HUBUNGAN KELENTUKAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA PERGURUAN WADOKAI DOJO GOR SIDIKALANG TAHUN 2016.

HUBUNGAN KELENTUKAN DAN KELINCAHAN TERHADAP
KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY CHUDAN
PADA KARATEKA PERGURUAN WADOKAI
DOJO GOR SIDIKALANG
TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat- Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh:
TIMBUL PARLUHUTAN TAMPUBOLON
NIM : 609121037

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK


TIMBUL PARLUHUTAN TAMPUBOLON. NIM : 609121037. Hubungan
Kelentukan dan Kelincahan Terhadap Kecepatan Tendangan Mawashi Gery
Chudan Pada Karateka Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun
2016.
(Pembimbing Skripsi : RAHMAN SITUMEANG)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelentukan dan
kelincahan terhadap kecepatan tendangan mawashi gery chudan pada karateka
Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh karateka Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun
2016 yang berjumlah 20 orang. Jumlah sampel 15 orang diperoleh dengan teknik
purposif random sampling dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah yang telah memiliki sabuk hijau dan biru. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah instrumen sit and reach untuk kelentukan, instrumen
kelincahan dengan hexagonal obstacle test dan instrumen kecepatan tendangan
mawashi gery chudan.
Hasil analisis statistik pertama menunjukkan koefisien korelasi 0,5279
yaitu mempunyai hubungan yang cukup kuat. Koefisien determinasi sebesar
27,87% menjelaskan bahwa kelentukan (X1) memberikan pengaruh sebesar

27,87% terhadap kecepatan tendangan mawashi gery chudan sedangkan 72,13%
dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil uji - t dua arah diketahui bahwa
tHitung > tTabel dimana (2,24 > 1,77) sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang
signifikan dari pada kelentukan (X1) terhadap kecepatan tendangan mawashi gery
chudan (Y) pada karateka Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016.
Hasil analisis statistik kedua menunjukkan koefisien korelasi -0,4888 yaitu
mempunyai hubungan yang negatif dan cukup kuat. Koefisien determinasi sebesar
23,9% menjelaskan bahwa kelincahan (X2) memberikan pengaruh sebesar 23,9%
terhadap kecepatan tendangan mawashi gery chudan sedangkan 76,1%
dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil uji - t dua arah diketahui bahwa
tHitung > tTabel dimana (-2,02 > 1,77) sehingga disimpulkan terdapat hubungan
yang signifikan dari pada kelincahan (X2) terhadap kecepatan tendangan mawashi
gery chudan (Y) pada karateka Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun
2016.
Hasil analisis statistik ketiga menunjukkan koefisien korelasi -0,2424 yaitu
mempunyai hubungan yang cukup kuat. Koefisien determinasi sebesar 39,39%
menjelaskan bahwa secara simultan kelentukan (X1) dan kelincahan (X2)
memberikan pengaruh sebesar 39,39% terhadap kecepatan tendangan mawashi
gery chudan sedangkan 60,61% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil
uji – F diketahui bahwa Fhitung = 3,90 > Ftabel 3,88 pada taraf signifikansi 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat korelasi atau
hubungan yang signifikan antara kelentukan (X1) dan kelincahan (X2) terhadap
kecepatan tendangan mawashi gery chudan (Y) pada karateka Perguruan Wadokai
Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016.

iii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Medan.
Selamapenulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Drs. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.


2.

Bapak Drs. Budi Valianto, M. Pd.Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNIMED,Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Wakil Dekan I Dekan Fakultas
Ilmu Keolahragaan UNIMED. Bapak Syamsul Gultom, SKM, M. Kes. Wakil
Dekan II Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED dan Bapak Drs.
Mesnan, M. Kes.Wakil Dekan IIIDekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNIMED.

3.

Ibu

Dr.

Novita,

M.Pd.

Ketua


Jurusan

Pendidikan

Kepelatihan

OlahragaUNIMED, Bapak Yan Indra, S.Pd, M.Pd. Sekretaris Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga UNIMED.
4.

Bapak Drs. Rahman Situmeang, M. Pd.Pembimbing Skripsi dan Pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan perhatiannya dan memberikan
arahan yang sangat berharga kepada saya.

