Pembangunan e-learning di SMK Nasional Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

jenis kelamin : Laki - laki

tempat, tanggal lahir : Jakarta, 12 Agustus 1990

agama : Islam

kewarganegaraan : Indonesia status : Belum kawin

anak ke : Satu dari tiga bersaudara

alamat : Komp. Puri Kartika Blok G3 no.4 Ciledug, Tangerang

telepon : +62812 8463 0747

e-mail : agus.winarto.pratama@yahoo.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SD Negeri Sudimara 03 Tangerang 1996 - 2002 2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Yadika 03 Tangerang 2002 - 2005

3. Sekolah Menengah Atas : SMA Yadika 05 Jakarta Barat 2005 - 2008 4. Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung tahun ajaran 2008 - 2013 Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan

sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,


(6)

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

AGUS WINARTO PRATAMA

10108640

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(7)

iii

dan rahmatNya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun topik yang diangkat oleh penulis adalah ” PEMBANGUNAN E LEARNING DI SMK NASIONAL BANDUNG”, penulis berharap skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan berguna bagi kita semua.

Skripsi ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari tempat penulis melakukan observasi ditambah dengan penjelasan dari para dosen dan buku-buku yang ada hubungannya dengan topik skripsi.

Dengan terselesaikan skripsi ini, penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Ayah dan ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

2. Bapak Taryana Suryana,S.T., M.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., selaku dosen penguji yang telah

banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Sufa’atin S.T., selaku dosen penguji 3 yang telah memberikan banyak masukan yang sangat berguna.


(8)

iv

6. Mas Hendar Selaku Sekretariat Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun skripsi ini.

8. Rekan-rekan di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, khususnya IF-13 2008 yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Bandung, Februari 2013 Penulis


(9)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ..viii

DAFTAR GAMBAR ... .xiii

DAFTAR SIMBOL...……… xix

DAFTAR LAMPIRAN………..xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7


(10)

vi

2.1.4 Visi dan Misi ... 9

2.1.4.1 Visi ... 9

2.1.4.2 Misi ... 9

2.1.5 Tujuan SMK Nasional Bandung ... 10

2.1.6 Logo SMK Nasional Bandung ... 10

2.2 Definisi Sistem ... 10

2.3 Sistem Basis Data ... 13

2.3.1 Penjelasan Basis Data ... 13

2.3.2 Structured Query Language (SQL) ... 15

2.4 Definisi Pendidikan ... 15

2.5 Sejaran da Perkembangan E-Learning ... 16

2.5.1 Kelebihan E-learning ... 17

2.5.2 Kekurangan E-Learning ... 19

2.6 Pemodelan Analis ... 19

2.6.1 Entity-Relationship Diagram (ERD) ... 20

2.6.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 20

2.6.3 Diagram Konteks ... 20

2.6.4 Kamus Data (Data Dictionary) ... 20

2.7 Pengertian Internet ... 21


(11)

vii

2.9 Tool yang Digunakan dalam Pemngembangan IE-Learning ... 28

2.9.1 PHP (Personal Home Page) ... 28

2.9.2 HTML (Hypertext Markup Language) ... 30

2.9.3 Javascript ... 30

2.9.4 CSS (Cascading Style Sheet) ... 30

2.9.5 MySQL ... 31

2.9.6 Macromedia Deramweaver MX ... 31

2.9.7 Pengenalan WAMP ... 32

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33

3.1 Analisis Sistem ... 33

3.1.1 Analisis Masalah ... 33

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 33

3.1.3 Aturan Bisnis ... 38

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak... 38

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 39

3.1.6 Analisis Pengguna Sistem ... 39

3.1.7 Analisis Pengkodean ... 41

3.1.8 Analisis Perangkat Keras ... 44


(12)

viii

3.1.13 Spesifikasi Proses ... 61

3.1.14 Kamus Data ... 85

3.2. Perancangan Sistem... 90

3.2.1 Perancangan Data ... 90

3.2.1.1 Diagram Relasi ... 90

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 92

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 104

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 107

3.2.4 Perancangan Pesan ... 133

3.2.5 Jaringan Semantik ... 135

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 137

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 138

4.1 Implementasi Sistem ... 138

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 138

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 138

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 139

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 146

4.2 Pengujian Sistem ... 149

4.2.1 Rencana Pengujian ... 149


(13)

ix

5.1 Kesimpulan... 213 5.2 Saran ... 214 DAFTAR PUSTAKA ... 215


(14)

265

1. Anonim, (16 Oktober 2012), Pentingnya E-Learning Bagi Dunia

Pendidikan, http://smkn1kutaselatan.wordpress.com/2007/12/04/pentingnya-e-leraning- bagi-dunia-pendidikan.

2. Anonim, (16 Oktober 2012), Transformasi Diknas Dengan Sistem

Sekolah2.0,

http://hdn.zamrudtechnology.com/2008/07/01/transformasi-diknas-dengan- sistem-sekolah-20.

3. Abdul Kadir, 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi Offset,

Yogyakarta

4. Budhi Irawan, (2005), Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta.

5. Bunafit Nugroho, (2004), PHP dan MYSQL Dengan Editor Dreamweaver

MX, Andi, Yogyakarta.

6. Davis, Gordon B. (1998), Sistem Informasi Manajemen II, P.T. Pustaka

Binaman Pressindo, Jakarta.

7. Fathansyah, Ir. (1999), Basis Data, Informatika, Bandung.

8. Jogiyanto HM, (1999) , Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yokyakarta.

9. Kendall, Kenneth E, Kendall, Julie E, (2007), Analisis dan Perancangan

Sistem, Indeks, Jakarta


(15)

Website Interaktif, Andi, Yogyakarta.

11. Pressman, Roger S, (2002), Rekayasa Perangkat Lunak, Andi Offset.

12. R.E. Andi Wahyu, W. Timotius, T.H.W.Bambang, (2008), Membangun Situs

E-Learning, Graha Ilmu, Yogyakarta.


(16)

1

SMK adalah sebuah sekolah yang pendidikannya diberikan kepada para siswa sesuatu yang lebih spesifik dan lebih memberikan suatu keahlian atau kompetensi. Penerapan sistem kurikulum terbaru yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi pedoman pada proses pembelajaran. kompetensi untuk siswa bisa lebih dikembangkan dan disesuaikan menurut pihak penyelenggara sekolah tersebut, salah satu sekolah SMK adalah SMK Nasional Bandung.

Proses kegiatan akademik atau belajar mengajar di SMK Nasional Bandung berlangsung secara dinamis yaitu dengan cara pemberian bahan ajar diberikan saat pertemuan berlangsung. Pemberian bahan ajar membutuhkan waktu yang cukup lama karena saat guru memberikan bahan ajar ketua kelas harus memperbanyak bahan ajar tersebut sebanyak jumlah siswa di kelasnya. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan materi menjadi lebih sedikit sehingga menyulitkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.

Setelah guru memberikan bahan ajar, gurupun dapat memberikan tugas kepada siswa untuk di rumah. Pengumpulan tugas dilakukan saat pertemuan berlangsung secara tatap muka dalam bentuk berkas. Tugas yang dikumpulkan oleh siswa sering hilang sehingga siswa yang berkasnya hilang tidak mendapatkan nilai. Hal ini menjadi permasalahan yang membutuhkan solusi.

Dalam pengerjaan tugas di rumah terkadang siswa membutuhkan bantuan dari guru. Namun proses komunikasi yang dilakukan antara guru dan siswa hanya sebatas di kelas. Sehingga siswa sulit untuk bertanya saat mengerjakan tugas di rumah.

Setelah itu setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah dipantau langsung oleh kepala sekolah di SMK Nasional Bandung dalam rangka memonitoring aktifitas guru di sekolah. Dengan cara membuat laporan aktifitas guru dalam bentuk berkas. Apabila kepala sekolah membutuhkan laporan secara mendadak maka


(17)

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat berkas tersebut, sehingga membutuhkan sebuah alat bantu yang mudah untuk memonitoring aktifitas guru di SMK Nasional Bandung.

