STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI
ARIA YUVITA
STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
i

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2011

Oleh:

ARIA YUVITA
NIM : 07040041

Disetujui oleh :
Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS
NIP UMM. 11407040450

Drs. Didik Hasmono, MS., Apt

ii


Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
pada tanggal 26 Juli 2011

Oleh :
ARIA YUVITA
NIM : 07040041

Tim Penguji
Penguji I

Penguji II


Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS
NIP. UMM 114.0704.0450

Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt

Penguji III

Penguji IV

Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS
NIP. UMM 114.0609.0449

Ika Ratna H, S.Farm., Apt
NIP. UMM 112.0907.0480

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “

STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA PASIEN INFARK
MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful
Anwar Malang)” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.

Ibu Tri Lestari Handayani,SKp.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan yang telah memberikan nasehat serta dorongan semangat selama
proses penyelesaian penelitian.

2.

Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS selaku Ketua Prodi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan nasehat
serta dorongan semangat kepada kami Farmasi Angkatan 2007 sampai
selesainya laporan akhir penelitian .

3.

Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,SpFRS selaku dosen pembimbing I yang telah

membantu dalam memberikan ide, dorongan, nasehat dengan penuh perhatian
dan kesabaran mulai dari awal dilaksanakannya penelitian sampai selesainya
penulisan laporan akhir penelitian.

4.

Bapak Drs. Didik Hasmono,MS.,Apt selaku dosen pembimbing II yang telah
membantu dalam memberikan ide, dorongan, nasehat dengan penuh perhatian
dan kesabaran mulai dari awal dilaksanakannya penelitian sampai selesainya
penulisan laporan akhir penelitian.

5.

Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS dan Ibu Ika Ratna H,S.Farm.,Apt
selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan serta saran
dalam hal penyelesaian laporan akhir penelitian.

6.

Bapak Drs.H. Achmad Inoni,Apt selaku guru kami yang telah banyak

memberikan ide, dorongan semangat, nasehat serta kesabaran sampai
selesainya penulisan laporan akhir penelitian.

iv

7.

Direktur RSU.Dr.Saiful Anwar Malang yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian.

8.

Dr. Dadang Hermawan,SpJK selaku Ketua SMF Kardiologi yang telah
banyak membantu serta memberikan masukan sehingga penelitian dapat
terselesaikan.

9.

Ibu Siti Rofida,S.Si.,Apt selaku dosen wali yang telah banyak membantu
dalam memberi saran, dorongan serta nasehat kepada saya selama menempuh

program S1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang.

10. Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan SKRIPSI untuk
memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi.
11. Semua Kepala Sub. Bagian, Staf bagian CVCU (Cardiovascular Care Unit)
dan Staf RSU Dr. Saiful Anwar yang telah memberikan izin penelitian serta
masukan sehingga penelitian dapat terlaksakan dengan baik dan lancar.
12. Teman-teman Farmasi angkatan ’07, kalian adalah teman-teman yang terbaik.
Selama 4 tahun kita belajar bersama dari yang belum mengerti apa-apa
sampai sekarang. Semoga persahabatan kita kekal hingga akhir waktu. Amin
13. Teman-teman seperjuanganku di RSU Dr.Saiful Anwar Malang : Anggy,
Dinul, Izza dan Evi. Terima kasih atas segala dorongan, kerjasama, masukan
serta bantuan dari awal penelitian sampai selesainya penulisan laporan akhir
skripsi.
14. Adik-adik farmasi angkatan 2008-2010 yang telah banyak memberikan
semangat, dorongan selama saya menempuh program S1 Farmasi di
Universitas Muhammadiyah Malang.
15. Semua pasien yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Terima kasih atas
kerelaan dan kesediaan bapak/ibu untuk membantu penelitian yang saya

lakukan.

v

16. Yang tercinta Papa dan Mama yang telah mendidik saya dari kecil hingga
dewasa dengan penuh kasih sayang, serta lantunan doa tidak henti-hentinya
selalu dipanjatkan ke hadirat-Nya untuk kesuksesan putra putrinya sehingga
saya dapat mencapai pendidikan Farmasi dengan baik.
17. Adinda tercinta Wahyuni yang selalu setia menemani dan mendengarkan
keluh kesah saya. Tidak lupa keluarga besar saya yang selalu mendoakan
serta memberikan dorongan penuh kepada saya selama menempuh program
S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Akhirnya saya sebagai penulis menyampaikan permintaan maaf kepada
semua pihak yang mungkin telah mengalami hal yang kurang nyaman dalam
berinteraksi dengan penulis selama kegiatan penelitian dan penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu berkenan melimpahkan taufik serta hidayah-Nya
kepada kita semua. Amin ya Rabbal Alamin

Malang, 05 Agustus 2011


ARIA YUVITA

vi

ABSTRAK
Pola penggunaan klopidogrel sebagai antiplatelet pada pasien infark
miokard akut merupakan terapi lanjutan yang bertujuan untuk revaskularisasi
koroner atau melancarkan aliran darah arteri koroner yang tersumbat. Berdasarkan
studi CAPRIE, CURE, dan COMMIT menunjukkan pemberian klopidogrel
dengan loading dose 300 mg serta dosis pemeliharaan 75 mg/hari dalam jangka
panjang lebih efektif dalam menurunkan kejadian stroke iskemik, infark miokard
dan kematian akibat penyakit vaskular jika dibandingkan dengan penggunaan
aspirin. Dengan dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
menganalisa pola terapi obat-obat pada pasien IMA, khususnya terapi klopidogrel
terkait dengan kesesuaian dosis, rute, interaksi, dan efek samping terhadap
outcome terapi pada pasien IMA.
Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional
dengan rancangan deskriptif dan pengumpulan data dilakukan kombinasi metode
retrospektif dan prospektif. Penelitian retrospektif dilakukan dengan mengamati

