Tipe Bendung Pelimpah over flow weir type

Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

5.10.2.2 Saluran Pengatur Aliran

a. Tipe Bendung Pelimpah over flow weir type

Dipakai tipe bendung pelimpah dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Civil Engineering Department U.S. Army. Dasar - dasar yang digunakan dalam metode ini adalah penentuan bentuk penampang lintang bendung dengan persamaan empiris, tetapi didukung oleh angka kooefisien limpahan C yang diperoleh dari hasil eksperimen. Persamaan – persamaan yang digunakan untuk menghitung penampang lintang bendung dengan metode C.E.D.U.S. Army, terdiri dari 2 dua bagian sebagai berikut: Penampang lintang sebelah hulu dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut: d H r × = 5 . 1 d H r × = 2 . 2 d H a × = 175 . d H b × = 282 . Dimana : H d = tinggi muka air banjir di hulu pada saat banjir Dari penjelasan di atas didapat lengkung mercu spillway bagian hulu sebagai berikut: b = 0.282×3 = 0,846 m a = 0.175×3 = 0,525 m r1 = 0.5×3 = 1,5 m r2 = 0.2×3 = 0,6 m Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092 + 124 + 127,90 + 120 R = 0,2 Hd = 0,60 m R = 0,5 Hd = 1,50 m X Y POROS BENDUNGAN TITIK 0,0 KOORDINAT X 1,85 = 2 Hd 0,85 Y W = 4 m He = 3,90 Hd = 3.00 Hv = 0.91 0,282 Hd = 0,846 m 0,175 Hd = 0,525 m Gambar 5.19 Koordinat penampang memanjang ambang pengatur debit pada bangunan pelimpah a. Penampang lintang sebelah hilir dapat diperoleh dengan persamaan lengkung Harold sebagai berikut Y h X d . . 2 85 . 85 . 1 = 85 . 85 . 1 . 2 d h X Y = Dimana: Hd = tinggi tekan rencana X = jarak horizontal dari titik tertinggi mercu bendung ketitik dipermukaan mercu disebelah hilir. Y = jarak vertikal dari titik tertinggi mercu bendung ketitik dipermukaan mercu disebelah hilir. Bagian yang lebih ke hilir dari lengkung diteruskan dengan rumus : 85 . 85 . 1 . 925 . X hd Y = 176 . 1 . . 096 . 1 Y hd X = Tabel 5.15 Koordinat penampang ambang bendung pelimpah Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092 O = 1 2 . 5 ° y

5.10.2.3 Saluran Transisi

Saluran transisi direncanakan agar debit banjir rencana yang akan disalurkan tidak menimbulkan air terhenti back water dibagian hilir saluran samping dan memberikan kondisi yang paling menguntungkan, baik pada aliran didalam saluran transisi tersebut maupun pada aliran permulaan yang akan menuju saluran peluncur. Bentuk saluran transisi ditentukan sebagai berikut : Koordinat Lengkung Koordinat Setelah Lengkung elevasi lengkung elv setelah lengkung x y x y 0.3 0.021 0.3 0.131 123.979 121.074 0.6 0.076 0.6 0.236 123.924 120.969 0.9 0.162 0.9 0.332 123.838 120.872 1.2 0.275 1.2 0.425 123.725 120.780 1.5 0.416 1.5 0.513 123.584 120.692 1.8 0.583 1.8 0.599 123.417 120.606 2.1 0.775 2.1 0.683 123.225 120.522 2.4 0.993 2.4 0.765 123.007 120.440 2.7 1.234 2.7 0.846 122.766 120.359 3.0 1.500 3.0 0.925 122.500 120.280 3.3 1.789 3.3 1.003 122.211 120.202 3.6 2.102 3.6 1.080 121.898 120.125 3.9 2.437 3.9 1.156 121.563 120.049 4.2 2.795 4.2 1.231 121.205 119.973 Hd 3.00 elv puncak spillway 124 Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092 Gambar 5.20 Skema bagian transisi saluran pengarah pada bangunan pelimpah Dengan ketentuan tersebut diatas dan keadaan topografi yang ada dimana b 1 = 37,5 m, b 2 = 15 m maka : ¾ y = 2 15 5 , 37 − = 11,25 m ¾ l = θ tg y = 5 , 12 25 , 11 tg = 50,75 m ¾ s = l H ∆ 0,1 = 75 , 50 H ∆ ∆H = 5,07 0,85 8,40 50,75 5,07 Gambar 5.21 Penampang melintang saluran pengatur Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092

