4.6 Efek Samping Obat .......................................................................... 26
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 28
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ...................................................................... 28
3.2 Bagan Kerangka Operasional ..................................................................... 29
xii

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 30
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................................. 30
4.2 Bahan Penelitian ......................................................................................... 30
4.2.1 Kriteria Inklusi ................................................................................. 30
4.2.2 Kriteria Eksklusi .............................................................................. 30
4.3 Sampel Penelitian ....................................................................................... 30
4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................... 31
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 31
4.6 Definisi Operasional ................................................................................... 31
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 32
4.8 Analisis Data .............................................................................................. 32
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 33
5.1 Jumlah Sampel Penelitian .......................................................................... 33
5.2 Data Demografi Pasien .............................................................................. 33
5.2.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................. 33
5.2.2 Distribusi Berdasarkan Usia ............................................................ 34
5.2.3 Status Pasien .................................................................................... 34
5.2.4 Distribusi Perokok pada Pasien Pneumonia .................................... 35
5.3 Klasifikasi Pneumonia ............................................................................... 35
5.4 Penyakit Penyerta ....................................................................................... 36
5.5 Terapi Antibiotika Yang Diterima Pasien .................................................. 37
5.5.1 Distribusi Terapi Antibiotika Tunggal Yang Diterima Pasien
Pneumonia Rawat Inap .................................................................... 38

xiii

5.5.2 Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antibiotika Yang Diterima
Pasien Pneumonia Rawat Inap ........................................................ 41
5.5.3 Distribusi Terapi Kombinasi Tiga Antibiotika Yang Diterima
Pasien Pneumonia Rawat Inap ........................................................ 45
5.5.4 Distribusi Terapi Kombinasi Empat Antibiotika Yang Diterima
Pasien Pneumonia Rawat Inap ........................................................ 46
5.6 Identifikasi Mikrobiologi ........................................................................... 47
5.7 Lama Perawatan Pasien di Rumah Sakit .................................................... 51
5.8 Keadaan Keluar Pasien .............................................................................. 51
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 53
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 62
7.1 Kesimpulan ................................................................................................ 62
7.2 Saran ........................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Pneumonia ................................................................................................ 5

2.2

Struktur kimia ceftriaxone ...................................................................... 20

3.1

Bagan kerangka konseptual .................................................................... 28

3.2

Bagan kerangka operasional ................................................................... 29

5.1

Diagram pie distribusi berdasarkan jenis kelamin pasien pneumonia
rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................... 33

5.2

Diagram batang distribusi berdasarkan jenis kelamin dan umur
pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 34

5.3

Diagram pie status pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit
Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 ...................................................................... 35

5.4

Diagram batang klasifikasi pneumonia pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 36

5.5

Diagram batang distribusi penyakit penyerta pasien pneumonia
rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................... 37

5.6

Diagram batang komposisi antibiotika yang diterima pasien
pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...... 38

5.7

Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
antibiotika tunggal yang diterima pasien pneumonia rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 39

5.8

Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
antibiotika golongan sefalosporin generasi III tunggal yang

xv

diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 40
5.9

Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
antibiotika golongan fluoroquinolon tunggal yang diterima pasien
pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...... 40

5.10 Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
kombinasi dua antibiotika yang diterima pasien pneumonia rawat
inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1
Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 42
5.11 Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
kombinasi dua antibiotika golongan sefalosporin generasi III +
fluoroquinolon yang diterima pasien pneumonia rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 43
5.12 Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
kombinasi dua antibiotika golongan sefalosporin generasi III +
aminoglikosida yang diterima pasien pneumonia rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 44
5.13 Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
kombinasi dua antibiotika golongan fluoroquinolon + anti jamur
yang diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 44
5.14 Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
kombinasi tiga antibiotika yang diterima pasien pneumonia rawat
inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1
Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 46
5.15 Diagram batang jumlah dan persentase masing-masing jenis
kombinasi empat antibiotika yang diterima pasien pneumonia rawat

