TA : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Beras Pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENCATATAN
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BERAS PADA
SUB DIVRE BULOG SURABAYA UTARA
TUGAS AKHIR
Program Studi SI Sistem Informasi
Oleh:
MUHAMMAD HAMDANI ABDILLAH 08410100192
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMASI
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...vii
KATA PENGANTAR ...viii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR GAMBAR ...xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...xxii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Perumusan Masalah...5
1.3 Batasan Masalah...6
1.4 Tujuan Penelitian...6
1.5 Sistematika Penulisan...6
BAB II LANDASAN TEORI ...8
2.1 Pengertian Pengadaan Beras...8
2.1.1 Ketentuan Pengadaan Gabah/Beras...8
2.2 Pendistribusian dan Penyaluran Beras...10
2.3 Pengertian Persediaan...11
2.4 Konsep Dasar Retur...12
2.5 Safety Stock...12
2.5.1 Faktor Pendorong Safety Stock...13
2.5.2 Metode penentuan Safety Stock...14
2.6 Pengertian Pencatatan...16
2.7 Aplikasi...17
2.8 Website...17
2.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem...19
(3)
2.10.2 Database MySQL...23
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM...24
3.1 Analisa Sistem...24
3.1.1 Studi Literatur...24
3.1.2 Pengumpulan Data...25
3.1.3 Identifikasi Masalah...26
3.2 Analisa Kebutuhan Pengguna...28
3.2.1 Fungsi Tipe Barang...29
3.2.2 Fungsi Barang...29
3.2.3 Fungsi Pemasok...30
3.2.4 Fungsi Pencatatan Penerimaan...30
3.2.5 Fungsi Konfirmasi Pencatatan Penerimaan...31
3.2.6 Fungsi Berita Acara Penerimaan Barang...31
3.2.7 Fungsi Pencatatan Pengeluaran Barang...32
3.2.8 Fungsi Berita Acara Pengeluaran Barang...32
3.2.9 Fungsi Laporan Penerimaan...33
3.2.10 Fungsi Laporan Pengeluaran...33
3.2.11 Fungsi Laporan Persediaan...34
3.3 Desain Sistem...34
3.3.1 System Flow...35
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)...42
3.3.3 Entity Relationship Diagram...50
3.3.4 Struktur Tabel...52
3.3.5 Desain Input Output...56
3.3.6 Test Case...71
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI...79
(4)
Halaman
4.1.1 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)...79
4.1.2 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras)...80
4.2 Implementasi Sistem...80
4.2.1 Form Login...80
4.2.2 Form Halaman Utama Bagian Gudang...84
4.2.3 Data Master...84
4.2.4 Transaksi Penerimaan...98
4.2.5 Form Pencatatan Pengeluaran...106
4.2.6 Laporan...109
4.3 Evaluasi Sistem... 127
4.4 Analisis Hasil Uji Coba... 147
BAB V PENUTUP... 149
5.1 Kesimpulan...149
5.2 Saran...149
(5)
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Badan Urusan Logistik (Bulog) merupakan perusahaan umum milik
negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Perusahaan Umum (Perum) Bulog
memiliki tugas pokok yaitu menjaga Harga Pembelian Pemerintah (HPP),
pengadaan dan penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat
berpendapatan rendah, pengadaan dan pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah
(CBP) serta melakukan pengadaan beras dari luar negeri apabila ketersediaan beras
dalam negeri tidak mencukupi. Untuk penyerapan beras dalam per hari dapat
menyerap 8.000 ton, bahkan jika panen melimpah dapat menyerap hingga 10.000
ton per hari. Perum Bulog memiliki beberapa Divisi Regional (Divre) di beberapa
wilayah, salah satunya yaitu Jawa Timur (Jatim) yang disebut dengan Divre Jatim.
Divre Jatim sendiri memiliki sub-sub divre, salah satunya yaitu Sub Divre Surabaya
Utara, Sub Divre Surabaya Utara saat ini memiliki tiga gudang yaitu Gudang Beras
Bulog (GBB) Banjar Kemantren I, Banjar kemantren II dan Banjar Kemantren III,
untuk mitra kerja pemasok terdapat empat sumber yaitu Unit Kerja Pengadaan
(MKP), Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB), Satuan Tugas Operasional
Pengadaan Gabah Dalam Negeri (SATGAS ADA DN) serta Bulog lain.
Berikutnya akan dijelaskan mengenai alur proses penerimaan beras yang saat ini sedang berjalan pada Bulog Sub Divre Surabaya Utara, dapat dilihat pada gambar 1.1.
(6)
2 Mitra Kerja Kadivre 1. Mengajukan PPK Bagian Gudang 4. Menerbitkan 3 . M e n e rb itk a n Bagian Gudang 8. Diterima Kadivre 9 .M e n e rb itk a n 10 . M e n ye ra hk a n 6. Pemeriksaan Kualitas Beras
5. Menyerahkan Beras
Mitra Kerja
7. Ditolak
- Form permohonan Pengadaan
- PJB - DO KARPLAS
- SPTB - SPPK - PJB - PJB - SPTB - GD1M - LHPK - PJB - LHPK - SPP
Gambar 1.1 Workflow Penerimaan Beras Pada Sub Divre Surabaya Utara
Untuk proses pengadaan gabah dan beras mitra kerja mengajukan permohonan pengadaan kepada Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog yang isinya meliputi kuantum dan jangka waktu pengadaan beras. Kemudian Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog menentukan kuantum, waktu dan tempat pelaksanaan pengadaan serta membuat Perjanjian Jual Beli (PJB) beras untuk pengadaan, menerbitkan Delivery Order (DO) karplas/benang kuralon untuk mitra kerja setelah mitra kerja menyerahkan jaminan karplas/benang kuralon, serta menerbitkan Surat Perintah Terima Barang (SPTB) kepada kepala gudang dan Surat Perintah Pemeriksaan Kualitas (SPPK) kepada Petugas Pemeriksa Kualitas (PPK). Selanjutnya mitra kerja membuat surat pernyataan bahwa beras yang
(7)
diserahkan ke gudang Bulog telah memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan Perum Bulog. Setelah itu mitra kerja dapat menyerahkan beras sesuai dengan PJB dan SPTB ke gudang yang telah ditunjuk untuk dilakukan pemeriksaan oleh PPK. Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh PPK maka kepala gudang dapat menerima, menolak atau meminta analisis ulang terhadap kualitas beras yang diserahkan mitra kerja, beras yang memenuhi persyaratan diterima untuk kemudian disimpan di gudang dan sebagai bukti penerimaan barang kepala gudang menerbitkan Rekap Penerimaan Barang (GD1M) dan PPK menerbitkan Lembar Hasil Pemeriksaan Kualitas (LHPK). Berdasarkan GD1M yang telah ditandatangani oleh kepala gudang yang bersangkutan, salinan PJB, LHPK yang dibuat oleh PPK, Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) yang selanjutnya diserahkan kepada mitra kerja untuk pencairan pembayaran pengadaan ke pihak bank yang telah ditunjuk.
Berikutnya akan dijelaskan mengenai alur proses pengeluaran beras yang saat ini sedang berjalan pada Bulog Sub Divre Surabaya Utara, dapat dilihat pada gambar 1.2.
Divre Jawa Timur Sub Divre Surabaya Utara
Kepala Gudang
Sub Divre Surabaya Utara Kontraktor Pengangkut
1. Memberikan Perintah 2. Mengeluarkan
3. Mengeluarkan
4
. Me
n
y
e
ra
h
k
a
n
- LAKLOG - INANG - SPPB
- Beras - Berita acara serah terima
- GD1K
(8)
4
Untuk proses keluar beras, Sub Divre Surabaya Utara menerima perintah dari Divre Jatim berupa Pelaksanaan Logistik (Laklog) dan Instruksi Angkutan
(Inang) yaitu perintah untuk melakukan kegiatan Movement Nasional (Movenas),
selanjutnya atas dasar Laklog dan Inang tersebut Sub Divre Surabaya Utara
menerbitkan Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang diserahkan kepada
kepala gudang yang ditunjuk untuk mengeluarkan beras. Setelah dilakukan
pengangkutan barang ke angkutan selanjutnya gudang yang mengeluarkan barang
tersebut membuat berita acara serah terima barang yang menyatakan pihak gudang
telah menyerahkan beras kepada pihak angkutan yang selanjutnya dilakukan
pengiriman. Kemudian pihak gudang membuat laporan yaitu rekap penyerahan
barang (GD1K) untuk diserahkan kepada Sub Divre Surabaya Utara.
Untuk jumlah safety stock yang ada pada Bulog Sub Divre Surabaya Utara
yaitu 10.000 ton dan apabila stock ada pada kondisi minimal maka akan dilakukan
proses pengadaan hingga memenuhi jumlah yang sudah ditentukan oleh Bulog dan
apabila stock beras pada kondisi penuh atau maksimal maka akan dilakukan
pengeluaran barang seperti Movement Nasional (Movenas) ke Bulog lain, Beras
Miskin (Raskin) dan operasi pasar.
Proses bisnis yang dilakukan selama ini yaitu bagian gudang memberikan
laporan harian hasil penerimaan ataupun pengeluaran beras kepada bagian
pelayanan publik yang selanjutnya akan dibuat laporan untuk diserahkan kepada
Kasubdivre, akan tetapi dalam kenyataannya proses penyerahan laporan yang
dilakukan oleh bagian gudang ke bagian pelayanan publik tidak dilakukan secara langsung karena jarak antara gudang dengan kantor utama yang terpisah sehingga proses pelaporan menjadi terhambat. Selain itu Proses pengumpulan data-data
(9)
dalam bentuk hardcopy, dapat menyebabkan data hilang ataupun rusak dan Pada saat proses pengelolaan data sering terjadi salah menulis nilai sehingga pada saat dikonfirmasikan kepada bagian pelayanan publik harus mencari atau merevisi kesalahan, apabila terjadi kesalahan pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada laporan, maka akan sangat sulit dalam mencari dan mengurutkan data jika semua masih dilakukan secara manual berupa arsip. Hal tersebut juga memakan cukup banyak waktu.