5.

Seluruh Civitas Akademik Universitas Negeri Medan

v


6.

Seluruh Manajemen Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang yang
memberikan izin penelitian juga kepada semua adek-adek karateka Perguruan
Wadokai.

7. Ayahanda (almarhum) Lc.Tampubolon, dan Ibunda S.S.br Tamba dan Abang
dan kakak saya semuanya. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan baik moral, material, motivasi dan doa.
8. Buat sahabat-sahabat saya seperjuangan, Soritua Sinaga S.Pd, Judika
Aritonang, Jhon Edy Simanjuntak, Arifin Naibaho S.Pd, Alfonso Tampubolon
S.pd, Ronal Jimmy Sihombing S.Pd, Roy Gabe Simbolon S.Pd, Al rafid
david, dan adinda Roseana Hutahaean S.E yang telah banyak memberikan
saya motivasi dan yang telah banyak membantu saya.
9. PKO 2009 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran, motivasi
selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara,
Saudari,dapat menjadi amal yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Agustus2016
Penulis

Timbul Parluhutan Tampubolon
NIM: 609121037

vi

DAFTAR ISI
Hal
PERSETUJUAN ......................................................................................... i
PENGESAHAN .......................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
BAB II : LANDASAN PENELITIAN
A. Kajian Teoritis .......................................................................... 9
1. Hakekat Karate ..................................................................... 9
2. Hakekat Mawashi Geri ......................................................... 13
3. Hakekat Kelentukan ............................................................. 15
4. Hakekat Kelincahan .............................................................. 17
5. Hakekat Kecepatan Tendangan ............................................ 19
B. Kerangka Berpikir .................................................................... 21
C. Hipotesis ................................................................................... 23

vii


BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
`

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................... 24
B.Populasi Dan Sampel .................................................................. 24
C. Metode Penelitian ...................................................................... 25
D. Desain Penelitian ....................................................................... 25
E. Instrumen Penelitian .................................................................. 26
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 30

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 31
B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................. 35
C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 37
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 41
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 46
B. Saran ......................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 48

LAMPIRAN – LAMPIRAN ...................................................................... 49

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Penelitian ........................................................... 31
Tabel 4.2 . Distribusi Frekuensi Kecepatan Tendangan ................................. 32
Tabel 4.3 . Distribusi Frekuensi Kelentukan ................................................... 33
Tabel 4.4 . Distribusi Frekuensi Kelincahan .................................................... 34
Tabel 4.5 . Uji Normalitas Data ....................................................................... 35
Tabel 4.6 . Koefisien Korelasi dan Uji Signifikansi Antara (X1) dan (Y)…… 37
Tabel 4.7 . Koefisien Korelasi dan Uji Signifikansi Antara (X2) dan (Y)…… 39
Tabel 4.8 . Koefisien Korelasi dan Uji Signifikansi Antara
(X1) dan (X2) pada (Y) …………………………………………40


ix

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Mawashi Geri .......................................................................... 14
Gambar 2.2. Mawashi Geri Chudan ............................................................ 20
Gambar 3.1. Design Penelitian ................................................................... 26
Gambar 3.2. Sit and Reach .......................................................................... 27
Gambar 3.3. Hexagon Obstacle Test ........................................................... 28
Gambar 3.4. Mawashi Geri Test .................................................................. 29
Gambar 4.1 . Histogram Sebaran Data Kecepatan Tendangan ..................... 32
Gambar 4.2 . Histogram Sebaran Data Kelentukan ..................................... 33
Gambar 4.3 . Histogram Sebaran Data Kelincahan ...................................... 35

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Hal

Lampiran 1. Data Penelitian..............................................................

49

Lampiran 2. Deskripsi Data Penelitian .............................................

52

Lampiran 3. Pengujian Persyaratan Analisis ...................................

59

Lampiran 4. Uji Analisis Hipotesis ...................................................

64

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ...............................................

71

Lampiran 6. Surat- Surat Keterangan ..............................................