Adanya permasalahan yang dihadapi SMK Nasional Bandung, maka dibutuhkan sebuah media pembelajaran lain yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. E-learning merupakan media yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran tersebut karena dengan e-learning memungkinkan setiap pengguna berkontribusi aktif tanpa terbatas ruang dan waktu.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian tugas akhir ini diberi judul pembangunan e-learning di SMK Nasional Bandung.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun e-learning di SMK Nasional Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Untuk mengatasi permasalahan diatas maka pihak sekolah bermaksud membuat sistem e-learning. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan sistem ini adalah :

1. Memudahkan guru di sekolah SMK Nasional Bandung dalam pemberian bahan ajar kepada siswa.

2. Memudahkan dalam penyimpanan berkas tugas untuk guru dan siswa. 3. Memberikan waktu lebih dalam berkomunikasi antara guru dan siswa

tanpa terbatas ruang dan waktu dengan menyediakan fasilitas forum diskusi.

4. Mempersingkat waktu kepala sekolah dalam melakukan proses monitoring terhadap aktifitas guru di SMK Nasional Bandung.


(18)

1.4. Batasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan diatas masih sangat luas maka diperlukan beberapa pembatas sehingga penyajian lebih terarah dan terkait satu sama lain.

Adapun batasan dari permasalahan ini adalah sebagai berikut :

1. E-learning ini sebagai media pendukung dari kegiatan belajar mengajar tatap muka.

2. Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Metode analisis yang digunakan yaitu diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD). Sedangkan pemodelan data digambarkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD).

3. E-learning ini menggunakan metode pendekatan LMS (Learning Management System) sehingga beberapa fungsi administarsi diikutsertakan.

4. Setiap file yang diupload dibatasi atau maksimal sebesar 10MB per-file. 5. Soal berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan sistem random

untuk pilihan jawaban dan urutan nomor soal. Dan tidak menggunakan bank soal.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi media pembelajaran menggunakan metode analisis deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan, melalui teknik sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

Metodologi yang digunakan dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan penyusunan laporan dan pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Tahap ini digunakan untuk mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dengan bersumber pada buku-buku, serta bacaan lain yang kiranya dapat membantu menyelesaikan pembangunan aplikasi ini.


(19)

b. Studi Wawancara

Tahap kedua ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara komunikasi langsung dengan Kepala Sekolah SMK Nasional Bandung dan staf terkait yang mengetahui seluk beluk tentang seluruh data yang berhubungan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

c. Studi Dokumentasi

Dengan mengumpulkan informasi mengenai laporan dan dokumen database kurikulum pelajaran serta data-data yang diperlukan agar lebih mudah untuk didefinisikan dan dirumuskan pada permasalahan yang ada.

2. Metode pembangunan perangkat lunak.

Menurut Pressman (2010) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model.

Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman:

Gambar 1.1 Model Waterfall (Pressman, 2010) a. Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.

b. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.


(20)

c. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

d. Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

e. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan deskripsi/gambaran umum tentang penelitian yang telah dijalankan di SMK Nasional Bandung, dalam membangun suatu sistem yang dibutuhkan di sekolah tersebut. Sistematika penulisan skripsi akhir ini adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN

Tahapan ini membahas tentang latar belakang permasalahan dalam membangun aplikasi, setelah itu merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, serta menentukan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan,


(21)

kemudian diikuti dengan pembatasan masalah yaitu batasan dalam pembangunan aplikasi, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tahapan ini membahas tentang profil SMK Nasional Bandung beserta visi misi sekolah dan struktur organisasi yang ada di SMK Nasional Bandung. Selain itu adanya pembahasan lain tentang berbagai konsep dasar dan landasan teori seperti definisi sistem, pengertian basis data, definisi pendidikan, sejarah dan perkembangan e-learning, definisi internet dan tool yang digunakan dalam pembangunan sistem ini seperti PHP, HTML, Javascript, CSS, MySQL, Dreamweaver dan WAMP.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Tahapan ini merupakan tahapan analisis sistem, analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis proses pada e-learning sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur, yaitu dengan analisis kebutuhan fungsional atau DFD. Selain itu terdapat juga perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis dan antarmuka.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Tahapan ini merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian skripsi berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini yang dilakukan di SMK Nasional Bandung.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Tahapan ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan skripsi dalam membangun suatu aplikasi pembelajaran tersebut.


(22)

7

Sekolah menengah kejuruan saat ini cukup menarik para lulusan SMP untuk meneruskan studinya, karena sekolah menengah kejuruan setelah lulus para lulusannya memiliki kemampuan untuk bisa langsung terjun kedunia kerja ataupun melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi.

2.1.1 Tempat dan Kedudukan Sekolah

SMK Nasional Bandung berlokasi di Jl. Sadang Serang No. 17 Bandung Jawa Barat 40134 telp. (022) 70778048.

2.1.2 Susunan Organisasi SMK Nasional Bandung

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur keorganisasian pada SMK Nasional Bandung dapat dilihat pada gambar 2.1 :


(23)

Kepala Sekolah

Waka Bid Kurikulum

Waka Bid Kesiswaan

Waka Bid Sarana dan

Prasarana

Bimbingan dan Penyuluhan

Waka Bid Humas

Waka Bid Hubin

Tata Usaha

Ka Program Multimedia Ka Program

Teknik Komputer dan

Jaringan Ka Program Administrasi Perkantoran

Koordinator Extrakulikuler

Ketua Osis

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMK Nasional Bandung Keterangan

Kepala Sekolah : Ir. John Z. Abdullah Waka Bid Kurikulum : Ir. Dedy Hermady Waka Bid Kesiswaan : Dra. JR Widarti

Waka Bid Sarana & Prasarana : Hasanudin Ibrahim, SSi Waka Bid Humas : Agus Mulyadi, S.Pd Waka Bid Hubin : Dra. Sri Wulandari Retno Ka Program Multimedia : Topik Hidayat, S.Pd Ka Program Teknik Komputer

dan Jaringan : Misbahudin, ST Ka Program Administrasi


(24)

Perkantoran : Masayu Nurhayati, S.Pd

Tata Usaha : Drs. Solahudin

2.1.3 Job Description

Kepala sekolah : Bertugas memimpin dan mengontrol juga memberikan kebijakan serta keputusan dari seluruh kegiatan di sekolah. Waka Bid

kurikulum

: Bertugas menyusun dan menentukan distribusi dan jadwal mata pelajaran setiap kelas serta jadwal mengajar guru. Waka Bid

kesiswaan

: Bertugas mengelola kesiswaan dari ekstrakulikuler dan kegiatan siswa lainnya baik intern atau ekstern sekolah dan bekerjasama dengan pihak OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Waka Bid humas : Bertugas mengelola informasi tentang sekolah. Waka Bek sarana

& prasarana

: Bertugas mengelola penyediaan dan pengadaaan barang-barang yang dibutuhkan sekolah (barang-barang inventaris sekolah). Tata Usaha : Bertugas mengelola data siswa, guru, materi, dan data-data

yang bersangkutan dengan kegiatan sekolah.

Guru : Bertugas mengelola proses belajar mengajar siswa/i di sekolah, berdasarkan ketentuan yang diberikan oleh pihak sekolah.

2.1.4 Visi dan Misi

2.1.4.1 Visi

Mencetak siswa berahlak, kreatif, inovatif, berbudaya dan entrepreneur.

2.1.4.2 Misi

1. Membantu siswa mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya

2. Meningkatkan kreatifitas, responsive, inovatif dalam cipta rasa dan karya.


(25)

4. Mencetak lulusan yang unggul dalam bidang akademik, non akademik dan seni budaya.

2.1.5 Tujuan SMK Nasional Bandung

1. Mengembangkan potensi siswa/siswi.

2. Menciptakan system pembelajaran yang mendukung kreativitas, inovasi disertai dengan ketajaman seni dan budaya nasional.