Untuk itu akan dibuat suatu aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras Pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara. Aplikasi tersebut dirancang untuk membantu bagian gudang dalam hal melakukan pencatatan beras masuk dan keluar serta bagian pelayanan publik dalam hal pelaporan dan sebagai acuan untuk melakukan pengadaan beras. Aplikasi ini dijalankan menggunakan media website yang nantinya pengguna dapat mengakses dengan menggunakan
device apapun dan dimanapun tentunya dengan media internet. Aplikasi ini
nantinya digunakan oleh bagian gudang sebagai admin untuk menginputkan data beras masuk atau beras keluar, sedangkan untuk bagian pelayanan publik hanya bisa mengakses untuk melihat laporan jumlah beras masuk dan keluar, asal dan tujuan beras, serta jumlah stok pada setiap gudang.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara.
(10)
6
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah di dalam pembuatan tugas akhir ini adalah: 1. Penelitian ini hanya membahas penerimaan dan pengeluaran beras pada Sub
Divre Bulog Surabaya Utara
2. Aplikasi ini tidak membahas tentang penerimaan mitra kerja 3. Aplikasi yang dibuat mengacu pada Pedoman Umum Bulog
4. Pengendalian persediaan menggunakan safety stock yang ditetapkan perusahaan 5. Aplikasi membahas retur penerimaan barang, dan tidak membahas retur
pengeluaran barang
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari tugas akhir ini menghasilkan rancang bangun aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta sistematika penulisan laporan ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun teori yang dibahas meliputi: sistem informasi merupakan subyek utama, sistem
(11)
persediaan untuk menjamin kelancaran mekanisme pemenuhan kebutuhan konsumen, database yang merupakan kumpulan dari data-data yang ada dan saling berkesinambungan.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dibahas tentang gambaran umum dan perancangan dari sistem yang dibuat. Perancangan sistem yang dibuat meliputi block diagram, system flow, data flow diagram, Entity Relationship
Diagram, dan desain input output.
BAB IV IMPLEMENTASI dan EVALUASI
Pada bab ini dibahas tentang implementasi dari sistem yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada pada bab ini didapatkan dari hasil evaluasi sistem, sedangkan saran menjelaskan saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
(12)
8 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pengadaan Beras
Pengadaan gabah atau beras adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan Umum Bulog dalam melaksanakan penugasan pemerintah (Direktorat Pelayanan Publik, 2014).
2.1.1 Ketentuan Pengadaan Gabah/Beras 1. Target Pengadaan
pengadaan dalam negeri dilaksanakan berdasarkan target pengadaan dalam negeri pada tahun berjalan yaitu:
a. Dibuat berdasarkan perhitungan kebutuhan penyaluran dan stok akhir yang diperlukan dan dibuat secara berjenjang mulai dari tingkat Sub Divre per-bulan per-komoditi gabah atau beras sesuai dengan kebutuhan dan kondisi objektif daerah masing-masing dan disesuaikan dengan rencana nasional. b. Target dapat direvisi sesuai dengan kondisi dinamis yang terjadi di lapangan. 2. Saluran Pengadaan
Saluran Pengadaan gabah/beras da;am negeri dilaksanakan melalui: a. Mitra Kerja Pengadaan Gabah/Beras Dalam Negeri.
b. Unit Pengelolaan Gabah Beras.
c. Satuan Tugas Operasional Pengadaan Gabah Dalam Negeri. d. Bulog Lain
(13)
3. Mekanisme dan Penyerahan Gabah/Beras Pengadaan Dalam Negeri
a. Mekanisme pengadaan gabah/beras dalam negeri melalui Mitra Kerja, SATGAS ADA DN, UPGB dan Bulog lain diatur lebih rinci dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Dalam Negeri.
b. Penyerahan gabah/beras pengadaan dalam negeri dapat dilakukan sekaligus maupun secara bertahap di gudang Perum Bulog.
c. Perikatan pengadaan gabah dapat dilakukan melalui perjanjian terkait dan perjanjian terputus.
d. Penentuan perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan kesepakatan antara Perum Bulog dengan mitra kerja.
4. Pola Pengadaan
a. Pola pengadaan dapat dilaksanakan dengan pengadaan setempat, pengadaan lokal, pengadaan regional, dan pengadaan daerah defisit.
b. Pengadaan Setempat dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden yang berlaku.
c. Pengadaan lokal, pengadaan regional dan pengadaan daerah defisit dimaksudkan untuk meningkatkan pengadaan dalam negeri dalam rangka pemenuhan kebutuhan penyaluran setempat setelah usulan yang diajukan oleh Kadivre mendapatkan persetujuan Direksi.
d. Pengadaan Regional dan Pengadaan Lokal dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden yang berlaku dengan tambahan insentif angkutan.
(14)
10
e. Apabila penyerapan melalui Pengadaan Setempat tidak optimal, dalam rangka memenuhi kebutuhan penyaluran setempat, maka dapat dilaksanakan Pengadaan Daerah Defisit.
f. Berdasarkan insentif harga daerah defisit maupun insentif angkutan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan usulan Kadivre dan/atau hasil evaluasi oleh Kantor Pusat.
2.2 Pendistribusian/Penyaluran Beras
Distribusi atau penyaluran pangan khususnya beras adalah suatu pengaturan atau tindakan khusus dalam rangka mengarahkan pola distribusi kepada konsumen. Untuk stabilisasi ketersediaan beras dan harga beras di pasaran, maka perum Bulog menyalurkan/mendistribusikan beras persediaannya.
Golongan masyarakat yang menjadi konsumen dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu:
1. Golongan anggaran adalah golongan pembiayaan jatah berasnya dibiayai oleh Direktorat Jenderal Anggaran.
2. Golongan Non Anggaran adalah konsumen beras diluar Golongan Anggaran yang mengadakan transaksi jual beli berdasarkan perjanjian antara Divre/Sub Divre dengan konsumen yang bersangkutan baik jenis, jumlah dan harga serta syarat-syarat pergerakan dan pembayaran.
3. Movement adalah pemindahan barang atau persediaan dari suatau gudang ke gudang lainnya, dalam wilayah Divre yang sama di sebut regional dan dari gudang ke gudang lainnya dalam Sub Divre yang sama disebut lokal.
(15)
2.3 Pengertian Persediaan
Setiap perusahaan industri perlu memiliki perusahaan untuk menjamin kelangsungannya. Hal ini perlu dilakukan dengan menginvestasikan sejumlah uang kedalam nya. Mereka harus mampu mempertahankan jumlah persediaan optimum untuk menjamin kebutuhan bagi kemajuan kegiatan perusahaan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlah nya cukup besar dalam suatu perusahaan. Hal ini mudah dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan. Persediaan merupakan bentuk investasi, dari mana keuntungan (laba) itu bisa diharapkan melalui penjualan dikemudian hari. Oleh sebab itu pada kebanyakan perusahaan sejumlah minimal persediaan harus dipertahankan untuk menjamin kontinuitas dan stabilitas penjualannya. Pengertian persediaan menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
Menurut Sofyan Assauri dalam buku Marihot Manullang dan Dearlisinaga (2005), menerangkan bahwa ;
“Persediaan adalah sebagai suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam suatu proses
produksi.”
Menurut Zaki Baridwan (2000), menerangkan bahwa ;
“Pengertian persediaan barang secara umum istilah persediaan barang
dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan memproduksi barang-barang yang akan dijual.”
(16)
12
Menurut John J.Wild, K R.Subramanyam dan Robert F Halsey (2004), menerangkan bahwa ;
“Persediaan (inventory) merupakan barang yang dijual dalam
aktivitas operasi normal perusahaan.”
Menurut Fien Zulfikarijah (2005), menerangkan bahwa ;
“Persediaan didefinisikan sebagai stock bahan baku yang digunakan untuk
memfasilitasi produksi atau memuaskan permintaan konsumen.“
2.4 Retur Penerimaan
Menurut Ardiyos (2005) dalam Buku Kamus Besar Akuntansi Pengertian Retur adalah mempertukarkan barang dagangan yang sudah terjual dengan suatu pembeyaran kembali atau kredit terhadap penjualan masa mendatang dalam perdagangan eceran (retail).
2.5 Safety Stock
Pengertian persediaan pengaman (safety stock) menurut Freddy Rangkuty (2004) adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out).
Sedangkan pengertian menurut Sofjan Assauri (2004) sama halnya dengan pengertian Freddy Rangkuty yaitu persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadi kekurangan bahan (Stock Out) .
Sedangkan pengertian menurut Fien Zulfikarijah (2005) Safety stock
merupakan persediaan yang digunakan dengan tujuan supaya tidak terjadi stock out
(kehabisan stock).
Tujuan safety stock adalah untuk meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan dan biaya stock out total, biaya penyimpanan disini akan bertambah seiring dengan adanya penmbahan yang
(17)
berasal dari reorder point oleh karena adanya safety stock. Keuntungan adanya
safety stock adalah pada saat jumlah permintaan mengalami lonjakan, maka
persediaan pengaman dapat digunakan untuk menutup permitaan tersebut.
2.5.1 Faktor Pendorong Safety Stock
Menurut Fien Zulfikarijah (2005) ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perusahaan melakukan safety stock yaitu ;
1. Biaya atau kerugian yang disebabkan oleh stock out tinggi. Apabila bahan yang digunakan untuk proses produksi tidak tersedia, maka aktivitas perusahaan akan terhenti yang menyebakan terjadinya idle tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang pada akhirnya perusahaan akan kehilangan penjualannya.