data RMK pasien RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011- 31 April
2011. Sedangkan penelitian prospektif dilakukan di Poliklinik Jantung RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode Mei 2011-Juni 2011. Pengolahan data dilakukan
secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel maupun diagram.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data bahwa
klopidogrel dengan loading dose 300 mg dan disertai maintenance dose 75 mg/
hari merupakan alternatif antiplatelet pada pasien infark miokard akut dengan
hipersensitif atau intolerant terhadap penggunaan ASA.
Kata kunci : Pola penggunaan klopidogrel, infark miokard akut, antiplatelet

vii

ABSTRACT
A STUDY ON UTILIZATION KLOPIDOGREL OF ACUTE
MYOCARDIAL INFARCTION PATIENTS
(The Research was done at RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
The pattern of utilization klopidogrel as antiplatelet on an acute
myocardial infarction patients was continuing therapy that aimed for coronary
revascularization or expedite the flow of coronary artery blood that was stopped
up. Based on the study of CAPRIE, CURE, and COMMIT showed in giving

klopidogrel with loading dose 300 mg and maintenance dose 75 mg/day in long
term more effective in decrease stroke ischemic, myocardial infarction and death
was caused vascular disease more than using aspirin. The realization of this
research aimed to analyze the pattern of drug therapies of acute myocardial
infarction patients. Especially klopidogrel therapy related with dose suitability,
route, interaction and adverse effect for therapy outcome to acute myocardial
infarction patients.
The research of methodology was used was an observational research with
descriptive and the data collection was done with the combination method of
retrospective and prospective. The research of retrospective done with observe the
medical record patients data of RSU Dr. Saiful Anwar Malang period January 1 to
April 31 2011. Besides, the research of prospective was done in the hearth
polyclinic of RSU Dr. Saiful Anwar Malang period May to June 2011. The
tabulation of data was done with descriptive and provided in the table or diagram.
The result of study showed that the utilization klopidogrel drug with loading
dose 300 mg and maintenance dose 75 mg/day useful as alternative antiplatelet for
ASA hypersensitive or intolerant acute myocardial infarction for hospitalize
patients or take care of way patients.
Key words : The pattern of utilization klopidogrel, acute myocardial infarction,
antiplatelet

viii

RINGKASAN
Infark miokard akut (IMA) merupakan suatu keadaan nekrosis iskemik pada
sel miokard akibat terjadinya penyumbatan pada arteri koronaria. Di Amerika
Serikat, 250.000 orang dari 1,5 juta penderita infark miokard akut meninggal
pertahunnya sebelum mendapatkan perawatan medis. Selain itu, IMA juga
diperkirakan akan menjadi masalah kesehatan utama pada negara berkembang
karena terjadinya perubahan pola hidup pada masyarakat yang cenderung meniru
pola hidup masyarakat negara maju. Pola hidup seperti merokok, makan-makanan
cepat saji (junk food) dan minuman alkohol dapat menunjang terjadinya
aterosklerosis.
Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam
arteri koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah
yang dapat mengakibatkan resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan
membahayakan aliran darah miokardium yang dapat mengurangi kemampuan
dilatasi pembuluh darah sehingga mengakibatkan terjadinya iskemia dan disfungsi
miokardium, biasanya dapat menyumbat lebih dari 75% lumen pembuluh darah.
Adanya ruptur, plak aterosklerosis menyebabkan reaktivasi platelet, agregasi
platelet dan timbulnya trombus yang dapat menyebabkan aliran darah tiba-tiba
berkurang. Bila trombus menutup lumen, akan terjadi penghambatan aliran darah
koroner dan dapat terjadi infak jantung akut.
Terapi pasien infak miokard akut bertujuan untuk menurunkan resiko
kematian, meminimalkan infark/ perluasan daerah infark, menyelamatkan fungsi
miokardium, mencegah terjadinya komplikasi, memperbaiki aliran darah arteri
yang tersumbat, rehabilitasi, mencegah terjadinya serangan ulang, serta
meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi farmakologis IMA adalah oksigenasi,
vasodilator nitrat, analgesik kuat, fibrinolitik, antikoagulan, antiplatelet, inhibitor
glikoprotein IIb/IIIa, ACEI, ARBs, β-bloker dan antihiperlipidemia.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan studi penggunaan atiplatelet
klopidogrel pada pasien infark miokard akut. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa pola terapi obat-obat pada pasien IMA, khususnya terapi klopidogrel
terkait dengan kesesuaian dosis, rute, interaksi, dan efek samping terhadap
outcome terapi pada pasien IMA.
Metodologi penelitian yang digunakan pada studi pola penggunaan
klopidogrel pada pasien IMA adalah kombinasi metode retrospektif dan
prospektif. Kombinasi kedua metode tersebut bertujuan untuk mengetahui pola
penggunaan terapi obat pasien IMA. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional, hal ini dikarenakan peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap
sampel. Selain itu pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan disajikan
dalam bentuk tabel maupun diagram. Kriteria sampel yang digunakan adalah yang
memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien dengan diagnosa infark miokard akut di
RSU Dr. Saiful Anwar Malang dengan data RMK yang lengkap meliputi data
terapi obat klopidogrel dan terapi obat yang menyertai.