xvi

inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1
Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 47
5.16 Diagram pie distribusi jumlah pemeriksaan mikrobiologi pasien
pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...... 47
5.17 Diagram batang distribusi bakteri hasil pemeriksaan mikrobiologi
pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 48
5.18 Diagram batang distribusi jenis kuman yang ditemukan hasil
pemeriksaan mikrobiologi pasien pneumonia rawat inap di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 49
5.19 Diagram batang distribusi jenis sampel pemeriksaan mikrobiologi
pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 50
5.20 Diagram batang lama perawatan pasien pneumonia rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 51
5.21 Diagram batang keadaan keluar rumah sakit pasien pneumonia
rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................... 52

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1 Pemilihan antibiotika pada pneumonia ................................................... 11
II.2 Terapi antibiotika secara empiris pada pneumonia untuk orang
dewasa .................................................................................................... 12
II.3 Terapi antibiotika secara empiris pada pneumonia untuk pasien
pediatri .................................................................................................... 13
II.4 Jenis obat dan dosis pada pneumonia ..................................................... 13
II.5 Agen Penyebab infeksi pneumonia komunitas ....................................... 15
II.6 Penyebab infeksi pneumonia komunitas pada anak-anak ...................... 15
II.7 Pemilihan antibiotika empiris sesuai dengan golongan kuman
penyebab ................................................................................................. 17
II.8 Etiologi dan terapi pada pasien dengan pneumonia nosokomial
ringan sampai sedang, tanpa faktor resiko, onset kapanpun, atau
pneumonia nosokomial berat onset dini ................................................. 19
II.9 Etiologi dan terapi pada pasien dengan pneumonia nosokomial
ringan sampai sedang dengan faktor resiko, onset kapanpun ................. 19
II.10 Etiologi dan terapi pada pasien dengan pneumonia nosokomial
berat dengan faktor resiko, onset dini, atau pneumonia nosokomial
berat onset lanjut ..................................................................................... 20
V.1 Distribusi berdasarkan jenis kelamin pasien pneumonia rawat inap
di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 33
V.2 Distribusi berdasarkan jenis kelamin dan umur pasien pneumonia
rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................... 34
V.3 Status pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 34

xviii

V.4 Distribusi perokok pada pasien pneumonia rawat inap di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 35
V.5 Klasifikasi pneumonia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit
Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 ...................................................................... 35
V.6 Distribusi penyakit penyerta pasien pneumonia rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 36
V.7 Komposisi antibiotika yang diterima pasien pneumonia rawat inap
di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 38
V.8 Jumlah dan persentase masing-masing jenis antibiotika tunggal
yang diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 38
V.9 Jumlah dan persentase masing-masing jenis antibiotika golongan
sefalosporin generasi III tunggal yang diterima pasien pneumonia
rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................... 39
V.10 Jumlah dan persentase masing-masing jenis antibiotika golongan
fluoroquinolon tunggal yang diterima pasien pneumonia rawat inap
di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 40
V.11 Jumlah dan persentase masing-masing jenis kombinasi dua
antibiotika yang diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 41
V.12 Jumlah dan persentase masing-masing jenis kombinasi dua
antibiotika golongan sefalosporin generasi iii + fluoroquinolon
yang diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum

xix

Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 42
V.13 Jumlah dan persentase masing-masing jenis kombinasi dua
antibiotika golongan sefalosporin generasi iii + aminoglikosida
yang diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 43
V.14 Jumlah dan persentase masing-masing jenis kombinasi dua
antibiotika golongan fluoroquinolon + anti jamur yang diterima
pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful
Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 44
V.15 Jumlah dan persentase masing-masing jenis kombinasi tiga
antibiotika yang diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 45
V.16 Jumlah dan persentase masing-masing jenis kombinasi empat
antibiotika yang diterima pasien pneumonia rawat inap di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 46
V.17 Distribusi jumlah pemeriksaan mikrobiologi pasien pneumonia
rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................... 47
V.18 Distribusi