74

xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan kebudayaan masyarakat pada masa sekarang ini telah beralih ke
arah teknologi industri yang semakin modern. Perubahan tersebut tentu membawa
perubahan pada aktivitas manusia itu sendiri. Manusia yang dulunya melakukan
aktivitas fisik walaupun hanya mencari makanan, sedangkan sekarang semua
sudah didukung oleh tenaga mesin. Karena hal tersebut kualitas kondisi fisik
manusia tersebut semakin rendah untuk itu perlu dilakukan aktifitas fisik berupa
kegiatan olahraga yang menyenangkan.
Karate adalah salah satu olahraga beladiri yang bertujuan untuk menjaga
bahkan meningkatkan kondisi fisik, selain itu karate menjadi salah satu olahraga
yang dipertandingkan di tingkat nasional dan internasional. Karate dalam
sejarahnya

mulai

berkembang

dari

Jepang

hingga

ke

seluruh

dunia.

Perkembangan olahraga beladiri karate yang telah dikenal di banyak kalangan
masyarakat menjadikan karate tidak hanya sekedar sebagai kegiatan olahraga
beladiri tetapi sudah menjadi sebuah simbol dan status sosial pada beberapa
kalangan masyarakat.
Karate membuat kondisi fisik menjadi lebih baik dan juga dapat
meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus
yang mempertandingkan kemampuan seseorang untuk mendemontrasikan dalam
penguasaan ilmu beladiri karate tradisional dengan harmonisisasi gerak yang
mencerminkan

kekuatan,

kecepatan

dan

keindahan.

Sedangkan

kumite

mempertandingkan kemampuan seseorang dalam suatu pertarungan satu lawan
1

2

satu sesuai dengan peraturan yang berlaku baku yang telah disahkan oleh
organisasi karate dunia (WKF) dan telah disepakati oleh semua organisasi karate
dunia.
Karate masuk ke Indonesia dibawa oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia
yang kembali ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun
1963 beberapa Mahasiswa Indonesia memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan)
di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan
Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret
1964 di Jakarta. Setelah kegiatan tersebut karate ternyata memperoleh banyak
penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dengan pendirian perguruan.
Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya
ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan
di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para
tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate
sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah
organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia
(FORKI).
Terdapat banyak teknik dalam karate mulai dari daichi (kuda-kuda), tsuki
(pukulan), uke (tangkisan), geri (tendangan), semua teknik tersebut diramu
menjadi satu, baik dalam pertandingan kata maupun kumite. Kata menyatukan
berbagai teknik kuda – kuda, tangkisan, pukulan dan juga tendangan menjadi
sebuah penyatuan gerakan yang indah untuk dilihat baik untuk tunggal, ganda
maupun kelompok. Sedangkan dalam kumite teknik-teknik karate tersebut

3

digunakan untuk menyerang lawan dan juga bertahan dari serangan lawan
sehingga bisa memenangkan pertandingan dengan memperoleh nilai tertinggi.
Menyerang

lawan

dengan

mengunakan

tendangan

(geri)

untuk

memanfaatkan jarak yang tidak terlalu rapat dan dalam jangkauan kaki. Jenis
tendangan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
Berikut ini adalah macam-macam geri dalam Karate. (1) mae-geri: tendangan ke
arah perut atau kepala dengan arah ke depan. (2) mawashi-geri: tendangan dengan
kaki bagian atas. (3) yoko-geri-kekome: tendangan dengan kaki bagian samping
(di sodok). (4) yoko-geri-keange: tendangan dengan kaki bagian samping (di
snap). (5) usiro-geri: tendangan ke belakang
Mawashi geri adalah salah satu bentuk tendangan dalam karate dimana
tendangan ini dilakukan dengan posisi menyerang lawan dari arah samping.
Tendangan dilakukan dengan mengangkat satu kaki lalu dengan cepat diarahkan
ke sasarana baik itu kaki pinggang dan juga kepala. Setelah mengenai sasaran lalu
dengan secepat – cepatnya kaki dilipat dan kembali ke posisi siap.
Dalam melakukan mawashi geri sangat didukung oleh kondisi fisik dan
kemampuan teknik yang sempurna. Memanfaatkan segala situasi pada saat
bertanding dengan berpikir dengan cepat dan tepat serta dapat mengontrol emosi
menjadi pelajaran penting yang harus dipahami oleh setiap karateka. Pada nomor
kumite, lamanya pertandingan untuk satu pertarungan yaitu tiga menit. Karateka
yang dapat mengumpulkan point lebih banyak dari lawan dinyatakan sebagai
pemenang. Jika dalam satu pertarungan terjadi angka yang sama maka diadakan
babak tambahan untuk menentukan pemenang. Kondisi tersebut menuntut orang

