Latar Belakang Penelitian S BIO 1102820 Chapter1

Shelly DianitaSholeha, 2015 ANALISIS KUALITASDESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DKLMATERI PENCEMARAN LINGKUNGANJENJANG SMP DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Proses pembelajaran sains lebih menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Hal ini dikarenakan pembelajaran sains memiliki objek kajian berupa benda konkret, dapat ditangkap indera, serta mempelajari kehidupan di alam yang berhubungan dengan makhluk hidup Widodo, 2009.Kurikulum yang digunakan saat ini yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.Pemberian pengalaman belajar secara langsung salah satunya adalah dengan menggunakan metode praktikum, seperti yang dikemukakan oleh Abraham dan Millar 2008 bahwa kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang dapat membentuk suatu pengetahuan melalui pengalaman langsung. Kegiatan praktikum merupakan bagian integral dalam pembelajaran biologi, karena memiliki peranan yang penting terutama untuk menerapkan konsep atau prinsip. Menurut Supriatno 2009 pembelajaran biologi memerlukan kegiatan yang mampu melibatkan peserta didik dalam mengembangkan pengalaman belajarnya learning to do, sehingga mereka dapat memaknai pengetahuan yang didapat learning to know. Oleh karena itu dengan digunakannya metode praktikum akan membuat pembelajaran menjadi berpusat pada siswa sehingga siswa akan memiliki pengalaman langsung yang dikenal dengan learning by doing.Kegiatan praktikum telah lama digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dengan pengalaman langsungobjek-objek, konsep-konsep dan prosedur eksperimen Adisendjaja dan Romlah, 2009. Pelaksanaan praktikum menuntut kegiatan yang berpusat pada siswa.Selain guru sebagai fasilitator kegiatan praktikum tidak terlepas dari media ajar untuk membantu siswa dalam mengarahkan proses pelaksanaan praktikum. Menurut Rustaman dan Wulan2007, salah satu media ajar untuk membantu kegiatan Shelly DianitaSholeha, 2015 ANALISIS KUALITASDESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DKLMATERI PENCEMARAN LINGKUNGANJENJANG SMP DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu praktikum yaitu Lembar Kerja Siswa LKS atau oleh penulis disebut sebagai Desain Kegiatan Laboratorium, selanjutnya disingkat DKL.DKL merupakan instruksi yang harus dilakukan siswa ketika melakukan kegiatan laboratorium.DKL dapat melatih siswa untuk menentukan dan mengembangkan kegiatan laboratorium secara mandiri, serta dapat dijadikan pedoman untuk siswa dalam proses pencapaian pemahaman konsep dan prinsip Supriatno, 2009. Maka dari itu DKL dapat dijadikan arahan untuk melihat pengetahuan dan proses mencari pengetahuan yang dimiliki siswa. Kegiatan praktikum masih memiliki kekurangan, salah satunya disebabkan karena DKL.DKL yang digunakan di sekolah-sekolah saat ini masih banyak yang belum mencapai kriteria ideal layaknya suatu petunjuk praktikum. Berdasarkan hasil analisis dan uji coba beberapa sampel DKL melalui perkuliahan pengembangan praktikum biologi sekolah PPBS oleh mahasiswa angkatan 2011 pada tahun 2014, banyak permasalahan-permasalahan yang terdapat pada DKL yang beredar dilapangan. Permasalahan yang muncul diantaranya yaitu tidak terstrukturnya langkah kerja, ketidak sesuaian alat dan bahan dengan kegiatan praktikum, tujuan praktikum yang tidak sesuai dengan praktikum yang dilakukan, serta ada ketidak telitian pembuat DKL yang akan menyulitkan siswa dalam melakukan praktikum. Supriatno 2009 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hanya 24 dari DKL dapat dikerjakan dengan hasil sesuai dengan prosedur dan tuntas dari segi analisis data dan penarikan kesimpulan, sisanya yaitu sebesar 76 bermasalah dalam hal: 1 Penyusunan langkah kerja tidak teratur, 2 prosedur sulit dikerjakan dan tidak konsisten terhadap, 3 tabel data kaku dan menimbulkan miskonsepsi, dan 4 memerlukan waktu yang lama dalam hal menjalankan kegiatan.Kondisi ini sangat disayangkan terutama dalam pembelajaran konsep- konsep biologi.Ketidak sesuaian DKL yang beredar di lapangan merupakan salah satu kunci ketidak berhasilan praktikum untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ada Supriatno, 2009. Menurut Novak dan Gowin 1984, diagram Vee dapat digunakan untuk melihat tahapan-tahapan dalam membentuk pengetahuan dan menghasilkan pengetahuan. Diagram Vee memiliki dua sisi penting yaitu sisi konseptual dan sisi Shelly DianitaSholeha, 2015 ANALISIS KUALITASDESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DKLMATERI PENCEMARAN LINGKUNGANJENJANG SMP DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu metodologi, dimana kedua sisi ini saling menunjang dalam pencapaian kegiatan ilmiah, dalam hal ini kegiatan praktikum. