LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi.

(1)

PAROKI REDEMPTOR MUNDI

Oleh:

Harry Purnomo Suryadarminta 08.41010.0026

Novita Hosama 08.41010.0049

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2011

STIKOM


(2)

iii

Data merupakan elemen yang sangat penting sebagai dasar gerak berpastoral. Tanpa data, pelayanan pastoral Gereja kurang memperhatikan kondisi umat yang sesungguhnya. Untuk mendapatkan data, Gereja melakukan sensus umat di wilayahnya secara periodik. Namun sayangnya, data umat hasil sensus ini seringkali tidak terdokumentasi dengan baik dan masih manual. Akibatnya, perubahan, pencarian, dan pengolahan data sulit dilakukan. Keterlambatan waktu pengolahan data ini tentu membawa dampak bagi perencanaan kegiatan paroki yang dilakukan oleh pastor kepala paroki.

Untuk mengatasi masalah yang ditemui di Gereja Katolik Redemptor Mundi, maka dibuatlah aplikasi pendataan umat untuk paroki Redemptor Mundi. Aplikasi ini dipergunakan untuk membantu pendataan umat yang sudah berjalan agar terdokumentasi dengan baik. Data yang terorganisir dengan baik akan membantu proses pengolahannya. Sehingga, pada akhirnya laporan dapat dihasilkan dan digunakan oleh pastor kepala paroki sebagai dasar pengambilan keputusan akan kegiatan pastoral yang sebaiknya diadakan.

Dari hasil rancang bangun dan implementasi Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi, dapat disimpulkan bahwa aplikasi membantu dokumentasi dari data hasil sensus umat yang dikelola oleh bagian sekretariat. Selain itu, aplikasi membantu pembuatan laporan yang siap seketika dan sesuai dengan kriteria laporan yang diinginkan oleh pengguna, dalam hal ini pastor kepala paroki. Hal ini membantu pengguna dalam mendapatkan laporan yang tepat dengan kebutuhannya, sehingga keputusan yang berkaitan dengan organisasi dapat diambil dengan lebih cepat dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Kata Kunci: Aplikasi Pendataan, Gereja Katolik Redemptor Mundi, Sensus Umat

STIKOM


(3)

vi

ABSTRAKSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 6

2.1 Sejarah Singkat Organisasi ... 6

2.2 Identitas Organisasi ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 7

BAB III LANDASAN TEORI ... 12

3.1 Sistem ... 12

3.2 Aplikasi ... 12

3.3 Analisis dan Perancangan Sistem ... 13

3.4 Data Flow Diagram ... 13

3.5 Entity Relationship Diagram ... 14

STIKOM


(4)

vii

3.6 Sistem Basis Data ... 17

3.7 Database ... 18

3.8 Database Management System ... 18

3.9 Interaksi Manusia Komputer ... 19

3.10 Pendataan ... 20

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 21

4.1 Metodologi Penelitian ... 21

4.2 Analisis dan Perancangan Sistem ... 21

4.2.1 Document Flow ... 22

4.2.2 System Flow ... 23

4.2.3 Data Flow Diagram ... 24

4.2.4 Entity Relationship Diagram ... 26

4.2.5 Desain Input/Output ... 36

4.3 Implementasi Sistem ... 52

4.3.1 Kebutuhan Sistem ... 52

4.3.2 Instalasi Sistem ... 53

4.3.3 Implementasi Sistem ... 53

BAB V PENUTUP ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 66

STIKOM


(5)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi, dalam hal ini penggunaan komputer, membantu unit dalam organisasi agar pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, serta dapat meminimalkan resiko kehilangan data yang rawan bagi organisasi. Perkembangan ini dimanfaatkan pula oleh organisasi untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaannya.

Teknologi informasi tersebut digunakan oleh Gereja Katolik Redemptor Mundi untuk sistem pendataan. Data merupakan elemen yang sangat penting sebagai dasar gerak berpastoral. Tanpa data, pelayanan pastoral Gereja kurang memperhatikan kondisi umat yang sesungguhnya. Kondisi ini sendiri dapat diketahui dari rangkuman informasi (laporan) hasil olahan data. Untuk mendapatkan data, Gereja melakukan pendataan/sensus umat yang ada di wilayahnya secara periodik. Namun sayangnya, data umat hasil sensus ini seringkali tidak terdokumentasi dengan baik dan masih manual. Akibatnya, perubahan, pencarian, dan pengolahan data sulit dilakukan. Keterlambatan waktu pengolahan data ini tentu membawa dampak bagi perencanaan kegiatan paroki yang dilakukan oleh pastor kepala paroki.

Agar pengolahan data hasil sensus umat dapat dilakukan dengan lebih baik, maka diperlukan suatu sistem yang mempunyai manajemen basis data dan

STIKOM


(6)

pelaporan yang terintegrasi. Sistem basis data dapat membantu pengorganisasian data, sehingga validitasnya pun dapat terjamin. Sedangkan fungsi pelaporan dapat digunakan untuk menghasilkan laporan secara cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan dari pastor kepala paroki.

Untuk mengatasi masalah yang ditemui di Gereja Katolik Redemptor Mundi dengan solusi yang telah diuraikan di atas, maka dibuatlah aplikasi pendataan umat untuk paroki Redemptor Mundi. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pendataan umat yang sudah berjalan agar terdokumentasi dengan baik. Data yang terorganisir dengan baik akan membantu proses pengolahannya. Sehingga, pada akhirnya laporan dapat dihasilkan dan digunakan oleh pastor kepala paroki sebagai dasar pengambilan keputusan akan kegiatan pastoral yang sebaiknya diadakan sesuai dengan kondisi umat yang sesungguhnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana melakukan rancang bangun sebuah sistem (aplikasi) yang dapat membantu pendataan umat, pengorganisasian dan pemeliharaannya?

2. Bagaimana membuat laporan berdasarkan data yang ada dengan cepat dan tepat, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pastor kepala paroki untuk menentukan kegiatan pastoral yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan umat?

STIKOM


(7)

1.3 Batasan Masalah

Pembuatan sistem dalam kerja praktek ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.

1. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi untuk menambahkan dan merubah data umat, menambahkan dan merubah master, dan menghasilkan laporan umat paroki Redemptor Mundi sesuai dengan kriteria yang dipilih.

2. Aplikasi yang dibangun berbasis desktop application.

3. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET 2005 dan Microsoft SQL Server 2005 untuk manajemen basis datanya.

4. Tidak menangani masalah keamanan data.

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut.

1. Melakukan rancang bangun sebuah sistem (aplikasi) yang dapat membantu pendataan umat, pengorganisasian dan pemeliharaannya.

2. Membuat laporan berdasarkan data yang ada dengan cepat dan tepat, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pastor kepala paroki untuk menentukan kegiatan pastoral yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan umat.

STIKOM


(8)

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman akan persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang masalah yang dialami organisasi, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini dibahas tentang gambaran umum Gereja Katolik/paroki Redemptor Mundi, struktur organisasinya, serta deskripsi tugas dari setiap jabatan.

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi pendataan umat yaitu teori tentang interaksi manusia dan komputer, konsep dasar sistem, konsep dasar basis data, testing dan implementasi sistem, serta pendataan.

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

Pada bab ini dibahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan dalam bentuk System Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram sebagai rancangan sistem yang dibuat. Selain itu, disertakan struktur tabel, desain input/output, perangkat pendukung aplikasi, cara

STIKOM


(9)

instalasi, dan fitur yang ada pada aplikasi, serta hasil uji coba dari aplikasi pendataan umat ini.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas kesimpulan dari pembuatan aplikasi pendataan umat dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa yang akan datang.

STIKOM


(10)

6

2.1 Sejarah Singkat Organisasi

Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus. Melihat dinamika yang terjadi, terutama jumlah umat yang terus bertambah (karena baptisan dan pendatang) dan jarak terhadap Gereja Hati Kudus Yesus yang cukup jauh, maka atas dukungan Mgr. A.J. Dibjokarjono dan beberapa Imam didirikanlah sebuah bangunan gereja baru yang dikenal sebagai Redemptor Mundi. Pembangunan dimulai tanggal 30 Agustus 1987 dengan peletakan batu pertama yang dipimpin oleh Pastor Dr. C. Reksosubroto, CM.

