Persyaratan Khusus Instalasi Bedah Sentral ;COTCentral Operation Theatre 1. Lingkup Sarana Pelayanan

PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-RI 24 15 Ruang ganti pakaian loker Ruang untuk ganti pakaian, sebelum petugas masuk ke area r. bedah. Pada kamar ganti sebaiknya disediakan lemari pakaianloker dengan kunci dipegang oleh masing- masing petugas. Sesuai kebutuhan Loker, toilet didalamnya 16 Depo Farmasi Ruang tempat menyimpan obat- obatan untuk keperluan pasien. Sesuai kebutuhan Lemari obat 17 Ruang dokter Ruang tempat istirahat dokter dilengkapi dengan KMWC. Sesuai kebutuhan Tempat tidur, sofa, meja, wastafel. 18 Ruang perawat Ruang untuk istirahat perawat petugas lainnya setelah melakukan kegiatan pembedahan atau tugas jaga. Ruang jaga harus berada di bagian depan shg mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan bedah. Sesuai kebutuhan Tempat tidur, sofa, meja, wastafel. 19 Ruang Diskusi Medis Ruang untuk diskusi para operator kamar operasi sebelum melakukan tindakan pembedahan. Sesuai kebutuhan Meja + kursi diskusi, dll 20 Gudang Kotor Dirty Utility. Ruang tempat penyimpanan sementara barang dan bahan setelah digunakan untuk keperluan operasi sebelum dimusnahkan ke insenerator, atau dicuci di londri dan disterilkan di CSSD. Sesuai kebutuhan Container 21 Spoolhoek Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak kloset yang dilengkapi dengan leher angsa water seal. 4-6 m2 Kloset leher angsa, keran air bersih Sink Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai 22 KMWC petugas, pengunjung KMWC KMWC priawanita luas 2 m 2 – 3 m 2 Kloset, wastafel, bak air 23 Parkir brankar Tempat parkir brankar selama tidak ada kegiatan pembedahan atau selama tidak diperlukan. Sesuai kebutuhan Brankar stetcher

3. Persyaratan Khusus

1. Jalan masuk barang-barang steril harus terpisah dari jalan keluar barang-barang pakaian kotor. 2. Koridor steril ;steril corridor dipisahkan tidak boleh bersilangan alurnya dengan koridor kotor ;dirty corridor 3. Pembagian daerah sekitar kamar bedah: 1 Zona 1, Tingkat Resiko Rendah Normal Zona ini terdiri dari area resepsionis ruang administrasi dan pendaftaran, ruang tunggu keluarga pasien, janitor dan ruang utilitas kotor. Zone ini mempunyai jumlah partikel debu per m33.520.000 partikel dengan dia. 0,5 μm ISO 8 - ISO 14644-1 cleanroom standards Tahun 1999 . 2 Zona 2, Tingkat Resiko Sedang Normal dengan Pre Filter Zona ini terdiri dari ruang istirahat dokter dan perawat, ruang plester, pantri petugas. Ruang Tunggu Pasien ;holding ruang transfer dan ruang loker ruang ganti pakaian dokter dan perawat merupakan area transisi antara zona 1 dengan zone 2. Zone ini mempunyai jumlah maksimal partikel debu per m3 3.520.000 partikel dengan dia. 0,5 μm ISO 8 - ISO 14644-1 cleanroom standards Tahun 1999. 3 Zona 3, Tingkat Resiko Tinggi Semi Steril dengan Medium Filter Zona ini meliputi kompleks ruang operasi, yang terdiri dari ruang persiapan preparation, peralataninstrument steril, ruang induksi, PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-RI 25 area scrub up, ruang pemulihan recovery, ruang resusitasi neonates, ruang linen, ruang pelaporan bedah, ruang penyimpanan perlengkapan bedah, ruang penyimpanan peralatan anastesi, implant orthopedi dan emergensi serta koridor-koridor di dalam kompleks ruang operasi. Zone ini mempunyai jumlah maksimal partikel debu per m3 adalah 352.000 partikel dengan dia. 0,5 μm ISO 8 - ISO 14644-1 cleanroom standards Tahun 1999. 4 Zona 4, Tingkat Resiko Sangat Tinggi Steril dengan Pre Filter, Medium Filter, Hepa Filter Zona ini adalah ruang operasi, dengan tekanan udara positif. Zone ini mempunyai jumlah maksimal partikel debu per m3 adalah 35.200 partikel dengan dia. 0,5 μm ISO 7 - ISO 14644-1 cleanroom standards Tahun 1999. 5 Area Nuklei Steril Area ini terletak dibawah area aliran udara kebawah ;laminair air flow dimana pembedahan dilakukan. Area ini mempunyai jumlah maksimal partikel debu per m3 adalah 3.520 partikel dengan dia. 0,5 μm ISO 5 sd ISO 6 - ISO 14644-1 cleanroom standards Tahun 1999. 4. Setiap 2 kamar operasi harus dilayani oleh setidaknya 1 ruang scrub station. 5. Harus disediakan pintu ke luar tersendiri untuk jenazah dan bahan kotor yang tidak terlihat oleh pasien dan pengunjung. 6. Persyaratan ruang operasi : a. Pintu kamar operasi yang ideal harus selalu tertutup selama operasi. b. Pergantian udara yang dianjurkan sekitar 18-25 kalijam. c. Tekanan udara yang positif di dalam kamar pembedahan, dengan demikian akan mencegah terjadinya infeksi ‘airborne’. d. Sistem AC Sentral, suhu kamar operasi yang ideal 26 – 28 C yang harus terjaga kestabilannya dan harus menggunakan filter absolut untuk menjaring mikroorganisme. e. Kelembaban ruang yang dianjurkan 70 jika menggunakan bahan anaestesi yang mudah terbakar, maka kelembaban maksimum 50. f. Penerangan alam menggunakan jendela mati, yang diletakkan dengan ketinggian diatas 2 m. g. Lantai harus kuat dan rata atau ditutup dengan vinyl yang rata atau teras sehingga debu dari kotoran-kotoran tidak tertumpuk, mudah dibersihkan, bahan tidak mudah terbakar. h. Pertemuan dinding dengan lantai dan dinding dengan dinding harus melengkung agar mudah dibersihkan dan tidak menjadi tempat sarang abu dan kotoran. i. Plafon harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak menghasilkan debukotoran lain. j. Pintu harus yang mudah dibuka dengan sikut, untuk mencegah terjadinya nosokomial, disarankan menggunakan pintu geser dengan sistem membuka dan menutup otomatis. k. Harus ada kaca tembus pandang di dinding ruang operasi yang menghadap pada sisi dinding tempat ahli bedah mencuci tangan. PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-RI 26

4. Alur kegiatan.