bakteri

hasil

pemeriksaan

mikrobiologi

pasien

pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ...... 48
V.19 Distribusi jenis kuman yang ditemukan hasil pemeriksaan
mikrobiologi pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Umum
Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 ....................................................................................... 48
V.20 Distribusi jenis kuman yang ditemukan berdasarkan jenis sampel
hasil pemeriksaan mikrobiologi pasien pneumonia rawat inap di

xx

Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 49
V.21 Lama perawatan pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit
Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 ...................................................................... 51
V.22 Keadaan keluar rumah sakit pasien pneumonia rawat inap di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 51

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 68
2. Surat Pernyataan .......................................................................................... 69
3. Surat Tugas .................................................................................................. 70
4. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium .......................... 73
5. LPD Penelitian Rawat Inap ......................................................................... 75
6. Analisa Kesesuaian Dosis ........................................................................... 88

xxii

DAFTAR SINGKATAN

Alb

: Albumin

ASI

: Air Susu Ibu

Bil. Dir

: Bilirubin Direk

Bil. Ind

: Bilirubin Indirek

Bil. Tot

: Bilirubin Total

Cr

: Kreatinin

C. BAL

: Cairan Bakteri Asam Laktat

C. Pleura

: Cairan Pleura

DM

: Diabetes Mellitus

FOB

: Fiber Optic Bronchoscopy

GCS

: Glasgow Coma Scale

GDA

: Gula Darah Sesaat

GDP

: Gula Darah Puasa

GDPP

: Gula Darah 2 Jam Post Prandial

Hb

: Hemoglobin

Hct

: Hematokrit

HF

: Heart Failure

HT

: Hipertensi

ICS

: Intra Cytoplasmic

ICU

: Intensive Care Unit

im

: intramuscular

ISNBA

: Infeksi Saluran Nafas Bagian Bawah Akut

iv

: intravena

Kol. HDL

: Kolesterol-High Density Lipoprotein

Kol. LDL

: Kolesterol-Low Density Lipoprotein

Kol.T

: Kolesterol Total

KRS

: Keluar Rumah Sakit

KU

: Kondisi Umum

LED

: Laju Endap Darah

LL

: Life Line

xxiii

LPD

: Lembar Pengumpulan Data

MCH

: Mean Corpuscular Hemoglobin

MCHC

: Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration

MCV

: Mean Corpuscular Volume

MPV

: Mean Platelet Volume

MRS

: Masuk Rumah Sakit

N

: Nadi

PCT

: Plateleterit

PDPI

: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

PDW

: Platelet Distribution Width

PLT

: Platelet

po

: per oral

RBC

: Red Blood Cell

RDW

: Red Distribution Width

RMK

: Rekam Medik Kesehatan

RR

: Respiration Rate

RSUD

: Rumah Sakit Umum Daerah

RSUP

: Rumah Sakit Umum Pendidikan

RSV

: Respiratory Syncytial Virus

S

: Suhu

SGOT

: Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase

SGPT

: Serum Glutamic-Piruvic Transaminase

SMF

: Staf Medis Fungsional

TD

: Tekanan Darah

TG

: Trigliserida

Ur

: Ureum

WBC

: White Blood Cell

WHO

: World Health Organitation

xxiv

DAFTAR PUSTAKA
Anjaryani, Wike Diah, 2009. Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan
Perawat di RSUD Tugurejo Semarang. Semarang: Tesis Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Anonim,
2005.
Penggunaan
Siprofloksasin
di
Indonesia.
http://www.scribd.com/doc/51822346/Penggunaan-Siprofloksasin-diindonesia (online) diakses tanggal 16 Oktober 2011
Anonim, 2011. Pneumonia. http://www.kimiafarmaapotek.com/index.php?option
=comcontent&view=article&id=1407:penyakit
pneumonia&catid=223:penyakit -umum&Itemid=82. Diakses tanggal 22
Juli 2012
Arifin, Augusta L., 2011. Panduan Terapi Diabetes Mellitus tipe 2 Terkini.