4

untuk saling menyerang dan mengungguli lawan apalagi dengan saling memukul
ataupun menendang sudah tentu akan membutuhan kemampuan teknik yang
didukung sepenuhnya oleh kemampuan fisik.
Kondisi fisik sangat penting dalam melakukan mawashi geri.Sesuai
dengan pendapat Harsono (1988:153) bahwa, “Sukses dalam olahraga sering
menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka
semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan prestasi atlet.” Hal tersebut menjelaskan bahwa kondis fisik sangat
mendukung kemampuan teknik dan taktik karate yaitu daya tahan anaerobik,
kelincahan, power otot lengan dan tungkai, kelentukan dan kecepatan.
Kelentukan menjadi salah satu unsur kondisi fisik yang sangat menjunjang
kemampuan melakukan tendangan. Kelentukan mendukung kemampuan sendi
sendi yang mendukung pergerakan tungkai semakin luas sehingga dalam
melakukan tendangan semakin ringan sehingga mudah mengarahkan dan
menambah kecepatan tendangan itu sendiri.
Kelicahan adalah kemampuan merubah gerak secepat mungkin tanpa
kehilangan keseimbangan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Widiastuti (2011;
17) yang mengatakan bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah
atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama – sama dengan gerakan
lainya. Untuk teknik – teknik dalam karate tentu membutuhkan unsur kondisi fisik
yaitu kelicahan. Seorang pemain karate harus mampun bergerak cepat ke segala
arah pada sasana pertandingan untuk bertahan, memulai serangan dan juga
menghindari serangan lawan. Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan

5

kelincahan yang baik sehingga bisa menghindari serangan lawan dan juga bisa
menyerang lawan dengan baik yang pada akhirnya bisa memenangkan
pertandingan. Dalam melakukan gerakan tendangan juga diperlukan kelincahan
dimana untuk mengambil posisi yang tepat dan cepat sehingga bisa memulai
serangan yang tepat pula.
Pertandingan karate tingkat nasional dan internasional membuktikan
bahwa karateka yang mempunyai kondisi fisik yang baik dan menguasai teknik
yang benardapat memenangkan pertandingan dengan angka mutlak. Hal ini
menggambarkan bahwa penampilan (performance) atlet saat bertanding
ditentukan kondisi fisik yang baik dan kemampuan teknik yang baik pula.
Sehingga perlu pengkajian yang ilmiahantara kelentukandan kelicahan terhadap
tendangan mawashi geri.
Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang telah lama berdiri dimana
prestasi yang ditunjukkan masih dalam tingkat kabupaten. Banyak hal yang
menjadi penyebab prestasi atlet tersebut tidak baik. Salah satunya adalah
kemampuan teknik tendangan yang tidak cepat. Hal tersebut terjadi karena tidak
dilatih dengan program latihan yang tepat dan tidak sesuai dengan kaidah prinsipprinsip latihan. Pelu kiranya diperhatikan bagiamana hubungan dari kondisi fisik
seperti kelentukan dan kelincahan mempengaruhi kecepatan tendangan mawashi
gery chudan. Karena permasalahan tersebut peneliti berkeinginan untuk meneliti
hubungan kelentukandan kelincahanterhadap tendangan mawashi gerichudan
pada karateka Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016.