2. Variasi atau ketidakpastian permintaan yang meningkat. Adanya jumlah permintaan yang meningkat atau tidak sesuai dengan peramalan yang ada diperusahaan menyebabkan tingkat kebutuhan persediaan yang meningkat pula, oleh karena itu perlu dilakukan antisipasi terhadap safety stock agar semua permintaan dapat terpenuhi.
3. Resiko stockout meningkat. Keterbatasan jumlah persediaan yang ada dipasar dan kesulitan yang dihadapi perusahaan mendapatkan persediaan akan berdampak pada sulitnya terpenuhi persediaan yang ada di perusahaan, kesulitan ini akan menyebabkan perusahaan mengalami stock out.
4. Biaya penyimpanan safety stock yang murah. Apabila perusahaan memiliki gudang yang memadai dan memungkinkan, maka biaya penyimpanan tidaklah terlalu besar hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya stock out.
(18)
14
2.5.2 Metode Penentuan Safety Stock
Dalam menentukan safety stock terdapat metode yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai berikut :
1. Intuisi
Persediaan ditentukan berdasarkan jumlah safety stock pengalaman sebelumnya misalnya 1,5 kali; 1,4 kali dan seterusnya selama lead time.
2. Service level tertentu
Metode ini mengukur seberapa efektif perusahaan mensuplai permintaan barang dari stocknya. Dalam perhitungan digunakan probalitas untuk memenuhi permintaan, untuk itu diperlukan informasi yang lengkap tentang probalitas berbagai tingkatan permintaan selama lead time karena sering kali terjadi variasi. Variasi ini disebabkan oleh fluktuasi lama lead time dan tingkat permintaan rata-rata.
3. Permitaan dengan distribusi empiris
Metode ini didasarkan pada pengalaman empiris dimana dalam penentuan stock didasarkan pada kondisi riil yang dihadapi oleh perusahaan.
4. Permintaan distribusi normal
Permintaan yang dilakukan oleh beberapa pelanggan memiliki jumlah yang bebeda-beda, walaupun demikian dengan menggunakan asumsi permintaan bersifat total akan dapat dilakukan perhitungan dengan distribusi normal.
5. Permintaan berdistribusi Poisson
Pada saat jumlah permintaan total merupakan permintaan dari beberapa pelanggan dimana setiap pelanggan hanya membutuhkan sedikit barang, maka sedikt sekali kemungkinan produsen akan memenuhi kebutuhan satu
(19)
pelanggan dalam jumlah yang besar. Dengan adanya rata-rata tingkat pemesanan yang konstan dan interval waktu jumlah pemesanan tidak tergantung pada yang lainnya,maka penentuan safety stock nya dapat menggunakan pendekatan distribusi poisson dengan syarat jumlah permintaan rata-rata selama lead time sama atau kurang dari 20.
6. Lead time tidak pasti
Adanya jumlah permintaan yang tidak pasti pada periode tertentu akan berakibat lead time untuk setiap siklus pemesanan bervariasi. Untuk itu perusahaan akan berusaha menyediakan safety stock atau buffer stock selama
lead time.
7. Biaya stock out
Peningkatan biaya penyimpanan akan meningkat service level, sehingga semua usaha yang digunakan untuk menutup semua level yang memungkinkan pada saat terjadi lead time permintaan merupakan tujuan yang sangat sulit dicapai. Untuk semua produk, permintaan maksimum akan lebih murah dibandingkan dengan terjadinya stockout. Permasalahannya adalah menentukan tingkat
safety stock yang dapat menyeimbangkan biaya penyimpanan dengan biaya
safety stock out. Dari uraian diatas pentingnya safety stock disebabkan oleh
karena kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan karena proses terhenti, variasi permintaan yang sangat variatif, resiko stock out dipasar (pemasok) meningkat dan kemungkinan biaya safety stock yang lebih murah. Penentuan
safety stock dapat dilakukan mulai perhitungan yang sangat sederhana yaitu
dengan menggunakan intuisi sampai dengan menggunakan pendekatan ilmiah atau menggunakan alat statistik baik dengan distribusi normal maupun poisson yang kesemuanya bertujuan untuk menentukan safety stock yang terbaik.
(20)
16
2.6 Pengertian Pencatatan
Pencatatan berasal dari kata “catat” yang berarti menuliskan sesuatu untuk
pringatan. Adapun pengertian pencatatan berdasarkan beberapa buku yaitu:
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) yang dimaksud
pencatatan: “Pencatatan adalah proses, pembuatan, cara mencatat atau menuliskan sesuatu ke dalam buku”
Menurut Mulyadi (2008) mengemukakan bahwa, pencatatan adalah suatu urutan ketiga klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Menurut Simamora (2000) Pencatatan adalah pembuatan suatu catatan pembukuan, kronologis kejadian yang terjadi, terukur melalui suatu cara yang sistematis dan teratur.
Pencatatan sangat perlu dilakukan pada setiap kegiatan yang akan dan telah dilakukan untuk merakam dalam bentuk tulisan secara rinci rencana kegiatan yang akan dilakukan dan merekam hasil kegiatan yang telah dilakukan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pencatatan adalah suatu kegiatan penghimpunan data dengan cara mencatat sehingga mampu memberikan satu kesatuan informasi.
2.7 Aplikasi
Menurut Jogiyanto (2005), aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi bentuk yang baru tanpa menghilangkan
(21)
nilai-nilai dasar hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan. Jadi program aplikasi adalah sederet kode yang digunakan untuk mengatur komputer supaya dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan progammer atau user.
Definisi lain aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, jointable dan sebagainya.
2.8 Website
Menurut Lee (1999) secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain (alamat) atau sub domain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di
Internet. Sebuah halaman website adalah dokumen yang ditulis dalam format
HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari
website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.
Halaman – halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL (Uniform Resource Locator) ini mengatur halaman – halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink –
hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu
mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa
(22)
18
mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs – situs bisnis, situs – situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.
Menurut Lee (1999) website dibagi menjadi dua jenis website statik dan
website dinamis:
Sebuah Website statik adalah salah satu bentuk website yang isi didalam
website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya di
maintenance secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software
editor.
Sementara sebuah website dynamic adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan pengguna dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari pengguna untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh pengguna. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua pengguna, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan sang pengguna.
2.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu kerangka yang
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pembuatan sebuah software (Fatta, 2007). Terdapat banyak metode untuk mendeskipsikan SDLC ini, pada dasarnya setiap metode menggambarkan yang meliputi.
(23)
A. Identifikasi, Seleksi dan Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap preliminary dari pembuatan suatu software. Pada tahap ini, dikembangkan suatu rancang bangun dari suatu software. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini antara lain.
1. Mengidentifikasi kebutuhan user.
2. Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi diatas, dengan menyesuaikan dengan kapasitas teknologi yang tersedia serta efisiensi.
3. Merencanakan sistem yang akan digunakan pada software yang dibuat, Dengan kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut: kebutuhan fungsional dan non-fungsional, kebutuhan user, kebutuhan sistem, kebutuhan dokumen dan perangkat lunak.
B. Analisis Sistem
Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan, yang bertujuan memperoleh kebutuhan software dan user secara lebih spesifik dan rinci. Tujuan dilakukan tahap ini adalah untuk mengetahui posisi dan peranan teknologi informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan, serta mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi dan implementasi
software. Analisis sistem terbagi dua, yaitu.
1. Permodelan data, yang mencakup Entity Relationship Diagram (ERD),
Conceptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).
(24)
20
C. Desain Sistem
Setelah melakukan identifikasi serta analisis sistem, tahap selanjutnya adalah menerjemahkan konsep-konsep tersebut kedalam suatu sistem yang berwujud. Tahap ini meliputi pembuatan dan pengembangan sebagai berikut. 1. Desain form dan laporan (reports).
2. Desain antarmuka dan dialog (message). 3. Desain basis data dan file (framework). 4. Desain proses (process structure).
Pada tahap ini akan dihasilkan sebuah dokumen berupa Software
Architecture Document (SAD). SAD ini adalah dokumen yang menjelaskan tentang
arsitektur proyek perangkat lunak yang berhubungan dengan project. D. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem ini diawali dengan pengetesan software yang telah dikembangkan. Beberapa tahap pengetesan adalah sebagai berikut.
1. Developmental, yakni pengetesan error per module oleh programmer.
2. Alpha testing, yakni error testing ketika software digabungkan dengan
antarmuka user.
3. Beta testing, yakni pengetesan dengan lingkungan dan data yang sebenarnya.
Pada tahap berikutnya dilakukan konversi sistem, yaitu mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk digunakan oleh organisasi yang memesannya. Kemudian, dilakukan tahap dokumentasi, yaitu pencatatan informasi-informasi yang terkait dengan pembuatan sistem ini dan pelatihan, yaitu mengedukasi end user mengenai bagaimana cara menggunakan software yang bersangkutan. Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak
(25)
yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Pada tahap ini akan dihasilkan sebuah dokumen berupa Test Plan. Dokumen Test Plan adalah sebuah dokumen yang digunakan memastikan dan memverifikasi antara rencana yang sudah dibuat dengan hasil yang dicapai., apakah sesuai dengan planning yang telah dibuat atau ada perubahan-perubahan dengan seiring pembuatan software.
E. Pemeliharaan Sistem
Tahap pemeliharaan sistem adalah sebagai berikut.
1. Korektif, yaitu memperbaiki desain dan error pada program (troubleshooting).
2. Adaptif, yaitu memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan.
3. Perfektif, yaitu melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau
menambah fitur baru pada sistem yang telah ada.
4. Preventif, yaitu menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang akan
datang.
2.10 Alat Kelengkapan Sistem
Penganalisis sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik. Tahap perancangan juga mencakup perancangan file-file atau basis data yang bisa menyimpan data-data yang diperlukan oleh pembuat keputusan.