ix

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data pola
penggunaan obat infark miokard akut berupa : vasodilator nitrat (ISDN),
antiplatelet (Klopidogrel dan ASA), antikoagulan (LMWH dan Fonfarinux Na), βblocker (Bisoprolol), ACEI (Kaptopril, lisinopril dan ramipril), ARBs (Valsartan
dan Losartan), dan antihiperlipidemia (Simvastatin, Rosuvastatin, dan
Atovarstatin). Klopidogrel merupakan antiplatelet yang dapat digunakan sebagai
alternatif pada pasien IMA dengan hipersensitif atau intolerant terhadap
penggunaan ASA. Penggunaan klopidogrel diperoleh pada seluruh pasien yaitu 10
pasien rawat inap dan 4 pasien rawat jalan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
dengan loading dose 300 mg dan disertai maintenance dose 75 mg/ hari.
Berdasarkan studi ACC/AHA, untuk permasalahan terkait kesesuaian terapi obat,
kesesuaian dosis serta cara pemakaian obat telah sesuai. Sedangkan efek samping
pasien terkait terapi yang diberikan pada pasien infark miokard akut tidak
ditemukan. Hal-hal ini dikarenakan peneliti tidak mengamati secara langsung
kondisi pasien pada rawat inap. Pada pasien rawat jalan, peneliti mendapatkan
data langsung dari pasien secara subjektif berdasarkan apa yang dirasakan dan
diingat oleh pasien.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode prospektif
sehingga peneliti dapat mengamati kondisi pasien serta permasalahan terkait
terapi dengan obat pasien dan berinteraksi secara langsung dengan klinisi lainnya.

x

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………….

iv

RINGKASAN ………………………………………………………..

v

ABSTRAK ……………………………..…………………………...

ix

DAFTAR ISI …………………………………………………….…...

xi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………

xiv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………….…..

xv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………

xvii

DAFTAR SINGKATAN …………………………………………….

xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………….....

1

1.1 Latar Belakang …………………………………...…….

1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………...……

4

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………...….

5

1.3.1 Tujuan Umum ………………………………..….

5

1.3.2 Tujuan Khusus ………………………………..….

5

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………….….

5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………

6

2.1 Definisi Infark Miokard Akut …………………………

6

2.2 Epidemiologi Infark Miokard Akut ……………………

6

2.3 Etiologi Infark Miokard Akut ………………………….

7

2.4 Patogenesis Infark Miokard Akut ……………………..

8

2.5 Patofisiologi Infark Miokard Akut …………………….

10

2.6 Presentasi Klinis Infark Miokard Akut ……………...…

13

2.6.1 Faktor Resiko ……………………………………

14

2.6.2 Data Pemeriksaan Fisik …………………………

18

2.6.3 Data Laboratorium ………………………………

19

xi

2.7 Penatalaksanaan Terapi ………………………………..

21

2.7.1 Terapi Farmakologis IMA ………………………

21

2.7.2 Penggunaan Klopidogrel sebagai terapi
Farmakologis IMA ………………………………

31

2.7 Tinjauan Studi Penggunaan Obat …………………...…

32

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ……………………………..

34

3.1 Uraian Kerangka Konseptual …………………………..

34

3.2 Bagan Alir Kerangka Konseptual ……………………...

36

3.3 Bagan Alir Kerangka Operasional ……………………..

37

BAB 4 METODE PENELITIAN …………………………………..

38

4.1 Rancangan Penelitian …………………………………..

38

4.2 Populasi Sampel ………………………………………..

38

4.2.1 Populasi ……………………………………….....

38

4.2.2 Sampel …………………………………………..

38

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ……………………….........

38

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi …………………………...

39

4.3 Bahan Penelitian …………………………………….....

39

4.4 Instrumen Penelitian …………………………………...

39

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian …………………….........

39

4.6 Definisi Operasional …………………………………...

39

4.7 Metode Pengumpulan Data …………………………….

40

4.8 Analisis Data …………………………………………...

41

BAB 5 HASIL PENELITIAN

42

5.1 Demografi Pasien ………………………………………

42

5.2 Faktor Resiko …………………………………………..

45

5.3 Distribusi Pola Penggunaan Antiplatelet ………………

47

5.4 Penggunaan Obat pada Pasien Infark Miokard ……..…

49

5.5 Lama Perawatan di Rumah Sakit ………………………

53

5.6 Keadaan KRS …………………………………………..

54

xii

BAB 6 PEMBAHASAN ……………………………………………

55

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….

66

7.1 Kesimpulan …………………………………………….

66

7.2 Saran …………………………………………………...

66

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..

67

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

V.1 Faktor resiko pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang ………………………………………....

45

V.2 Faktor resiko pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik
Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………………….......

46

V.3 Distribusi pola penggunaan antiplatelet pada 66 pasien IMA
rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………………...

47

V.4 Distribusi pola penggunaan antiplatelet pada 61 pasien IMA
rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar
Malang ……………………………………………………......

48

V.5 Pola penggunaan obat untuk terapi utama IMA pada 10 pasien
rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……..................

49

V.6 Pola penggunaan terapi penyerta IMA pada 10 pasien rawat
inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……………………….

51

V.7 Pola penggunaan obat untuk terapi utama IMA pada 4 pasien
rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar
Malang ……………………………………………..................

52

V.8 Pola penggunaan obat untuk terapi penyerta IMA pada 4
pasien rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful
Anwar Malang ……………………………………………......

53

V.9 Lama perawatan pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang …………………………………............

53

V.10 Keadaan KRS pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang ……………………………………........

xiv

54

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Patologi terjadinya aterosklerosis …………………………….

2.2

Hubungan antara penyakit kardiovaskular dengan faktor

8

resiko kardiovaskular …………………………………………

14

2.3

Obat-obat untuk terapi infark miokard akut …………………..

22

2.4

Algoritma untuk terapi infark miokard akut (ST Segmen
Elevation) ……………………………………………………..

2.5

23

Algoritma untuk terapi infark miokard akut (Non ST Segmen
Elevation) ……………………………………………………..