Tanggal 20 Juni 1992 Gereja Redemptor Mundi diresmikan oleh Walikota Kotamadya Tk. II Surabaya, yaitu dr. H. Poernomo Kasidi dan diberkati oleh Mgr. A.J. Dibjokarjono. Sekitar empat tahun kemudian, yaitu tanggal 24 November 1996, Redemptor Mundi resmi berdiri sebagai paroki yang mandiri. Peresmian tersebut dilakukan oleh Mgr. Johanes Hadiwikarta.

Tahun 2010 Keuskupan Surabaya mempercayakan Paroki Redemptor Mundi kepada Ordo Pengkhotbah (Dominikan), termasuk pelayanan misa berbahasa Inggris untuk seluruh wilayah Keuskupan Surabaya. Serah terima dari pihak Keuskupan kepada para Dominikan dilakukan oleh Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono pada Pesta Santo Agustinus, Sabtu 28 Agustus 2010.

STIKOM


(11)

2.2 Identitas Organisasi

Gereja Katolik Redemptor Mundi beralamatkan di Jl. Dukuh Kupang Barat I/7, Surabaya – Indonesia, dengan nomor telepon yang dapat dihubungi 031-5623013.

2.3 Struktur Organisasi

Ketua Umum Wakil Ketua Umum

BGKP Presidium Ketua Katekis

Urusan Lain Rumah Tangga Pastoran, Kematian, Simpan-Pinjam Bendahara Sekretaris Ketua Bidang Kategorial dan Keluarga Ketua Bidang Liturgi dan Pewartaan

Ketua Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

Seksi BIAK, REKAT, Kepemudaan, Kerkel Seksi Katakese, Liturgi, APP Seksi Kerawam, HAK, Sosial, Komsos Wilayah-WIlayah Lingkungan Umat Orka Orka

Gambar 2.1 Struktur Organisasi (Dewan Paroki) Redemptor Mundi

Gambar 2.1 menunjukkan struktur dari dewan paroki Redemptor Mundi berdasarkan Pedoman Dasar Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Badan Gereja

STIKOM


(12)

Katolik Paroki (BGKP). Penjelasan singkat mengenai jabatan-jabatan yang ada pada gambar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ketua Umum

Ketua umum dari organisasi (dewan paroki) adalah pastor kepala paroki. Sebagai ketua umum, pastor kepala paroki mendapat perutusan dan tanggung jawab dari Uskup untuk memimpin paroki, dalam kerjasama dengan pastor rekan dan Dewan Pastoral Paroki. Pastor kepala paroki mewakili Uskup diosesan di paroki, sekaligus menjadi gembala bagi umat paroki yang diserahkan reksa pastoralnya. Ia menjalankan tugas mengajar, menguduskan dan memimpin umat, dalam semangat kerjsama dengan pastor rekan dan dewan pastoral paroki. Dalam semua urusan yuridis, pastor kepala paroki mewakili badan hukum paroki menurut norma hukum. Ketua umum (pastor kepala paroki) saat ini adalah pastor Adrian Adiredjo, OP.

2. Wakil Ketua Umum

Wakil ketua umum dari organisasi (dewan paroki) adalah pastor rekan. Pastor rekan mendapatkan perutusan dan tanggung jawab dari Uskup untuk ikut serta dalam penggembalaan umat paroki, dalam kepemimpinan pastor kepala paroki. Sebagai rekan kerja dan di bawah koordinasi pastor kepala paroki, memberikan bantuan dalam pelayanan pastoral, dalam musyawarah dan usaha bersama. Pastor rekan, dengan kharisma tahbisan imamatnya, aktif berperan serta memimpin dan menggembalakan umat, di bawah kepemimpinan pastor kepala paroki. Dalam semangat persaudaraan dan tanggung jawab ia wajib mengkomunikasikan tugas-tugasnya kepada pastor kepala paroki. Wakil ketua umum (pastor rekan) saat ini adalah pastor Boedi Prasetijo.

STIKOM


(13)

3. Badan Gereja Katolik Paroki (BGKP)

Badan ini mengurus/mengelola aset yang dimiliki oleh Gereja, termasuk penggajian karyawan. Tujuan dari badan ini adalah mewujudkan panggilan umat beriman kristiani dengan berpartisipasi secara bertanggungjawab dalam hidup Gereja, di bidang urusan perekonomian dan pengelolaan harta benda Gereja; mengusahakan agar paroki semakin mandiri secara ekonomis. BGKP berfungsi sebagai badan konsultatif yang membantu pastor paroki dalam membuat kebijakan-kebijakan di bidang perekonomian dan pengelolaan harta benda Gereja; wadah struktural dan fungsional yang membantu pastor paroki dalam melaksanakan tanggung jawab di bidang perekonomian dan pengelolaan harta benda Gereja.

4. Urusan Lain

Bagian ini bertugas mengurus urusan-urusan lain di luar bidang yang telah ditangani secara spesifik dan tidak dapat diketegorikan ke dalam bidang-bidang tersebut.

5. Rumah Tangga Pastoran, Kematian, Simpan-Pinjam

Bagian ini bertugas untuk mengurus rumah tangga pastoran, termasuk konsumsi dan lain sebagainya, kematian, dan simpan-pinjam.

6. Presidium Ketua

Presidium ketua bertugas membantu ketua dan wakil ketua umum melaksanakan fungsinya dalam bidang yang lebih spesifik.

7. Katekis

Katekis bertugas melayani pembinaan dan pendalaman iman dalam lingkup paroki.

STIKOM


(14)

8. Bendahara

Bendahara bertugas mengurus keuangan Gereja, termasuk pembiayaan-pembiayaan. Bendahara saat ini dijabat oleh Ibu Helena Ai Tjoo dan Ibu Melani G. Lusida.

9. Sekretaris

Sekretaris bertugas mengagendakan pertemuan-pertemuan, terutama rapat pleno, penulisan notulen, pembuatan surat dan mengarsip dokumen-dokumen. Sekretaris saat ini dijabat oleh Ibu M.T. Nina Sri Setiawati dan Bapak A. Krisbianto Adi.

10. Ketua Bidang Kategorial dan Keluarga

Ketua bidang ini membawahi seksi BIAK, REKAT, kepemudaan, dan Kerkel dalam mengurus kelompok kategorial Katolik, seperti Legio Maria, Marriage Encounter, BIAK, REKAT, kepemudaan, lansia, dan lain sebagainya. Ketua bidang kategorial dan keluarga saat ini dijabat oleh A. Djito Warsito.

11. Ketua Bidang Liturgi dan Pewartaan

Ketua bidang ini membawahi seksi katakese, liturgi dan APP dan mengurus liturgi/upacara di Gereja, lektor, asisten imam, putra altar, putri sakristi, musik liturgi, dekorasi dan kebersihan dalam gereja, kamtibja dan katakese. Ketua bidang liturgi dan pewartaan saat ini dijabat Bapak A.M. Handoko. 12. Ketua Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

Ketua bidang ini membawahi seksi Kerawam, HAK, Sosial, dan Komsos dalam pengurusan Kerawam, HAK, sosial, komunikasi sosial, dan urusan kematian. Ketua bidang sosial dan kemasyarakatan saat ini dijabat oleh Bapak Roy F.D.

STIKOM


(15)

13. Orka

Orka merupakan organisasi-organisasi Katolik yang secara langsung maupun tidak langsung terhubung dalam kehidupan paroki.

14. Seksi BIAK, REKAT, Kepemudaan, Kerkel

Seksi ini bertugas untuk pendampingan anak-anak, remaja, pemuda, dan keluarga Katolik dalam lingkup paroki.

15. Seksi Katakese, Liturgi, APP

Seksi ini bertugas untuk memberi pendalaman dan pembinaan, pengajaran iman dan liturgi serta aksi puasa pembangunan.

16. Seksi Kerawam, HAK, Sosial, Komsos

Seksi ini bertugas menangani kerasulan awam dalam Gereja, hak asasi, sosial, dan komunikasi sosial Gereja.

17. Wilayah

Wilayah adalah persekutuan lingkungan-lingkungan yang berdekatan dengan jumlah antara 3-8 lingkungan.

18. Lingkungan

Lingkungan merupakan paguyuban umat beriman yang bersekutu berdasarkan kedekatan tempat tinggal dengan jumlah antara 10-50 kepala keluarga.