3. Memberikan arahan dan pelatihan diluar akademis kepada siswa untuk bisa berwirausaha.

4. Mengakomodasi kegiatan kegiatan siswa yang berorientasi pada kewirausahaan

2.1.6 Logo SMK Nasional Bandung

Gambar 2.2 Logo SMK Nasional Bandung

2.2 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut:


(26)

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. “[1]

Sedangkan, pendekatan komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“ Suatu sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. “[1]

Sasaran atau tujuan dalam sistem untuk menentukan operasi yang akan dilaksanakan. Selain itu juga mempengaruhi jenis masukkan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuan tersebut telah tercapai.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu : 1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli berapapun kecilnya, selalu mengandung komponen atau sub sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Environment dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang


(27)

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sub sistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu sub sistem akan menjadi masukkan (input) untuk sub sistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem berintegrasi dengan sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem (Input)

Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapat keluaran.

6. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

7. Keluaran Sistem (Output)

Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukkan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra system.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(28)

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem

2.3 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah satu kesatuan basis data dan software DBMS (Database Management System). Basis data itu sendiri adalah kumpulan data yang mempunyai sifat saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan DBMS adalah sekumpulan program yang dapat digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. Dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengelola basis data adalah SQL (Structured Query Language).

2.3.1 Penjelasan Basis Data

Basis data dan sistem basis data telah menjadi komponen yang cukup penting pada zaman ini, karena banyak aktivitas manusia yang membutuhkan interaksi dengan aplikasi basis data, baik tradisional maupun modern. Disebut aplikasi basis data tradisional karena sebagian besar data yang disimpan hanya melibatkan teks dan angka. Sedangkan aplikasi basis data modern contohnya adalah basis data multimedia yang mampu menyimpan gambar, suara, dan video, basis data realtime yang digunakan pada industri kontrol dan proses manufaktur, dan sistem data warehouse untuk data skala besar.


(29)

yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data sistem komputer) dan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai dan program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut [8]. Komponen- komponen utama sebuah sistem basis data :

1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Sistem Operasi (Operating System) 3. Basis Data (Database)

4. Sistem Pengolahan Basis Data 5. Pemakai (User)

6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)

Sistem manajemen basis data (Database Management System, DBMS) adalah sekumpulan program yang dapat digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. Proses yang dijalankan oleh DBMS dibagi tiga tahap, yaitu:

1. Mendefinisikan basis data, yaitu menentukan tipe data, struktur dan konstrain-konstrain data yang disimpan.

2. Membuat basis data, yaitu proses menyimpan data pada media penyimpanan yang dikontrol oleh DBMS.

3. Memanipulasi basis data, yaitu menjalankan fungsi-fungsi untuk mengambil data-data tertentu yang dibutuhkan, meng- update basis data, dan membuat laporan-laporan berdasarkan data yang telah masuk.

Berdasarkan model data yang dipakai, ada beberapa macam DBMS, yaitu:

1. Relasional (Relational Database Management System, RDBMS), yang salah satu contohnya adalah database Oracle dan Microsoft Access. 2. Objek (Object Database Management System)

3. Objek-Relasional (Object-Relational Database Management) 4. Hirarkis (Hierarchial Database Management System) dengan

konsepstruktur data dalam bentuk skema diagram pohon

5. Jaringan (Network Database Management System) dengan konsep struktur data dalam bentuk himpunan (Set).


(30)

2.3.2 Structured Query Language (SQL)

SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. Dalam dunia database istilah query dapat diartikan “permintaan data”. SQL juga merupakan bahasa tingkat empat yang berfungsi menampilkan hasil atau melakukan sesuatu pada data yang kita inginkan. Saat ini SQL merupakan bahasa query standar di berbagai software database. Berbagai software database dapat diakses menggunakan bahasa SQL. Anda dapat mengunakan SQL di software database apapun.

Cakupan SQL sebenarnya cukup luas. Dalam pembahasan ini, kita hanya membahas perintah – perintah SQL yang penting dan sering digunakan. Jika Anda ingin lebih memperdalam menguasai bahasa SQL, Anda dapat membacanya di dokumentasi Oracle di internet.

SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk manipulasi dan memperoleh data dari sebuah basis data relasional. SQL dapat digunakan untuk hal sebagai berikut:

1. Mengubah struktur basis data

2. Mengubah pengaturan keamanan sistem

3. Memberikan hak akses kepada user untuk mengakses basis data atau tabel 4. Pembaharuan isi basis data

5. Mendapatkan informasi dari basis data 2.4 Definisi Pendidikan

Beberapa definisi mengenai pendidikan dapat dikemukakan di bawah ini : M.J. Langeveld (1995) :

1. Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan.

2. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara susila.

3. Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.


(31)

Stella van Petten Henderson : Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial. Kohnstamm dan Gunning (1995) : Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani.

John Dewey (1978) : Aducation is all one with growing; it has no end beyond itself. (pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya).

Dari pelbagai definisi tersebut di atas dapat kita kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia untuk mengantarkan anak manusia ke dunia peradaban. Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan-mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang terdahulu.

2.5 Sejarah dan Perkembangan E-Learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (komputer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan e-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

a) Tahun 1990 : Era CBT (Komputer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

b) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.


(32)

dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dan sebagainya.

d) Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi e-learning berbasis web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil. 2.5.1 Kelebihan E-Learning

Menurut Kristy DelVecchio dan Megan Loughney (2006,p5), e-learning sangat berguna bagi pendidikan dan perusahaan serta untuk semua tipe pelajar. E- learning sangat terjangkau, menghemat waktu, dan memiliki hasil yang dapat diukur. E-learning mempunyai berbagai kelebihan, yaitu :

a) Mengurangi biaya : E-learning lebih hemat dibanding dengan cara belajar tradisional karena waktu dan uang yang dihabiskan saat dalam transportasi. E-learning dapat diakses dari berbagai lokasi dan tidak ada biaya transportasi sama sekali, e-learning lebih hemat dibandingkan dengan belajar tradisional

b) Fleksibilitas : E-learning memiliki kelebihan dalam pengaksesan dimana saja dan kapan saja. Pendidikan tersedia kapanpun dan dimanapun dibutuhkan. E- learning dapat digunakan di kantor, rumah, jalan, 24 jam sehari dan 7 hari dalam satu minggu. E-learning juga memiliki


(33)

pengukuran terhadap hasil belajar yang dapat dibuat agar instruktur dan pelajar dapat mengetahui apa saja yang telah dipelajari, kapan mereka akan menyelesaikan pelajarannya dan bagaimana hasil yang telah mereka capai.

c) P

elajar sangat menyukai e-learning karena mengakomodir cara belajar yang berbeda. Pelajar bisa mengambil keuntungan belajar sesuai dengan keinginan mereka. Pelajar juga bisa menyesuaikan e-learning dengan jadwal kesibukan mereka.

Jolliffe, Ritter, Stevans (2001) menjabarkan beberapa keunggulan internet (www) dalam menyampaikan materi pembelajaran, yaitu :

a) Increased client base

Dengan menempatkan materi pembelajaran pada web, maka dapat meningkatkan jumlah pengguna (user).

b) Increased learner accessability

Bahan pengajaran, tugas, tanggapan (feed back) terhadap pertanyaan pada sebuah diskusi yang diberikan pengajar atau fasilitator dapat disimpan dalam sebuah server, sehingga para pelajar dapat mengakses secara langsung ke server untuk mendapatkan materi terbaru, mengumpulkan tugas, bertanya atauberdiskusi. Dengan demikian pengaksesan terhadap situs lebih sering dilakukan oleh para pelajar.

c) Ease of updating the learning materials

Dengan menggunakan software yang mendukung e-learning, maka kemungkinan para pengajar memberikan materi, tugas dan bahan diskusi secara cepat.

d) Platform independence

Seluruh materi pembelajaran yang disimpan di server dapat diakses oleh pengajar maupun pelajar dengan menggunakan web browser yang berbeda- beda (internet explorer, firefox, opera, netscape, dll) dan menggunakan sistem operasi yang berbeda pula.