24

3.1

Kerangka konseptual ………………………………………….

36

3.2

Kerangka operasional …………………………………………

37

5.1

Distribusi jenis kelamin pada 10 pasien IMA rawat inap di
RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……………………………….

5.2

Distribusi usia pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang ……………………..............................

5.3

45

Diagram faktor resiko pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang ……………………………………..

5.8

44

Distribusi status pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik
Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……………………...

5.7

44

Distribusi usia pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik
Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……………………...

5.6

43

Distribusi jenis kelamin pada 4 pasien IMA rawat jalan di
Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang …………...

5.5

43

Distribusi status pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang …………………………………………

5.4

43

46

Diagram faktor resiko pada 4 pasien IMA rawat jalan di
Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang …………...

xv

47

5.9

Diagram distribusi penggunaan antiplatelet pada 66 pasien

48

IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang …………..
5.10

Diagram distribusi penggunaan antiplatelet pada 61 pasien
IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar

48

Malang ………………………………………………………..
5.11

Diagram distribusi pola penggunaan obat untuk terapi utama
IMA pada 10 pasien rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar

50

Malang ……………………………………………………......
5.12

Diagram distribusi pola penggunaan obat untuk terapi utama
IMA pada 4 pasien rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr.

52

Saiful Anwar Malang …………………………………………
5.13

Diagram lama perawatan pada 10 pasien IMA rawat inap di

53

RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……………………………….
5.14

Diagram keadaan KRS pada 10 pasien IMA rawat inap di
RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……………………………….

xvi

54

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Daftar riwayat hidup …………………………………………

75

2

Pernyataan bebas plagiasi …………………………………....

76

3

Surat pelaksanaan penelitian …………………………………

77

4

Nota dinas kepada Bidang Rekam Medik ……………………

78

5

Nota dinas kepada IRNA RSU Dr. Saiful Anwar Malang …...

79

6

Daftar nilai normal data laboratorium ………………………..

80

7

Data induk penggunaan klopidogrel pasien IMA rawat inap
di RSU Dr.Saiful Anwar Malang ………………………….....

8

9

81

Data induk penggunaan klopidogrel pasien IMA rawat jalan
di poliklinik jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………..

84

LPD pasien IMA rawat inap di RSU dr. Saiful Anwar Malang

85

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ACC

: American college of cardiology

ACEI

: Angiotensin converting enzyme inhibitor

ACS

: Acute coronary syndrome

ACCP

: American college of chest physicians

ADA

: American diabetes association

ADP

: Adenosine diphospat

AHA

: American heart association

aPPT

: Activated partial tromboplastin

ARBs

: Angiotensin reseptor blokers

ASA

: Acetyl salicylic acid

ASKES

: Asuransi kesehatan

AST

: Aspartate serum transaminase

ATP

: Adenosine triphosphat

AV

: Atrioventrikuler

Β-bloker

: Beta bloker

BMI

: Body mass index

CAD

: Coronary artery disease

CAPRIE

: Clopidogrel versus aspirin in patients at risk of ischemic
events

CK

: Creatine kinase

CKMB

: Creatine kinase subtype MB

CLARITY

: Clopidogrel as adjunctive reperfusion therapy

COMMIT

: Clopidogrel and Metoprolol in myocardial infarction trial

CPG

: Klopidogrel

CPK

: Creatine phosphokinase

CRP

: C-reactive protein

CREDO

: Clopidogrel for the reduction of events during observation

xviii

CURE

: Clopidogrel in unstable angina to prevent recurrent ischemic
events

CVA

: Cerebrovascular attack

DM

: Diabetes mellitus

DRP

: Drug related problem

EKG

: Elektrokardiogram

GD2JPP

: Glukosa darah 2 jam post prandial

GI

: Gastrointestinal

Hct

: Hematokrit

HDL-C

: High density lipoprotein cholesterol

HOPE

: Heart outcome prevention evaluation

HT

: Hipertensi

IHD

: Ischemic heart disease

IMA

: Infark miokard akut

INR

: International normalized ratio

ISDN

: Isosorbit dinitrat

ISMN

: Isosorbit mononitrat

Jamkesmas

: Jaminan kesehatan masyarakat

KRS

: Keluar rumah sakit

KSR

: Kalium sustained release

LAD

: Left anterior descending

LDH

: Lactate dehydrogenase

LDL-C

: Low density lipoprotein cholesterol

LMWH

: Low molecular weight heparin

LpA

: Lipoprotein A

LV

: Left ventricle

MRS

: Masuk rumah sakit

Nabic

: Natrium bicarbonate

NO

: Nitrit oxide

NS

: Normal saline
xix

NTG

: Nitrogliserin

NSTEMI

: Non ST-wave elevation myocardial infarction

PAF

: Platelet activator factor

PAI-1

: Plasminogen activator inhibitor 1

PCI

: Percutaneous coronary intervention

PJK

: Penyakit jantung koroner

PMN

: Polimorfonuclear

PPI

: Proton pump inhibitor

RCA

: Right coronary artery

RIA

: Radio immune assay

RMK

: Rekam medik kesehatan

RR

: Respiratory rate

SGOT

: Serum glutamic oxaloacetic transaminase

SGPT

: Serum glutamic pyruvic transaminase

SK

: Streptokinase

STE ACS

: ST-wave elevation acute coronary syndrome

STEMI

: ST-wave elevation myocardial infarction

SV

: Stoke volume

TF

: Tissue Factor

t-PA

: Tissue-type plasminogen

UFH

: Unfractionated heparin

vWb

: von willebrand

WBC

: White blood cell

xx

DAFTAR PUSTAKA

AHFS Drugs Information, 2008. Clopidogrel Bisulfate: Introduction. AHFS Drus
Information.

