Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
205
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
204 BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 38
Seiap orang yang karena kealpaannya : a. idak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau
b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya idak benar atau idak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya idak benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan atau denda paling inggi 2 dua kali jumlah pajak terutang yang idak atau kurang dibayar.
Penjelasan Pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak,
sepanjang menyangkut indakan administrasi perpajakan dikenakan sanksi administrasi, sedangkan yang menyangkut indak pidana di bidang perpajakan,
dikenakan sanksi pidana. Perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bukan merupakan pelanggaran administrasi tetapi merupakan indak
pidana.
Dengan adanya sanksi pidana tersebut, diharapkan tumbuhnya kesadaran Wajib Pajak untuk mematuhi kewajiban perpajakan seperi yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Kealpaan yang dimaksud dalam Pasal ini berari idak sengaja, lalai, idak hai- hai, atau kurang mengindahkan kewajibannya, sehingga perbuatan tersebut
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
Pasal 39
1 Seiap orang yang dengan sengaja :
a. idak mendatarkan diri, atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; atau b. idak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau
BAB VIII KETENTUAN PIDANA
Pasal 38
Seiap orang yang karena kealpaannya: a. idak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau
b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya idak benar atau idak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya idak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan perbuatan
tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, didenda paling sedikit 1 satu kali jumlah pajak
terutang yang idak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 dua kali jumlah pajak terutang yang idak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling
singkat 3 iga bulan atau paling lama 1 satu tahun.
Penjelasan Pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak,
sepanjang menyangkut indakan administrasi perpajakan, dikenai sanksi administrasi dengan menerbitkan surat ketetapan pajak atau Surat Tagihan Pajak, sedangkan yang
menyangkut indak pidana di bidang perpajakan dikenai sanksi pidana.
Perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini bukan merupakan pelanggaran administrasi melainkan merupakan indak pidana di
bidang perpajakan.
Dengan adanya sanksi pidana tersebut, diharapkan tumbuhnya kesadaran Wajib Pajak untuk mematuhi kewajiban perpajakan seperi yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Kealpaan yang dimaksud dalam Pasal ini berari idak sengaja, lalai, idak hai- hai, atau kurang mengindahkan kewajibannya sehingga perbuatan tersebut
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
Pasal 39
1 Seiap orang yang dengan sengaja:
a. idak mendatarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak atau idak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;
b. menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
207
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
206
c. menyampaikan Surat Pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya idak benar atau idak lengkap; atau
d. menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29; atau
e. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar; atau
f. idak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, idak memperlihatkan atau idak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya; atau
g. idak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6 enam tahun dan denda paling inggi 4 empat kali jumlah pajak terutang yang idak atau kurang dibayar.
Penjelasan Ayat 1
Perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini yang dilakukan dengan sengaja dikenakan sanksi yang berat mengingat peningnya peranan
penerimaan pajak dalam penerimaan negara.
2 Pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilipatkan 2 dua apabila seseorang
melakukan lagi indak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.
Penjelasan Ayat 2
Untuk mencegah terjadinya pengulangan indak pidana di bidang perpajakan, maka bagi mereka yang melakukan lagi indak pidana di bidang perpajakan
sebelum lewat 1 satu tahun sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan, dikenakan pidana lebih berat, ialah dilipatkan 2
dua dari ancaman pidana yang diatur dalam ayat 1.
3 Seiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan indak pidana
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau c. idak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
d. menyampaikan Surat Pemberitahuan danatau keterangan yang isinya idak benar atau idak lengkap;
e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29; f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu
atau dipalsukan seolah-olah benar, atau idak menggambarkan keadaan yang sebenarnya;
g. idak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, idak memperlihatkan atau idak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain;
h. idak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan
data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 ayat 11; atau
i. idak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak terutang yang idak atau
kurang dibayar dan paling banyak 4 empat kali jumlah pajak terutang yang idak atau kurang dibayar.
Penjelasan Ayat 1
Perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud pada ayat ini yang dilakukan dengan sengaja dikenai sanksi yang berat mengingat peningnya peranan
penerimaan pajak dalam penerimaan negara. Dalam perbuatan atau indakan ini termasuk pula seiap orang yang dengan
sengaja idak mendatarkan diri, menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak, atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa
hak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2 Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditambahkan 1 satu kali menjadi 2
dua kali sanksi pidana apabila seseorang melakukan lagi indak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalani
pidana penjara yang dijatuhkan.
Penjelasan Ayat 2
Untuk mencegah terjadinya pengulangan indak pidana di bidang perpajakan, bagi mereka yang melakukan lagi indak pidana di bidang perpajakan sebelum
lewat 1 satu tahun sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan, dikenai sanksi pidana lebih berat, yaitu ditambahkan 1
satu kali menjadi 2 dua kali sanksi pidana yang diatur pada ayat 1.
