ANALISIS TENDANGAN MAEGERY CHUDAN KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2016.

(1)

ANALISIS TENDANGAN MAEGERY CHUDAN KARATEKA

DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2016

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Jhon Edy Simajuntak Nim : 609121016

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

iii ABSTRAK

JHON EDY SIMAJUNTAK, NIM: 609121016 : Analisis Tendangan Maegery Chudan Karateka Dojo Capital Karate Club Tahun 2016

(Pembimbing: RAHMAN SITUMEANG). SKRIPSI : FIK UNIMED 2015/2016

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tendangan maegery chudan karateka Dojo Capital Karate Club Tahun 2016. Adapun perihal yang dianalisis adalah kecepatan tendangan maegery chudan, sudut segmen tubuh pada saat melakukan maegery chudan dan tahapan gerak dalam melakukan maegery chudan. Populasi adalah karateka Dojo Capital Karate Club Tahun 2016 berjumlah 18 orang. Jumlah sampel 13 orang diperoleh dengan teknik purpossive random sampling dimana sampel terdiri dari karateka laki-laki.

Rata-rata kecepatan tendangan karateka Dojo Capital Karate Club (CKC) Medan mulai dari kuda-kuda zenkutsu dachi ke arah sasaran adalah 00.61 detik, sedangkan kecepatan menarik kaki kembali setelah tendangan mengenai sasaran dan kembali ke posisi kuda-kuda zenkutsu dachi adalah 00.61 detik. Rata-rata kecepatan tendangan karateka Dojo Capital Karate Club (CKC) Medan mulai dari kuda-kuda zenkutsu dachi, tendangan mengenai sasaran, menarik kaki kembali ke posisi kuda-kuda zenkutsu dachi adalah 01.22 detik.

Hasil analisis sudut segmen tubuh menujukkan bahwa karateka di Dojo Capital Karate Club (CKC) Medan masih melakukan maegery chudan dengan besaran sudut yang tidak sesuai dengan seharusnya sehingga mengakibatkan gerakan menjadi lambat, power tendangan tersebut menjadi berkurang dan juga mengurangi stabilitas dimana hal ini sangat diperlukan dalam melakukan serangan yang baik.

Secara keseluruhan tahapan gerakan maegery chudan oleh karateka Dojo Capital Karate Club (CKC) Medan hanya dapat dilakukan dengan benar oleh 1 orang atau 8,33% sedangkan 91,67% atau 12 orang lagi tahapan gerakan maegery chudan masih ada dua hingga empat tahapan yang tidak dilakukan dengan benar.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan berkat-Nya yang senantiasa menuntun penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir penulis yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan judul: “Analisis Tendangan Maegery Chudan Karateka

Dojo Capital Karate Club Tahun 2016“.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak menemukan tantangan dan hambatan. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh iklas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valiano, M. Pd selaku Dekan FIK UNIMED.

3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M. Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED. Bapak Syamsul Gultom.S.KM.,M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Wakil Dekan III.

4. Ibu Dr. Novita, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.


(6)

iii

5. Bapak Yan Indra Siregar, S. Pd., M. Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.

6. Bapak Drs. Rahaman Situmeang, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi.

7. Kepada Bapak/Ibu Dosen Jurusan PKO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan didikan dan pengajaran kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

8. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.

9. Paling teristimewa kepada kedua orang tua saya Ayahanda tercinta Balpinsor Simanjuntak, S.H dan Ibunda tersayang Mina Taraja Br Simamora, S.Pd orang yang paling berjasa dalam hidup penulis yang selalu mengasihi dan mendoakan saya. Orang yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis. Semoga apa yang telah saya capai sampai saat ini dapat memberikan senyum kebanggaan kepada kedua orang tua saya.