(26)
22
2.10.1 PHP (Personal Home Page)
Menurut Kadir (2008) PHP adalah kombinasi antara bahasa pemrograman dan aplikasi server. PHP merupakan server-side scripting yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi web server yang dinamis, interaktif dan mempunyai performansi tinggi. Aplikasi server adalah program yang terdiri atas teknik-teknik dalam satu paket yang meliputi:
1. Ketangguhan bahasa pemrograman.
2. Pengaksesan basis data ke media penyimpanan yang permanent. 3. Mendukung internet protocol, khusunya HTTP dan e-mail.
PHP mampu berhubungan dengan basis data dan dapat diintegrasikan dengan HTML. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dalam system operasi yang berbeda pula. PHP ditulis dalam bahasa C, sehingga sebagian besar sintak PHP mirip dengan C dan perl. Beberapa keuntungan menggunakan PHP adalah sebagai berikut:
1. Open source, semua source code PHP tersedia.
2. PHP diterbitkan secara gratis, tidak ada biaya dalam mengimplementasikan.
3. Cross-platform, PHP dapat berjalan dalam sistem operasi Windows 98,
Windows NT dan Macintosh.
4. PHP juga dapat berjalan pada server microsoft personal Web Server, IIS dan
Aphace.
5. Embedded-html, karena itu PHP mudah dipelajari.
2.10.2 Database MySQL
Database MySQL adalah jenis database yang sangat populer dan
(27)
MySQL juga dapat dijalankan dibeberapa platform, antara lain linux, windows, dan sebagainya (Madcoms, 2011).
(28)
24 BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem ini mencakup idetifikasi masalah yang digambarkan dalam bentuk document flow dan hasil identifikasi masalah atau solusi yang digambarkan dalam bentuk arsitektur aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada sub divre Bulog Surabaya Utara.
3.1.1 Studi Literatur
Studi literatur berisi tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan.
Referensi tersebut berisikan tentang: 1. Profilperusahaan
2. Proses bisnis perusahaan 3. Permasalahan yang ada
4. Mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan
Referensi ini dapat dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs di internet. Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan perumusan masalah. Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara.
(29)
3.1.2 Pengumpulan Data Wawancara
Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini, dilakukan selama beberapa minggu, langkah ini bertujuan untuk mencari permasalahan yang sedang dihadapi oleh pihak perusahaan saat ini. Wawancara terkait informasi ini dilakukan secara langsung dengan Divisi pelayanan publik dan bagian gudang Sub Divre Bulog Surabaya Utara sebagai narasumbernya.
Wawancara tersebut menghasilkan berbagai informasi, seperti profil perusahaan, visi, misi, tujuan, struktur organisasi serta tugas dan kewajiban dari masing-masing bagian pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara. Hasil wawancara tersebut juga menghasilkan data penerimaan dan pengeluaran, serta proses bisnis perusahaan yang berjalan pada perusahaan. Data tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai contoh data untuk melakukan penyusunan laporan.
Observasi
Selain melakukan wawancara dengan bagian pelayanan publik dan gudang diatas, maka langkah lainnya adalah melakukan observasi. Hasil dari observasi yang dilakukan adalah diketahui alur dan proses dari penerimaan dan pengeluaran yang saat ini dilakukan oleh Sub Divre Bulog Surabaya Utara. Proses bisnis yang diamati adalah proses penerimaan dan pengeluaran beras, serta data tugas pokok dan fungsi perusahaan.
(30)
26
3.1.3 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal untuk membuat sistem baru atau mengembangkan sistem yang sudah ada. Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan pada bagian gudang dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran beras penulis dapat menggambarkan sistem yang sedang berjalan dalam bentuk document flow, dengan penjelasan sebagai berikut :
Proses bisnis yang dilakukan selama ini yaitu bagian gudang memberikan laporan harian hasil penerimaan ataupun pengeluaran beras kepada bagian pelayanan publik yang selanjutnya akan dibuat laporan untuk diserahkan kepada Kasubdivre, akan tetapi dalam kenyataannya proses penyerahan laporan yang dilakukan oleh bagian gudang ke bagian pelayanan publik tidak dilakukan secara langsung karena jarak antara gudang dengan kantor utama yang terpisah sehingga proses pelaporan menjadi terhambat. Selain itu Proses pengumpulan data-data dalam bentuk
hardcopy, dapat menyebabkan data hilang ataupun rusak dan pada saat proses
pengelolaan data sering terjadi salah menulis nilai sehingga pada saat dikonfirmasikan kepada bagian pelayanan publik harus mencari atau merevisi kesalahan. Bila terjadi kesalahan pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada laporan, maka akan sangat sulit dalam mencari dan mengurutkan data jika semua masih dilakukan secara manual berupa arsip. Hal tersebut juga memakan cukup banyak waktu.
(31)
Dokumen flow Penerimaan beras/gabah
Supplier Divre/subdivre Gudang PPK
P h as e Mulai Mengisi form permohonan PJB Validasi Form permohonan PJB Menerbitkan PJB, SPTB, SPPK Menerbitkan GD1M Jaminan PJB SPTB SPPK Melakukan crosscheck barang Melakukan pemeriksaan kualitas [DIGUDANG] RPK Sesuai? Melakukan persetujuan barang masuk ya Memenuhi syarat? Menerbitkan LHPK ya Menerbitkan SPP SPP Melakukan pencairan dana ke BANK yang
ditunjuk Selesai GD1M & LHPK Membuat memo penyerahan jaminan Ya Valid? Form permohonan PJB
[tervalidasi] Tidak Memo penyerahan jaminan Membuat jaminan Melakukan pengiriman barang Tidak Membuat memo konfirmasi barang sampai digudang
Memo konfirmasi barang sampai digudang
Membuat RPK
Tidak
1
Gambar 3.1 Document flow penerimaan barang
Proses pengeluaran barang dimulai dari dokumen pelaksanaan logistik (LAKLOG) dan instruksi angkutan (INANG) yang diserahkan oleh divre untuk sub divre sebagai dasar proses membuat surat perintah pengeluaran barang (SPPB), SPPB diserahkan kepada bagian gudang sebagai dasar proses pengangkutan barang, setelah proses pengangkutan barang bagian gudang membuat berita acara sebagai dasar proses membuat rekap harian pengeluaran barang untuk diserahkan pada
(32)
28
bagian pelayanan publik. Rekap harian dari bagian gudang digunakan oleh bagian pelayanan publik sebgai dasar proses membuat laporan periode yang akan diserahkan pada divre dan sub divre.
Pengeluaran beras/gabah
Divre Subdivre Gudang Pelayanan Publik
P
h
as
e
Mulai
Membuat SPPB
SPPB
Pengangkutan barang
Membuat berita acara serah terima
Membuat laporan rekap GD1K Berita acara serah
terima
GD1K
Membuat rekap harian pengeluaran barang
Rekap harian pengeluaran barang
Membuat laporan periode Laporan
pengeluaran barang
Selesai Laporan pengeluaran barang Laklog & Inang
Gambar 3.2 Document flow pengeluaran barang
3.2 Analisa Kebutuhan Pengguna
Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian gudang dan pelayanan publik khususnya dengan user-user yang bersangkutan dengan sistem, maka dapat dibuat
User Requirement. User Requirement berfungsi untuk mengetahui kebutuhan dari
masing-masing user yang berhubungan langsung dengan aplikasi sehingga aplikasi yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh user-user yang
(33)
bersangkutan dengan sistem. Dapat dilihat User Requirement penjadwalan dan
monitoring perbaikan lambung kapal sebagai berikut:
3.2.1 Fungsi Tipe Barang
Tabel 3.1 User requirement data tipe barang
Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan data barang yang ada.
Aktor : Bagian Admin Gudang Input : Data barang (Beras, Gabah).
Proses : 1. Menginputkan data barang yang akan dikelola 2. Simpan Data barang
Output : Tampilan data barang yang sudah diinputkan
Peraturan 1. Harus mengisi semua kolom yang telah disediakan
3.2.2 Fungsi Barang
Tabel 3.2 User requirement data detil barang
Deskripsi :
Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan data detil barang sudah ada pada fungsi barang.
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input : Data detil barang (BERAS LN THAILAND 15, BERAS LN VIETNAM 20).
Proses : 1. Menginputkan data detil barang yang akan dikelola 2. Simpan Data barang
Output : Tampilan data detil barang yang sudah diinputkan Peraturan 1. Harus mengisi semua kolom yang telah disediakan
(34)
30
3.2.3 Fungsi Pemasok
Tabel 3.3 User requirement data pemasok
Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan data pemasok sudah ada.
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input : Data Pemasok (UD. SAHABAT TANI, UD BAHAGIA).
Proses : 1. Menginputkan data pemasok yang akan dikelola 2. Simpan Data pemasok
Output : Tampilan data pemasok yang sudah diinputkan Peraturan 1. Harus mengisi semua kolom yang telah disediakan
3.2.4 Fungsi Pencatatan Penerimaan
Tabel 3.4 User requirement data pencatatan penerimaan
Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan data pencatatan penerimaan.
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input :
Data Penerimaan (No. Transaksi, Tgl Penerimaan, Jenis Pengadaan, Pemasok, Barang, Asal Panen, Tahun Panen, Jumlah).
Proses
: 1. Menginputkan data pencatatan penerimaan yang akan dikelola
2. Simpan data pencatatan penerimaan
Output : Tampilan data pencatatan penerimaan yang sudah diinputkan
(35)
3.2.5 Fungsi Konfirmasi Pencatatan Penerimaan
Tabel 3.5 User requirement data konfirmasi pencatatan penerimaan
Deskripsi :
Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan data konfirmasi dari pencatatan penerimaan.
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input :
Data konfirmasi Penerimaan (No. Transaksi, Tgl Penerimaan, Jenis Pengadaan, Pemasok, Barang, Asal Panen, Tahun Panen, Jumlah, No. Pengecekan, Realisasi Jumlah).