3 Seiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan indak pidana
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
209
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
208
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a, atau menyampaikan Surat Pemberitahuan dan atau keterangan yang isinya
idak benar atau idak lengkap sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf c dalam rangka mengajukan permohonan resitusi atau melakukan kompensasi
pajak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan denda paling inggi 4 empat kali jumlah resitusi yang dimohon dan atau kompensasi
yang dilakukan oleh Wajib Pajak.
Penjelasan Ayat 3
Penyalahgunaan atau penggunaan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau penyampaian Surat Pemberitahuan
yang isinya idak benar atau idak lengkap dalam rangka mengajukan permohonan resitusi pajak dan atau kompensasi pajak yang idak benar, sangat merugikan
negara. Oleh karena itu percobaan melakukan indak pidana tersebut merupakan delik tersendiri.
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b, atau menyampaikan Surat Pemberitahuan danatau keterangan yang isinya
idak benar atau idak lengkap, sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf d, dalam rangka mengajukan permohonan resitusi atau melakukan kompensasi
pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 2 dua tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali
jumlah resitusi yang dimohonkan danatau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak 4 empat kali jumlah resitusi yang dimohonkan
danatau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan.
Penjelasan Ayat 3
Penyalahgunaan atau penggunaan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau penyampaian Surat Pemberitahuan
yang isinya idak benar atau idak lengkap dalam rangka mengajukan permohonan resitusi pajak danatau kompensasi pajak atau pengkreditan pajak yang idak
benar sangat merugikan negara. Oleh karena itu, percobaan melakukan indak pidana tersebut merupakan delik tersendiri.
Pasal 39A
Seiap orang yang dengan sengaja: a. menerbitkan danatau menggunakan faktur pajak, buki pemungutan pajak,
buki pemotongan pajak, danatau buki setoran pajak yang idak berdasarkan transaksi yang sebenarnya; atau
b. menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 dua tahun dan paling lama 6 enam tahun serta denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak dalam faktur
pajak, buki pemungutan pajak, buki pemotongan pajak, danatau buki setoran pajak dan paling banyak 6 enam kali jumlah pajak dalam faktur pajak, buki
pemungutan pajak, buki pemotongan pajak, danatau buki setoran pajak.
Penjelasan Faktur pajak sebagai buki pungutan pajak merupakan sarana administrasi
yang sangat pening dalam pelaksanaan ketentuan Pajak Pertambahan Nilai. Demikian juga buki pemotongan pajak dan buki pemungutan pajak merupakan
sarana untuk pengkreditan atau pengurangan pajak terutang sehingga seiap penyalahgunaan faktur pajak, buki pemotongan pajak, buki pemungutan
pajak, danatau buki setoran pajak dapat mengakibatkan dampak negaif dalam keberhasilan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan. Oleh
karena itu, penyalahgunaan tersebut berupa penerbitan danatau penggunaan faktur pajak, buki pemotongan pajak, buki pemungutan pajak, danatau buki
setoran pajak yang idak berdasarkan transaksi yang sebenarnya dikenai sanksi pidana.
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
211
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
210
Pasal 40 Tindak pidana di bidang perpajakan idak dapat dituntut setelah lampau waktu
sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.
Penjelasan Tindak pidana di bidang perpajakan daluwarsa sepuluh tahun, dari sejak saat
terhutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang bersangkutan. Hal tersebut dimaksudkan guna memberikan suatu
kepasian hukum bagi Wajib Pajak, Penuntut Umum dan Hakim.
Jangka waktu sepuluh tahun tersebut adalah untuk menyesuaikan dengan daluwarsa penyimpanan dokumen-dokumen perpajakan yang dijadikan dasar
penghitungan jumlah pajak yang terhutang, selama sepuluh tahun.
Pasal 41
1 Pejabat yang karena kealpaannya idak memenuhi kewajiban merahasiakan
hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp 4.000.000,00 empat juta
rupiah.
Penjelasan Ayat 1
Untuk menjamin bahwa kerahasiaan mengenai perpajakan idak akan diberitahukan kepada pihak lain dan supaya Wajib Pajak dalam memberikan
data dan keterangan idak ragu-ragu, dalam rangka pelaksanaan undang-undang perpajakan, maka perlu adanya sanksi pidana bagi pejabat yang bersangkutan
yang menyebabkan terjadinya pengungkapan kerahasiaan tersebut.
Pengungkapan kerahasiaan menurut ayat ini adalah dilakukan karena kealpaan dalam ari lalai, idak hai-hai, atau kurang mengindahkan, sehingga kewajiban
untuk merahasiakan, keterangan atau buki-buki yang ada pada Wajib Pajak yang dilindungi oleh undang-undang perpajakan dilanggar. Atas kealpaan tersebut
dihukum dengan hukuman yang seimpal.