10. Kepada kakak saya Evina Suyanti Simanjuntak beserta keluarga dan adik-adik saya Partogi Tua Simanjuntak, Nauliberty Simanjuntak, Siswadi Simanjuntak yang memberikan semangat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada yang tersayang Rani Epita Yemima Kristiani Sembiring yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada teman-teman seperjuangan jurusan PKO Stambuk 2009 13. Kepada teman-teman Reguler-B jurusan PKO Stambuk 2009


(7)

iv

14. Kepada teman-teman seperjuangan dalam penyelesaian tugas akhir penulis. Terima kasih kepada Timbul P. Tampubolon, Alrafli Dafid, Judika Aritonang, Irsan Tawakkal. Terima kasih sudah saling menyemangati dan memberikan masukan dalam penyelesain tugas akhir kita.

15. Kepada adik kost saya Indra Pranata Hutagalung dan teman-teman kost Gang Tanjung yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis sampai penyelesaian skripsi ini.

16. Kepada sahabat saya Dedek Butar-butar beserta keluarga yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.

17. Kepada pihak-pihak yang turut membantu yang namanya tidak penulis sebutkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari informan untuk kesempurnaan penulisan ini sehingga bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis,


(8)

v

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... i

PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II : LANDASAN PENELITIAN A. Kajian Teoritis ... 11

1. Hakekat Karate ... 11

2. Hakekat Mae Geri Chudan ... 14

3. Analisis Tendangan Mae Geri Chudan...17

B. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ` A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 28

B.Populasi Dan Sampel ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

D. Desain Penelitian ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 30


(9)

vi

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 33

1. Analisis Kecepatan Maegery Chudan ... 33

2. Analisis Sudut Segment Tubuh ... 34

3. Analisis Tahapan Maegery Chudan ... 43

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTA PUSTAKA ... 53


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1 : Maegeri Chudan ... 16

2 : Anatomy Joint For Human ... 22

3 : Tahapan Pelaksanaan Mae Geri Chudan ... 25

4 : Design Penelitian ... 29

5 : Kuda – Kuda Zengkutsu Dachi ... 35

6 : Segmen Tubuh Pada Saat Kaki Mendekati Sasaran ... 38

7 : Segmen Tubuh Pada Saat Kaki Mendekati Sasaran ... 40

8 : Segmen Tubuh Pada Saat Kaki Setelah mengenai Sasaran ... 41


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Karateka Dojo Capital Karate Club (KCK) ...55

2. Analisis Kecepatan Maegery Chudan...57

3. Analisis Sudut Segmen Tubuh Maegery Chudan...59

4. Analisis Tahapan Maegery Chudan...71


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Olahraga menjadi sebuah kebutuhan bagi sebuah negara dan masyarakatnya. Olahraga memiliki beberapa manfaat yang penting bagi negera dimana dapat meningkatkan kebugaran dan tingkat kesehatan masyarakatnya. Masyarakat yang sehat dan bugar tentu akan menciptakan generasi yang siap bersaing secara mental dengan negara lain. Selain itu prestasi olahraga menjadi sebuah persaingan yang ketat pada setiap negara baik di tingkat regional dan juga internasional. Setiap negara berlomba untuk menunjukkan prestasi terbaik atlet sehingga diakui oleh negara-negera lain dalam bidang olahraga. Untuk dapat berprestasi ditingkat internasional tentu pembinaan olahraga harus benar – benar dikaji dengan matang dengan mempersipkan sistem yang baik.

Sekarang ini pembinaan prestasi di Indonesia dilakukan melalui pengurus cabang olahraga. Klub menjadi ujung tombak untuk mengasah kemampuan atlet untuk dapat berprestasi dengan baik. Pembinaan olahraga melalui klub sangat baik untuk menjaring bibit – bibit atlet yang berbakat sehingga bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di seluruh dunia. Pembinaan olahraga di sekolah sebaiknya dilakukan oleh orang – orang yang profesional di bidangnya sehingga kompetisi akan lebih ketat yang pada akhirnya dapat menghasilkan atlet atlet yang handal. Selain itu untuk mendukung pembinaan tentu harus ada yang menjadi tolak ukur dari latihan ini yaitu pertandingan antar klub, kabupaten dan propinsi.


