Galium Titik Leleh : 302,91 K 29,76 Aluminium

Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.

2. Sifat Fisika Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA. a. Boron

Titik Leleh : 2349 K 2076 C Titik Didih : 4200 K 3927 C Kalor peleburan : 5,59 kJmol Kalor penguapan : 254 kJmol

b. Aluminium Titik Leleh : 933,47 K 660,32

C Titik Didih : 2729 K 2519 C Kalor peleburan : 10,71 kJmol -1 Kalor penguapan : 294,0 kJmol -1

c. Galium Titik Leleh : 302,91 K 29,76

C Titik Didih : 2477 K 2204 C Kalor peleburan : 5,59 kJmol Kalor penguapan : 254 kJmol d. Indium Titik Leleh : 429,75,47 K 156,60 C Titik Didih : 2345 K 2072 C Kalor peleburan : 3,281 kJmol Kalor penguapan : 231,8 kJmol

e. Thalium Titik Leleh : 577 K 304

C Titik Didih : 1746 K 1473 C Kalor peleburan : 4,14 kJmol -1 Kalor penguapan :165 kJmol -1

3. Cara Mendapatkan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA. a. Boron

Sumber boron yang melimpah adalah borax Na 2 B 4 O 5 OH 4 .8 H 2 O dan kernite Na 2 B 4 O 5 OH 4 .2 H 2 O. Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B 2 O 3 . Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, BOH 3 , yang diperoleh dari borax. B 2 O 3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida proses ini agak menakjubkan. Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.

b. Aluminium

Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit Al 2 O 3 . 2H 2 O. Bauksit mengandung Fe 2 O 3 , SiO 2 , dan zat pengotor lainnya. Maka untuk dapat memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan natrium hidroksida NaOH yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO 2 dialirkan terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk alumina murni, Al 2 O 3 . Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al 2 O 3 melalui metode elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat elektropositif.

c. Ghalium