2 Pejabat yang dengan sengaja idak memenuhi kewajibannya atau seseorang
yang menyebabkan idak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan
denda paling banyak Rp 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah.
Penjelasan Ayat 2
Perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini yang dilakukan dengan sengaja dikenakan sanksi yang lebih berat dibanding dengan perbuatan atau
Pasal 40
Tindak pidana di bidang perpajakan idak dapat dituntut setelah lampau waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya
Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.
Penjelasan Tindak pidana di bidang perpajakan daluwarsa sepuluh tahun, dari sejak saat
terhutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang bersangkutan. Hal tersebut dimaksudkan guna memberikan suatu
kepasian hukum bagi Wajib Pajak, Penuntut Umum dan Hakim.
Jangka waktu sepuluh tahun tersebut adalah untuk menyesuaikan dengan daluwarsa penyimpanan dokumen-dokumen perpajakan yang dijadikan dasar
penghitungan jumlah pajak yang terhutang, selama sepuluh tahun.
Pasal 41
1 Pejabat yang karena kealpaanya idak memenuhi kewajiban merahasiakan hal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp25.000.000,00 dua puluh lima
juta rupiah.
Penjelasan Ayat 1
Untuk menjamin bahwa kerahasiaan mengenai perpajakan idak akan diberitahukan kepada pihak lain dan supaya Wajib Pajak dalam memberikan data
dan keterangan idak ragu-ragu, dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Perpajakan, perlu adanya sanksi pidana bagi pejabat yang bersangkutan yang
menyebabkan terjadinya pengungkapan kerahasiaan tersebut.
Pengungkapan kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada ayat ini dilakukan karena kealpaan dalam ari lalai, idak hai-hai, atau kurang mengindahkan sehingga
kewajiban untuk merahasiakan keterangan atau buki-buki yang ada pada Wajib Pajak yang dilindungi oleh Undang-Undang Perpajakan dilanggar. Atas kealpaan
tersebut, pelaku dihukum dengan hukuman yang seimpal.
2 Pejabat yang dengan sengaja idak memenuhi kewajibannya atau seseorang
yang menyebabkan idak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan
denda paling banyak Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah.
Penjelasan Ayat 2
Perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud pada ayat ini yang dilakukan dengan sengaja dikenai sanksi yang lebih berat dibandingkan dengan perbuatan
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
213
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
212
indakan yang dilakukan karena kealpaan, agar pejabat yang bersangkutan lebih berhai-hai untuk idak melakukan perbuatan membocorkan rahasia Wajib Pajak.
3 Penuntutan terhadap indak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan
ayat 2 hanya dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar. Penjelasan
Ayat 3 Tuntutan pidana terhadap pelanggaran kerahasiaan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 dan ayat 2 sesuai dengan sifatnya adalah menyangkut kepeningan pribadi seseorang atau badan selaku Wajib Pajak, karena itu dijadikan indak
pidana pengaduan.
Pasal 41A
Seiap orang yang menurut Pasal 35 Undang-undang ini wajib memberi keterangan atau buki yang diminta tetapi dengan sengaja idak memberi keterangan atau buki,
atau memberi keterangan atau buki yang idak benar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp 10.000.000,00 sepuluh juta
rupiah.
Penjelasan Agar pihak keiga memenuhi permintaan Direktur Jenderal Pajak sebagaimana
diatur dalam Pasal 35 maka perlu adanya sanksi bagi pihak keiga yang melakukan perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini.
Pasal 41B
Seiap orang yang dengan sengaja menghalangi atau mempersulit penyidikan indak pidana di bidang perpajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 iga tahun
dan denda paling banyak Rp 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah.
Penjelasan Seseorang yang melakukan perbuatan menghalangi atau mempersulit penyidikan
indak pidana di bidang perpajakan misalnya menghalangi Penyidik melakukan penggeledahan, menyembunyikan bahan buki dan sebagainya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal ini, dikenakan sanksi pidana. atau indakan yang dilakukan karena kealpaan agar pejabat yang bersangkutan lebih
berhai-hai untuk idak melakukan perbuatan membocorkan rahasia Wajib Pajak. 3
Penuntutan terhadap indak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 hanya dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar.
Penjelasan Ayat 3
Tuntutan pidana terhadap pelanggaran kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 sesuai dengan sifatnya adalah menyangkut kepeningan
pribadi seseorang atau badan selaku Wajib Pajak.
Pasal 41A
Seiap orang yang wajib memberikan keterangan atau buki yang diminta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 tetapi dengan sengaja idak memberi keterangan atau buki, atau
memberi keterangan atau buki yang idak benar dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 dua puluh lima juta rupiah.