Alwi I, 2009. Infark Miokard Akut. In: Sudoyo A.W, Setiyohadi B, Alwi I, et al.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3, Edisi Kelima, Balai
Penerbitan IPD FK-UI, Jakarta, pp. 1615-1625.

Anderson,

J.L.,

2004.

ST-Elevation

Acute

Myocardial

Infarction

and

Complications of Myocardial Infarction. In: L. Goldman, and D. Ausiello
(Eds.). Cecil Textbook Medicine, Ed. 22th, USA: Elsevier Inc.

Antman, E.M., and Braundwald, E., 2005. ST-Elevation Myocardial Infarction.
In: D.L. Kasper, A.S. Fauci, D.L. Longo, E. Braundwald, S.L. Hauser,
and J.L. Jameson (Eds.). Harrison’s: Principles of Internal Medicine,
Ed. 16th, USA: McGraw-Hill Companies, Inc.

Antman, E.M. and Braunwald, E., 2008. Acute Myocardial Infarction. In: E.
Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.).
Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th ,
USA: W.B. Saunders Elseveir.

Auer, J., 2004. Cardiovascular Drug. In: A. Mozayani and L.P. Raymon.
Handbook of Drug Interaction: A Clinical and Forensic Guide,
Totowa, New Jersey: Humana Press.

Bates, E.R., and Kushner, F.G., 2007. ST-Elevation Myocardial Infarction. In:
E.M. Antman (Eds.). Cardiovascular Therapeutics: A Companion to
Braunwald’s Heart Disease, Ed. 3th, USA: Elsevier Inc.

xxi

Baxter, K., 2004. Clopidogrel. In: K. Baxter. Stockley Drug Interactions Pocket
Companion 2010, London, Chicago: Pharmaceutical Press.

Beckman, J.A., Libby, P., and Creager, M.A., 2008. Diabetes Mellitus, the
Metabolic Syndrome, and Atherosclerotic Vascular Disease. In: E.
Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.).
Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th ,
USA: W.B. Saunders Elseveir.

Boedi-Darmojo, 1992. Data epidemiologi penyakit jantung dan pembuluh darah.
In: Poerjoto P, Sugiri, Sutikno (Eds.). Penyakit Jantung Iskemik. Sari
pustaka kardiovaskular. Semarang: Badan penerbit Undip

Brown, C.T., 2005. Penyakit Aterosklerotik Koroner. In: S.A. Price, and L.M.
Wilson (Eds.). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Edisi ke-enam, Jakarta: EGC.

Cannon, C.P., and Braunwald, E., 2008. Unstable Angina. In: E. Braunwald, P.
Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease:
A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders
Elseveir.

Carleton, P.F., and Boldt, M.A., 1995. Penyakit Aterosklerotik Koroner. In: S.A.
Price and L.M. Wilson (Eds.). Patofosiologi: Konsep Klinis ProsesProses Penyakit, Jilid I, Edisi Ke-empat, EGC, Jakarta.

Chan, P.D., and Johnson, M.T., 2004. Cardiovascular disordes: Acute Coronary
Syndromes (Acute Myocardial Infarction and Unstable Angina). In: P.D.
Chan amd M.T. Johnson. Treatment Guidelines for Medicine and
Primary Care, Current Clinical Strategies Publishing.

xxii

Darius, H., Münzel, T., Huber, K., Sultan, E., and Walter, U., 2008. Clopidogrel
Salts-Pharmacokinetic,
Australian

Journal

of

Pharmacodynamic
Cardiology,

and

Viewed

Clinical
25

Aspects,

Oktober

2010,

(www.kup.at/kardiologie)

Davey, P., 2005. Penyakit Kardiovaskular: Infark Miokard Akut. In: P. Davey. At
a Glance: Medicine, Surabaya: EMS (Erlangga Medical Science).

Dipiro, C.V, 2008. Nausea and Vomiting. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee,
G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, USA: McGraw-Hill Companies,
Inc.

Fuster, V., 2004. Atherosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology. In: L.
Goldman, and D. Ausiello (Eds.). Cecil Textbook Medicine, Ed. 22th,
USA: Elsevier Inc.

Gaziano, J.M., 2008. Global Burden of Cardiovascular Disease. In: E. Braunwald,
P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart
Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B.
Saunders Elseveir.

Gaziano, M., Manson, J.E., and Ridker, P.M., 2008. Primary and Secondary
Prevention of Coronary Heart Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O.
Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook
of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.

Gersh, B.J., Opie, L.H., and White, H.D., 2009. Antitrombotic Agents: Platelet
Inhibitors, Anticoagulants, and Fibrynolytics. In: L.H. Opie and B.J.
Gersh (Eds.). Drugs for the Heart, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.

xxiii

Givertz, M.M., and Cohn, J.N, 2007. Pharmacologic Management of Heart
Failure in the Ambulatory Setting. In : E.M. Antman (Eds.).
Cardiovascular Therapeutics: A Companion to Braunwald’s Heart
Disease, Ed. 3th, USA: Elsevier Inc.

Gonzales, E.R., and Kannewurf, B.F., 2000. Acute Myocardial Infarction. In: E.T.
Herfindal and D.R. Gourley (Eds.). Textbook of Therapeutics: Drugs
and Disease Management, Ed 7th, USA: Lippincott Williams &
Wilkins.

Gray, H.N., Dawkins, K.D., Morgan, J.M., and Simpson, I.A., 2005. Penyakit
Jantung Koroner. In: H.N. Gray, K.D. Dawkins, J.M. Morgan, I.A.
Simpson (Eds.). Lecture Notes Kardiologi, Ed. 4th, Surabaya: EMS
(Erlangga Medical Series).