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harahap 2010,komponen pada diagram Vee, menggambarkan tahapan proses pembentukan pengetahuan dan produksi pengetahuan pada kegiatan praktikum. Penggunaan diagram Vee dapat membantu guru dalam merancang atau mengevaluasi DKL, agar DKL dapat menjalankan fungsinya dalam praktikum untuk mengarahkan siswa membentuk pengetahuan secara terstruktur. DKL merupakan salah satu media praktikum,yang akan digunakan siswa sebagai panduan melaksanakan kegiatan praktikum. Hal ini dapat membantu guru untuk memfasilitasi siswa dalam menghubungkan teori dan praktek, hingga membentuk pengetahuan dan hendaknya dapat mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang berlaku.Tujuan kegiatan pembelajaran pada kegiatan praktikum, harus sesuai dengan tuntutan kurikulum Rustaman dan Wulan, 2007.Namun berdasarkan kajian Supriatno 2009, menunjukkan bahwa DKL yang digunakan disekolah-sekolah belum atau tidak melalui proses uji coba sebelum diberikan kepada siswa. DKL yang dianalisis kebanyakan tidak menggunakan penyusunan DKL yang benar, tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurang mengembangkan konsep yang dituntut berdasarkan kompetensi dasar dalam kurikulum.Selain itu ketidak sesuaian pencapaian DKL ditemukan pada materi yang disampaikan.Kesamaan materi antara SMP dan SMA ditemukan pada beberapa DKL praktikum, padahal jenjang kompetensi dasar yang dituntut jelas berbeda Supriatno, 2007. Dalam dunia pendidikan nasional, merumuskan pembelajaran, pengajaran dan tujuan, baik tujuan pembelajaran ataupun Kompetensi Dasar, lebih sering menggunakan Taksonomi Bloom Revisi tahun 2001 Gunawan dan Palupi, 2008.Taksonomi Bloom Revisi merupakan kerangka berpikir yang memudahkan guru untuk memetakan tingkatan proses kognitif dan tingkatan pengetahuan,baik pada pengajaran, pembelajaran dan penilaian Anderson, et al., 2001. Dimensi proses kognitif dapat diidentifikasi melalui kata kerja oprasional dan dimensi pengetahuan dapat diidentifikasi dari kata benda. Pada DKL, terdapat komponen tujuan, langkah kerja dan pertanyaan pengarah yang dapat pula digunakan untuk mengungkap tingkatan kognitif dan tingkatan pengetahuan. Shelly DianitaSholeha, 2015 ANALISIS KUALITASDESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DKLMATERI PENCEMARAN LINGKUNGANJENJANG SMP DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Materi pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi yang tertera dalam Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik KTSP dan Kurikulum 2013 pada jenjang SMP dan SMA sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan kegiatan praktikum baik SMP maupun SMA. Terdapat suatu kegiatan dalam pembelajaran pencemaran lingkungan yang menuntut siswa melakukan pemecahan masalah dan melakukan verifikasi.Namun berdasarkan hasil observasi di lapangan, kegiatan praktikum pada materi pencemaran lingkungan jarang dilakukan dan hal ini yang menjadi daya tarik untuk meneliti kualitas DKL pencemaran lingkungan. Penelitian mengenai DKL telah ada sebelumnya yaitu menganalisis relevansi DKL dengan kompetensi dasar pada konsep struktur dan fungsi hewan Aisya, 2013. Namun pada penelitian kali ini akan dikaji lebih mendalam mengenai kualitas DKL ditinjau dari struktur DKL dan ranah kognitif yang teridentifikasi dalam DKL materi pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, peneliti ingin menganalisis kualitas DKL materi pencemaran lingkungan jenjang SMP dan SMA dengan melakukan uji coba DKL, kemudian dianalisis menggunakan diagram Vee untuk meninjau kualitas struktur DKL, dan menggunakan taksonomi Bloom revisi untuk meninjau ranah kognitif yang teridentifikasi dalam DKL.

B. Rumusan Masalah Penelitian