Penjelasan Agar pihak keiga memenuhi permintaan Direktur Jenderal Pajak sebagaimana
diatur dalam Pasal 35 maka perlu adanya sanksi bagi pihak keiga yang melakukan perbuatan atau indakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini.
Pasal 41B
Seiap orang yang dengan sengaja menghalangi atau mempersulit penyidikan indak pidana di bidang perpajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 iga tahun
dan denda paling banyak Rp 75.000.000,00 tujuh puluh lima juta rupiah. Penjelasan
Seseorang yang melakukan perbuatan menghalangi atau mempersulit penyidikan indak pidana di bidang perpajakan, misalnya menghalangi penyidik melakukan
penggeledahan danatau menyembunyikan bahan buki sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini dikenai sanksi pidana.
Pasal 41C
1 Seiap orang yang dengan sengaja idak memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35A ayat 1 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah.
Penjelasan Ayat 1
Cukup jelas.
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
215
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
214
Pasal 42
Dihapus. Penjelasan
Cukup jelas.
Pasal 43
1 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dan Pasal 39, berlaku juga bagi
wakil, kuasa, atau pegawai dari Wajib Pajak, yang menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan
indak pidana di bidang perpajakan.
Penjelasan Ayat 1
Yang dipidana karena melakukan perbuatan indak pidana di bidang perpajakan idak terbatas pada Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, kuasa Wajib Pajak, atau
pegawai Wajib Pajak, namun juga terhadap mereka yang menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan
indak pidana di bidang perpajakan. 2
Seiap orang yang dengan sengaja menyebabkan idak terpenuhinya kewajiban pejabat dan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35A ayat 1 dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 10 sepuluh bulan atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 delapan ratus juta rupiah.
Penjelasan Ayat 2
Cukup jelas. 3
Seiap orang yang dengan sengaja idak memberikan data dan informasi yang diminta oleh Direktur Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35A
ayat 2 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 10 sepuluh bulan atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 delapan ratus juta rupiah.
Penjelasan Ayat 3
Cukup jelas. 4
Seiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan data dan informasi perpajakan sehingga menimbulkan kerugian kepada negara dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 satu tahun atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah.
Penjelasan Ayat 4
Cukup jelas.
Pasal 42
Dihapus. Penjelasan
Cukup jelas.
Pasal 43
1 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 39A, berlaku juga
bagi wakil, kuasa, pegawai dari Wajib Pajak, atau pihak lain yang menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan, yang menganjurkan, atau yang
membantu melakukan indak pidana di bidang perpajakan.
Penjelasan Ayat 1
Yang dipidana karena melakukan perbuatan indak pidana di bidang perpajakan idak terbatas pada Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, kuasa Wajib Pajak, pegawai Wajib
Pajak, Akuntan Publik, Konsultan Pajak, atau pihak lain, tetapi juga terhadap mereka yang menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan, yang menganjurkan, atau
yang membantu melakukan indak pidana di bidang perpajakan.
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
217
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
216
2 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41A dan Pasal 41B berlaku juga
bagi yang menyuruh melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan indak pidana di bidang perpajakan.
Penjelasan Ayat 2
Cukup jelas. 2
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41A dan Pasal 41B berlaku juga bagi yang menyuruh melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu
melakukan indak pidana di bidang perpajakan.
Penjelasan Ayat 2
Cukup jelas.
Pasal 43A
1 Direktur Jenderal Pajak berdasarkan informasi, data, laporan, dan pengaduan
berwenang melakukan pemeriksaan buki permulaan sebelum dilakukan penyidikan indak pidana di bidang perpajakan.
Penjelasan Ayat 1
Informasi, data, laporan, dan pengaduan yang diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak akan dikembangkan dan dianalisis melalui kegiatan intelijen
atau pengamatan yang hasilnya dapat diindaklanjui dengan Pemeriksaan, Pemeriksaan Buki Permulaan, atau idak diindaklanjui.
2 Dalam hal terdapat indikasi indak pidana di bidang perpajakan yang menyangkut
petugas Direktorat Jenderal Pajak, Menteri Keuangan dapat menugasi unit pemeriksa internal di lingkungan Departemen Keuangan untuk melakukan
pemeriksaan buki permulaan.
Penjelasan Ayat 2
Cukup jelas. 3
Apabila dari buki permulaan ditemukan unsur indak pidana korupsi, pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang tersangkut wajib diproses menurut ketentuan
hukum Tindak Pidana Korupsi.
Penjelasan Ayat 3
Cukup jelas. 4
Tata cara pemeriksaan buki permulaan indak pidana di bidang perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
Penjelasan Ayat 4
Cukup jelas.
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162009
219
Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 61983 STDD 162000
218 BAB IX
PENYIDIKAN