STIKOM


(16)

12

3.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangannya, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali, sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.2 Aplikasi

Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Berbeda dengan perangkat lunak yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, aplikasi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.

STIKOM


(17)

3.3 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Sedangkan perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem terkomputerisasi.

3.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di antara komponen-komponen itu, asal, dan tujuan serta penyimpanan dari data tersebut. Diagram ini menggunakan simbol-simbol dalam menggambarkan aliran sistem pemrosesan data di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah. Dengan simbol ini, analis dapat melakukan dekomposisi, partisi atau pembagian sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan sederhana. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut.

STIKOM


(18)

1. External Entity (Entitas Luar)

External Entity merupakan organisasi, orang, bagian ataupun sistem lain yang berada di luar lingkungan sistem yang memberikan pengaruh berupa masukan (input) atau menerima keluaran (output) dari sistem.

2. Process (Proses)

Simbol ini menggambarkan sebuah proses yang dikerjakan oleh sistem, yaitu transformasi aliran data yang keluar. Satu proses memiliki satu atau lebih input data yang menghasilkan satu atau lebih output data.

3. Data Flow (Aliran Data)

Data flow disimbolkan dengan sebuah tanda panah, serta diberi nama aliran data yang bersangkutan. Aliran data yang dimaksud adalah aliran data yang masuk maupun keluar dari sistem.

4. Data Store (Tempat Penyimpanan)

Dalam data store ini dilakukan proses penyimpanan data, proses tersebut dapat memasukkan data ke dalam file ataupun mengambil data dari file. Simpanan file ini dapat berupa disk, harddisk, dan lain-lain.

3.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan bagan struktur dari suatu sistem yang menggambarkan hubungan yang terjadi pada tiap-tiap entitas di dalamnya. Entitas merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, baik yang nyata maupun abstrak. Setiap entitas biasanya mempunyai atribut yang merupakan ciri dari entitas tersebut. Selain itu, suatu entitas juga

STIKOM


(19)

mempunyai hubungan dengan entitas lain yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entitas.

ERD biasa digambarkan dalam dua model, yakni Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). CDM adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual, sedangkan PDM adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisik.

Diagram ini memiliki beberapa lambang untuk menggambarkan hubungan yang terjadi antar entitas. Lambang-lambang tersebut adalah sebagai berikut.

1. Entity (Entitas)

Entitas menggambarkan objek, orang, benda atau kejadian yang dicatat dalam basis data.

2. Attribute (Atribut)

Atribut mempunyai fungsi untuk menjelaskan entitas. Sebuah atribut merupakan sifat dari entitas yang dimaksud. Berikut ini adalah tipe-tipe atribut yang dikenal dalam ERD.

a. Simple Attribute

Atribut ini merupakan atribut yang unik dan tidak dimiliki oleh atribut lainnya.

b. Composite Attribute

Atribut ini memiliki dua atau lebih nilai yang berkaitan, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

STIKOM


(20)

c. Single Value Attribute

Atribut ini hanya memiliki satu nilai, misalnya entitas umat dengan atribut tanggal lahir.

d. Multi Value Attribute

Atribut ini memiliki banyak nilai, misalnya entitas umat dengan atribut nomor telepon.

e. Null Vallue Attribute

Atribut ini tidak memiliki nilai. 3. Relationship (Relasi)

Relasi menggambarkan hubungan yang terjadi di antara entitas-entitas yang ada dalam sistem. Ada empat tipe relasi yang dikenal, yaitu:

a. One-to-One Relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan secara bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data.

b. One-to-Many-Relationship

Jenis hubungan antar tabel di mana satu record pada suatu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini termasuk yang paling sering digunakan.

c. Many-to-Many-Relationship

Jenis hubungan antar tabel di mana beberapa record pada suatu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain.

STIKOM


(21)

d. Many-to-One-Relationship

Jenis hubungan antar tabel di mana beberapa record pada suatu tabel terhubung dengan satu record pada tabel lain.

3.6 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pengguna untuk proses pengambilan keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat beberapa komponen utama, yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), sistem pengelola basis data (database management system), pengguna (user), dan aplikasi lain yang sifatnya opsional. Adapun keuntungan dari penerapan sistem basis data dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut. 1. Mengurangi kerangkapan (redundancy) data, yaitu data yang sama disimpan

dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga dari pengguna yang tidak berwenang. 4. Integritas data dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan fitur recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

STIKOM


(22)

8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

3.7 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database relasional dan non-relasional. Pada database non-relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan penggunanya.

Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data, yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pengguna), masalah keamanan (security), masalah integrasi, dan masalah data independence.

3.8 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk mengelolanya.

STIKOM


(23)

Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca, menghapus, dan melaporkan data dalam basis data. Bahasa yang digunakan dalam DBMS adalah sebagai berikut.

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

DML merupakakan bahasa yang memampukan pengguna untuk mengakses atau memanipulasi data yang telah diorganisasikan sebelumnya.

3.9 Interaksi Manusia Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya. Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

STIKOM


(24)

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor, antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.

3.10 Pendataan

Pendataan merupakan suatu proses pencatatan keterangan yang benar dan nyata tentang sesuatu, baik manusia, benda, lingkungan, maupun kejadian tertentu. Pencatatan ini dimaksudkan sebagai suatu dokumentasi atau arsip yang dapat digunakan untuk suatu keperluan di masa depan. Adapun keperluan utama yang lazim menjadi penggagas suatu pendataan adalah pembuatan laporan. Pembuatan laporan ini sendiri dimaksudkan sebagai dasar atau bahan pertimbangan bagi pemimpin organisasi/perusahaan untuk mengambil suatu keputusan.

STIKOM


(25)

21

4.1 Metodologi Penelitian

Sebagai dasar penyusunan laporan kerja praktek ini, telah dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu. Adapun metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data ini adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Metode ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung untuk mengetahui sistem yang digunakan oleh organisasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data ataupun informasi yang berhubungan dengan penyelesaian masalah. 2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab tentang masalah yang dihadapi dengan sekretariat yang bertugas menerima data hasil sensus umat yang masuk, kemudian mencari solusi atas masalah yang dihadapi.

3. Studi literatur

Metode ini dilakukan dengan pencarian informasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan kegiatan kerja praktek.

4.2 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis dan perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa pemodelan untuk mempermudah pemahaman terhadap sistem. Pemodelan sistem yang digunakan adalah document flow, system flow, dan data flow diagram. Disertakan pula desain database yang meliputi rancangan entity relationship

STIKOM


(26)

diagram beserta struktur tabelnya untuk menggambarkan bagaimana data diorganisasikan dalam sistem yang baru.

4.2.1 Document Flow

Umat Ketua Lingkungan Sekretariat Pastor Kepala Paroki

MULAI FORM SENSUS UMAT MENGISI FORM SENSUS FORM SENSUS UMAT TERISI FORM SENSUS UMAT TERISI MENGUMPULKAN FORM SENSUS SATU

LINGKUNGAN BENDEL FORM SENSUS UMAT LINGKUNGAN X BENDEL FORM SENSUS UMAT LINGKUNGAN X MEREKAP DATA UMAT HASIL SENSUS DARI SEMUA WILAYAH PAROKI

REKAP DATA UMAT

REKAP DATA UMAT

SELESAI

Gambar 4.1 Document Flow Pendataan Umat

Document flow pada Gambar 4.1 menggambarkan aliran dokumen pendataan umat yang digunakan pada sistem yang lama. Pada sistem yang lama, umat diberi form sensus umat yang harus diisi. Form sensus yang sudah diisi kemudian diberikan kepada ketua lingkungan. Ketua lingkungan akan mengumpulkan form sensus dari setiap umat yang ada di dalam lingkungan. Setelah semua form terkumpul, ketua lingkungan akan menyerahkannya kepada sekretariat. Sekretariat akan memproses form sensus yang telah dikumpulkan dari lingkungan-lingkungan paroki, kemudian membuat rekapan dari data umat yang terkumpul. Rekap ini nantinya dapat digunakan oleh pastor kepala paroki sebagai dasar pertimbangan akan kegiatan apa yang sebaiknya diadakan sesuai dengan kondisi umat.