(34)

Perubahan paradigma dari Teacher Centered Teaching menjadi Student Centered Learning. Pembelajaran konvensional menempatkan seorang pengajar menjadi sumber informasi yang memberikan materi kepada seluruh pelajar yang datang untuk mendengarkan. Sedangkan pada pembelajaran dengan e-learning, seorang pelajar akan menjadi pusat pembelajaran, dimana pelajar lebih banyak aktif dalam mencari informasi yang berkaitan dengan materi yang dipelajarinya.

2.5.2 Kekurangan E-Learning

Disamping kelebihannya, menurut Kristy DelVecchio dan Megan Loughney (2006,p5) e-learning juga mempunyai kekurangan, yaitu :

a) Pelajar harus memiliki akses ke komputer dan internet.

b) Pelajar juga harus memiliki keterampilan komputer dengan programnya, seperti program word processing, internet browser, dan e-mail.

c) Koneksi internet yang baik, karena sangat dibutuhkan dalam pengambilan materi pelajaran.

2.6 Pemodelan Analis

Model analisis merupakan representasi teknis yang pertama dari sistem, tetapi saat ini ada yang mendominasi landasan pemodelan analisis. Pertama, analisis terstruktur adalah metode pemodelan klasik, dan analisis berorientasi objek.

Analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model. Analisis terstruktur menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional dapat menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi, membagi sistem secara fungsional dan secara behavioral, dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun.

Entity-relationship Diagram adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang dituluis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan


(35)

deskripsi objek data, sedangkan data flow diagram (DFD) memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi [2].

2.6.1 Entity-Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD) [2]. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak Case.

2.6.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interkasi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut [2].

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

2.6.3 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data data output [2].


(36)

Merupakan katalog (tempat penyimapnan) dari elemen-elemen yang berada dalam suatu sistem. Kamus data mempunyai fungsi yang sama dalam pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses [2].

2.7 Pengertian Internet

Internet adalah himpunan informasi dan sumber daya komputer yang paling besar di dunia. Internet merupakan koneksi berbagai macam jaringan komputer dengan berbagai jenis hardware dan teknologi yang berbeda[3]. Komunikasi yang dibangun pada jaringan internet menggunakan mekanisme tertentu yang disebut dengan protocol. Protocol yang digunakan untuk menjalankan komunikasi antar jaringan komputer pada internet ini adalah Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan protokol yang sama yaitu TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. TCP/IP pada awal perkembangannya digunakan oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) untuk membangun jaringan untuk keperluan militer. Nama TCP/IP sendiri diambil dari nama protokol pada layer network yaitu Internet Protocol (IP) dan protokol pada layer transfort yaitu Transmission Control Protocol (TCP). Dengan mengacu pada nama ini, TCP/IP internet kemudian sering disebut sebagai Internet. Arsitektur protokol TCP/IP ini dapat dimodelkan dengan empat layer sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar berikut.


(37)

Gambar 2.4 Arsitektur Protokol TCP/IP

TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Empat tingkat itu adalah :

1. Application Layer, yaitu layer yang bertanggung jawab terhadap aplikasi- aplikasi yang menggunakan TCP/IP.

2. Transport Layer, yaitu layer yang bertanggung jawab memberikan layanan pengiriman data dari satu node ke node yang lain.

3. Internet Layer, yaitu layer yang menentukan jenis datagram dan menangani perutean data yang dikirim.

4. Network Interface Layer, yaitu layer yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima data pada media fisik transmisi yang digunakan. Proses yang terjadi pada internet mempunyai mekanisme yang telah diatur berdasarkan protokol standar. Proses yang terjadi di internet adalah ada satu program yang meminta kepada program yang lain untuk memberikan suatu layanan. Dua program tersebut dapat terletak dalam subnet yang sama ataupun berbeda. Komputer dengan program yang meminta layanan disebut dengan client sedangkan yang memberikan layanan disebut server. COL[7]


(38)

Gambar 2.5 Model Client Server Internet

2.8 Teknologi Website (WWW)

World Wide Web (WWW) merupakan suatu sistem penyedia informasi dengan skala yang besar yang mengelola informasi tersebut secara terdistribusi dalam internet dengan menggunakan teknologi hypermedia. WWW mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a) Dukungan interface yang terintegrasi

WWW menyediakan suatu interface yang terintegrasi terhadap protokol, format data, sistem pengalamatan, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan berbagai macam layanan dan basis data yang ada di internet dapat diakses secara langsung.

b) Kemudahan pada sisi pengguna

WWW mendukung secara transparan sebagian besar aplikasi-aplikasi yang terdapat di internet seperti telnet, gopher, anonymous file tranfer protocol, finger, dan aplikasi lainnya.


(39)

c) Kemudahan dalam perkembangan

Kapabilitas server WWW dapat dikembangkan secara mudah dengan menggunakan standar PHP antara server WWW dengan alplikasi yang lain. Program PHP juga memungkinkan perubahan informasi secara dinamis yang dapat diperoleh secara real time.

d) Tidak tergantung pada flatform tertentu

WWW memungkinkan seseorang dapat membangun server WWW di berbagai sistem yang berlainan dan memberikan informasi dalam bentuk hypermedia. WWW tidak didesain untuk mendukung sistem tertentu.

WWW menggunakan model client server. WWW juga menggunakan ekspresi informasi, transfer informasi, metode penamaan informasi yang standar sehingga dapat memproses dan mentransfer informasi secara terdistribusi yang dilakukan secara sistematik.

Informasi yang terdistribusi disimpan di dalam server WWW dan user mengakses informasi tersebut menggunakan suatu software yang disebut dengan browser. Server menyimpan informasi di dalam file-file terstruktur menggunakan Hypertext Markup Language (HTML). Hypertext merupakan kumpulan teks-teks yang saling berhubungan satu sama lainnya. Hypermedia serupa dengan hypertext, hanya saja media yang digunakan bukan hanya teks akan tetapi meliputi juga audio, image, dan video.

WWW menggunakan standar untuk mencapai konsistensi dalam menghasilkan dan melakukan transfer informasi. WWW menggunakan HTML sebagai standar produksi informasi dengan menggunakan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) sebagai standar transfer informasi. WWW menggunakan standar penamaan yang disebut dengan Universal Resource Locator (URL) untuk mendukung penyediaan informasi secara universal dalam server yang terdistribusi.

2.8.1 Universal Resource Locator (URL)

URL digunakan untuk menentukan lokasi dari informasi terdistribusi pada suatu server WWW. User dapat mengakses informasi yang tersimpan di


(40)

suatu server dengan menentukan lokasi server sesuai dengan ekspresi URL. Ekspresi URL mempunyai bentuk sebagai berikut :

Protocol ://Alamat Internet [: nomor port]/[directory]/[nama file]

Pada bagian protokol pada URL tersebut adalah protokol transfer data yang dapat berupa http, ftp, gopher, mailto, news, telnet, dan lain-lain.

2.8.2 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

HTTP merupakan sebuah protokol yang didesain untuk men-trasfer informasi dalam bentuk hypermedia antara server dengan sebuah client. HTTP juga men- transfer data suatu informasi melalui header-nya. Header HTTP ini merupakan bentuk pengembangan dari Multipurpose Internet Mail Extentions (MIMEs). Pengembangan ini memungkinkan HTTP untuk men-transfer informasi dalam bentuk biner dan informasi dalam bentuk yang tidak standar yang berhasil dinegosiasi antara server dan client. Secara umum, delay akan terjadi pada saat melakukan suatu negosiasi sebelum proses transfer data. Karena lama dari delay yang disebabkan oleh overhead akan menjadi relative lebih besar pada transfer data yang sebetulnya singkat.