Greene, R.J., and Harris, N.D., 2008. Cardovascular Disease: Ischaemic Heart
Disease. In: R.J. Greene and N.D. Harris (Eds.). Pathology and
Therapeutics for Pharmacists: A Basic for Clinical Pharmacy
Practice, Ed. 3th, USA: Cambridge University Press.

Heusch, G., and Opie, L.H., 2004. Oxygen Supply: Coronary Flow. In: L.H. Opie
(Eds.). Heart Psysiology: From Cell to Circulation, Ed. 4th, USA:
Lippincott Williams & Wilkins.

Huang, P.L., 2004. Coronary Artery Disease. In: M.C. Fishman, A.R. Hoffman,
R.D. Klausner, and M.S. Thaler (Eds.). Medicine, Ed. 5th, USA:
Lippincott Williams & Wilkins.

Kasumoto, F., 1995. Cardiovascular Disease. In: S.J. McPhee, V.R. Lingapa,
W.F. Ganong, and J.D. Lange (Eds.). Pathophysiology of Disease: An
Introduction to Clinical Medicine, Ed. 1st, USA: Appleton & Lange.
xxiv

Khan, H., Jan, H., and Hafizullah, M., 2009. Study on Clopidogrel in Inhibition of
Platelet Aggregation in Suspected Angina Patients, Treated with a Daily
Dose of 75 mg of Clopidogrel for 7 Days, Irian Journal of
Pharmaceutical Research, Viewed 25 Oktober 2010, (http://www.ijpronline.com)

Lee, D., and Bergman, U., 2005. Studies of Drug Utilization. In: B.L. Storm
(Eds.). Pharmacoepidemiology, Ed. 4rd, USA: John Wiley & sons Ltd.

Lee,J.,2001. Risk Factors and Incident Coronary Heart Disease in Chinese, Malay
and Asian Indian males. In: D.Heng, K.S.Chia, S.K.Chew, B.Y.Than and
K.Hughes (Eds.). Int.J.Epidem. Vol 30, page 983-988.
Lüllmann, H., 2000. Color Atlas of Pharmacology, Ed. 2nd, Thieme Stuttgart.

Mousa, S.A.. Highlights of Lates Advances in Antithrombotics. In: S.A. Mousa.
Methods in Molecular Medicine vol 93: Anticoagulants, Antiplatelet,
and Trombolytics, Totowa: Humana Press Inc.

McNeil, J.J., and Krum, H., 1997. Cardiovascular Disorders. In: T.M. Speight,
and N.H.G. Harfod (Eds.). Avery’s Drug Treatment, Ed. 4th, Spain:
Inoprint S.A. Technical Colaboration, Adonis Communications, S.L.

Newby, D.E., and Fox, K.A.A, 2007. Chronic Stable Angina. In: E.M. Antman
(Eds.). Cardiovascular Therapeutics: A Companion to Braunwald’s
Heart Disease, Ed. 3th, USA: Elsevier Inc.

Opie

(a)

, L.H., 2004. Cell Death: Myocardial Infarction. In: L.H. Opie (Eds.).
Heart Physiology: From Cell to Circulation, Ed. 4th, USA: Lippicott
Williams & Wilkins.

xxv

Opie

(c)

, L.H., 2004. Oxygen Lack: Ischemia and Angina. In: L.H. Opie (Eds.).
Heart Physiology: From Cell to Circulation, Ed. 4th, USA: Lippicott
Williams & Wilkins.

Opie, L.H., 2005. Calcium Channel Blockers (Calcium Antagonist). In: L.H.
Opie, and B.J. Gersh (Eds.). Drugs for the Heart, Ed. 6th, USA: Elsevier
Inc.

Pasternak, R.C., Braunwald, E., and Sobee, R.E., 2008. Acute Myocardial
Infarction. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and
D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular
Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.
Poole-Wilson(a), P.A., Opie, L.H., 2009. β-Blocking Agents. In: L.H. Opie, and
B.J. Gersh (Eds.). Drugs for The Heart, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.

Ridker, P.M., Genest, J., and Libby, P., 2008. Risk Factors for Atherosclerotic
Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P.
Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine,
Ed.8th, Usa: W.B. Saunders Elseveir.

Santoso, T., 1987. Infark Miokard Akut. In: Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, Edisi
ke-dua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Schleinitz, M.D., Heidenreich P.A., 2005. A Cost-Effectiveness Analysis of
Combination Antiplatelet Therapy for High-Risk Acute Coronary
Syndromes : Clopidogrel plus Aspirin versus Aspirin Alone. Ann
Intern Med.

Schoen, F.J, 2005. The Heart: Coronary Artery Pathology in Ischemic Heart
Disease. In: V. Kumar, A.K. Abbas, and N. Fausto (Eds.). Robbins and
Cotran Pathological Basis of Disease, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.
xxvi

Schwinghammer,T.L..

2009.

Cardivascular

Disorders:

Acute

Coronary

Syndromes. In: B.G. Wells, J.T. Dipiro, T.L Schwinghammer, C.V.
Dipiro (Eds.). Pharmacoterapy Handbook, Ed. 7th, USA: McGraw-Hill
Companies, Inc.

Spinler, N.A., Denus, S.D., 2008. Cardiovascular Disease: Acute Coronary
Syndromes. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G.
Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
Approach, Ed. 7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Stringer, K.A., and Lopez, L.M., 2008. Uncomplicated Myocardial Infarction. In:
J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M.
Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed.
7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Talbert, R.L., 2008. Ischemic Heart Disease. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C.
Yee,

G.R.

Matzke,

B.G.

Wells,

and

L.M.

Posey

(Eds.).

th

Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7 , New York:
McGraw-Hill Companies, Inc.

