adalah kekeliruan kesiapan refractive error, yang berarti tidak lain dari kondisi mata yang tidak terpusat. Kesiapan membaca dimulai dengan mendengarkan. Persiapan auditoris anak dimulai
dari rumah dalam bentuk pembinaan kosakata, menyimak efektif dan keterampilan membedakan. Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwa kemajuan kemampuan
membaca pada umumnya bergerak teratur, anak yang tidak dapat membaca karena belum cukup matang , mereka akan meminta kesabaran guru untuk menanti dia sampai pada tingkat
kematangannya. Kesiapan anak didik itu harus dikembangkan pada setiap taraf perkembangan kemampuannya. Oleh karena itu, guru harus betul-betul menyiapkan kesiapan anak tersebut pada
taraf sebelumnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan guru dalam proses perkembangan membaca anak. Yang pertama adalah guru harus selalu sadar bahwa membaca merupakan sesuatu
yang diajarkan dan bukan sesuatu yang terjadi secara insidental, tidak ada seorang anak yang dapat membaca dengan jalan menonton orang lain membaca dan yang kedua membaca bukanlah
sesuatu subjek melainkan suatu proses.
4. Tujuan utama dalam membaca
Tujuan Utama membaca adalah mencari dan memperoleh informasi yang terkandung dalam suatu bacaan. Makna yang terkandung dalam suatu bacaan erat sekali berhubungan dengan
maksud dan tujuan dalam membaca. Menurut Anderson 1972: 214 mengemukakan beberapa tujuan penting dalam membaca :
1 Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta reading for details or facts;
2 Membaca untuk memperoleh ide-ide utama reading for main ideas; 3 Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita reading for sequence or
organization; 4 Membaca untuk menyimpulkan reading for inference;
5 Membaca untuk mengklasifikasikan reading for classify; 6 Membaca menilai, membaca untuk evaluasi reading for evaluate;
7 Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan reading to compare or contrast. Menurut Ngalim Purwanto 1997: 27 bahwa, tujuan membaca ialah menangkap bahasa
yang tertulis dengan tepat dan teratur. Menangkap bahasa yang tertulis yang dimaksudkan adalah memahami isi bacaan yang merupakan buah pikiran penulisnya.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Menurut David Hopkins dalam Kunandar, 2008: 44-45 mengungkapkan bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan
dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: a Pratik kependidikan, b pemahaman tentang praktik kependidikan, c Situasi tempat praktik
dilaksanakan. Suharsimi Arikunto 2006: 57 menyebutkan bahwa Penelitian tindakan kelas Classroom Action Rresearch yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
bekerjasama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran.
Beberapa alasan penulis menggunakan PTK adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran menjadi lebih baik. Adapun kelebihan PTK yang dikemukakan oleh Shumsky
dalam Kunandar, 2008: 69 yaitu: 1 Kerjasama dalam PTK menimbulkan rasa saling memiliki, 2 Kerjasama dalam PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal
ini guru sekaligus sebagai peneliti, 3 Kerjasama dalam PTK menghasilkan perubahan yang positif, 4 Kerjasama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas classroom action research
yang berkolaborasi dengan teman sejawat. Suharsimi Arikunto 2006 : 60 yang mneyebutkan tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memecahkan masalah
yang nyata yang ada di kelas, yang tidak saja bertujuan memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban mengapa hal itu dapat dipecahkan melalui tindakan yang
dilakukan. Penelitian ini dikembangkan secara bersama – sama oleh peneliti dan kolaborator untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Variabel penelitian ini terdiri atas dua
variabel yaitu variabel bebas dan variable terikat. Variabel bebas dari penelitian ini adalah teknik media kartu kata dan variabel terikat penelitian ini adalah membaca kata kata.
Penelitian tindakan kelas merupakan proses kegiatan yang dilakukan di kelas. Pada siklus satu siklus, yang terdiri dari tahap perencanaan, Pelaksanaan action dan refleksi atau
perenungan. Berlanjut tidaknya ke siklus II tergantung dari hasil refleksi siklus I.