6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasis berbagai
masalah yang berkaitan dengan mawashi gerikhususnya bagi karateka Wadokai
Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016sebagai berikut; 1)Bagaimanakah kondisi fisik
dan psikologiskarateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016?2)Bagaimana
keterampilan teknik karate pada karateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun
2016? 3)Bagaimana kemampuan taktik bertarung pada karateka Wadokai Dojo
GOR Sidikalang Tahun 2016? 4)Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
mawashi geripada karateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016?
5)Apakah kelincahanmempengaruhi kemampuan teknik karate? 6)Faktor fisik apa
yang berpengaruh terhadap mawashi geri? 7)Apakah kelincahan mempengaruhi
tendangan karate? 8)Apakah kelentukan dapat mempengaruhi mawashi geri dalam
karate? 9) Apakah kelincahan mempengaruhi tendangan mawashi geridalam
karate? 10) Apakah kelentukan dan kelincahan dapat mempengaruhi mawashi
geripada karateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu banyaknya permasalahan yang muncul padatendangan
mawashi geri, maka dapat diidentifikasi berbagai masalah yang jika dibahas satu
demi satu menunjukkan jumlah yang begitu besar. Untuk itu penelitian ini dibatasi
pada variabelkelentukan dankelincahan sebagai variabel bebas dan mawashi
gerisebagai variabel terikat.

7

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan pada latar belakang
permasalahan,identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut;
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukanterhadapmawashi
geripada karateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahanterhadap
mawashi geripada karateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016?
3. Apakah

terdapat

hubungan

kelincahanterhadapmawashi

yang

geripada

signifikan

antara

karateka

Wadokai

kelentukandan
Dojo

GOR

Sidikalang Tahun 2016?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

yang signifikan antara

kelentukanterhadapmawashi geri pada karateka Wadokai Dojo GOR
Sidikalang Tahun 2016.
2.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

yang signifikan antara

kelincahanterhadapmawashi geri pada karateka Wadokai Dojo GOR
Sidikalang Tahun 2016.
3.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

yang simultan dan signifikan

antara kelentukandan kelincahanterhadapmawashi geri pada karateka
Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016.

8

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumbangan untuk penyelesaian masalah dalam peningkatan prestasi
olahraga khususnya pada karateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun
2016.
2. Memberikan

informasi

tentang

hubungan

antara

kelentukan

dan

kelincahanterhadapmawashi geripada karateka Wadokai Dojo GOR Sidikalang
Tahun 2016.
3. Sebagai bahan masukan bagi para pelatih, pembina, serta guru olahraga dalam
menunjang penyusunan program latihan untuk meningkatkan mawashi geri.
4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan pada cabang olahraga karate
berdasarkan hasil penelitian.
5. Sebagai pengalaman yang berarti buat peneliti dalam menulis suatu karya
ilmiah.
6. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian yang lebih lanjut dan menegaskan
dalam penelitian berbentuk eksperimen.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan bahwa :
1. Terdapat hubungan antara kelentukan terhadap kecepatan tendangan
mawashi gery chudan pada karateka Perguruan Wadokai Dojo

GOR

Sidikalang Tahun 2016.
2. Terdapat hubungan antara kelincahan terhadap kecepatan tendangan
mawashi gery chudan pada karateka Perguruan Wadokai Dojo

GOR

Sidikalang Tahun 2016.
3. Terdapat hubungan yang simultan antara kelentukan dan kelincahan
terhadap kecepatan tendangan mawashi gery chudan pada karateka
Perguruan Wadokai Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016.
B. Saran
Sebagai

kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian melihat hubungan antara kelentukan dan kelincahan terhadap
kecepatan tendangan mawashi gery chudan pada karateka Perguruan Wadokai
Dojo GOR Sidikalang Tahun 2016 maka berikut ini dikemukakan beberapa
hal yang dapat menjadi pertimbangan yaitu:
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
dari kelentukan dan kelincahan terhadap kecepatan tendangan mawashi gery
chudan diharapkan kepada pelatih, instruktur dan juga guru- guru olahraga
di lapangan khususnya untuk meningkatkan kecepatan tendangan mawashi

46

47

gery chudan juga melatih kelentukan dan kelincahan sehingga kecepatan
tendangan tersebut semakin baik
2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang
ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang
sama, pada kelompok sampel yang lain.
3. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk
lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa dan juga atlet di klub
olahraga.
4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program
latihan yang di buat sesuai dengan tujuan latihan yang ingin dicapai.
5. Untuk meningkatkan kecepatan tendangan mawashi gery chudan dapat
dilakukan dengan meningkatkan kelentukan dimana bentuk latihan
kelentukan antara lain dengan melakukan peregangan dinamis dan statis.
6. Bentuk latihan dalam meningkatkan kelicahan adalah lari zig – zag, lari
bolak balik, lari huruf delapan, juga beberapa lari mengelilingi cone yang
disusun sedemikian rupa. Dengan meningkatkan kelincahan maka akan
meningkatkan juga kecepatan tendangan mawashi gery chudan.