STIKOM


(27)

4.2.2 System Flow

Sekretariat

MULAI

Pastor Kepala Paroki

FORM SENSUS UMAT YANG TELAH

TERISI

INPUT DATA UMAT TABEL UMAT

TAMBAH/UBAH DATA UMAT TABEL PESERTA KEGIATAN GEREJA TABEL PESERTA KEGIATAN MASYARAKAT DATA UMAT TERSIMPAN INPUT MASTER BARU SELESAI TAMBAH/UBAH MASTER TABEL CARA PERNIKAHAN TABEL HUBUNGAN KELUARGA TABEL KEGIATAN GEREJA TABEL KEGIATAN MASYARAKAT TABEL LINGKUNGAN TABEL PEKERJAAN TABEL PENDIDIKAN TABEL WILAYAH TABEL SAKRAMEN BAPTIS TABEL SAKRAMEN KRISMA TABEL SAKRAMEN PERNIKAHAN KRITERIA LAPORAN PEMBUATAN LAPORAN LAPORAN UMAT

Gambar 4.2 System Flow Pendataan Umat

System flow pada Gambar 4.2 menggambarkan rancangan aliran sistem untuk sistem yang baru. Pada sistem yang baru, data dari form sensus yang diterima oleh sekretariat akan dimasukkan ke dalam database dengan bantuan komputer. Jika isian pada form ada yang merupakan tambahan, pegawai sekretariat dapat memasukkannya ke dalam master yang telah ada, demikian pula jika diinginkan sebuah perubahan dari master. Jika suatu saat pastor kepala paroki memerlukan laporan (rekap data) umat, maka pastor paroki cukup memasukkan kriteria laporan yang ingin dihasilkan dan laporan akan ditampilkan sesuai dengan kriteria tersebut.

STIKOM


(28)

4.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di dalam sistem yang dirancang, sehingga dengan dibuatnya diagram ini akan terlihat arus data yang mengalir dalam sistem. Awal dari DFD adalah sebuah context diagram seperti yang digambarkan pada Gambar 4.3. Pada context diagram, terlihat bahwa aplikasi mempunyai dua entitas yang berinteraksi dengannya. Selain itu, ada dua macam aliran data, yakni yang keluar dari entitas menuju ke sistem (aplikasi) dan yang sebaliknya. Aliran data yang keluar dari entitas mempunyai arti bahwa data tersebut dimasukkan ke dalam sistem oleh entitas. Sebaliknya, aliran data yang keluar dari sistem mempunyai arti bahwa data/informasi diberikan kepada entitas.

USERNAME & PA SSWORD USERNAME & PA SSWORD

LAPORAN DETAIL PERUBAHAN DATA MASTER

PERUBAHAN DATA UMAT

DATA MA STER BARU

KRITERIA LAPORAN

LAPORAN UMAT

INFO UMAT

DATA UMAT BARU

0

APLIKASI PENDA TAAN UMAT PAROKI REDEMPTOR MUNDI + SEKRETARIAT PASTOR KEPALA PAROKI

Gambar 4.3 Context Diagram Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi

Context diagram kemudian di-decompose, yakni dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga mudah untuk dipahami. Hasil dekomposisi ini disebut dengan DFD level 0, seperti yang dapat

STIKOM


(29)

INFO UMAT

INFO UBAH INFO TAMBAH

HAK AKSES LAPORAN

HAK AKSES UBAH DATA UMAT

HAK AKSES TAMBA H DATA UMAT HAK AKSES

DATA MASTER

DATA MASTER

READ WILAY AH READ PENDIDIKAN READ PEKERJAAN READ LINGKUNGA N READ KEGIATAN MASYARAKAT

READ KEGIATAN GEREJA READ HUBUNGAN KELUA RGA

READ CARA NIKAH

UPDATE WILAYAH UPDATE PENDIDIKAN

UPDATE PEKERJAAN UPDATE LINGKUNGAN UPDATE KEGIA TAN MASYARA KAT

UPDATE KEGIA TAN GEREJA UPDATE HUBUNGAN KELUARGA

UPDATE CARA NIKA H

REC WILAYA H REC PENDIDIKAN REC PEKERJAAN REC LINGKUNGAN REC KEGIATAN MASY ARAKAT REC KEGIATAN GEREJA REC HUBUNGA N KELUARGA REC CARA NIKAH

UPDATE DATA PESERTA KEGIATAN MASYARAKA T UPDATE DATA PESERTA KEGIATAN GEREJA

UPDATE DATA PERNIKAHAN UPDATE DATA KRISMA

UPDATE DATA BAPTIS UPDATE DATA UMAT READ USERNAME & PASSWORD

REC DATA PERNIKAHAN

REC DATA PESERTA KEGIA TAN MASYARAKAT REC DATA PESERTA KEGIA TAN GEREJA

REC DATA KRISMA

REC DATA BAPTIS REC DATA UMAT

DATA MASTER BARU

PERUBAHA N DATA UMAT PERUBAHA N DATA MASTER

LAPORAN DETAIL

LAPORAN UMAT

DATA UMAT BARU

KRITERIA LAPORA N USERNAME & PASSWORD

USERNAME & PASSWORD

SEKRETARIAT SEKRETARIAT PASTOR KEPALA PAROKI PASTOR KEPALA PAROKI SEKRETARIAT PASTOR KEPALA PAROKI 1 PROSES OTENTIKASI PENGGUNA 2 PROSES TAMBAH DATA UMAT 3 PROSES UBAH DATA UMAT 4 PROSES UBAH MASTER 7 PROSES PELAPORAN 8 PROSES TAMBAH MASTER

13 TABEL UMAT 14 TABEL SAKRAMEN BAPTIS 15 TABEL SAKRAMEN KRISMA

16 TABEL SAKRAMEN PERNIKAHAN 17 TABEL PEGAWAI

18 TABEL CARA PERNIKAHAN 19 TABEL HUBUNGAN

KELUARGA 20 TABEL KEGIATAN GEREJA 21 TABEL KEGIATAN MASYARAKAT

22 TABEL LINGKUNGAN 23 TABEL PEKERJAAN

24 TABEL PENDIDIKAN 25 TABEL

WILAYAH 26 TABEL PESERTA

KEGIATAN GEREJA 27 TABEL PESERTA

KEGIATAN MASYARA KAT

dilihat pada Gambar 4.4. Dalam DFD level 0, proses-proses yang ada di dalam aplikasi dinampakkan, sehingga aliran data dapat terlihat lebih jelas.

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 0 Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi

STIKOM


(30)

4.2.4 Entity Relationship Diagram

Desain database untuk sistem digambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD). ERD sendiri terdiri dari dua model, yakni model konseptual dan fisik. Gambar 4.5 merupakan Conceptual Data Model (model konseptual) dari aplikasi pendataan umat. Pada CDM, primary key yang merupakan nilai unik suatu entitas sudah dapat terlihat. CDM untuk aplikasi ini mempunyai dua belas entitas dengan berbagai macam bentuk relasi. Entitas pegawai tidak berelasi karena hanya digunakan untuk menampung data pegawai, berikut nama pengguna dan sandi yang digunakan dalam proses otentikasi.

Gambar 4.5 Conceptual Data Model Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi

Setalah CDM dibuat, maka model fisik dari database dapat dihasilkan (di-generate). Hasil generate dari CDM itu disebut sebagai Physical Data Model (PDM). Pada PDM, dapat dilihat tipe data dari setiap atribut dan foreign key yang terbentuk sebagai hasil relasi.