Proses
: 1. Menginputkan data konfirmasi pencatatan penerimaan yang akan dikelola
2. Simpan data konfirmasi pencatatan penerimaan Output : Tampilan data konfirmasi pencatatan penerimaan yang
sudah diproses
Peraturan 1. Harus mengisi semua kolom yang telah disediakan
3.2.6 Fungsi Berita Acara Penerimaan Barang
Tabel 3.6 User requirement berita acara penerimaan barang
Deskripsi :
Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan no transaksi pencatatan penerimaan untuk mencetak berita acara penerimaan
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input : Data berita acara penerimaan barang (No. Transaksi pencatatan penerimaan).
Proses : 1. Menginputkan data no transaksi
2. cetak data pencatatan penerimaan barang Output : Tampilan berita acara penerimaan barang
(36)
32
3.2.7 Fungsi Pencatatan Pengeluaran Barang
Tabel 3.7 User requirement pencatatan pengeluaran barang
Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan data pencatatan pengeluaran barang Aktor : Bagian Admin Gudang
Input :
Data pencatatan pengeluaran barang (No. Pengeluaran, Tgl Pengeluaran, Barang, Stok barang, Keperluan Pengeluaran, Penerima, Tujuan Pengiriman, Jumlah).
Proses : 3. Menginputkan data pencatatan pengeluaran barang 4. Simpan data pencatatan pengeluaran barang Output : Tampilan pencatatan pengeluaran barang
Peraturan 1. Harus mengisi semua kolom yang telah disediakan
3.2.8 Fungsi Berita Acara Pengeluaran Barang
Tabel 3.8 User requirement berita acara pengeluaran barang
Deskripsi :
Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan no pengeluaran dari transaksi pencatatan pengeluaran untuk mencetak berita acara pengeluaran
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input : Data berita acara pengeluaran barang (No. Pengeluaran pencatatan penerimaan).
Proses : 1. Menginputkan data no pengeluaran
2. Cetak data berita acara pengeluaran barang Output : Tampilan berita acara pengeluaran barang
Peraturan 1. Harus mengisi no pengeluaran yang sudah diinputkan dari data pencatatan pengeluaran
(37)
3.2.9 Fungsi Laporan Penerimaan
Tabel 3.9 User requirement laporan penerimaan barang
Deskripsi :
Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan tanggal awal dan tanggal akhir serta nama pemasok
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input : Tanggal awal, Tanggal akhir dan Nama pemasok.
Proses
: 1. Menginputkan tgl awal dan tanggal akhir serta nama pemasok
2. Proses laporan penerimaan
Output : Tampilan laporan penerimaan barang
Peraturan 1. Tanggal awal harus lebih besar dari pada tanggal akhir
3.2.10 Fungsi Laporan Pengeluaran
Tabel 3.10 User requirement laporan pengeluaran barang
Deskripsi :
Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan tanggal awal dan tanggal akhir serta keperluan
Aktor : Bagian Admin Gudang
Input : Tanggal awal, Tanggal akhir dan keperluan
Proses
: 1. Menginputkan tgl awal dan tanggal akhir serta keperluan
2. Proses laporan pengeluaran
Output : Tampilan laporan pengeluaran barang
(38)
34
3.2.11 Fungsi Laporan Persediaan
Tabel 3.11 User requirement laporan persediaan barang
Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh bagian gudang. Bagian gudang akan menginputkan tanggal awal dan tanggal akhir Aktor : Bagian Admin Gudang
Input : Tanggal awal dan Tanggal akhir
Proses : 1. Menginputkan tgl awal dan tanggal akhir 2. Proses laporan persediaan
Output : Tampilan laporan persediaan barang
Peraturan 1. Tanggal awal harus lebih besar dari pada tanggal akhir
3.3 Desain Sistem
Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah atau kendala pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem atau aplikasi yang baru. Perancangan sistem menggunakan bahasa pemodelan untuk mempermudah analisa terhadap sistem. Langkah – langkah yang dilakukan dalam perancangan sistem ini adalah membuat :
1. System Flow
2. Context Diagram
3. Diagram Jenjang Proses
4. Data Flow Diagram
5. Entity Relationship Diagram
(39)
3.3.1 System Flow
Transaksi penerimaan barang dimulai dari proses menambah atau mengubah data SPTB (maintenance data SPTB) yang dilakukan oleh bagian gudang selanjutnya aplikasi menyimpan data SPTB pada tabel TRS_ADA dan menampilkan informasi data SPTB yang telah diinputkan kepada bagian gudang dari tabel TRS_ADA, GUDANG, PEMASOK, BARANG dan DETIL_BARANG.
Setelah data SPTB disimpan bagian gudang menginputkan data RPK, selanjutnya aplikasi melakakukan proses validasi data RPK dan disimpan pada tabel TRS_ADA, ketika data RPK disimpan maka bagian gudang tidak dapat mengubah data penerimaan barang, mengingat data tersebut berpengaruh terhadap data persediaan barang.
(40)
36
Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Beras
Gudang Aplikasi Gudang/Pelayanan Publik P h a s e Mulai
Data SPTB Maintenance data SPBT
Menampilkan data SPTB Informasi data SPTB
1 TRS_ADA GUDANG PEMASOK BARANG DETIL_BARANG Data RPK Menampilkan data penerimaan barang Informasi data penerimaan Menghitung retur Konfirmasi Data RPK 1 Update data persediaan
Data SPPB Menyimpan data SPPB
Menampilkan data pengeluaran barang Informasi data pengeluaran barang TRS_KLR Update persediaan barang 2 3 4 3 4 1 Periode 1 Selesai Menampilkan laporan penerimaan Informasi laporan penerimaan
Periode Menampilkan laporan
pengeluaran Informasi laporan
pengeluaran 1
1
Periode Menampilkan laporan
persediaan Informasi laporan persediaan 3 4 6 7 2 6 7 5 5 2 Data SPTB Data RPK Data SPPB Cetak Laporan Penerimaan Cetak Laporan Pengeluaran Cetak Laporan Persediaan
Gambar 3.3 System flow aplikasi penerimaan dan pengeluaran beras
Proses menghitung retur dirancang untuk menghitung antara barang yang diterima (dari data RPK) dengan barang yang ditolak (tidak memenuhi kualitas), update data persediaan dirancang untuk data persediaan yang diambil dari data TRS_ADA dan disimpan pada tabel DETIL_BARANG.
(41)
Transaksi pengeluaran barang dimulai dari proses validasi data SPPB yang dilakukan oleh bagian gudang selanjutnya aplikasi menyimpan data SPPB pada tabel TRS_KLR dan mengubah data persediaan barang pada tabel DETIL_BARANG kemudian aplikasi menampilkan informasi data barang keluar kepada bagian gudang dari tabel TRS_KLR, BARANG dan DETIL_BARANG.
Proses membuat laporan dimulai dari memilih laporan dan priode laporan selanjutnya aplikasi mengambil data dari tabel – tabel yang dibutuhkan untuk menampilkan atau mencetak laporan dan periode yang dipilih.
3.3.2 Context Diagram
Gambar 3.4 context diagram merupakan diagram konteks aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras yang memiliki dua entity, yaitu:
1. Entity gudang berperan sebagai pengelola data master aplikasi, sebagai pemberi
data yang berkaitan dengan proses pencatatan peneriman dan pengeluaran barang.
2. Entity pelayanan publik dan gudang berperan sebagai pemberi data periode
untuk melihat dan mencetak laporan penerimaan, pengeluaran dan persediaan barang.
(42)
38
Gambar 3.4 Context diagram
3.3.3 Diagram Jenjang Proses
Gambar 3.5 merupakan gambar diagram jenjang proses yang dirancang untuk membangun aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada sub divre Bulog Surabaya Utara.
LAPORAN PENERIMAAN BRG LAPORAN PENGELUARAN BRG
LAPORAN PERSEDIAAN BRG DATA PERIODE INFORM ASI DATA SPTB
DATA DETIL BARANG INFORM ASI DATA PENERIMAAN
DATA BARANG DATA PEMASOK DATA GUDANG INFORM ASI BARANG KELUAR
DATA RPK DATA DETIL BARANG
DATA SPTB DATA BARANG
DATA PEMASOK DATA GUDANG
DATA SPPB
0
APLIKASI PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BERAS
+
GUDANG
PELAYANAN PUBLIK DAN GUDANG
(43)
Gambar 3.5Diagram jenjang proses
3.3.4 Data Flow Diagram Data Flow Diagram Level 0
Gambar 3.6 Data flow diagram level 0 merupakan gambar yang dirancang untuk membangun aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras sub divre Bulog Surabaya Utara, data flow diagram ini memiliki empat proses besar, yaitu proses mengelola data master , proses transaksi penerimaan barang, proses transaksi barang keluar dan proses pembuatan laporan dirancang.