48

DAFTAR PUSTAKA
Bompa, Tudor O.(1983) Theory and Methodology of Training to Key Athletic
Performance (Canada: Kendal: Hunt Publishing Company)
Depdiknas. (2000). Pedoman Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga bagi Pelatihan
Olahragawan Pelajar (Jakarta: Depdinas).
Frank S. Pyke (ed), Better Coaching, Metods and Effects Of Strenght, Speed And
Fleksibility Training (Australia: Austalia Coaching Counchil Incorporated,
1991).
Fox E. L. Sport Physiology, second edition (Ohio State University: CBS
College Publishing, 1984)
Ismaryati. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: (LPP : UNS, 2008)
Joko Purwanto. 2004. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga. Jakarta :
Rineka Cipta
Mochamad Sajoto. Pembinaan Kondisi Dalam Olaharaga. (Jakarta : Departemen P
& K , 1988)
Muhajir. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Jakarta: Erlangga, 2006)
Peter J. L. Thompson, Pengenalan Kepada Teori Pelatihan, Terjemahan Suyono
Danu Sayogo (Jakarta: Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, 1993).
Soedarminto, Biomekanika Olahraga II. (Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Press, 1992).
Sugiyono. Statistika untuk penelitian (Bandung : Alfabeta Bandung, 2010).
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:
Rineka Cipta, 1993)
Toho Cholik Mutohir dan Gusril. Perkembangan motorik pada masa anak-anak.
(Jakarta: Depdiknas, 2007)
Widiastuti, Tes dan Pengukuran Olahraga (Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya, 2011)
http://www.topendsports.com/testing/tests/illinois.htm (19 Januari 2012/19.00)

Dokumen yang terkait

ANALISIS TENDANGAN MAEGERY CHUDAN KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2016.

9 73 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT JUMP DENGAN LATIHAN SCISSORS JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY PADA ATLET PUTRA KARATE SABUK COKLAT PERGURUAN KESATUAN KARATE NAGA SAKTI INDONESIA DOJO KARANG TARUNA KOTA MEDAN TAHUN 201

0 15 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSS OVER DENGAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP/SPRINT TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA SABUK BIRU KHUSHINRYU M KARATE-DO INDONESIA (KKI) DOJO YAPIM MEDAN TAHUN 2

0 8 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET PUTRA KARATEKA WADOKAI DOJO UNIMED TAHUN 2013.

0 5 15

KONTRIBUSI LATIHAN MAEGERI DARI POSISI JONGKOK DAN VARIASI LATIHAN KELENTUKAN OTOT PINGGANG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA PERGURUAN KEI SHIN KAN MEDAN TAHUN 2014.

0 3 40

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTERA DOJO KEI SKAN SMP 24 MEDAN TAHUN 2012.

0 5 19

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN DENGAN LATIHAN CIRCUIT TRAINING KARATEKA DOJO GOKASI SMA NEGERI 1 PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013.

0 1 23

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHIGERI CHUDAN MELALUI VARIASI LATIHAN PADA ATLET WADOKAI SABUK COKLAT DOJO CAPITALKARATE CLUB (CKC) MEDAN USIA 15-17 TAHUN 2013.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN MELALUI VARIASI LATIHAN PADA ATLET WADOKAI SABUK BIRU DOJO CAPITAL KARATE CLUB (CKC) MEDAN TAHUN 2013.

0 3 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INCLINE PUSH-UP DAN LATIHAN WHELLBARROW TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KECEPATAN PUKULAN CHUDAN TSUKI PADA KARATEKA PUTRA SABUK BIRU DOJO WADOKAI IMMANUEL MEDAN T2012.

0 1 27