Kesederhanaan, Kemenarikan, Keinsidentalan, Mengembangkan Tema Menjadi Subtema

2. Kesederhanaan,

artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal anak agar anak dapat menggali lebih banyak pengalamannya. Jadi pemilihan tema tidak perlu yang muluk- muluk. Contoh : Berdasarkan prinsip kesederhanaan kita dapat memilih tema “lingkungan” dengan sub tema “Kebun Mangga” melalui topik bahasan yang sederhana kepada peserta didik. Misalnya : a Macam-macam kebun mangga b Cara memelihara kebun mangga c Peralatan yang digunakan di kebun mangga d Manfaat buah mangga bagi kesehatan e Cara mengkonsumsi buah mangga

3. Kemenarikan,

artinya tema yang dipilih harus mampu menarik minat belajar anak. tema menarik tidak selalu tema yang aneh tetapi tema sekitar anak juga bisa menarik jika guru dapat memilih aktifitas yang sesuai dengan perkembangan anak. Contoh : tema lingkunganku dengan sub tema “Kebun Mangga” sangat menarik bagi anak dengan aktifitas antara lain : a Menghitung jumlah buah mangga dengan macam-macam warna, mengumpulkan daun mangga, mengklasifikasi daun mangga berdasarkan warnaukuran, menggambar pohon mangga, menggambar buah mangga, menggambar kebun mangga, menjiplak tekstur kulit batang mangga, dll. b Melakukan pengamatan terhadap pohon mangga yang ada di lingkungan tekstur kulit pohon mangga, warna batang mangga, tinggi batang, jumlah ranting pada cabang, urutan ukuran daun, berbagai. c Melakukan kegiatan bersama orang tua dan guru misalnya membuat jus, manisan dan berbagai makanan dari buah mangga dan membuka bazar bersama.

4. Keinsidentalan,

artinya pemilihan tema tidak selalu baku yang direncanakan di awal tahun, tetapi juga dapat menyisipkan kejadian luar biasa yang dialami anak. misalnya peristiwa banjir yang dialami anak dapat dijadikan tema insidental. Contoh: Pada saat anak-anak mengamati pohon mangga yang berada di luar kelas dan mendiskusikannya, tiba-tiba ada seekor kupu-kupu besar dan berwarna indah melintas dan hinggap pada salah satu ranting bunga yang berada di dekat pohon mangga, maka pendidik dapat mengajak anak untuk membahas kupu-kupu tersebut, tentang warnanya, caranya terbang, apa yang dicari atau dimakan, bagaimana berkembang biaknya dll. B.4 Apa Saja yang Dapat Dijadikan Tema ? Banyak hal dilingkungan kehidupan kita dapat dijadikan tema, karena pada dasarnya tema sebagai bingkai yang dapat dipelajari anak. Lembaga dapat mengembangkan tema sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi. Dalam buku panduan guru telah diberikan contoh sebanyak 9 Tema yang dikembangkan menjadi 34 SubSub-sub Tema . Bagi lembaga yang telah mampu mengembangkan tema, berikut ini merupakan salah satu contoh yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan yaitu : 1. Diriku : a.Tubuhku b.Kesukaanku c.identitasku 6. Benda benda sekitar: a.Kendaraan b.Alat komunikasi c.Benda-benda alam: batu, air, udara, dll 2. Lingkungan sosial: a.Tetanggaku b.Teman bermainku c.Gotong royong d.Pos Hansip 7. Budaya: a.Pakaianku b.Makanan c.Tari-tarian d.Sopan santun, e.Permainan tradisional, dll 3. Binatang : a.Ikan b.Ayam c.Burung d.Harimau 8. Hari besar agama: a.Idul Fitri b.Idul Adha c.Nyepi d.Natal e.Waisak, dll 4. Lingkungan alam: a.Laut b.Gunung c.Kotaku d.Desaku e.Kebunku, dll 9. Negaraku: a.Lambang Negara b.Bendera Negara c.Lagu Kebangsaaan d.Pahlawan Nasional e.Lagu Nasional, dll 5. Keluargaku : a.Anggota Keluarga b.Pekerjaan keluargaku 10. Profesi, dll Dari kelompok di atas dapat diurai menjadi tema-tema yang lebih khusus. Ternyata banyak sekali yang dapat dijadikan tema, karena itu tidak perlu untuk disamakan tema kita dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing daerah memiliki keunikan. Mengapa keunikan itu tidak dijadikan sebagai tema pembelajaran? Sebuah tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, sub-sub tema, pokok bahasan, dan seterusnya. Jika pertanyaannya seberapa luas sebuah tema dikembangkan? Jawabannya tergantung seberapa luas pendidik dapat memfasilitasi pengembangan tema untuk member pengalaman baru pada anak. Artinya bila pendidik yang banyak membaca tentu akan mengembangkan tema menjadi sangat luas, tetapi bisa juga sebaliknya. Tidak ada ketentuan sebuah tema dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Artinya sebuah tema bisa dilaksanakan lama dan bisa juga singkat, tergantung keluasan tema dan minat anak terhadap tema tersebut. Ada kalanya satu tema membutuhkan waktu selama sebulan atau bahkan lebih, ada juga yang kurang dari sebulan. TANAMAN B.5 Langkah Pengembangan Tema PAUD

1. Memilih Tema