Relation_126 Relation_125 Relation_124 Relation_123 Relation_122 Relation_121 Relation_120 Relation_119 Relation_118 Relation_117 Relation_116 UMAT ID_UMAT NAMA_UMAT JENIS_KELAMIN ALAMAT_ASAL ALAMAT_TINGGAL TELEPON TEMPAT_LAHIR TGL_LAHIR GOL_DARAH JENIS_PEKERJAAN STATUS_NIKAH STATUS_KELUARGA TEMPAT_PINDAHAN TGL_PINDAH TGL_SEJ AK PKKS CATATAN CARA PERNIKAHAN ID_CARA CARA_NIKAH HUBUNGAN KELUARGA ID_HUB_KEL NAMA_HUB KEGIATAN GEREJA ID_KEGIATAN NAMA_KEGIATAN KEGIATAN MASYARAKAT ID_KEGIATAN2 NAMA_KEGIATAN2 LINGKUNGAN ID_LINGKUNGAN NAMA_LINGKUNGAN PEGAWAI NAMA_USER SANDI NAMA_PEGAWAI JENIS_KELAMIN ALAMAT_PEGAWAI TELEPON EMAIL HAK_AKSES PEKERJ AAN ID_PEKERJAAN NAMA_PEKERJ AAN PENDIDIKAN ID_PENDIDIKAN JENIS_PENDIDIKAN SAKRAMEN BAPTIS ID_BAPTIS TEMPAT_BAPTIS TGL_BAPTIS NAMA_BAPTIS SAKRAMEN KRISMA ID_KRISMA TEMPAT_KRISMA TGL_KRISMA SAKRAMEN PERNIKAHAN ID_SKR_NIKAH TEMPAT_NIKAH TGL_NIKAH NAMA_PASANGAN WILAYAH ID_WILAYAH NAMA_WILAYAH

STIKOM

SURABAYA


(31)

Gambar 4.6 Physical Data Model Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi

Dari model fisik, struktur tabel yang digunakan dalam aplikasi dapat terlihat dengan jelas. Struktur tabel – meliputi key yang terdapat di dalamnya, serta fungsinya – yang digunakan dalam aplikasi adalah sebagai berikut.

1. Tabel UMAT

Primary Key : ID_UMAT

Foreign Key : ID_PENDIDIKAN references PENDIDIKAN.ID_PENDIDIKAN, ID_PEKERJAAN references PEKERJAAN.ID_PEKERJAAN, ID_BAPTIS references

SKR_BAPTIS.ID_BAPTIS, ID_PEKERJAAN = ID_PEKERJAAN

ID_PENDIDIKAN = ID_PENDIDIKAN

ID_BAPTIS = ID_BAPTIS

ID_KRISMA = ID_KRISMA

ID_SKR_NIKAH = ID_SKR_NIKAH

ID_WILAYAH = ID_WILAYAH

ID_LINGKUNGAN = ID_LINGKUNGAN

ID_KEGIAT AN2 = ID_KEGIAT AN2 ID_UMAT = ID_UMAT ID_KEGIAT AN = ID_KEGIAT AN ID_UMAT = ID_UMAT

ID_HUB_KEL = ID_HUB_KEL ID_CARA = ID_CARA UMAT

ID_UMAT integ er

ID_CARA integ er

ID_HUB_KEL integ er ID_LINGKUNGAN integ er ID_SKR_NIKAH integ er ID_KRISMA integ er ID_BAPTIS integ er ID_PENDIDIKAN integ er ID_PEKERJAAN integ er NAMA_UMAT varc har(100) JENIS_KELAMIN varc har(10) ALAMAT_ASAL varc har(100) ALAMAT_TINGGAL varc har(100) TELEPON varc har(20) TEM PAT_LAHIR varc har(20) TGL_LAHIR char(8) GOL_DARAH varc har(2) JENIS_PEKERJ AAN varc har(50) STATUS_NIKAH varc har(10) STATUS_KELUARGA varc har(50) TEM PAT_PINDAHAN varc har(50) TGL_PINDAH char(8) TGL_SEJAK char(8)

PKKS varc har(10)

CATATAN varc har(500)

CARA_PERNIKAHAN ID_CARA integ er CARA_NIKAH varc har(50)

HUBUNGAN_KELUARGA ID_HUB_KEL integ er NAMA_HUB varc har(50)

KEGIATAN_GEREJA ID_KEGIATAN integ er NAMA_KEGIATAN varc har(50)

KEGIATAN_M ASYARAKAT ID_KEGIATAN2 integ er NAMA_KEGIATAN2 varc har(50) LINGKUNGAN

ID_LINGKUNGAN integ er NAMA_LINGKUNGAN varc har(50) ID_WILAYAH integ er

PEGAWAI NAMA_USER varc har(20)

SANDI varc har(20)

NAMA_PEGAWAI varc har(50) JENIS_KELAMIN varc har(10) ALAMAT_PEGAWAI varc har(50) TELEPON varc har(20)

EMAIL varc har(50)

HAK_AKSES integ er

PEKERJAAN ID_PEKERJAAN integ er NAMA_PEKERJAAN varc har(50)

PENDIDIKAN ID_PENDIDIKAN integ er JENIS_PENDIDIKAN varc har(50)

SAKRAMEN_BAPTIS ID_BAPTIS integ er TEM PAT_BAPTIS varc har(50) TGL_BAPTIS char(8) NAMA_BAPTIS varc har(50) SAKRAMEN_KRISMA ID_KRISMA integ er TEM PAT_KRISMA varc har(50) TGL_KRISM A char(8) SAKRAMEN_PERNIKAHAN ID_SKR_NIKAH integ er TEM PAT_NIKAH varc har(50) TGL_NIKAH char(8) NAMA_PASANGAN varc har(50)

WILAYAH ID_WILAYAH integ er NAMA_WILAYAH varc har(50)

RELATION_118 ID_UMAT integ er ID_KEGIATAN integ er

RELATION_119 ID_UMAT integ er ID_KEGIATAN2 integ er

STIKOM


(32)

ID_KRISMA references SKR_KRISMA.ID_KRISMA, ID_SKR_NIKAH references

SKR_PERNIKAHAN.ID_SKR_NIKAH, ID_CARA references

CARA_PERNIKAHAN.ID_CARA, ID_HUB_KEL references

HUB_KELUARGA.ID_HUB_KEL, ID_LINGKUNGAN references LINGKUNGAN.ID_LINGKUNGAN

Fungsi : Menyimpan data umat paroki Redemptor Mundi Tabel 4.1 Struktur Tabel UMAT

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_UMAT Integer Primary Key

NAMA_UMAT Varchar 100

JENIS_KELAMIN Varchar 10 ’Laki-Laki’ atau

’Perempuan’

ALAMAT_ASAL Varchar 100 ALAMAT_TINGG

AL Varchar 100

TELEPON Varchar 20

TEMPAT_LAHIR Varchar 20

TGL_LAHIR Char 8

GOL_DARAH Varchar 2 ’A’, ’B’, ’AB’,

atau ’O’

ID_PENDIDIKAN Integer Foreign Key

ID_PEKERJAAN Integer Foreign Key

JENIS_PEKERJAA

N Varchar 50

’PNS’ atau ’Swasta’

ID_BAPTIS Integer Foreign Key

ID_KRISMA Integer Foreign Key

STIKOM


(33)

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_SKR_NIKAH Integer Foreign Key

STATUS_NIKAH Varchar 10

’Kawin’, ’Tidak’, ’Belum’, ’Cerai’, ’Janda’, ’Duda’,

atau ’Selibat’

ID_CARA Integer Foreign Key

ID_HUB_KEL Integer Foreign Key

ID_LINGKUNGAN Integer Foreign Key

STATUS_KELUAR

GA Varchar 50

’Kepala Keluarga’ atau ’Anggota Keluarga’

TEMPAT_PINDAH

AN Varchar 50

TGL_PINDAH Char 8

TGL_SEJAK_DISI

NI Char 8

PKKS Varchar 10

CATATAN Varchar 500

2. Tabel SKR_BAPTIS

Primary Key : ID_BAPTIS Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data sakramen baptis dari umat paroki Redemptor Mundi

Tabel 4.2 Struktur Tabel SKR_BAPTIS

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_BAPTIS Integer Primary Key

TEMPAT_BAPTIS Varchar 50

TGL_BAPTIS Char 8

NAMA_BAPTIS Varchar 50

STIKOM


(34)

3. Tabel SKR_KRISMA

Primary Key : ID_KRISMA Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data sakramen krisma dari umat paroki Redemptor Mundi

Tabel 4.3 Struktur Tabel SKR_KRISMA

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_KRISMA Integer Primary Key

TEMPAT_KRISMA Varchar 50

TGL_KRISMA Char 8

4. Tabel SKR_PERNIKAHAN Primary Key : ID_SKR_NIKAH Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data sakramen pernikahan dari umat paroki Redemptor Mundi

Tabel 4.4 Struktur Tabel SKR_PERNIKAHAN

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_SKR_NIKAH Integer Primary Key

