Sumber Daya Listrik Jaringan Distribusi Listrik

PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-RI 95

5.3.2 Konduktor

1. Konduktor biasa menggunakan kabel DC 2. Menggunakan kabel tri aksial

5.3.3 Pembumian

Impedansi pembumian RS yang menggunakan peralatan elektronik minimum 0,2 ohm. Pembumian untuk peralatan medik dipisahkan dari pembumian instalasi bangunan. Jenis pembumian : 1. Pembumian langsung 2. Pembumian tidak langsung

5.4 Sistem Kelistrikan

Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain, serta perancangan dan pelaksanaannya harus berdasarkan PUILSNI.04-0225 edisi terakhir dan peraturan yang berlaku

5.4.1 Sumber Daya Listrik

Sumber daya listrik dibagi 3 : 1 Sumber Daya Listrik Normal Sumber daya listrik utama gedung harus diusahakan untuk menggunakan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara. 2 Sumber Daya Listrik Siaga 1 Bangunan, ruang atau peralatan khusus yang pelayanan daya listriknya disyaratkan tidak boleh terputus putus, harus memiliki pembangkit pasokan daya listrik siaga yang dayanya dapat memenuhi kelangsungan pelayanan dengan persyaratan tersebut. 2 Sumber listrik cadangan berupa diesel generator Genset. Genset harus disediakan 2 dua unit dengan kapasitas minimal 40 dari jumlah daya terpasang pada masing-masing unit. Genset dilengkapi sistem AMF dan ATS. 3 Sumber Daya Listrik Darurat 1 Sistem instalasi listrik pada rumah sakit harus memiliki sumber daya listrik darurat yang mampu melayani kelangsungan pelayanan seluruh atau sebagian beban pada bangunan rumah sakit apabila terjadi gangguan sumber utama. 2 SumberPasokan daya listrik darurat yang digunakan harus mampu melayani semua beban penting termasuk untuk perlengkapan pengendali kebakaran, secara otomatis. 3 Pasokan Daya Listrik Darurat berasal dari Peralatan UPS ;Uninterruptable Power Supply untuk melayani Kamar Operasi ;Central Operation Theater, Ruang Perawatan Intensif ;Intensive PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-RI 96 Care Unit, Ruang Perawatan Intensif Khusus Jantung ;Intensive Cardiac Care Unit. Persyaratan : a. Harus tersedia Ruang UPS minimal 2 X 3 m2 sesuai kebutuhan terletak di Ruang Operasi Rumah Sakit, Ruang Perawatan Intensif dan diberi pendingin ruangan. b. Kapasitas UPS setidaknya 50 KVA.

5.4.2 Jaringan Distribusi Listrik

1 Jaringan distribusi listrik terdiri dari kabel dengan inti tunggal atau banyak danatau busduct dari berbagai tipe, ukuran dan kemampuan. Tipe dari penghantar listrik harus disesuaikan dengan sistem yang dilayani. 2 Peralatan pada papan hubung bagi seperti pemutus arus, sakelar, tombol, alat ukur dan lain-lain harus ditempatkan dengan baik sehingga memudahkan pengoperasian dan pemeliharaan oleh petugas. 3 Jaringan yang melayani beban penting, seperti pompa kebakaran, lif kebakaran, peralatan pengendali asap, sistem deteksi dan alarm kebakaran, sistem komunikasi darurat, dan beban penting lainnya harus terpisah dari instalasi beban lainnya, dan dilindungi terhadap kebakaran atau penggunaan penghantar tahan api, dan mengikuti ketentuan yang berlaku. 4 Bagian jaringan yang disebut pada butir 3 di atas, pasokan daya listriknya harus dijamin dan mempunyai sumberpasokan daya listrik darurat sesuai ketentuan yang berlaku.

5.4.3 Panel-panel listrik