5.10.3 Saluran Peluncur a.

Peralihan Mercu Spillway Ke Saluran Peluncur Pada perencanaan bangunan pelimpah antara tinggi mercu dengan bangunan peredam energi diberi saluran peluncur flood way. Saluran ini berfungsi untuk mengatur aliran air yang melimpah dari mercu dapat mengalir dengan lancar tanpa hambatan – hambatan hidrolis. Dalam merencanakan saluran peluncur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Agar air yang melimpah dari saluran mengalir dengan lancar tanpa hambatan - hambatan hidrolis. 2. Agar konstruksi saluran peluncur cukup kukuh dan stabil dalam menampung semua beban yang timbul. 3. Agar biaya konstruksi diusahakan sekonomis mungkin. Guna memenuhi persyaratan tersebut, supaya diperhatikan hal – hal sebagai berikut:s 1. Diusahakan agar tampak atasnya selurus mungkin. Kalau bentuk yang melengkung tidak dapat dihindari, supaya diusahakan lengkungan terbatas dan dengan radius yang besar. 2. Penapang lintang saluran peluncur sebagai patokan supaya diambil bentuk persegi panjang. 3. Kemiringan dasar saluran diusahakan sedemikian rupa, sehingga pada bagian udiknya berlereng landai, akan tetapi semakin ke hilir semakin curam, agar kecepatan aliran dapat ditingkatkan secara berangsur angsur dan kemudian aliran berkecepatan tinggi di dalam saluran tersebut dapat secara ketat meluncur memasuki peredam energi. 4. Biasanya, saluran yang tertutup kurang sesuai untuk saluran peluncur, karena peningkatan debit yang terjadi, akan dapat merubah aliran terbuka menjadi aliran tertekan. Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092 2 0 m 1 5 m 1 5 m Kemiringan diatur sebagai berikut : 20 m tahap pertama dengan kemiringan = 0,25 dengan lebar saluran = 15 m, kemudian 15 m tahap kedua dengan kemiringan = 0,25 tetapi penampang melebar dari 15 m menjadi 20 m. penampang lurus 4 1 penampang terompet 20 m 15 m saluran peluncur Gambar 5.22 Penampang memanjang saluran peluncur Bagian yang berbentuk terompet pada ujung saluran peluncur bertujuan agar aliran dari saluran peluncur yang merupakan alira super kritis dan mempunyai kecepatan tinggi, sedikit demi sedikit dapat dikurangi akibat melebarnya aliran dan aliran tersebut menjadi semakin stabil. Gambar 5.23 Bagian berbentuk terompet pada ujung hilir saluran peluncur Laporan Tugas Akhir Budi S. L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo Kukuh Dwi P. L2A002092 saluran peluncur saluran pengatur 20 50,75 8,4 + 119,97 + 124.00 + 122.00 + 114,90 + 110,90 15 + 107,90 A B C D E

5.11 Rencana Teknis Hidrolis

Dokumen yang terkait

Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen Daerah Aliran Sungai Kreo Kota Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 22

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 8

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 5 15

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

10 29 65

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 83

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

PERENCANAAN EMBUNG SUNGAI KREO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG (The Design of Kreo River Dam at Sub District Mijen, Semarang City) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Design and Development of Institutional

0 0 91