TEMPAT_NIKAH Varchar 50

TGL_NIKAH Char 8

NAMA_PASANGA

N Varchar 50

STIKOM


(35)

5. Tabel CARA_PERNIKAHAN Primary Key : ID_CARA Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data cara pernikahan Tabel 4.5 Struktur Tabel CARA_PERNIKAHAN

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_CARA Integer Primary Key

CARA_NIKAH Varchar 50

6. Tabel HUB_KELUARGA Primary Key : ID_HUB_KEL Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data hubungan keluarga Tabel 4.6 Struktur Tabel HUB_KELUARGA

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_HUB_KEL Integer Primary Key

NAMA_HUB Varchar 50

7. Tabel KEGIATAN_GEREJA Primary Key : ID_KEGIATAN Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data kegiatan gereja Tabel 4.7 Struktur Tabel KEGIATAN_GEREJA

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_KEGIATAN Integer Primary Key

NAMA_KEGIATA

N Varchar 50

STIKOM


(36)

8. Tabel KEGIATAN_MASY Primary Key : ID_KEGIATAN2 Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data kegiatan masyarakat Tabel 4.8 Struktur Tabel KEGIATAN_MASY

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_KEGIATAN2 Integer Primary Key

NAMA_KEGIATA

N2 Varchar 50

9. Tabel LINGKUNGAN

Primary Key : ID_LINGKUNGAN Foreign Key : ID_WILAYAH references

WILAYAH.ID_WILAYAH

Fungsi : Menyimpan data lingkungan Redemptor Mundi Tabel 4.9 Struktur Tabel LINGKUNGAN

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_LINGKUNGAN Integer Primary Key

ID_WILAYAH Integer Foreign Key

NAMA_LINGKUN

GAN Varchar 50

STIKOM


(37)

10. Tabel PEGAWAI

Primary Key : ID_PEGAWAI Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data pengguna aplikasi Tabel 4.10 Struktur Tabel PEGAWAI

Field Tipe Ukuran Keterangan

NAMA_USER Integer Primary Key

SANDI Varchar 20

NAMA_PEGAWAI Varchar 20

JENIS_KELAMIN Varchar 10 ’Laki’Perempuan’-Laki’ atau ALAMAT_PEGAW

AI Varchar 50

TELEPON Varchar 20

EMAIL Varchar 50

HAK_AKSES Integer ’0’ atau ’1’

11. Tabel PEKERJAAN

Primary Key : ID_PEKERJAAN Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data pekerjaan

Tabel 4.11 Struktur Tabel PEKERJAAN

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_PEKERJAAN Integer Primary Key

NAMA_PEKERJA

AN Varchar 50

STIKOM


(38)

12. Tabel PENDIDIKAN

Primary Key : ID_PENDIDIKAN Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data pendidikan Tabel 4.12 Struktur Tabel PENDIDIKAN

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_PENDIDIKAN Integer Primary Key

JENIS_PENDIDIK

AN Varchar 50

13. Tabel PESERTA_KEG_GEREJA

Primary Key : ID_UMAT, ID_KEGIATAN_GEREJA Foreign Key : ID_UMAT references UMAT.ID_UMAT,

ID_KEGIATAN_GEREJA references KEGIATAN_GEREJA.ID_KEGIATAN Fungsi : Menyimpan data peserta kegiatan gereja

Tabel 4.13 Struktur Tabel PESERTA_KEG_GEREJA

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_UMAT Integer Primary Key,

Foreign Key ID_KEGIATAN_G

EREJA Integer

Primary Key, Foreign Key

STIKOM


(39)

14. Tabel PESERTA_KEG_MASY

Primary Key : ID_UMAT, ID_KEGIATAN_MASY Foreign Key : ID_UMAT references UMAT.ID_UMAT,

ID_KEGIATAN_MASY references KEGIATAN_MASY.ID_KEGIATAN2 Fungsi : Menyimpan data peserta kegiatan masyarakat

Tabel 4.14 Struktur Tabel PESERTA_KEG_MASY

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_UMAT Integer Primary Key,

Foreign Key ID_KEGIATAN_M

ASY Integer

Primary Key, Foreign Key

15. Tabel WILAYAH

Primary Key : ID_WILAYAH Foreign Key :

Fungsi : Menyimpan data wilayah Redemptor Mundi Tabel 4.15 Struktur Tabel WILAYAH

Field Tipe Ukuran Keterangan

ID_WILAYAH Integer Primary Key

NAMA_WILAYAH Varchar 50

STIKOM


(40)

4.2.5 Desain Input/Output

Desain input/output (I/O) merupakan rancangan antar muka perangkat lunak awal dari pembuatan suatu aplikasi. Desain I/O sangat membantu dalam mempercepat proses pengembangan serta mengetahui dengan lebih jelas alur program yang akan dirancang. Desain I/O untuk Aplikasi Pendataan Umat Redemptor Mundi dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Rancangan Form Otentikasi Pengguna

Gambar 4.7 menggambarkan rancangan form otentikasi pengguna. Check box ’ingat’ dimaksudkan agar komputer dapat mengingat akun pengguna yang terakhir kali melakukan otentikasi, sehingga ketika pengguna hendak menggunakan aplikasi ia tidak perlu memasukkan nama pengguna dan sandi kembali.

Gambar 4.7 Rancangan Form Otentikasi Pengguna

STIKOM


(41)

2. Rancangan Form Halaman Utama

Gambar 4.8 menggambarkan rancangan form halaman utama. Pada sisi kiri halaman ini terdapat panel yang berisikan tautan untuk membuka menu/fungsi lainnya.

Gambar 4.8 Rancangan Form Halaman Utama

3. Rancangan Form Tambah Data Umat

Gambar 4.9, 4.10, dan 4.11 menggambarkan rancangan form tambah data umat dengan setiap tab-nya. Check box ’kunci’ dimaksudkan untuk memudahkan penambahan data secara batch (langsung dalam jumlah besar).

STIKOM


(42)

Gambar 4.9 Rancangan Form Tambah Data Umat – Tab Umum

Gambar 4.10 Rancangan Form Tambah Data Umat – Tab Sakramen

STIKOM


(43)

Gambar 4.11 Rancangan Form Tambah Data Umat – Tab Lain-Lain 4. Rancangan Form Ubah Data Umat

Untuk melakukan perubahan data umat, pengguna harus mencari terlebih dahulu umat yang datanya ingin diubah. Form pencarian ini dapat dilihat pada Gambar 4.12. Setelah tombol ’cari’ diklik, maka akan tampil data umat yang bersesuaian dengan pencarian yang dilakukan. Untuk melakukan perubahan, pengguna cukup melakukan klik ganda pada data umat yang ingin diubah. Gambar 4.13, 4.14, dan 4.15 menggambarkan rancangan form ubah data umat dengan setiap tab-nya.

STIKOM


(44)

Gambar 4.12 Rancangan Form Ubah Data Umat – Cari Data Umat

Gambar 4.13 Rancangan Form Ubah Data Umat – Tab Umum

STIKOM


(45)

Gambar 4.14 Rancangan Form Ubah Data Umat – Tab Sakramen

Gambar 4.15 Rancangan Form Ubah Data Umat – Tab Lain-Lain

5. Rancangan Form Master Cara Pernikahan

Gambar 4.16 menggambarkan rancangan form master cara pernikahan. Jika pengguna ingin menambah cara pernikahan baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin

STIKOM


(46)

merubah cara pernikahan yang telah ada, pengguna cukup mengklik cara pernikahan yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik cara pernikahan namun ingin memasukkan cara pernikahan baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan cara pernikahan baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

Gambar 4.16 Rancangan Form Master Cara Pernikahan

6. Rancangan Form Master Hubungan Keluarga

Gambar 4.17 menggambarkan rancangan form master hubungan keluarga. Jika pengguna ingin menambah hubungan keluarga baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin merubah hubungan keluarga yang telah ada, pengguna cukup mengklik cara pernikahan yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika

STIKOM


(47)

pengguna terlanjur mengklik hubungan keluarga namun ingin memasukkan hubungan keluarga baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan hubungan keluarga baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