HTTP merupakan protokol yang bersifat stateless, sehingga server akan memproses setiap request dari user secara terpisah dari request yang lain, independen terhadap request yang sebelumnya. HTTP menggunakan 8 bit untuk men-transfer semua tipe data yang mungkin.


(41)

Gambar 2.6 Proses Koneksi Protokol HTTP antara Client dan Server 2.8.3 Aplikasi Program Berbasis Web

Banyak situs internet yang memiliki halaman dengan sifat statis seperti profil perusahaan, artikel, dan keterangan-keterangan lain. Situs ini mempunyai dokumen dengan teks yang sederhana, image dan hyperlinks ke dokumen yang dimilikinya. Untuk mengembangkan situs yang bersifat statis, kita menggunakan teknologi client side. HTML dan Cascading Style Sheet (CSS) dapat digunakan untuk mengatur struktur dan menampilkan halaman isi. Seandainya ingin diperindah dapat ditambahkan script yang sifatnya client side, seperti JavaScript, Jscript ataupun VBScript.

Dengan berkembangnya internet, situs yang ada di internet tidak hanya berfungsi untuk mempresentasikan content tetapi cenderung berupa aplikasi yang kebanyakan terhubung ke suatu basis data. Pada tahapan ini situs akan bersifat dinamis, karena content yang dipresentasikan akan bervariasi dan berubah-ubah sesuai dengan data yang diminta dan action dari user. Untuk mengembangkan situs yang dinamis diperlukan teknologi server side seperti PHP, ASP, Perl dan CGI yang lain. Dengan teknologi server side kita dapat mengembangkan suatu aplikasi berbasis internet yang dapat mengahsilkan dan menampilkan content secara dinamis [4].

Pada gambar 2.6 diperlihatkan cara kerja situs dengan content yang statis. Pada saat terjadi suatu request dari browser, server web selanjutnya


(42)

halaman di server, dan mengirim halaman yang diminta melalui internet ke browser. Selanjutnya halaman tersebut ditampilkan di browser.

Gambar 2.7 Web yang Statis

Pada gambar 2.7 diperlihatkan cara kerja situs dengan content yang dinamis. Kronologis gambar adalah sebagai berikut :

a. Browser (client) melakukan request halaman web ke WEB Server.

b. WEB Server kemudian membaca request yang dikirim dari browser, mencari dan menemukan halaman di server.

c. Menterjemahkan perintah yang diberikan oleh bahasa program server-side menjadi halaman HTML.

d. Setelah konversi ke halaman HTML selesai kemudian mengirim halaman yang diminta ke browser.

e. Setelah halaman HTML yang dikirim dari WEB server sampai, selanjutnya browser client akan menampilkan halaman web.


(43)

Gambar 2.8 Web yang Dinamis

2.9 Tool yang Digunakan dalam Pengembangan E-Learning

2.9.1 PHP (Personal Home Page)

PHP adalah salah satu bahasa sever-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdorf (dengan dikeluarkannya php versi 1) yang digunakan untuk membuat home page pribadinya. Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL. Untuk versi keduanya, Rasmus menulis ulang script-script PERL tersebut mengunakan bahasa C, kemudian menambahkan fasilitas untuk form html dan koneksi MYSQL. Adapun PHP didapat dari singkatan Personal Home Pages.

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari script PHP daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa halaman web yang dihasilkan tentunya harus dapat dibuka oleh browser pada client.


(44)

melainkan web server proses ini diilustrasikan ke dalam gambar berikut.

Gambar 2.9 PHP Side Scripting

Pertama-tama web browser pada client me-request sebuah file (1). Dalam kasus ini bagaimanapun juga file yang di-request ber-ekstensi/berakhiran .php (contoh: File.php), tanda bahwa didalam file tersebut terkandung kode-kode PHP yang perlu diproses oleh server. Web server mengenali file ini dan tidak mengirim file tersebut langsung ke browser, tetapi dikirim ke PHP scripting engine (2) (mesin pengolah kode-kode PHP). PHP engine merupakan komponen perangkat lunak dari server yang mampu mengartikan kode-kode PHP dan memberikan output dalam kode HTML. Setiap kode PHP dapat memberikan output kode HTML yang berbeda, tergantung pada jenis request dari client (browser). Proses tersebut membangkitkan halaman HTML secara dinamis lalu dikirimkan kembali ke client (browser) untuk merespon terhadap request yang sebelumnya telah dikirimkan.

Pemrograman disisi server biasanya digunakan untuk membuat sebuah website yang interaktif yang dihubungkan ke dalam basis data atau data store lain.


(45)

Untuk menyediakan informasi terdistribusi dalam suatu bentuk yang terintegrasi, di perlukan suatu standar untuk mengekspresikan informasi HTML merupakan bahasa yang digunakan oleh WWW untuk konsistensi ekspresi suatu informasi. Sebuah dokumen hypermedia meliputi teks, image, suara, video, dan tape, informasi yang lain. HTML juga dapat menghubungkan informasi dalam dokumen yang berbeda. Bahasa HTML bersifat independen terhadap fletform sehingga dapat digunakan tanpa adanya batasan dari jenis hardware maupun software.

2.9.3 Javascript

Merupakan sosok pemrograman modern, yaitu bahasa pemrograman berorientasi script (object-oriented scripting language), yang berbasis kepada konsep prototype. Bahasa ini banyak dikenal di dalam lingkungan website. Bahasa ini diperkenalkan pertama kali oleh Brendan Eich dari perusahaan Netscape Corporation dengan nama awal Mocha kemudian berubah menjadi LiveScript namun diganti akhirnya menjadi JavaScript.

Cara untuk menjalankan javascript hanya dengan JavaScript enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan javascript misalnya Netscape Navigator (versi 2.0 ke atas) atau Microsoft Internet Explorer (MSI versi ke atas).

2.9.4 CSS (Cascading Style Sheet)

Cascadding stylesheet (CSS) adalah bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup[5].

Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat digunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XVL. Spesifikasi CSS diatur oleh world wide web consortium (W3C).

CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis denganHTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi


(46)

aksesibilitasi isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi.

CSS memungkinkan halaman yang sama untuk menampilkan cara yang berbeda, seperti mrelalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille, halaman HTML atau XML yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS. 2.9.5 MySQL

MySQL merupakan salah satu software database management system (DBMS) yang berguna sebagai suatu Database Server yang cukup terkenal. Kepopulerannya seiring dengan pengguanan script PHP untuk web programming. Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client. MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengubah, menghapus mengakses data, memanipulasi dan transaksi- transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source. [6]

2.9.6 M

acromedia Dreamweaver MX

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs Web maupun halaman Web. Macromedia Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer maupun Web Progremer guna mengembangkan situs Web. Ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Macromedia Dreamweaver mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun situs Web. [7]


(47)

2.9.7 Pengenalan WAMP

WAMP adalah singkatan dari inisial sistem operasi Microsoft Windows dan komponen utama dari paket Apache, MySQL, dan PHP. Apache adalah web server. MySQL adalah sebuah perangkat lunak manajemen basis data. PHP adalah bahasa scripting yang dapat memanipulasi informasi yang dimiliki dalam basis data dan menghasilkan halaman web dinamis setiap isi waktu diminta oleh browser. Selain itu, terdapat program lain dalam WAMP seperti phpMyAdmin yang menyediakan antarmuka pengguna grafis untuk manajemen basis data MySQL.


(48)

33 BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada sistem konvensional yang sudah dimiliki SMK Nasional Bandung. Dari proses analisis tadi akan dapat dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi didalam sistem yang sedang berjalan saat ini diantaranya :

1. Pemberian bahan ajar membutuhkan waktu yang lama.

2. Guru kesulitan melakukan penyimpanan berkas tugas sekolah siswa. 3. Sulitnya komunikasi antara siswa dan guru di luar sekolah.

