Metodologi dan Pendekatan Kesimpulan

C. Catatan Lapangan

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan mengoleksi dokumen dan artikel terkait, wawancara dengan narasumber serta lewat diskusi kelompok terfokus dengan beberapa aktivis video yang dilakukan bulan April 2009 di Jakarta. Secara keseluruhan ada 20 kelompok 28 individual yang diwawancara lihat appendiks untuk data para informan di tiga kota di Jawa: Yogyakarta, Jakarta dan Bandung. Sementara itu, komunikasi dengan beberapa narasumber yang berlokasi di luar jangkauan kami lakukan melalui email, seperti dengan Importal di Semarang dan pengelola Ragam, Aryo Danusiri. Aktivisme Video dan Distribusi Video di Indonesia 12

D. Teknis Susunan Laporan

Struktur laporan diawali dengan sejarah aktivisme media di Indonesia, khususnya tentang pemanfaatan teknologi video untuk mengulas beragam wacana dan praktik yang mengantarkannya pada bentuk yang sekarang. Bab selanjutnya masuk pada pembahasan tentang model-model aktivisme video yang ditempuh para pelakunya di lapangan. Di bagian ini pula, posisi masing-masing pelaku dalam sebuah peta gerakan sosial yang lebih luas mulai bisa dicermati. Bagian keempat mendiskusikan tentang gerakan video dalam alur-alur distribusi yang sedang terbentuk di berbagai ranah. Ini dilakukan untuk mulai melihat kemungkinan pengembangan strategi persebaran agenda perubahan sosial lewat media video dalam konteks kini dan yang akan datang. Di beberapa bagian, kami menyertakan catatan-catatan dalam kotak untuk merefleksikan hal-hal yang tidak punya kaitan langsung dengan tema utama kajian, namun menarik untuk dilihat irisannya dengan isu-isu yang terungkap di lapangan. Misalnya, diskusi seputar friksi dan apropriasi pemaknaan di ranah aktivisme video, dan model seminal aktivitas online di kalangan yang bergiat dengan konvergensi media, seperti Combine. Studi kasus ini turut disertakan di sini untuk mengangkat persoalan aktivisme media di tataran yang lebih luas, dan pada gilirannya dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dalam pengembangan gerakan sosial berbasis video. Sedangkan bab akhir laporan ini menawarkan beberapa kesimpulan untuk memulai diskusi yang lebih menukik dalam tentang situasi aktivisme video, soal keterkaitannya dengan distribusi online dan beragam potensi perkembangannya di masa yang akan datang. 13