Gambar 4.17 Rancangan Form Master Hubungan Keluarga

7. Rancangan Form Master Kegiatan Gereja

Gambar 4.18 menggambarkan rancangan form master kegiatan gereja. Jika pengguna ingin menambah kegiatan gereja baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin merubah kegiatan gereja yang telah ada, pengguna cukup mengklik kegiatan gereja yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik kegiatan gereja namun ingin memasukkan kegiatan gereja baru, maka pengguna cukup

STIKOM


(48)

mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan kegiatan gereja baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

Gambar 4.18 Rancangan Form Master Kegiatan Gereja

8. Rancangan Form Master Kegiatan Masyarakat

Gambar 4.19 menggambarkan rancangan form master kegiatan masyarakat. Jika pengguna ingin menambah kegiatan masyarakat baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin merubah kegiatan masyarakat yang telah ada, pengguna cukup mengklik kegiatan masyarakat yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol

’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik kegiatan masyarakat namun ingin memasukkan kegiatan masyarakat baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan kegiatan masyarakat baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

STIKOM


(49)

Gambar 4.19 Rancangan Form Master Kegiatan Masyarakat

9. Rancangan Form Master Pekerjaan

Gambar 4.20 menggambarkan rancangan form master pekerjaan. Jika pengguna ingin menambah pekerjaan baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin merubah pekerjaan yang telah ada, pengguna cukup mengklik pekerjaan yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol

’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik pekerjaan namun ingin memasukkan pekerjaan baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan pekerjaan baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

STIKOM


(50)

Gambar 4.20 Rancangan Form Master Pekerjaan

10. Rancangan Form Master Pendidikan

Gambar 4.21 menggambarkan rancangan form master pendidikan. Jika pengguna ingin menambah pendidikan baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin merubah pendidikan yang telah ada, pengguna cukup mengklik pendidikan yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik pendidikan namun ingin memasukkan pendidikan baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan pendidikan baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

STIKOM


(51)

Gambar 4.21 Rancangan Form Master Pendidikan

11. Rancangan Form Master Wilayah

Gambar 4.22 menggambarkan rancangan form master wilayah. Jika pengguna ingin menambah wilayah baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin merubah wilayah yang telah ada, pengguna cukup mengklik wilayah yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol

’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik wilayah namun ingin memasukkan wilayah baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan wilayah baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

STIKOM


(52)

Gambar 4.22 Rancangan Form Master Wilayah

12. Rancangan Form Master Lingkungan

Gambar 4.23 menggambarkan rancangan form master lingkungan. Jika pengguna ingin menambah lingkungan baru, pengguna cukup langsung mengetikkannya pada kotak teks dan memilih wilayah lingkungan tersebut, kemudian mengklik tombol

’simpan’. Jika pengguna ingin merubah lingkungan yang telah ada, pengguna cukup mengklik lingkungan yang ingin diubah, lalu mengubahnya di kotak teks baru kemudian mengklik tombol

’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik lingkungan namun ingin memasukkan lingkungan baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan lingkungan baru di kotak teks dan mengklik tombol ’simpan’.

STIKOM


(53)

Gambar 4.23 Rancangan Form Master Lingkungan

13. Rancangan Form Master Pegawai

Gambar 4.24 menggambarkan rancangan form master pegawai. Jika pengguna ingin menambah pegawai baru, pengguna cukup langsung mengisikan data pegawai tersebut, kemudian mengklik tombol ’simpan’. Jika pengguna ingin merubah pegawai yang telah ada, pengguna cukup mengklik pegawai yang ingin diubah, lalu mengubah datanya, baru kemudian mengklik tombol

’simpan’. Jika pengguna terlanjur mengklik pegawai namun ingin memasukkan pegawai baru, maka pengguna cukup mengklik tombol ’baru’, lalu kemudian memasukkan data pegawai baru dan mengklik tombol ’simpan’.

STIKOM


(54)

Gambar 4.24 Rancangan Form Master Pegawai

14. Rancangan Form Laporan

Gambar 4.25 menggambarkan rancangan form laporan. Dalam form ini, pengguna dapat memilih kriteria dari laporan yang ingin dihasilkan, kemudian klik tombol ’tampil’. Form print preview kemudian akan tampil memuat laporan dengan kriteria yang telah dipilih. Dalam form tersebut, pengguna dapat melihat, mencetak, maupun menyimpan laporan tersebut dalam berbagai format.

STIKOM


(55)

Gambar 4.25 Rancangan Form Laporan

STIKOM


(56)

4.3 Implementasi Sistem

Sub-bab ini akan menjelaskan hasil implementasi dari aplikasi yang mencakup kebutuhan (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) sistem supaya aplikasi dapat dijalankan, cara instalasi, serta pembahasan aplikasi yang telah diimplementasikan secara detil.

4.3.1 Kebutuhan Sistem

Sistem yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini terdiri dari hardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Spesifikasi hardware pendukung terdiri dari:

a. Processor Intel Pentium III atau yang lebih tinggi. b. Memory (RAM) 1 GB atau yang lebih tinggi. c. Harddisk dengan minimal ruang kosong 10 GB. 2. Spesifikasi software pendukung terdiri dari:

a. Operating system Microsoft Windows XP Professional Service Pack 3 atau yang lebih baru.

b. Microsoft SQL Server 2005 Express.

c. .NET Framework versi 2.0 atau versi yang lebih baru.

STIKOM


(57)

4.3.2 Instalasi Sistem

Langkah pertama untuk melakukan instalasi aplikasi adalah dengan melakukan instalasi .NET Framework versi 2.0 terlebih dahulu, yang merupakan framework di mana aplikasi dibangun. Selanjutnya, dilanjutkan dengan melakukan instalasi Microsoft SQL Server 2005 Express sebagai sistem manajemen database. Tahap yang terakhir adalah melakukan instalasi aplikasi pendataan umat (setup.exe). Setelah semua tahap dilakukan, maka aplikasi ini telah dapat digunakan.

4.3.3 Implementasi Sistem

1. Form Otentikasi Pengguna

Form ini digunakan untuk melakukan otentikasi pengguna beserta hak akses penggunaan sistem. Setiap pengguna diwajibkan untuk melalui otentikasi terlebih dahulu sebelum menggunakan fungsi-fungsi aplikasi. Check box ’ingat akun’ dimaksudkan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan otentikasi, sehingga saat akan menggunakan aplikasi lagi pengguna tidak perlu memasukkan nama pengguna dan sandi kembali.

Gambar 4.26 Form Otentikasi Pengguna

STIKOM


(58)

2. Form Halaman Utama

Form ini berisi menu atau fungsi-fungsi yang disediakan oleh aplikasi. Panel navigasi di sisi kiri milik pengguna biasa dengan pengguna dengan hak akses tertinggi mempunyai perbedaan pada menu laporan dan master pegawai. Menu di bagian kiri tersebut dapat diklik, dan akan membuka form yang diwakilinya.

Gambar 4.27 Form Halaman Utama

3. Form Tambah Data Umat

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan data umat baru dengan mengisikan data tersebut pada tempat yang telah disediakan. Check box ’kunci lingkungan’ dimaksudkan untuk memudahkan penambahan data umat secara batch, sehingga data umat dengan lingkungan yang sama dapat dimasukkan tanpa perlu memilih/mengubah lingkungan lagi. Lingkungan harus dipilih oleh pengguna terlebih dahulu sebelum memasukkan data yang lainnya. Pengguna dapat mengisikan

STIKOM


(59)

semua data umat pada field isian dalam tiga tab yang disediakan. Setelah selesai, klik tombol ’tambah’, dan data umat akan ditambahkan ke dalam database.

Gambar 4.28 Form Tambah Data Umat

4. Form Cari Data Umat

Form ini memungkinkan pengguna untuk mencari data umat yang ingin diubah. Setelah nama umat yang dimaksud ditemukan, klik nama umat tersebut, dan form ubah data umat akan ditampilkan. Pencarian data umat dapat berdasarkan tiga hal: wilayah, lingkungan, dan nama umat. Jika kata kunci dan dasar pencarian tidak diisi, maka list view akan menampilkan data seluruh umat yang tersimpan dalam database.

STIKOM


(60)

Gambar 4.29 Form Ubah Data Umat – Cari Data Umat

5. Form Ubah Data Umat

Form ini memungkinkan pengguna untuk mengubah data umat yang telah dipilih lewat pencarian sebelumnya. Setelah data umat yang bersangkutan diubah, pengguna dapat mengklik tombol

’simpan’ untuk menyimpan perubahan data umat.