4. Belum adanya alat bantu monitoring aktifitas guru dalam rangka penilaian oleh kepala sekolah.

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis pada prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara detail prosedur apa saja yang dilakukan pada proses pembelajaran di SMK Nasional Bandung. Adapun prosedurnya meliputi prosedur pembelajaran mata pelajaran , tugas dan latihan.

1. Prosedur Pemberian Modul Materi (gambar 3.1), pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Materi pelajaran diberikan oleh guru kepada siswa. b. Materi pelajaran digandakan oleh siswa.


(49)

sebagai arsip.

d. Materi yang sudah digandakan disimpan oleh siswa.

Pemberian materi pelajaran

Siswa Guru

Materi pelajaran Materi pelajaran

menggandakan materi pelajaran

Materi pelajaran yang sudah digandakan

A1

Materi Pelajaran yang sudah digandakan 1

2 n 1

A2

Gambar 3.1 FlowMap Pemberian modul materi pelajaran Keterangan :

A1 : Arsip materi pelajaran yang disimpan oleh guru mata pelajaran A2 : Arsip materi pelajaran yang disimpan oleh siswa

2. Prosedur Tugas Pelajaran (gambar 3.2), pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Soal tugas pelajaran dibagikan ke siswa.

2. Siswa menerima tugas dan mengerjakan tugas tersebut, kemudian soal tugas pelajaran disimpan sebagai arsip dan lembar jawaban dikumpulkan untuk dinilai.


(50)

3. Guru menerima lembar jawaban tugas yang sudah dikerjakan untuk kemudian dinilai dan dimasukan ke dalam daftar nilai siswa. Daftar nilai siswa disimpan sebagai arsip

4. Kemudian guru mengembalikan lembar jawaban tugas yang sudah dinilai.

5. Siswa menerima lembar jawaban tugas yang telah dinilai dan disimpan sebagai arsip.

Pemberian Tugas Pelajaran

Siswa Guru

Soal tugas pelajaran 1

2 n

Soal tugas pelajaran 1

2 n

Pengerjaan tugas pelajaran

Soal tugas pelajaran Yang sudah dikerjakan 1

2 n

Lembar jawaban tugas pelajaran 1

2 n

Lembar jawaban tugas pelajaran 1

2 n

Penilaian tugas

Daftar nilai

Lembar jawaban tugas pelajaran yang sudah

dinilai 1

2 n

Lembar jawaban tugas pelajaran yang sudah

dinilai 1

2 n

A3

A4

A5


(51)

Keterangan :

A3 : Arsip soal tugas mata pelajaran yang disimpan oleh siswa A4 : Arsip daftar nilai siswa yang disimpan oleh guru

A5 : Arsip lembar jawaban tugas mata pelajaran yang disimpan oleh siswa

3. Prosedur Pemberian Soal Latihan Pelajaran (gambar 3.3), pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Soal latihan pelajaran dibagikan ke siswa.

2. Siswa menerima soal latihan dan mengerjakan latihan tersebut, kemudian soal latihan pelajaran disimpan sebagai arsip dan lembar jawaban dikumpulkan untuk dinilai.

3. Guru menerima lembar jawaban latihan yang sudah dikerjakan untuk kemudian dinilai dan dimasukan ke dalam daftar nilai siswa. Daftar nilai siswa disimpan sebagai arsip

4. Kemudian guru mengembalikan lembar jawaban latihan yang sudah dinilai.

5. Siswa menerima lembar jawaban latihan yang telah dinilai dan disimpan sebagai arsip.


(52)

Pemberian Soal Latihan Pelajaran

Siswa Guru

Soal latihan pelajaran 1

2 n

Soal latihan pelajaran 1

2 n

Pengerjaan latihan pelajaran

Soal latihan pelajaran Yang sudah dikerjakan 1

2 n

Lembar jawaban latihan pelajaran 1

2 n

Lembar jawaban latihan pelajaran 1

2 n

Penilaian latihan

Daftar nilai

Lembar jawaban latihan pelajaran yang

sudah dinilai 1

2 n

Lembar jawaban latihan pelajaran yang

sudah dinilai 1

2 n

A6

A7

A8

Gambar 3.3 FlowMap Soal Latihan Pelajaran Keterangan :

A5 : Arsip soal latihan pelajaran yang disimpan oleh siswa A7 : Arsip daftar nilai siswa yang disimpan oleh guru


(53)

3.1.3 Aturan Bisnis

Aturan bisnis yang terdapat e-learning di SMK Nasional Bandung adalah sebagai berikut:

1. Pengisian nomor induk siswa, nomor induk pegawai, kode kelas yang telah ditentukan oleh pihak sekolah dengan format yang dijelaskan dianalisis pengkodean.

2. Pelaksanaan latihan dilakukan di lingkungan sekolah. 3. Format nilai latihan yang diberikan antara 0 sampai 100. 4. Guru dapat membuat kelas mengajar umum.

5. Siswa dapat mengikuti kelas mengajar umum. 6. Jumlah soal latihan dapat ditambah.

7. Minimal materi yang diunggah tiap kelas adalah 10. 8. Minimal tugas yang diberikan setiap kelas adalah 3. 9. Minimal latihan yang diberikan setiap kelas adalah 4.

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak merupakan gambaran proses yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan sistem agar dapat berjalan dengan baik.

Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Kode

kebutuhan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

SKPL-F-001 Sistem menyediakan layanan login untuk pengguna admin, guru, kepala sekolah dan siswa.

SKPL-F-002 Sistem menyediakan layanan untuk menampilkan informasi tentang guru, siswa, kelas, jurusan dan mata pelajaran.

SKPL-F-003 Sistem menyediakan layanan upload dan download materi dan tugas.

SKPL-F-004 Sistem ini menyediakan layanan untuk pengguna guru dalam membuat soal latihan.


(54)

SKPL-F-005 Sistem ini menyediakan layanan untuk user melakukan diskusi.

SKPL-F-006

Sistem menyediakan layanan latihan online kepada siswa sebagai referensi untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

SKPL-F-007 Sistem menilai soal latihan yang dikerjakan oleh siswa.

SKPL-F-008 Sistem dapat menampilkan grafik berdasarkan aktifitas guru dalam bentuk grafik pada halaman kepala sekolah

SKPL-NF-001 Sistem ini dibangun dalam bentuk website.

SKPL-NF-002 Sistem hanya dapat diakses oleh admin, guru, kepala sekolah dan siswa SMK Nasional Bandung.

SKPL-NF-003 Sistem mendukung format file tugas dan materi pembelajaran .doc, .docx, .xls, .xlsx, .ppt, .pptx, .pdf.

SKPL-NF-004 Siswa dapat mendownload materi yang telah diberikan oleh guru.

SKPL-NF-005 Soal berbentuk multiple choice (pilihan ganda).

SKPL-NF-006 Waktu pengerjaan soal latihan disesuaikan dengan waktu yang diberikan guru bidang studi.

SKPL-NF-007 Tugas yang dikumpulkan oleh siswa dinilai oleh guru.

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Kebutuhan non-fungsional yang diajukan adalah terdapatnya komputer yang terhubung dengan jaringan internet agar kinerjanya dapat berjalan secara maksimal serta memudahkan dalam hal pengolahan database.


(55)

3.1.6 Analisis Pengguna Sistem

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna komputer. Pada tabel 3.2 akan dijabarkan tentang siapa saja pengguna yang tersedia di SMK Nasional Bandung:

Tabel 3.2 Klasifikasi Pengguna yang Tersedia

Pengguna Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Pengalaman menggunakan komputer Pelatihan Bag. Tata Usaha Mengelola data guru dan siswa. Mengolah data pelajaran, data kelas dan data jurusan.