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/panduan_terapi_
diabetes_mellitus.pdf. Diakses tanggal 6 Juni 2012
Aris Clinic, 2011. Pemilihan Antibiotika Dalam Penanganan Pneumonia Pada
Anak. http://www.arisclinic.com/2011/05/pemilihan-antibiotik-penangananpneumonia. Diakses tanggal 30 Desember 2011
Asih S, Retno, dkk, 2006. Pneumonia. In: Naskah Lengkap Continuing Education
Ilmu Kesehatan Anak XXXVI Kapita Selekta Ilmu Kesehatan Anak VI.
Surabaya: FK UNAIR RSU Dr. Soetomo Surabaya
Bhatia, Sujata K, 2010. Biomaterials for Clinical Aplications. New York:
Springer Science+Business Media, pp. 75-96.
Cazzola, Mario and Matera, Maria Gabriella, 2003. Current and Future
Management of Pneumonia. In: Spina, D., Page, C.P., Metzger,W.J., and
O’Connor, B.J., Drugs for the Treatment of Respiratory Diseases. New
York: Cambridge University Press, pp. 363-392.
Chambers, Henry F., 2007. Beta-Lactam & Other Cell Wall- & Membrane-Active
Antibiotics. In: Basic & Clinical Pharmacology 10th Ed. San Francisco: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Chastre, Jean., Trouillet, Jean-Louis, and Fagon, Jean-Yves, 2000. Diagnosis of
Nosocomial Pneumonia. In: Jarvis, William R., Nosocomial Pneumonia.
New York: Marcel Dekker Inc., pp. 1-32.
Christ-Crain, Mirjam, Stolz, Daiana, Bingisser, Roland, Muller, Christian,
Miedinger, David, Huber, Peter R., Zimmerli, Werner, Harbarth, Stephan,
Tamm, Michael, and Muller, Beat, 2006. Procalcitonin Guidance of
Antibiotic
Therapy
in
Community-Acquired
Pneumonia.
http://ajrccm.atsjournals.org/content/174/1/ 84.full.pdf. Diakses tanggal 1
Juli 2012
xxv

Dahlan, Zul, 2001. Pneumonia. In: Slamet, S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 801-809.
Departemen Kesehatan RI, 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi
Saluran Pernafasan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Dipiro, Joseph T., 2009. Infectious Disease. In: Wells, B.G., Dipiro, J.T.,
Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., Pharmacotherapy Handbook 7th
Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc., pp. 471-477.
Frei, Christopher R. dkk, 2011. A Clinical Pathway for Community-Acquired
Pneumonia:
an
Observasional
Cohort
Study.
http://www.biomedcentral.com/ 1471-2334/11/188. Diakses tanggal 4
Januari 2012
Guilfoile, Patrick G., 2007. Deadly Diseases and Epidemics: Antibiotic-Resistant
Bacteria. New York: Chelsea House, pp. 39-40.
Hartono, Sugeng, 2011. Pendahuluan Pneumonia pada Usia Lanjut.
http://sugenghartono.com/pendahuluan-pneumonia-pada-usia-lanjut/.
Diakses tanggal 27 April 2012
Istiantoro, Yati H., Gan, Vincent H.S., 2007. Penisilin, Sefalosporin dan
Antibiotik Betalaktam Lainnya. In: Gunawan, S.G., Farmakologi dan
Terapi Edisi 5 (Cetak ulang dengan perbaikan, 2008). Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, hal 678-687.
Izzah, Nailatul, 2011. Studi Penggunaan Antibiotika Golongan Sefalosporin Pada
Pasien Rawat Inap Pneumonia (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful
Anwar Malang). Malang: Skripsi Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Karlowsky, James A., Jones, Mark E., Draghi, Deborah C., Thornsberry, Clyde,
Sahm, Daniel F., and Volturo, Gregory A., 2004. Prevalence and
Antimicrobial Susceptibilities of Bacteria Isolated from Blood Cultures of
Hospitalized
Patients
in
the
United
States
in
2002.
www.biomedcentral.com/ content/pdf/1476-0711-3-7.pdf. Diakses tanggal 4
Juli 2012
Kartasasmita, Cissy B., 2010. Pneumonia Pembunuh Balita. In: Buletin Jendela
Epidemiologi: Pneumonia Balita. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan RI, 2010. Buletin Jendela Epidemiologi: Pneumonia
Balita. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Koivula, Irma Helena, 2002. Epidemiology of Community-Acquired Pneumonia.
In: Marrie, Thomas J., Community-Acquired Pneumonia. New York:
Kluwer Academic Publisher, pp. 13.

