Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
Pelapisan zoning embung dapat dilihat pada Gambar 5.15. sebagai berikut:
Drainase Kaki Rip-Rap
2 1
Cover Dam
1
Lapisan Kedap Air Urugan Tanah Liat
2.25 1
3
Gambar 5.16 Pelapisan embung urugan
5.10 Perencanaan Pelimpah spillway
Spillway atau bangunan pelimpah adalah bangunan yang berfungsi untuk
mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam embung, sehingga air banjir tersebut
tidak merusak tubuh embung. Dalam perencanaan Embung Sungai Kreo ini,
bangunan pelimpah yang akan direncanakan adalah bangunan pelimpah terbuka dengan ambang tetap. Bangunan pelimpah type ini, biasanya terdiri dari empat
bagian uama yaitu: 1. Saluran pangarah aliran
2. Saluran pengatur aliran 3. Saluran peluncur
4. Peredam energi
Keterangan : A = Lapisan Kedap Air unprevious zone
B = Rip-rap
Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
5.10.1 Saluran Pengarah Aliran
Saluran pengarah aliran dimaksudkan agar aliran air senantiasa dalam kodisi hidrolika yang baik dengan mengatur kecepatan alirannya tidak melebihi
4 mdet dengan lebar semakin mengecil ke arah hilir. Apabila kecepatan aliran melebihi 4 mdet, maka aliran akan bersifat helisoidal dan kapasitas alirannya
akan menurun. Disamping itu aliran helisoidal tersebut akan mengakibatkan peningkatan beban hidrodinamis pada bangunan pelimpah tersebut.
Berdasarkan pengujian-pengujian yang ada saluran pengarah aliran ditentukan sebagai berikut :
Gambar 5.17 Saluran pengarah aliran dan ambang pengatur debit pada bangunan pelimpah
Dari analisis data sebelumnya di mana didapat : Ketinggian air di atas mercu H = 127,90 – 124,00 = 3,90 m
Q
out
yang melewati spillway Q = 477,39 mdet³ Lebar Bendung
B = 50 m Maka :
W H
V 4 mdet V
Saluran pengarah aliran Ambang pengatur debit
Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
H W
. 5
1 ≥
90 ,
3 .
5 1
= W
= 0.78 qm →
W dipakai = 2 m 0,78 m
5.10.2 Saluran Pengatur Aliran 5.10.2.1
Ambang Penyadap
Dipakai tipe bendung pelimpah dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh U.S.B.R. Dari analisis data sebelumnya, maka hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut : Debit, lebar mercu dan tinggi muka air di atas mercu bendung
Dari hasil flood routing didapatkan : Ketinggian air di atas mercu H = 127,90 – 124,00 = 3,90 m
Q
out
yang melewati spillway Q = 477,39 mdet³ Lebar Bendung
B = 37,5 m Tinggi tekanan kecepatan aliran di dalam saluran pengarah :
Gambar 5.18 Saluran ambang penyadap pada bangunan pelimpah
+ 122.00 + 127.90
+ 124.00
W He
Hd Hv
Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
Asumsi Bef = B = 37,5 m Tinggi energi He = 127,9 – 125 = 3,9 m.
Misal kedalaman air dalam saluran = 2,5 m, maka : Luas penampang basah di dalam saluran ini adalah :
A = 2 x 37,5 = 93,75 m² Kecepatan aliran :
75 ,
93 477,39
= =
A Q
V = 5,08 mdet
Jadi tinggi kecepatan 5,08 aliran : 8
, 9
. 2
08 ,
5 2
2 2
= =
g V
h
v
= 1,32 m He = 2,5 + 1,32
= 3,82 m 3,9 m. Dengan cara coba-coba didapat kedalaman air dalam saluran = 3 m
Luas penampang basah di dalam saluran ini adalah : A = 3 x 37,5 = 112,5 m²
Kecepatan aliran : 5
, 112
4 .
477 =
= A
Q V
= 4,24 mdet Jadi tinggi kecepatan aliran :
8 ,
9 2
24 ,
4 2
2 2
× =
= g
V h
v
= 0.91 m He = 3+ 0,91
= 3,91 m ~ He. OK Maka digunakan Hd = 3 m
Laporan Tugas Akhir Budi S.
L2A002031 Perencanaan Embung Sungai Kreo
Kukuh Dwi P. L2A002092
5.10.2.2 Saluran Pengatur Aliran
a. Tipe Bendung Pelimpah over flow weir type