Minimal D3 Dapat

menggunakan Microsoft Office dan dapat mengakses data dalam web

Menguasai Microsoft Office dan web browser Guru Bidang Studi (Bagian LAB Komputer) Mengelola hardware dan software yang terdapat di lab.komputer Minimal D3 jurusan IT Dapat mengoperasika n komputer dan mengelola hardware dan software dengan baik Menguasai dan memeliki pemahaman komputer secara baik Guru Bidang Studi Menyiapkan silabus mata pelajaran. Memberikan materi, tugas, latihan dan pengumuman.

Minimal D3 Dapat

menggunakan Microsoft Office

Menguasai Microsoft Office dan web browser Kepala Sekolah Melihat aktifitas kinerja guru bidang studi.

Minimal S1 Menguasai pemahaman untuk

mengelola dan mengakses data dalam sebuah web.

Menguasai pemahaman yang cukup untuk mengakses data dalam sebuah web.


(56)

Untuk memaksimalkan pengguna sistem yang akan dibangun, maka pengguna aplikasi ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu admin, guru, kepala sekolah dan siswa. Deskripsi pengguna dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Analisis pengguna yang akan menggunakan sistem Pengguna Hak Akses Kemampuan yang

dimiliki Jenis pelatihan yang diberikan Admin (Guru Bag. LAB Komputer) insert,update dan delete data guru, data siswa, data pelajaran, data jurusan, data kelas, data mengajar. Serta mampu maintenance sistem e-learning

Memiliki pemahaman yang baik terhadap pengolahan data dalam e-learning serta memiliki kemampuan terhadap pemograman PHP dan MySQL. Cara pengoperasian aplikasi dan

mengolah data dalam web.

Cara

Troubleshooting sistem e-learning.

Guru Unggah tugas, unggah file materi, unduh tugas siswa, menilai tugas siswa, membuat soal ujian dan mengikuti forum.

Memiliki penguasaan pengelolaan terhadap e-learning, internet dan web browser.

Cara pengelolaan aplikasi dengan hak akses milik guru. Pengguna Tanggung

Jawab Tingkat Pendidikan Pengalaman menggunakan komputer Pelatihan Siswa Mengikuti

KBM, mengerjakan tugas, mengerjakan latihan dan mempelajari materi. Menguasai pemahaman untuk mengelola dan mengakses data.


(57)

Pengguna Hak Akses Kemampuan yang dimiliki

Jenis pelatihan yang diberikan Kepala

Sekolah

Hanya dapat melihat atau memantau aktifitas guru dalam e-learning ini.

Memiliki

kemampuan terhadap teknologi internet dan web browser.

Cara penggunaan aplikasi dengan hak akses milik kepala sekolah.

Siswa Melakukan upload dan download materi dan tugas. Dapat mengikuti latihan. Dapat mengikuti forum diskusi.

Memiliki kemampuan pemahaman pengoprasian terhadap e-learning serta paham teknologi internet dan web browser.

Cara penggunaan aplikasi dengan hak akses milik siswa.

Bedasarkan analisa pengguna dapat disimpulkan bahwa pengguna untuk sistem e-learning ini sudah tersedia di SMK Nasional Bandung sehingga tidak perlu menambah pengguna lagi.

3.1.7 Analisis Pengkodean

Kode merupakan penyajian dalam mengklarifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan data, kode digunakan hampir pada semua proses yang ada kaitannya dengan data. Sistem yang berjalan saat ini hanya menggunakan satu kode dan menggunakan format angka dan huruf untuk kode berikut :

1. Pengkodean Nomor Induk Pengajar (NIP)

Nomor induk pengajar di SMK Nasional Bandung masih belum ada karena kebanyakan dari pengajarnya masih honorer, untuk mengatasinya maka diusulkan pengkodean NIP baru hanya untuk sistem ini. Berikut ini contoh pengkodean nomor induk pengajar :


(58)

Format : XXX

Nomor urut pengajar

Contoh : 002 = Ir. Dedy Hermady, dengan nomor urut pengajar adalah 2. 2. Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)

Pengkodean untuk nomor induk siswa saat ini di SMK Nasional Bandung terdiri dari delapan digit yaitu sebagai berikutl:

Format : XXXX X XXX

Nomor urut siswa Kelas

Tahun angkatan

Contoh : 1011 1 020 = Retno Tri Desi Hastuti merupakan angkatan 2010-2011, masuk tahun 2010 diterima dikelas X (sepuluh) dengan nomor urut 020.

3. Pengkodean Kelas/Tingkat

Pengkodean kelas yang saat ini digunakan pada SMK Nasional Bandung antara lain kelas X (sepuluh), XI (sebelas) dan XII(duabelas). Pada setiap kelas X kelas XI dan XII memiliki penjurusan, penjurusan pada SMK Nasional Bandung hanya memiliki 3 penjurusan adalah MUL (Multimedia), ADM (Administrasi Perkantoran) dan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Berikut ini contoh Pengkodean Kelas/Tingkat.

Tabel 3.4 Kelas/Tingkat

Contoh Kelas Kelas/Tingkat Jurusan Kelas X :

1. X MUL 2. X ADM 3. X TKJ

X (sepuluh) Multimedia Administrasi dan


(59)

Contoh Kelas Kelas/Tingkat Jurusan Kelas XI :

1. XI MUL 2. XI ADM 3. XI TKJ

XI (sebelas) Multimedia Administrasi dan

Teknik Komputer Jaringan Kelas XII :

1. XII MUL 2. XII ADM 3. XII TKJ

XII (duabelas) Multimedia Administrasi dan

Teknik Komputer Jaringan

Berikut adalah contoh pengkodean kelas : Kelas X : X - MUL

Jurusan

Tingkat / kelas Kelas XI : XI - MUL

Jurusan

Tingkat / kelas Kelas XII : XII - MUL

Jurusan

Tingkat / kelas

4. Pengkodean Mata Pelajaran

Pengkodean untuk mata pelajaran terdiri dari tiga digit yaitu : Format : XX – XX

Nomor urut mata pelajaran Kode mata pelajaran


(60)

3.1.8 Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras digunakan untuk mempermudah proses perancangan dan implementasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada, spesifikasi hardware yang dimiliki oleh SMK Nasional Bandung dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.5 Analisis perangkat keras di SMK Nasional Bandung

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan minimal 1 Ghz 2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768

3 VGA VGA 64 MB

4 Memory RAM 128 GB

5 Lan Card Lan Card 10/100 Mbps

6 Hardisk 20 GB

7 Koneksi Koneksi Internet minimal 64 kbps

Sedangkan untuk menjalankan sistem yang akan dibangun dibutuhkan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut:

Tabel 3.6 Analisis perangkat keras yang dibutuhkan SMK Nasional Bandung

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz 2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768

3 VGA VGA 128 MB

4 Memory RAM 512 GB

5 Lan Card Lan Card 10/100 Mbps

6 Hardisk 80 GB


(61)

Dilihat dari fakta yang ada, maka diperoleh kesimpulan bahwa SMK Nasional perlu menambah spesifikasi lagi, karena spesifikasi perangkat keras yang ada tidak cukup untuk menjalankan e-learning yang akan dibangun.

3.1.9 Analisis Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak disini menjelaskan tentang berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam membangun e-learning. Perangkat lunak yang dipakai di SMK Nasional Bandung menggunakan sistem operasi Microsoft Windows hal ini belum cukup untuk mengembangkan sistem yang akan dibangun. Oleh karena itu diperlukan perangkat lunak tambahan untuk mendukung sistem yang akan dibangun. Perangkat lunak yang dibutuhkan, diantaranya adalah:

1. Sistem Operasi Windows7 dengan Web browser menggunakan Google Chrome atau Mozilla Firefox

2. Macromedia Dreamweaver sebagai tool pembuatan coding. 3. PHP sebagai bahasa pemrograman yang akan digunakan. 4. XAMPP sebagai Web Server.