(13)

2

Olahraga prestasi memerlukan suatu pembinaan secara khusus yang mana program pembinaannya memiliki target untuk memenangkan suatu pertandingan pada kompetisi. Oleh karena itu, pembinaan dalam olahraga prestasi menyangkut pembinaan kualitas fisik, psikis, teknik dan mental. Kualitas fisik, psikis, teknik dan mental sangat mempengaruhi kualitas permainan dalam memenangkan suatu kompetisi.

Selain pembinaan yang baik tentu diperlukan studi analisis dalam mengembangkan prestasi cabang olahraga dimana hal tersebut sudah harus dilakukan mulai dari pemilihan bibit atlet, pengembangan program latihan, peningkatan kemampuan teknik bahkan juga pada saat pertandingan berlangsung. Selama ini studi analisis melalui kajian yang ilmiah hanya dilakukan oleh beberapa daerah saja di Indonesia. Hal tersebut menjadi sebuah permasalahan dimana tanpa studi analisis yang tepat terhadap setiap atlet akan mengakibatkan tidak maksimalnya hasil yang diharapkan nantinya. Kebanyakan atlet yang direkrut mengikuti pelatnas bukan karena diprogram dari sejak dini anak tersebut akan berprestasi di tingkat nasional dan internasional tetapi karena bakat dan kemauan yang keras dari anak tersebut sehingga bisa menunjukkan prestasi yang baik. Setiap pengurus propinsi cabang olahraga seharunya mempunyai tenaga ahli untuk melakukan studi analisis mulai dari pemilihan bibit atlet hingga hasil pertandingan yang telah diraih. Hal tersebut tentu membutuhkan keseriusan dari pemerintah dan juga pengurus cabang olahraga.

Karate merupakan salah satu seni beladiri terkenal di dunia. Setelah perang dunia II berakhir, karate berkembang menjadi salah satu olahraga prestasi yang


(14)

3

telah banyak dipertandingkan di seluruh dunia (Rahmadi,2007:150). Di dalam olahraga beladiri Karate terdapat salah satu teknik dasar yang disebut kihon, yaitu teknik gerakan dasar yang berupa memukul, menendang dan menangkis. Tenik teknik dasar itulah yang dapat diterapkan atau diperagakan dalam pertandingan (kumite), atau pertarungan satu lawan satu. Berdasarkan kriteria penilaian (point) pertandingan kumite yang dikeluarkan oleh FORKI Tahun 2013 (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia), nilai (point) yang lebih besar yang memiliki nilai (point) 2 atau disebut dengan wajari, adalah tendangan yang mengarah ke bagian perut, dada, punggung dan samping tubuh. Adapun beberapa teknik tendangan dalam karate meliputi: mae gery, mawashi gery, yoko geri, keage yoko gery, kekomi ushiro geri. Dari berbagai macam tendangan tersebut, yang paling mudah untuk dipelajari dan dilakukan serta yang paling populer di dunia karate adalah tendangan maegery. Dalam pertandingan kumite, banyak faktor yang mempengaruhi maegery masih bisa ditangkap oleh lawan atau dapat dihindari lawan. Tentunya dibutuhkan suatu teknik kecepatan, kelentukan serta daya konsentrasi yang baik dalam melakukan maegeri. Pada proses pembentukan

maegery tidak hanya mengandalkan pengamatan secara sepintas, akan tetapi membutuhkan dukungan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan gerakan dalam karate khususnya maegery sangat eksplosif, sehingga tidak tampak secara jelas apabila tidak didukung dengan IPTEK.

Pada ilmu olahraga juga sudah sangat dikenal suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan. Ilmu tersebut dikenal dengan nama biomekanika. Penggunaan ilmu ini menjadi penting saat gerakan dari seorang atlet


(15)

4

dianalisis dengan sebuah software komputer yang bisa menjabarkan bagaimana gerakan atlet bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi. Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan sebagai pegangan pelatih untuk memberikan instruksi yang benar kepada atletnya. Software khusus inilah yang bisa membuat pelatih menentukan gerakan gerakan yang efektif dan efisien agar atletnya bisa berprestasi.