0 Aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran barang 2 TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG 3 TRANSAKSI PENGELUARAN BARANG 4 MEMBUAT LAPORAN 2.1 MAINTENANCE SPTB 2.1 MENAMPILKAN DATA SPTB 2.3 VALIDASI 2.4 MENGHITUNG RETUR 2.5 UPDATE DATA PERSEDIAAN 2.6 MENAMPILKAN DATA PENERIMAAN BARANG 3.1 VALIDASI DATA BARANG 3.2 MENAMPILKAN DATA BARANG KELUAR 3.3 INSERT DATA SPTB
3.4 UPDATE PERSEDIAAN 4.1 MENAMPILKAN LAPORAN PENERIMAAN BARANG 4.2 MENAMPILKAN LAPORAN BARANG KELUAR 4.3 MENAMPILKAN LAPORAN PERSEDIAAN BARANG 1 KELOLA DATA MASTER 1.1 KELOLA MASTER GUDANG 1.2 KELOLA MASTER PEMASOK 1.3 KELOLA MASTER BARANG 1.4 KELOLA MASTER DETIL BARANG
(44)
40
Gambar 3.6 Data flow diagramlevel 0
Data Flow Diagram Level 1 Mengelola Data Master
Data flow diagram level 1 mengelola data master merupakan perancangan
sistem hasil decomposition dari data flow diagram level 0 proses mengelola data master, data store yang digunakan untuk mengelola master antara lain adalah data
store gudang, pemasok, barang dan detil barang. untuk lebih jelasnya data flow
diagram level 1 dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini
DATA BARANG
DATA TRS BRG MASUK DATA TRS BRG KELUAR
DATA GUDANG
DATA DETIL BARANG DATA BARANG
DATA PEMASOK
DATA BARANG KELUAR STOK
STOK DATA DETIL BARANG
DATA GUDANG
DATA DETIL BARANG
DATA PEMASOK DATA BARANG
[DATA DETIL BARANG] [DATA BARANG]
[LAPORAN PENERIM AAN BRG] [LAPORAN PENGELUARAN BRG]
[LAPORAN PERSEDIAAN BRG] [DATA PERIODE]
[INFORMASI DATA SPTB] [INFORMASI DATA PENERIM AAN] [DATA PEMASOK]
[DATA GUDANG] [INFORMASI BARANG KELUAR]
[DATA RPK] [DATA DETIL BARANG]
[DATA SPTB] [DATA BARANG]
[DATA PEMASOK] [DATA GUDANG]
[DATA SPPB] GUDANG
PELAYANAN PUBLIK DAN GUDANG
1
MENGELOLA DATA M ASTER
+
2
TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG
+ 3 TRANSAKSI PENGELUARAN BARANG + 4 MEMBUAT LAPORAN +
(45)
Gambar 3.7 Data flow diagram level 1 mengelola data master
Data Flow Diagram Level 1 Mencatat Transaksi Penerimaan Barang
Data flow diagram level 1 mencatat transaksi penerimaan barang
merupakan perancangan sistem hasil decomposition dari data flow diagram level 0 [DATA BARANG]
[DATA PEMASOK]
[DATA BARANG]
[DATA DETIL BARANG] [DATA GUDANG]
[DATA BARANG KELUAR]
[DATA DETIL BARANG] [STOK]
[STOK] [DATA GUDANG]
[DATA PEMASOK]
[DATA DETIL BARANG] [DATA BARANG]
DATA DETIL BARANG DATA BARANG DATA GUDANG DATA DETIL BARANG
DATA BARANG DATA BARANG DATA PEMASOK DATA PEMASOK DATA GUDANG DATA GUDANG [DATA GUDANG]
[DATA DETIL BARANG] [DATA BARANG]
[DATA PEMASOK] [DATA GUDANG]
[DATA DETIL BARANG] [DATA BARANG]
[DATA PEMASOK] GUDANG
1 GUDANG
2 PEM ASOK
3 BARANG
4 DETIL BARANG 1.1
KELOLA M ASTER GUDANG
+
1.2 KELOLA M ASTER
PEM ASOK
+
1.3 KELOLA M ASTER
BARANG
+
1.4 KELOLA M ASTER DETIL
BARANG
+
1 GUDANG 3 BARANG TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG
TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG
TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG
TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG
TRANSAKSI PENGELUARAN BARANG
TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG TRANSAKSI PENGELUARAN BARANG TRANSAKSI PENGELUARAN BARANG
MEMBUAT LAPORAN
MEMBUAT LAPORAN
MEMBUAT LAPORAN
MEMBUAT LAPORAN
(46)
42
proses mencatat transaksi penerimaan barang, dimulai dari proses menambah atau mengubah data SPTB (maintenance data SPTB) yang dilakukan oleh bagian gudang selanjutnya aplikasi menyimpan data SPTB pada tabel TRS_ADA dan menampilkan informasi data SPTB kepada bagian gudang dari tabel TRS_ADA, GUDANG, PEMASOK, BARANG dan DETIL_BARANG.
Setelah data SPTB disimpan bagian gudang menginputkan data RPK, selanjutnya aplikasi melakakukan proses validasi data RPK dan disimpan pada tabel TRS_ADA, ketika data RPK disimpan maka bagian gudang tidak dapat mengubah data penerimaan barang, mengingat data tersebut berpengaruh terhadap data persediaan barang, proses menampilkan data penerimaan barang digunakan untuk menampilkan data barang yang diterima data sesuai dengan risalah pengujian kualitas.
(47)
Gambar 3.8 Data flow diagram level 1 mencatat transaksi penerimaan barang
Data Flow Diagram Level 1 Mencatat Transaksi Barang Keluar
Data flow diagram level 1 mencatat transaksi pengeluaran barang
merupakan perancangan sistem hasil decomposition dari data flow diagram level 0 proses mencatat transaksi pengeluaran, transaksi pengeluaran barang dimulai dari proses validasi data SPPB yang dilakukan oleh bagian gudang selanjutnya aplikasi
[DATA TRS BRG MASUK] [STOK]
DATA PENERIM AAN BARANG DATA PERSEDIAAN
DATA RPK DATA PENERIM AAN BARANG
DATA RPK DATA SPTB DATA SPTB Flow_224 Flow_223 [DATA GUDANG] Flow_221 Flow_220
[DATA DETIL BARANG ]
Flow_218 Flow_217 [DATA PEMASOK] Flow_215 Flow_214 [DATA BARANG]
[INFORMASI DATA SPTB]
[INFORMASI DATA PENERIMAAN]
[DATA RPK] [DATA SPTB]
GUDANG
MENGELOLA DATA M ASTER
MENGELOLA DATA M ASTER MENGELOLA DATA M ASTER
MENGELOLA DATA M ASTER 2.1 MAINTENANCE DATA SPTB 2.2 MENAMPILKAN DATA SPTB 2.3 VALIDASI 2.4 MENGHITUNG RETUR 2.5 UPDATE DATA PERSEDIAAN 2.6 MENAMPILKAN DATA PENERIMAAN BARANG 5 TRS_ADA 5 TRS_ADA
MENGELOLA DATA M ASTER
(48)
44
menyimpan data SPPB pada tabel TRS_KLR dan mengubah data persediaan barang pada tabel DETIL_BARANG kemudian aplikasi menampilkan informasi data barang keluar kepada bagian gudang dari tabel TRS_KLR, BARANG dan DETIL_BARANG
Gambar 3.9 Data flow diagram level 1 mencatat transaksi barang keluar
[DATA BARANG]
[DATA TRS BRG KELUAR] [DATA BARANG KELUAR]
[STOK]
DATA BARANG KELUAR [DATA DETIL BARANG]
STOK DATA BARANG KELUAR DATA BARANG KELUAR
[INFORMASI BARANG KELUAR] [DATA SPPB]
GUDANG
MENGELOLA DATA M ASTER 3.1 VALIDASI DATA BARANG KELUAR
3.2 MENAMPILKAN DATA BARANG
KELUAR
6 TRS KLR
3.3 INSERT DATA
SPTB
3.4 UPDATE PERSEDIAAN
MENGELOLA DATA M ASTER
MENGELOLA DATA M ASTER
MEMBUAT LAPORAN MENGELOLA DATA M ASTER
(49)
Data Flow Diagram Level 1 Membuat Laporan
Gambar 3.10 Data flowdiagram level 1 membuat laporan
Proses membuat laporan dimulai dari memilih laporan dan priode laporan selanjutnya aplikasi mengambil data dari tabel – tabel yang dibutuhkan untuk menampilkan atau mencetak laporan dan periode yang dipilih
3.3.5 Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram (ERD) yang dirancang untuk aplikasi
pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras Pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) yang ada pada Gambar 3.11 Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM) yang ada pada Gambar 3.12 Physical Data Model (PDM).
[DATA GUDANG]
[DATA TRS BRG MASUK]
[DATA TRS BRG KELUAR]
Flow_314 Flow_313
Flow_311 Flow_310 Flow_309
[DATA DETIL BARANG]
Flow_307 Flow_306
[DATA BARANG] [DATA PEMASOK]
[LAPORAN PENERIM AAN BRG]
[LAPORAN PENGELUARAN BRG]
[LAPORAN PERSEDIAAN BRG] [DATA PERIODE]
PELAYANAN PUBLIK DAN GUDANG
MENGELOLA DATA M ASTER
MENGELOLA DATA M ASTER
MENGELOLA DATA M ASTER MENGELOLA DATA M ASTER
TRANSAKSI PENGELUAR AN BARANG 4.1 MENAMPILKAN LAPORAN PENERIMAAN BARANG 4.2 MENAMPILKAN LAPORAN BARANG KELUAR 4.3 MENAMPILKAN LAPORAN PERSEDIAAN BARANG TRANSAKSI PENERIMAAN BARANG
(50)
46
Conceptual Data Model (CDM)
CDM dari aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras ini terdapat 6 tabel yang berasal dari kebutuhan penyimpanan data dari data flow diagram yaitu tabel GUDANG, BARANG, DETIL_BARANG, PEMASOK, TRS_ADA, TRS_KLR CDM sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Conceptual Data Model (CDM) MEMILIKI MEMPUNYAI_2 MEMPUNYAI_4 MEMPUNYAI_3 MELAKUKAN_TRANSAKSI MEMILIKI_2 GUDANG # o KODE_GUDANG NAMA_GUDANG
Variable characters (15) Variable characters (50)
BARANG #
o
KODE_BARANG NAMA_BARANG
Variable characters (15) Variable characters (50)
DETIL_BARANG # o o o o KODE_DTLBRG KUALITAS_DTLBRG STOK_DTLBRG KETERANGAN_DTLBRG JENIS_DTLBRG
Variable characters (15) Variable characters (4) Integer
Variable characters (100) Variable characters (2) PEMASOK # o o KODE_PEMASOK NAMA_PEMASOK JNS_PEMASOK
Variable characters (15) Variable characters (50) Variable characters (15)
TRS_ADA # o o o o o o o o o KODE_TRSADA NO_CEK_KUALITAS TGL_TRSADA JNS_TRSADA SUMBER_TRSADA THNPANEN_TRSADA JML_TRSADA R_JML_TRSADA RETUR_TRSADA STATUS_TRSADA
Variable characters (25) Variable characters (25) Date & Time Variable characters (15) Variable characters (50) Variable characters (4) Integer
Integer Integer
Variable characters (15)
TRS_KLR # o o o o o KODE_TRSKLR TGL_TRSKLR TJN_KRSKLR KEPERLUAN_TRSKLR JML_TRSKLR PENERIMA
Variable characters (25) Date & Time Variable characters (50) Variable characters (150) Integer
(51)
Physical Data Model (PDM).