xxvi

Kornum, Jette B., Thomsen, Reimar W., Riis, Anders, Lervang, Hans-Henrik,
Schonheyder, Henrik C., and Sorensen, Henrik T., 2008. Diabetes,
Glycemic Control, and Risk of Hospitalization With Pneumonia. http://care.
diabetesjournals.org/content/31/8/1541.full.pdf. Diakses tanggal 3 Juli 2012
Lacy, Charles F. dkk, 2010. Drug Information Handbook, A Comprehensive
Resource for all Clinicians and Healthcare Profesional 18 th Edition. North
American: Lexi Comp’s inc., pp. 304-307.
Lister, Philip D., Hanson, Nancy D., and Ehrhardt, Anton F., 2007.
Pharmacodynamics and Antibacterial Resistance. In: Nightingale, C.H.,
Ambrose, P.G., Drusano, G.L., Murakawa, T., Antimicrobial
Pharmacodynamics in Theory and Clinical Practice 2 nd Edition. New York:
Informa Healthcare USA, Inc., pp. 463-469.
Mandell, Lionel A., and Wunderink, Richard, 2010. Pneumonia. In: Kasper,
Dennis L., Fauci, Anthony S., Harrison’s Infectious Disease. New York:
The McGraw-Hill Companies Inc. pp: 188-201.
Mandourah, Yasser, Al-Radi, Assim, Ocheltree, Ali Harold, Ocheltree, Sara
Rashid, Fowler, Robert A., 2012. Clinical and Temporal Patterns of Severe
Pneumonia Causing Critical Illness during Hajj. In: BioMed Central
Infectious
Diseases
12:117.
http://www.biomedcentral.com/14712334/12/117. Diakses tanggal 30 Juni 2012
Martin, Claude, Cottin, Agnes, Francois-Godfroy, Nicole, Mallet, Marie-Noelle,
Martin, Annie, Sastre, Bernard, De Micco, Philippe, and Gouin, Francois,
1997. Concentrations of Proplylacic Ceftriaxone in Abdominal Tissue
During
Pancreatic
Surgery.
http://jac.oxfordjournals.org/content/40/3/445.full.pdf. Diakses tanggal 23
Juli 2012
Martin, John, 2009. British National Formulary 58. London: BMJ Group and RPS
Publishing, pp. 305
McEvoy, Gerald K., 2011. AHFS Drug Information Essentials. Bethesda: the
American Society of Health-System Pharmacist, Inc.
Nguyen, H. Bryant, Rivers, Emanuel P., Abrahamian, Fredrick M., Moran,
Gregory J., Abraham, Edward, Trzeciak, Stephen, Huang, David T., Osborn,
Tiffany, Stevens, Dennis, and Talan, David A., 2006. Severe Sepsis and
Septic Shock: Review of The Literature and Emergency Department
Management
Guidelines.
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16781920.
Diakses tanggal 1 Juli 2012
Niederman, Michael S., 2009. Severe Pneumonia. http://ccbr.chestpubs.org/
content/20/485.full.pdf. Diakses tanggal 1 Juli 2012