Tim suskesnas, Badan Litbang Kesehatan, 2002, Laporan studi mortalitas 2001,
Pola penyakit penyebab kematian di Indonesia. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DepKes RI.

Triplitt, C. L., Reasner, C. A., and Isley, W. L., 2008. Diabetes Mellitus. In: J.T.
Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M.
Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th
Edition, New York: The McGraw-Hill Companies Inc.

Washam, J.B, 2007. Cardiovascular Drugs: Comprehensive Drug Tables. In: E.M.
Antman (Eds.). Cardiovascular Therapeutics: A Companion to
Braunwald’s Heart Disease, Ed. 3th, USA: Elsevier Inc.
xxvii

White, H.D., and Opie, L.H., 2009. Nitrates. In: L.H. Opie, and B.J. Gersh (Eds.).
Drugs for The Heart, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.

Wulsin, L.R., & Barsky, A.J., 2008. Psychiatric and Behavioral Aspects of
Cardiovascular Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L.
Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of
Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseiveir.

Xiang, Y.Z., Xia. Y., Gao, X.M., Shang, H.C., Kang, L.Y. and Zhang, B.L., 2008.
Platelet Activation, and Antiplatelet Targets and Agents. Drugs. China:
Research Center of Tiajin University of Tradisional Chinese Medicine.

xxviii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada negara

maju antara lain heart failure, ischemic heart disease, acute coronary syndromes,
arrhythmias, hypertension, stroke, hyperlipidemia, acute myocardial infarction.

Infark miokard akut (IMA) merupakan suatu keadaan nekrosis iskemik pada sel
miokard akibat terjadinya penyumbatan akut pada arteri koronaria (Davey, 2005).
Infark miokard merupakan salah satu kejadian yang paling umum terjadi pada
pasien yang dirawat di rumah sakit di negara-negara barat. Di Amerika Serikat,
kurang lebih 1,5 juta infark miokard terjadi setiap tahunnya. Dari perkiraan
tersebut sekitar sepertiga dari penderita IMA meninggal. Sekitar 250.000 orang
meninggal pertahunnya akibat menderita IMA sebelum mendapatkan perawatan
medis (Schoen, 2005). IMA juga diperkirakan akan menjadi masalah utama pada
negara berkembang yang menunjang terjadinya penyakit kardiovaskular (Antman,
2008).
Hasil survey kesehatan nasional pada tahun 2001 menunjukkan bahwa
26,3% penyebab utama kematian disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh
darah sedangkan penyakit infeksi

(22,9%), pernafasan

(12,7%), pencernaan

(7,0%), neoplasma (6,0%) dan kecelakaan lalu lintas (5,7%) (Tim Suskesnas &
Badan Litbang Kesehatan, 2002). IMA dapat terjadi pada berbagai usia, tetapi
resiko yang terjadi semakin meningkat dengan bertambahnya usia serta dapat
dipicu dengan adanya penyakit aterosklerosis seperti hipertensi, hiperlipidemia,
merokok, diabetes mellitus, dan gen hiperkolestrolemia. Sekitar 10% penyakit
IMA dapat terjadi pada pasien dengan usia dibawah 40 tahun, dan 45% pada
pasien dengan usia dibawah 65 tahun. Laki-laki memiliki faktor resiko menderita
IMA lebih besar dibanding wanita (Schoen, 2005).
Progresi lesi aterosklerosis sampai dengan pembentukan trombus yang
terjadi merupakan proses kompleks yang berhubungan dengan cedera vaskular.
Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri

1

2

koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah yang
dapat mengakibatkan resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan
membahayakan aliran darah miokardium yang dapat mengurangi kemampuan
dilatasi pembuluh darah sehingga mengakibatkan terjadinya iskemia dan disfungsi
miokardium. Disfungsi miokardium terjadi bila menyumbat lebih dari 75% lumen
pembuluh darah (Brown, 2005). Dalam sebagian besar kasus, infark terjadi jika
plak aterosklerosis menjadi fisur, ruptur, atau mengalami ulserasi dengan kondisi
yang baik bagi trombogenesis (faktor yang bisa lokal atau sistemik). Trombus
mural yang terbentuk menyebabkan oklusi arteri koroner yang mengakibatkan
kerusakan miokard. Adanya ruptur plak menyebabkan reaktivasi platelet, agregasi
platelet dan timbulnya trombus yang dapat menyebabkan aliran darah tiba-tiba
berkurang. Bila trombus menutup lumen, akan terjadi penghambatan aliran darah
koroner dan dapat terjadi infark jantung akut (Braunwald, 2008).
Manifestasi klinik yang terjadi pada pasien IMA berupa nyeri dada sentral
yang berat seperti tertekan yang berlangsung ≥ 20 menit disertai berkeringat,
pucat dan mual (Davey, 2005). Walaupun nyeri merupakan keluhan yang sering
diajukan pasien, namun tidak selalu demikian. Sejumlah minimum 15-20% infark
miokard tidak disertai nyeri (Braunwald, 2008).
Tujuan terapi pada pasien infark miokard diindikasikan untuk menurunkan
resiko kematian, meminimalkan infark, menyelamatkan fungsi miokardium,
mencegah terjadinya komplikasi, memperbaiki aliran darah arteri yang tersumbat,
rehabilitasi, memastikan pencegahan terjadinya serangan ulang dan meningkatkan
kualitas hidup pasien (Spinler & Denus, 2008; Greene & Harris, 2008). Tindakan
utama yang dilakukan adalah revaskularisasi (reperfusi) aliran darah arteria
koronaria yang tersumbat dengan trombolitik dan primer PCI (percutaneous
coronary intervention). Semakin cepat dilakukan semakin banyak miokardium
yang diselamatkan. Terapi farmakologis penderita IMA adalah oksigenasi,
vasodilator nitrat, analgesik kuat, fibrinolitik/ trombolitik, antikoagulan,
antiplatelet, inhibitor glikoprotein IIb/IIIa, ACEI, antihiperlipidemia, kalsium
bloker, dan β-bloker (Spinler & Denus, 2008).