PDM dari aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras ini terdapat 6 tabel yang berasal dari kebutuhan penyimpanan data dari data flow diagram yaitu tabel GUDANG, BARANG, DETIL_BARANG, PEMASOK, TRS_ADA, TRS_KLR PDM sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.12 Physical Data Model (PDM)
3.3.6 Struktur tabel
Struktur tabel merupakan penjabaran dan penjelasan dari database yang dirancangan untuk aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras Pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara, misalnya fungsi dari masing-masing tabel, field yang ada di dalam tabel dan tipe data dari masing-masing field.
KODE_GUDANG = KODE_GUDANG
KODE_BARANG = KODE_BARANG
KODE_DTLBRG = KODE_DTLBRG KODE_DTLBRG = KODE_DTLBRG
KODE_PEMASOK = KODE_PEMASOK
KODE_GUDANG = KODE_GUDANG GUDANG KODE_GUDANG NAMA_GUDANG varchar(15) varchar(50) <pk> BARANG KODE_BARANG NAMA_BARANG varchar(15) varchar(50) <pk> DETIL_BARANG KODE_DTLBRG KODE_GUDANG KODE_BARANG KUALITAS_DTLBRG STOK_DTLBRG KETERANGAN_DTLBRG JENIS_DTLBRG varchar(15) varchar(15) varchar(15) varchar(4) integer varchar(100) varchar(2) <pk> <fk1> <fk2> PEMASOK KODE_PEMASOK NAMA_PEMASOK JNS_PEMASOK varchar(15) varchar(50) varchar(15) <pk> TRS_ADA KODE_TRSADA KODE_GUDANG KODE_PEMASOK KODE_DTLBRG NO_CEK_KUALITAS TGL_TRSADA JNS_TRSADA SUMBER_TRSADA THNPANEN_TRSADA JML_TRSADA R_JML_TRSADA RETUR_TRSADA STATUS_TRSADA varchar(25) varchar(15) varchar(15) varchar(15) varchar(25) timestamp varchar(15) varchar(50) varchar(4) integer integer integer varchar(15) <pk> <fk3> <fk2> <fk1> TRS_KLR KODE_TRSKLR KODE_DTLBRG TGL_TRSKLR TJN_KRSKLR KEPERLUAN_TRSKLR JML_TRSKLR PENERIMA varchar(25) varchar(15) timestamp varchar(50) varchar(150) integer varchar(50) <pk> <fk>
(52)
48
Tabel Gudang
Primary Key : KODE_GUDANG
Foreign Key : KODE_GUDANG
Fungsi : Menyimpan informasi gudang
Tabel 3.12Struktur tabel gudang
Field Name Data Type Length Constrain
KODE_GUDANG VARCHAR 15 PK
NAMA_GUDANG VARCHAR 50
Tabel Pemasok
Primary Key : KODE_PEMASOK
Foreign Key : KODE_PEMASOK
Fungsi : Menyimpan informasi data pemasok
Tabel 3.13Struktur tabel pemasok
Field Name Data Type Length Constrain
KODE_PEMASOK VARCHAR 15 PK
NAMA_PEMASOK VARCHAR 50
JNS_PEMASOK VARCHAR 15
Tabel Barang
Primary Key : KODE_BARANG
Foreign Key : KODE_BARANG
(53)
Tabel 3.14Struktur tabel barang
Field Name Data Type Length Constrain
KODE_BARANG VARCHAR 15 PK
NAMA_BARANG VARCHAR 50
Tabel Detil Barang
Primary Key : KODE_DTLBRG
Foreign Key : KODE_DTLBRG
Fungsi : Menyimpan informasi detil barang
Tabel 3.15Struktur tabel detil barang
Field Name Data Type Length Constrain
KODE_DTLBRG VARCHAR 15 PK
KODE_GUDANG VARCHAR 15 FK1
KODE_BARANG VARCHAR 15 FK2
JENIS_DTLBRG VARCHAR 2
KUALITAS_DTLBRG VARCHAR 4
KETERANGAN_DTLBRG VARCHAR 100
STOK_DTLBRG NUMERIC -
Tabel TRS_ADA
Primary Key : KODE_TRSADA
Foreign Key : KODE_TRSADA
(54)
50
Tabel 3.16Struktur tabel transaksi penerimaan
Field Name Data Type Length Constrain
KODE_TRSADA VARCHAR 25 PK
KODE_GUDANG VARCHAR 15 FK1
KODE_PEMASOK VARCHAR 15 FK2
KODE_DTLBRG VARCHAR 15 FK3
NO_CEK_KUALITAS VARCHAR 25
TGL_TRSADA DATE -
JNS_TRSADA VARCHAR 15
SUMBER_TRSADA VARCHAR 50
THNPANEN_TRSADA VARCHAR 4
JML_TRSADA NUMERIC -
R_JML_TRSADA NUMERIC -
RETUR_TRSADA NUMERIC -
STATUS_TRSADA VARCHAR 15
Tabel TRS_KLR
Primary Key : KODE_TRSKLR
Foreign Key : KODE_TRSKLR
Fungsi : Menyimpan informasi transaksi pengeluaran beras
Tabel 3.17Struktur tabel transaksi pengeluaran
Field Name Data Type Ukuran Constrain
KODE_TRSKLR VARCHAR 25 PK
KODE_DTLBRG VARCHAR 15 FK
TGL_TRSKLR DATE -
TJN_TRSKLR VARCHAR 50
KEPRLUAN_TRSKLR VARCHAR 150
JML_TRSKLR NUMERIC -
(55)
3.3.7 Desain Input Output
Berikut ini merupakan desain input output yang dirancang untuk aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada sub divre Bulog Surabaya Utara
Desain Input Login
Gambar 3.14 desain input login digunakan untuk menginputkan data pengguna dan kata kunci digunakan untuk menginputkan kata kunci pengguna sedangkan button masuk digunakan sebagai perintah aplikasi untuk autentifikasi
data pengguna dan kata kunci, sehingga pengguna dapat masuk dan menggunakan aplikasi.
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARAMasuk
Tentang
Enter Text
Enter Text Nama Pengguna
Kata Kunci
Masuk Batal
(56)
52
Desain Master
Gambar 3.14 desain master tipe barang dirancang untuk menambahkan atau mengubah data barang yang ada pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara.
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARA
Beranda Ubah Kata Kunci
Enter Text Enter Text Master Tipe Barang
Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar
Kode Tipe Barang
Tipe Barang
Simpan Batal Tambah / Ubah Tipe Barang
Tipe Barang
Data Tipe Barang
Gambar 3.14Desainmaster tipe barang
Desain Master Barang
Gambar 3.15 desain master barang dirancang untuk menambahkan atau mengubah data barang yang ada pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara pada form
(57)
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARABeranda Ubah Kata Kunci
Enter Text Master Tipe Barang
Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar
Enter Text Enter Text Kode Barang
Tipe Barang
Simpan Batal
Tambah / Ubah Barang
Jenis Barang Kualitas Keterangan
Choose One Choose One
Data Barang
Data Barang
Gambar 3.15Desainmaster barang
Desain Master Pemasok
Gambar 3.16 desain master pemasok dirancang untuk menambahkan atau mengubah data pemasok yang ada pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara, untuk pemasok Sub Divre Bulog Surabaya Utara memiliki tiga jenis yaitu mitra kerja pengadaan, satgas ADA dan UPGB.
(58)
54
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARA
Beranda Ubah Kata Kunci
Enter Text Master Tipe Barang
Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar Choose One Enter Text
Kode Pemasok Pemasok
Simpan Batal
Tambah / Data Pemasok
Jenis Pemasok Data Pemasok
Data Pemasok
Gambar 3.16Desainmaster pemasok
Desain Input Maintenance Pencatatan Penerimaan
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARA
Beranda Ubah Kata Kunci
Enter Text Master Tipe Barang
Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar Choose One Choose One Choose One No. Transaksi Tanggal Penerimaan Simpan Batal Pencatatan Penerimaan Jenis Pengadaan Pemasok Barang Asal Panen Tahun Panen Jumlah Choose One Enter Text Enter Text Choose One
Data Pencatatan Penerimaan
(59)
Gambar 3.17 desain input maintenance pencatatan penerimaan dirancang untuk menambahkan atau mengubah data barang yang diterima sesuai dengan surat perintah terima barang yang dilakukan oleh bagian gudang, proses ini merupakan proses awal untuk melakukan transaksi penerimaan barang masuk.
Desain Input Konfirmasi Penerimaan
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARA
Beranda
Ubah Kata Kunci Enter Text
Master Tipe Barang Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text No. Transaksi Tanggal Penerimaan Simpan Batal Konfirmasi Penerimaan Jenis Pengadaan Pemasok Barang Asal Panen Tahun Panen Jumlah No. Pengecekan Jumlah Realisasi
Gambar 3.18 Desain input konfirmasi penerimaan
Gambar 3.18 desain input konfirmasi penerimaan merupakan desain yang dirancang untuk transaksi penerimaan barang, proses menambahkan data risalah pemeriksaan kualitas sebagai proses konfirmasi data barang yang diterima oleh gudang setelah proses pemeriksaan kualitas merupakan proses lanjutan dari proses pencatatan penerimaan barang. Proses ini ditujukan untuk mengubah data persediaan atau stok barang.