5. MySQL sebagai media penyimpanan basis data.

3.2.5 Analisis Data

Analisis data merupakan tahap dimana dilakukan analisis terhadap data-data yang diolah dalam sistem atau prosedur yang sedang berjalan. Dan juga akan dilakukan analisis terhadap data yang dibutuhkan sistem agar dapat diimplementasikan kedalam proses E-learning SMK Nasional Bandung. Analisis data dimodelkan dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD)untuk menggambarkan hubungan antara entitas atau struktur data dan relasi antar file. Diagram ERD dari E-learning yang akan dibuat dapat digambarkan sebagai berikut:


(62)

Gambar 3.4 Entity Ralationship Diagram

Entitas serta relasi pada Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki atribut yang dijelaskan pada Tabel 3.10

Table 3.7 Keterangan Atribut Entitas Pada ERD

No Nama Entitas Atribut

1 Admin username, password, nama

Admin

Berita

Pengumuman Latihan Materi Tugas Detail_tugas

Soal Log_Soal Detail_latihan

Jurusan Tahun_ajaran memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki Detail_tugas memiliki memiliki Detail_latihan memiliki mengelola Kode_berita username Kode_jurusan Kode_ tahun_ajaran Kode_pengumuman Kode_soal Kode_latihan Kode_materi Kode_tugas Kode_log_soal Kode_detail_soal_latihan Kode_detail_tugas 1 1 1 1 1 1 1 n n n n n n n n n n n log_login Forum_tanya Forum_jawab memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki n n n n n n Kode_log_login Kode_forum_tanya Kode_forum_jawab memiliki n

Guru mengajar Matapelajaran

nip Kode_matapelajaran

1 1 1 1

n n n n n 1 1 1 Kode_mengajar Kelas Siswa nis

Kode_kelas 1 1

1 1 1 Detail_kelas n n Kode_detail_kelas KBM n 1


(63)

No Nama Entitas Atribut

2 Guru Nip, nama, password, tempat_lahir, tanggal_lahir, jenis_kelamin, agama, status, alamat, email, foto, telepon, pendidikan

3 Siswa Nis, password, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir, jenis_kelamin, agama, alamat, kota, email,

telepon, foto, status

4 KBM Kode_kbm, kode_mengajar, kode_detail_kelas, nama_detail_kelas, sebagai

5. Berita kode_berita, username, tanggal, judul, isi 6 Log_login kode_log_login, tanggal, user_id, sebagai 7 Jurusan kode_jurusan, nama

8 Kelas Kode_kelas, nama_kelas

9 Matapelajaran kode_pelajaran, nama_pelajaran

10 Detail kelas kode_detail_kelas, nama_detail_kelas, kode_kelas, nis, kode_jurusan, kode_tahun_ajaran

11 Detail Tugas kode_detail_tugas, kode_tugas, nis, nama, tanggal, file, nilai

12 Detail latihan kode_detail_latihan, kode_latihan, nis, tanggal_mengerjakan, nilai

13 Mengajar kode_mengajar, nip, kode_pelajaran 14 Tahun ajaran kode_tahun_ajaran, nama_tahun_ajaran

15 Materi kode_materi, kode_kbm, tanggal, judul, isi, file 16 Latihan kode_latihan, kode_kbm, tanggal, judul, isi 17 Pengumuman Kode_pengumuman, kode_kbm,tanggal, judul, isi 18 Tugas kode_tugas, kode_kbm, tanggal, judul, isi, file 19 Soal kode_soal, kode_latihan, pertanyaan, jawaban_a,

jawaban_b, jawaban_c, jawaban_d, jawaban_e, jawaban, file

20 Log_soal kode_log_soal, kode_latihan, kode_soal, pertanyaan, jawaban_a, jawaban_b, jawaban_c, jawaban_d, jawaban_e, jawaban, file

21 Forum_tanya Kode_forum, kode_kbm, sebagai, tanggal, user_id, judul, isi

22 Forum_jawab Kode_forum_jawab, kode_forum, sebagai, tanggal, user_id, judul, isi


(64)

3.1.11 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai proses yang akan diterapkan dalam sistem serta menjelaskan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam membangun E-learning di SMK Nasional Bandung. Analisis fungsional dimodelkan dengan menggunakan Diagram Konteks.

3.2.6.1 Diagram Konteks

Alat pemodelan ini digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan lingkungan serta mendeskripsikan fungsi sebuah sistem. Diagram konteks digambarkan dengan sebuah lingkaran yang terhubung dengan entitas luar yang terlibat dalam sistem. Terdapat empat pengguna yaitu Administrator, Guru, Siswa, Kepala Sekolah. Berikut diagram konteks pada Aplikasi E - Learning di SMK Nasional Bandung (Gambar 3.5).

Admin

Siswa

Guru

Kepala Sekolah Aplikasi E-Learning SMK Nasional Bandung

Data Guru Data Login Data Materi Data Pengumuman Data Tugas Data Latihan Data detail kelas Data mengajar Data soal Data Forum Info Guru Info Login Info Materi Info Pengumuman Info Tugas Info Latihan Info detail kelas Info mengajar Info soal Info Forum Data Siswa

Data Guru Data Tahun Ajaran Data MataPelajaran Data Kelas Data berita Data Jurusan Data Login Data kbm Data Login Data Siswa

Data Materi yang diunduh Data Pengumuman Data detail_tugas Data Detail siswa Data detail_soal_latihan Data Forum

Info Login Info Siswa

Info Materi yang diunduh Info Pengumuman Info detail_tugas Info Detail siswa Info detail_soal_latihan Info Forum Data Login Info Materi Info Tugas Info Latihan Info Siswa Info Guru Info Tahun Ajaran Info MataPelajaran Info Kelas Info berita Info Jurusan Info Login Info kbm Pengunjung Info Berita Info Materi Info Tugas Info Latihan


(65)

3.2.6.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram konteks dalam bentuk yang lebih detail. DFD menguraikan proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. Pada diagram konteks e-learning seperti pada gambar 3.6 dapat diuraikan menjadi beberapa DFD.

3.2.6.2.1 DFD Level 1

Gambar DFD Level 1 berikut ini menjelaskan bahwa pangguna web dapat melakukan akses pada website dengan memilih menu yang ada ke dalam sistem sebagai admin, pengunjung, kepala sekolah, guru serta siswa yang didalamnya terdapat beberapa pilihan yang berbeda sesuai dengan hak akses setiap pengguna.


(1)

Implementasi Kebutuhan

Perangkat Lunak

No Perangkat Lunak Keterangan

1

Sistem Operasi Windows XP

2 Bahasa Pemrograman PHP, Javascript,CSS

3 Web Server XAMPP 1.7.4

4

Database Server MySql5.0.51a

5 Web Browser Mozilla Firefox, Google Chrome


(2)

Pengujian

Pengujian Alpha


(3)

KESIMPULAN

DAN


(4)

Kesimpulan

Aplikasi web e-learning dapat memfasilitasi kebutuhan

interaksi pembelajaran atara guru dan siswa diluar kelas dapat terpenuhi

Aplikasi e-learning dapat memberikan kemudahan dan

keleluasaan kepada guru dalam melakukan aktifitas pembelajaran seperti pemberian materi, tugas, dan soal-soal latihan

Siswa dapat melakukan pengunduhan materi serta tugas sebagai bahan pembelajaran siswa, pengerjaan soal-soal latihan, dan pengumpulan tugas dimanapun dan kapanpun


(5)

Saran

Menambahkan fasilitas dengan metode Video Call yaitu

dengan menciptakan kelas virtual, sehingga pembelajaran

guru dan siswa dapat berinteraksi langsung selama terhubung

dengan koneksi internet

Menambahkan fasilitas RSS Feed. RSS Feed memudahkan

pengguna agar selalu dapat mengetahui ringkasan konten terbaru dari situs tertentu tanpa harus terlebih dahulu mengunjungi situs tersebut

Membuat kuisioner secara online untuk menilai kinerja dan pembelajaran yang guru berikan, sebagai bahan monitoring peningkatan mutu pembelajaran yang telah dilakukan


(6)