Price Risk BTON Lap Keu 31 Des 2014

PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan NOTES TO FINANCIAL STATEMENT Continued Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For The Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan lain in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 52

29. Sumber Estimasi

Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Lanjutan 29. Source of Estimation Uncertainty and Accounting Judgements Continued Cadangan kerugian penurunan nilai piutang Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4. The allowance of impairment of receivables The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer, quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect. These specific allowances are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. Further details are disclosed in Note 4. Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. If the Company determines that no objective evidence of impairment occured for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for group of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.

30. Standar Akuntansi Yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif

30. Accounting Standards

Issued But Not Yet Effective Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar- standar tersebut tidak di perkenankan. The following are some of the new accounting standards and the revision will be effective in the fiscal year that begins January 1, 2015. Early adoption of the above standards not be permitted.  PSAK 1 2013: “ Penyajian Laporan Keuangan “  PSAK 1 2013:“Presentation of Financial Statements”  PSAK 4 2013: “Laporan Keuangan Tersendiri “  PSAK 4 2013: “Separate Financial Statements“