Gambar 4.30 Form Ubah Data Umat

STIKOM


(61)

6. Form Master Cara Pernikahan

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan cara pernikahan baru dan mengubah cara pernikahan yang telah ada.

Gambar 4.31 Form Master Cara Pernikahan

7. Form Master Cara Pernikahan

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan hubungan keluarga baru dan mengubah hubungan keluarga yang telah ada.

Gambar 4.32 Form Master Hubungan Keluarga

STIKOM


(62)

8. Form Master Kegiatan Gereja

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan kegiatan gereja baru dan mengubah kegiatan gereja yang telah ada.

Gambar 4.33 Form Master Kegiatan Gereja

9. Form Master Kegiatan Masyarakat

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan kegiatan masyarakat baru dan mengubah kegiatan masyarakat yang telah ada.

Gambar 4.34 Form Master Kegiatan Masyarakat

STIKOM


(63)

10. Form Master Pekerjaan

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan pekerjaan baru dan mengubah pekerjaan yang telah ada.

Gambar 4.35 Form Master Pekerjaan

11. Form Master Pendidikan

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan pendidikan baru dan mengubah pendidikan yang telah ada.

Gambar 4.36 Form Master Pendidikan

STIKOM


(64)

12. Form Master Wilayah

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan wilayah baru dan mengubah wilayah yang telah ada.

Gambar 4.37 Form Master Wilayah

13. Form Master Lingkungan

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan lingkungan baru dan mengubah lingkungan yang telah ada.

Gambar 4.38 Form Master Lingkungan

STIKOM


(65)

14. Form Master Pegawai

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan pegawai baru dan mengubah pegawai yang telah ada.

Gambar 4.39 Form Master Pegawai

15. Form Laporan

Form ini memungkinkan pengguna untuk memilih kriteria-kriteria dari laporan yang ingin dihasilkan.

Gambar 4.40 Form Laporan

STIKOM


(66)

16. Form Cetak Laporan

Form ini memungkinkan pengguna untuk melihat laporan, mencetaknya, atau menyimpan laporan ke dalam format tertentu.

Gambar 4.41 Form Cetak Laporan

STIKOM


(67)

63

5.1 Kesimpulan

Dari hasil rancang bangun dan implementasi Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Aplikasi membantu dokumentasi dari data hasil sensus umat yang dikelola oleh bagian sekretariat. Hal ini mencakup penambahan data baru yang form-nya dibuat semirip mungkin dengan form fisikform-nya, serta memungkinkan perubahan data yang lama. Jikalau pilihan jawaban untuk sensus berikutnya mengalami perubahan, maka pengguna dapat menyesuaikan aplikasi dengan perubahan tersebut dengan cara mengubah master.

2. Aplikasi membantu pembuatan laporan yang siap seketika dan sesuai dengan kriteria laporan yang diinginkan oleh pengguna. Hal ini membantu pengguna dalam mendapatkan laporan yang tepat dengan kebutuhannya, sehingga keputusan yang berkaitan dengan organisasi dapat diambil dengan lebih cepat dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

5.2 Saran

Aplikasi yang telah dibuat pada saat pelaksanaan kerja praktek ini masih memiliki beberapa kekurangan yang diharapkan di kemudian hari dapat diperbaiki oleh pihak lain. Beberapa kekurangan tersebut antara lain:

1. Aplikasi masih belum mampu menjadi sistem pendukung keputusan yang sebenarnya, karena wujud pendukung keputusannya hanya sebatas pembuatan

STIKOM


(68)

laporan yang nantinya masih harus diolah/dipertimbangkan oleh pengguna. Oleh sebab itu, aplikasi dapat dikembangkan agar dapat menghasilkan informasi yang bersifat strategik bagi organisasi.

2. Pencarian umat di dalam aplikasi kurang dinamis, hanya terbatas pada wilayah, lingkungan, dan nama umat.

3. Belum adanya fitur backup dan recovery untuk data umat.

STIKOM


(69)

65

Anonim, 2010, Pedoman Dasar Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Badan Gereja Katolik Paroki (BGKP), Keuskupan Surabaya, Surabaya.

Kendall, K.E. dan Kendall J.E., 2003, Analisis dan perancangan Sistem Jilid 1. Prehallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta. Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya. Romeo, 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

Sundoro, Herlambang, 2005, Sistem Manajemen Basis Data: Permodelan Sistem. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Yuswanto, 2005, Pemrograman Client-Server Microsoft Visual Basic 6.0, Prestasi Pustaka, Surabaya.

Yuswanto, 2008, Pemrograman Dasar Visual Basic.NET 2005, Cerdas Pustaka Publisher, Surabaya.

STIKOM


(1)

60

12. Form Master Wilayah

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan wilayah baru dan mengubah wilayah yang telah ada.

Gambar 4.37 Form Master Wilayah

13. Form Master Lingkungan

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan lingkungan baru dan mengubah lingkungan yang telah ada.

Gambar 4.38 Form Master Lingkungan

STIKOM


(2)

14. Form Master Pegawai

Form ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan pegawai baru dan mengubah pegawai yang telah ada.

Gambar 4.39 Form Master Pegawai

15. Form Laporan

Form ini memungkinkan pengguna untuk memilih kriteria-kriteria dari laporan yang ingin dihasilkan.

Gambar 4.40 Form Laporan

STIKOM


(3)

62

16. Form Cetak Laporan

Form ini memungkinkan pengguna untuk melihat laporan, mencetaknya, atau menyimpan laporan ke dalam format tertentu.

Gambar 4.41 Form Cetak Laporan

STIKOM


(4)

63 5.1 Kesimpulan

Dari hasil rancang bangun dan implementasi Aplikasi Pendataan Umat Paroki Redemptor Mundi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Aplikasi membantu dokumentasi dari data hasil sensus umat yang dikelola oleh bagian sekretariat. Hal ini mencakup penambahan data baru yang form-nya dibuat semirip mungkin dengan form fisikform-nya, serta memungkinkan perubahan data yang lama. Jikalau pilihan jawaban untuk sensus berikutnya mengalami perubahan, maka pengguna dapat menyesuaikan aplikasi dengan perubahan tersebut dengan cara mengubah master.

2. Aplikasi membantu pembuatan laporan yang siap seketika dan sesuai dengan kriteria laporan yang diinginkan oleh pengguna. Hal ini membantu pengguna dalam mendapatkan laporan yang tepat dengan kebutuhannya, sehingga keputusan yang berkaitan dengan organisasi dapat diambil dengan lebih cepat dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

5.2 Saran

Aplikasi yang telah dibuat pada saat pelaksanaan kerja praktek ini masih memiliki beberapa kekurangan yang diharapkan di kemudian hari dapat diperbaiki oleh pihak lain. Beberapa kekurangan tersebut antara lain:

1. Aplikasi masih belum mampu menjadi sistem pendukung keputusan yang sebenarnya, karena wujud pendukung keputusannya hanya sebatas pembuatan

STIKOM


(5)

64

laporan yang nantinya masih harus diolah/dipertimbangkan oleh pengguna. Oleh sebab itu, aplikasi dapat dikembangkan agar dapat menghasilkan informasi yang bersifat strategik bagi organisasi.

2. Pencarian umat di dalam aplikasi kurang dinamis, hanya terbatas pada wilayah, lingkungan, dan nama umat.

3. Belum adanya fitur backup dan recovery untuk data umat.

STIKOM


(6)

65

Anonim, 2010, Pedoman Dasar Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Badan Gereja Katolik Paroki (BGKP), Keuskupan Surabaya, Surabaya.

Kendall, K.E. dan Kendall J.E., 2003, Analisis dan perancangan Sistem Jilid 1. Prehallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta. Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya. Romeo, 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

Sundoro, Herlambang, 2005, Sistem Manajemen Basis Data: Permodelan Sistem. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Yuswanto, 2005, Pemrograman Client-Server Microsoft Visual Basic 6.0, Prestasi Pustaka, Surabaya.

Yuswanto, 2008, Pemrograman Dasar Visual Basic.NET 2005, Cerdas Pustaka Publisher, Surabaya.

STIKOM