xxvii

Ortiz-Ruiz, Guillermo dkk, 2004. Ertapenem Versus Ceftriaxone for the
Treatment of Community-Acquired Pneumonia in Adults: Combined
analysis of Two Multicentre Randomized, Double-Blind Studies.
http://jac.oxfordjournals.org/. Diakses tanggal 4 Januari 2012
Palilingan, Justinus F, dkk, 2005. Infeksi. In: Pedoman Diagnosis dan Terapi:
Bag/SMF Ilmu Penyakit Paru Ed. III. Surabaya: RSU Dr. Soetomo, hal 1519; 27-29.
PDPI, 2002. Tuberkulosis. In: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di
Indonesia. http://www.klikpdpi.com/040805/konsensus/tb/tb.html/. Diakses
tanggal 16 Oktober 2011
PDPI, 2003. Pneumonia Komuniti. In: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di
Indonesia. http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus_pneumonia-kom/
pnkomuniti.pdf/. Diakses tanggal 15 Oktober 2011
PDPI, 2003. Pneumonia Nosokomial. In: Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
di
Indonesia.
http://www.klikpdpi.com/_/konsensus/pnenosokomial/pnenosoko mial.pdf/.
Diakses tanggal 15 Oktober 2011
Said, Mardjanis, 2010. Pengendalian Pneumonia Anak-Balita dalam Rangka
Pencapaian MDG4. In: Buletin Jendela Epidemiologi: Pneumonia Balita.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Sweetman, Sean C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference 36th Edition.
London: Pharmaceutical Press, pp. 237-238.
Tatro, David S., 2003. A to Z Drug Facts. San Francisco: Facts and Comparisons.
Wilson, Lorraine M., 2006. Penyakit Pernafasan Restriktif. In: Price, Sylvia A.,
and Wilson, Lorraine M., Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Ed. 6 Vol.2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 804810.
Yohana, Antin, 2009. Analisis Harapan dan Kepuasan Pasien Rawat Inap
Penyakit Dalam Terhadap Mutu Pelayanan Dokter Spesialis di RSI Sunan
Kudus. Semarang: Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

xxviii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pneumonia dan infeksi saluran nafas bagian bawah lainnya merupakan

penyebab ketiga dalam kasus kematian di dunia. Menurut WHO 2008, pada tahun
2004, tercatat 4,2 juta kematian disebabkan oleh pneumonia dan infeksi saluran nafas
bagian bawah, atau sebanyak 7,1 % dari seluruh kasus kematian. Khususnya, infeksi
paru-paru ini terjadi pada orang tua dan pada anak-anak dan hampir 10 % dari seluruh
kematian di dunia. Sebanyak empat juta orang meninggal setiap tahun karena
pneumonia (Bhatia, 2010). Di Amerika dan Eropa yang merupakan Negara maju,
angka kejadian pneumonia masih tinggi (Asih dkk, 2006), dimana di Amerika
pneumonia nosokomial terjadi 5-10 kasus per 1000 pasien per tahun dengan angka
kematian sekitar 20-50 % dan meningkat sekitar 6-20 kali pada pasien yang memakai
alat bantuan nafas mekanis. Sedangkan insidensi pada pneumonia komunitas adalah
12 kasus per 100

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRI RAWAT INAP (Penelitian Dilakukan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

0 17 34

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN PNEUMONIA KOMUNITAS DI INSTALASI RAWAT INAP (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)

2 22 22

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN RAWAT INAP PNEUMONIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

0 29 29

STUDI PENGGUNAAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

4 21 24

STUDI PENGGUNAAN FENITOIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

1 20 19

STUDI PENGGUNAAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang)

0 5 22

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN SBP (Spontaneous Bacterial Peritonitis) (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

7 50 30

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE PADA PASIEN PNEUMONIA (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

5 10 22

STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

3 10 33