(60)
56
Desain Berita Acara Penerimaan Barang
Gambar 3.19 berita acara penerimaan barang dirancang untuk mencetak bukti penerimaan barang yang dilakukan oleh pemasok kepada perusahaan, data yang diambil yaitu data penerimaan yang sudah dikonfirmasi oleh pihak gudang Sub Divre Bulog Surabaya Utara.
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARABeranda Ubah Kata Kunci Master Tipe Barang Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar
Enter Text
Data Konfirmasi
Data Tipe Barang
Kode Transaksi Cetak
Berita Acara Penerimaan Barang
Gambar 3.19Desainberita acara penerimaan barang Desain Input Pencatatan Pengeluaran Barang
Gambar 3.20 desain input konfirmasi penerimaan dirancang untuk mencatat data pengeluaran barang sesuai dengan surat perintah pengeluaran barang yang dilakukan oleh bagian gudang.
(61)
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARA
Beranda Ubah Kata Kunci
Enter Text
Master Tipe Barang Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar
Choose One
Choose One
Choose One Enter Text
Choose One
No. Pengeluaran Tanggal Pengeluaran
Simpan Batal
Barang Stock Barang Keperluan Penerima Tujuan
Jumlah
Choose One
Enter Text
Pencatatan Pengeluaran
Data Pencatatan Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Barang
Gambar 3.20 Desain input pencatatan pengeluaran barang
Desain Berita Acara Pengeluaran Barang
Gambar 3.21 berita acara pengeluaran barang dirancang untuk mencetak bukti pengeluaran barang yang dilakukan oleh perusahaan, data yang diambil yaitu data pengeluaran barang dari transaksi pengeluaran yang dilakukan oleh Sub Divre Bulog Surabaya Utara.
(62)
58
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARABeranda Ubah Kata Kunci Master Tipe Barang Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar
Enter Text
Pencatatan Pengeluaran
Data Pengeluaran Barang
Kode Transaksi Cetak
Berita Acara Pengeluaran Barang
Gambar 3.21Desain berita acara pengeluaran barang
Desain Input Laporan Penerimaan
Desain input laporan penerimaan dirancang untuk memilih periode laporan penerimaan yang dibutuhkan, proses ini dilakukan oleh bagian gudang dan pelayanan publik.
(63)
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARA
Beranda
Ubah Kata Kunci Enter Text Master Tipe Barang
Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar
Enter Text Tanggal Awal
Tanggal Akhir
Proses Batal
Laporan Penerimaan
Nama Pemasok Choose One
Gambar 3.22Desain input laporan penerimaan
Desain Input Laporan Pengeluaran
Desain input laporan pengeluaran dirancang untuk memilih periode laporan pengeluaran yang dibutuhkan, proses ini dilakukan oleh bagian gudang dan pelayanan publik.
(64)
60
Badan urusan Logistik (BULOG)
SUB DIVISI REGIONAL SURABAYA UTARA
Beranda
Ubah Kata Kunci Enter Text
Master Tipe Barang Master Barang Master Pemasok Pencatatan Penerimaan Konfirmasi Penerimaan Berita Acara Penerimaan Pencatatan Pengeluaran Berita Acara Pengeluaran Lap. Penerimaan Lap. Pengeluaran Lap. Persediaan Keluar
Enter Text Tanggal Awal
Tanggal Akhir
Proses Batal
Laporan Pengeluaran
Keperluan Choose One
Gambar 3.23Desain input laporan pengeluaran
Desain Input Lporan Persediaan
Desain input laporan persediaan dirancang untuk memilih periode laporan persediaan yang dibutuhkan, proses ini dilakukan oleh bagian gudang dan pelayanan publik.
(1)
141
No Fungsi aplikasi
Kolom isian
Input Proses Hasil Yang Diharapkan
Hasil Uji Coba
(Gambar 4.48 Testing Laporan penerimaan pelayanan publik success) 2. Laporan
pengelu aran Tanggal awal [tidak diisi] Klik button Proses Menampilkan pesan : “Tanggal awal kosong” Dari 5x percobaan laporan pengeluaran, sukses 100%. (Gambar 4.53 Testing Laporan pengeluaran pelayanan publik error 1) Tanggal akhir [tidak diisi] Menampilkan pesan : “Tanggal akhir kosong” Laporan pengelu aran Tanggal awal 31-01-2016 Klik button Proses
- Dari 5x
percobaan laporan pengeluaran, sukses 100%. (Gambar 4.54 Testing Laporan pengeluaran pelayanan publik error 2) Tanggal akhir 01-01-2016 Menampilkan pesan : “Tanggal akhir lebih kecil dari tanggal awal” Laporan pengelu aran Tanggal awal 01-01-2016 Klik button Proses Menampilkan laporan pengeluaran Dari 5x percobaan laporan pengeluaran, sukses 100%. (Gambar 4.55 Testing Laporan pengeluaran pelayanan publik success) Tanggal akhir 31-01-2016
(2)
142
No Fungsi aplikasi
Kolom isian
Input Proses Hasil Yang Diharapkan
Hasil Uji Coba
3. Laporan persedia an Tanggal awal [tidak diisi] Klik button Proses Menampilkan pesan : “Tanggal awal kosong” Dari 5x percobaan laporan persediaan, sukses 100%. (Gambar 4.63 Testing Laporan persediaan pelayanan publik error 1) Tanggal akhir [tidak diisi] Menampilkan pesan : “Tanggal akhir kosong” Laporan persedia an Tanggal awal 31-01-2016 Klik button Proses
- Dari 5x
percobaan laporan persediaan, sukses 100%. (Gambar 4.61 Testing Laporan persediaan pelayanan publik error 2) Tanggal akhir 01-01-2016 Menampilkan pesan : “Tanggal akhir lebih kecil dari tanggal awal” Laporan persedia an Tanggal awal 01-01-2016 Klik button Proses Menampilkan laporan pengeluaran Dari 5x percobaan laporan persediaan, sukses 100%. (Gambar 4.62 Testing laporan persediaan pelayanan publik success) Tanggal akhir 31-01-2016
(3)
143
4.4 Analisis Hasil Uji Coba
Analisis hasil uji coba terdiri dari hasil uji coba untuk fitur dasar sistem dan analisis hasil uji coba untuk proses pencarian data dan pencatatan data aplikasi penjadwalan. Analisis hasil uji coba tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Analisis Hasil Uji Coba Fitur Dasar Sistem
Analisis dari keseluruhan hasil uji coba yang dilakukan menentukan kelayakan dari fitur dasar sistem berdasarkan desain yang telah dibuat. Fitur-fitur dasar sistem disebut layak apabila output yang diberikan oleh sistem sesuai dengan output yang diharapkan. Berdasarkan hasil uji coba dari Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.27 dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur dasar tersebut telah berjalan dengan baik dan tidak terdapat error. Fungsi-fungsi tambah data, ubah, simpan, hapus, cari, dan juga tampil dapat berjalan sebagaimana mestinya. 2. Analisis Hasil Uji Coba Transaksi Pencatatan Penerimaan, Transaksi
Pengeluaran dan Laporan.
Analisis hasil uji coba dilakukan untuk menguji kinerja sistem. Sebuah proses dapat dinilai layak, apabila keseluruhan hasil uji coba sesuai dengan output yang diharapkan. Berdasarkan hasil uji coba input data transaksi pada Gambar 4.28 sampai dengan Gambar 4.62 yang sudah dilakukan, proses input dan output data transaksi pencatatan penerimaan dan pengeluaran sudah sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba menunjukkan bahwa aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran beras pada Sub Divre Bulog Surabaya Utara ini dapat membantu proses pencatatan dan penerimaan beras, sehingga aplikasi ini dapat membantu bagian gudang untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran beras serta melihat laporan.
(4)
149 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap aplikasi penerimaan dan pengeluaran beras ini , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Menghasilkan aplikasi pencatatan penerimaan dan pengeluaran yang dapat membantu bagian gudang dalam hal melakukan pencatatan beras masuk dan keluar serta bagian pelayanan publik dalam hal pelaporan dan sebagai acuan untuk melakukan pengadaan beras.
2. Menghasilkan aplikasi yang dapat membantu bagian pelayanan publik untuk melihat laporan jumlah beras masuk dan keluar, asal dan tujuan beras, serta jumlah stok pada setiap gudang.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran untuk mengembangkan aplikasi adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi mendatang sebaiknya dapat terintegritas dengan Sub Bulog yang lainya sehingga antar Sub divre dapat bertukar informasi melalui aplikasi yang sudah terintegrasi.
2. Aplikasi ini juga dapat dikembangkan ke arah pengadaan dimana didalamnya terdapat informasi tentang beras apa yang dibutuhkan dan spesifikasi jumlah pengadaan masing-masing barang berdasarkan hasil dari laporan pengeluaran yang sudah ada.
(5)
150
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyos. 2005. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta prima.
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Yogyakarta.
Assauri, Sofyan. 2005. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI.
Baridwan, Zaki. 2000. Intermedite Accounting. BPFE , Yogyakarta.
Direktorat Pelayanan Publik, 2014. Pedoman Umum dan Standar Operasional Prosedur Pengadaan Gabah/Beras Dalam Negeri Di Perum Bulog.
Herjanto, Eddy. 2007, Manajemen Produksi Dan Operasi Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, penerbit: Andi, Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP, Andi, Yogyakarta.
Madcoms. 2011. Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP-MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis, Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Ristono, Agus. 2009, Manajemen Persediaan, Graha Ilmu, Yogyakarta
Simamora, Henry. 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.
Sulistiyowati. Leny. 2010. Panduan Praktis Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Elex Medi Komputindo.
Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan F. Halsey, Robert. 2004. Financial Statement Analysis. The McGraw-Hill Companies Inc., diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
(6)
151
Yanti, R. Untung, dan P. Tri. 2011. Penerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja, CCIT Jornal Vol. 4 No. 2, Januari 2011.
Zulfikarijah, Fien. 2005. Manajemen Persediaan, penerbit: Universitas Muhammadiyah Malang, Malang