3

Studi epidemiologi menjelaskan adanya hubungan antara hiperreaktivitas
platelet dengan peningkatan resiko terjadinya penyakit vaskular. Berdasarkan
bukti penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan obat golongan antiplatelet
dapat menurunkan resiko kejadian vaskular (seperti : infark miokard (IM) dan
stroke) (Xiang et al., 2008).
Terapi antiplatelet seperti aspirin dan klopidogrel memiliki manfaat klinik
pada berbagai macam penyakit arteri tromboemboli. Klopidogrel merupakan
antiplatelet yang relatif lebih aman dari pada aspirin, karena klopidogrel tidak
menimbulkan nyeri dibandingkan pada penggunaan aspirin. Klopidogrel memiliki
mekanisme kerja sebagai penghambat Adenosin 5΄ difosfat (ADP). Pada
percobaan CAPRIE (Clopidogrel versus Aspirin in Patients at Risk of Ischaemic
Events), Klopidogrel merupakan alternatif untuk aspirin bagi pasien yang gagal
mencapai efek terapi dari aspirin. Klopidogrel 75 mg menunjukkan kecepatan
absorbsi oral, menghambat agregasi platelet secara signifikan (40-60%).
Klopidogrel menunjukkan kemampuan menurunkan resiko relatif sebanyak 8,7%
lebih dari aspirin pada pencegahan IM, stroke iskemik atau kematian vaskular.
Penggunaan klopidogrel dapat menurunkan resiko relatif sebanyak 19.2 % ketika
dibandingkan dengan aspirin pada penggunaan fatal maupun non-fatal IM
(Mousa, 2006).
Pada penderita IMA, pemeriksaan fisik saja tidak dapat digunakan sebagai
dasar menetapkan diagnosa yang pasti. Hal ini disebabkan

karena pada

pemeriksaan fisik ditemukan semua hasil pemeriksaan menunjukkan nilai normal,
atau hanya menunjukkan abnormalitas yang non spesifik (Anderson, 2004).
Walaupun demikian, data pemeriksaan fisik diperlukan sebagai data penunjang
pada penetapan diagnosa. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi denyut
jantung, tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, kecepatan pernafasan, denyut
vena jungular, dan denyut karotid (Antman, 2008 ; Gray et al., 2005). Selain itu,
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa pemeriksaan kadar serum
beberapa enzim yang biasanya ditemukan pada sel miokardium seperti creatine
kinase/ creatine phosphokinase (CK/CPK) yang merupakan enzim spesifik pada
penderita IMA, creatine kinase subtype MB (CK-MB) dan troponin spesifik
jantung (baik troponin l dan troponin T) (Huang, 2004). Selain itu terjadinya

4

perubahan gambaran EKG meliputi peningkatan pada segmen ST dan gelombang
Q pada EKG merupakan indikasi kuat pada sebagian besar kasus terjadinya IMA
(Antman & Braundwald, 2008; Greene & Harris, 2008).
Banyaknya evidence yang menunjukkan manfaat penggunaan klopidogrel
untuk terapi IMA serta permasalahan terkait obat (Drug Related Problem)
mendorong peneliti untuk mengetahui pola penggunaan Klopidogrel pada terapi
IMA serta permasalahan yang terjadi terkait pola penggunaan klopidogrel,
sehingga dapat dilakukan manajemen terapi sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan outcome yang diperoleh pasien yang ditandai dengan
perbaikan vital sign (data klinik pasien) dan data laboratorium yang mendukung
(Huang, 2004).
Untuk itu akan diteliti pola penggunaan klopidogrel pada pasien infark
miokard akut (IMA) yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar
karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit umum terbesar di Malang.
Sehingga prevalensi kemungkinan terjadinya kasus IMA di rumah sakit ini dapat
memenuhi jumlah sampel untuk dilakukannya penelitian ini.

1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pola penggunaan obat-obat pada terapi IMA ?
2. Bagaimanakah pola penggunaan klopidogrel meliputi dosis, cara/ aturan
penggunaan, dan kondisi KRS/ outcome terapi pada pasien IMA ?

5

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pola penggunaan obat-obat pada terapi IMA sebagai upaya
untuk meningkatkan mutu pelayanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pola terapi obat-obat pada pasien IMA di Rumah Sakit
Syaiful Anwar Malang.
2. Mengetahui terapi klopidogrel terhadap outcome terapi pasien IMA
meliputi dosis, rute, dan kondisi KRS pada pasien IMA.

1.4

Manfaat Penelitian
Bagi Rumah Sakit
1. Bagi Rumah sakit sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan
baik klinisi maupun farmasis terutama berkaitan dengan pelayanan
farmasi klinik.
2. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam
merekomendasikan penggunaan obat di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
3. Sebagai data awal DUS (Drug Utilization Study) yang bermanfaat untuk
instalasi farmasi berkaitan dengan pengadaan obat.
4. Sebagai dasar

untuk menentukan kebijakan lebih lanjut dari SMF

Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang untuk mengatasi masalah DRP
(Drug

Related

Problems)

yang

berkaitan

dengan

penggunaan

klopidogrel.

Bagi peneliti
1. Memberikan informasi tentang pola penggunaan klopidogrel sebagai
terapi IMA sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
outcome yang diperoleh pasien IMA di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
2. Mengetahui penatalaksanaan terapi pengobatan terhadap outcome pada
pasien IMA sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian
dengan bekerja sama dengan klinisi lainnya.