Karate sebagai salah satu cabang olah raga prestasi, tak luput dari perkembangan IPTEK Olahraga, meski belum bisa dilakukan secara menyeluruh tentang IPTEK olah raga ini, masih banyaknya kendala yang ditemui, sebagai contoh misalnya belum meratanya penyebaran IPTEK Olah raga baik ke tingkat Pengda FORKI maupun Perguruan, sehingga masih banyaknya metode konfensional yang masih terpaku dengan sistem pembinaan yang tradisional bahkan sangat fanatik dengan sistem yang ortodok.

Sistem tradisional yang masih kental terasa adalah pada sistem latihan yang tidak berpegang pada prinsip - prinsip dasar biomekanika olahraga dengan benar. Tidak jarang seorang pelatih ingin menambah porsi latihan anak didiknya dengan menambah durasi latihan, tanpa memperhatikan aspek aspek biomekanika olahraga sehingga hasil yang didapat dari latihan kurang nyata keberhasilannya. Salah satu teknologi yang belakangan ini mulai sering dipakai oleh para peneliti yang bertujuan untuk menganalisis gerakan secara biomekanik, utamanya dalam bidang olahraga. Teknologi ini dikenal dengan nama kinovea. Berdasarkan pada uraian di atas maka peneliti berkeinginan untuk meneliti Analisis Biomekanik dari teknik gerakan karate, salah satunya adalah tendangan maegeri.


(16)

5

Sekarang ini karate telah berubah menjadi lambang keberanian dan juga persaudaraan dalam diri masyarakat. Hal tersebut menunjukkan tingginya ekspektasi atau minat masyarakat terhadap karate dan menjadi bagian dari olahraga tersebut. Telah banyak dojo yang berkembang di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Dojo tersebut menjadi pusat latihan untuk meraih prestasi setiap karateka. Dengan banyaknya berdiri dojo sebagai pusat pelatihan di daerah Sumatera Utara tentu akan menghasilkan banyak atlet yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional tapi pada kenyatannya prestasi atlet Sumetera Utara di tingkat nasional dan internasional hanya sedikit. Hanya terdapat satu atau dua orang atlet Sumatera Utara yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Hal tersebut menjadi permasalahan yang perlu untuk dikaji dimana perlu perhatian yang serius dari pengurus olahraga propinsi, KONI dan juga pemerintah daerah untuk lebih serius meningkatkan prestasi olahraga tersebut. Padahal PPLP (Pusat Pembinaan dan Pelatihan Pelajar) dan juga PPLM (Pusat Pembinaan Pelatihan Mahasiswa) cabang olahraga karate telah berdiri sejak lama yaitu sejak 2011. Tetapi belumlah menunjukkan prestasi yang signifikan dimana karateka dari Sumatera Utara masih sedikit yang menujukkan prestasi di tingkat nasional dan internasional.

Salah satu permasalahan yang penting untuk diperhatikan adalah studi analisis pada olahraga ini belum dilakukan dengan baik untuk mengkaji kelebihan dan kekuarangan setiap program yang dilakukan juga untuk memperoleh teknik dan taktik yang baik. Studi analisi harus dilakukan dengan dengan benar dan


(17)

6

terencana sehingga program pembinaan tersebut tepat sasaran dan bisa meningkatkan prestasi olahraga beladiri karate Sumatera Utara.

Pembinaan olahraga di klub karateharus memperhatikan komponen – komponen apa yang mendukung prestasi tersebut sehingga bisa menghasilkan juara dan tujuan dari kebugaran jasmani bagi setiap pelaku olahraga tecapai adanya. Komponen fisik, teknik, taktik dan mental bermain menjadi salah satu modal yang perlu untuk latihan dan juga pertandingan agar tujuan dari latihan itu bisa dicapai. Komponen teknik membantu atlet melakukan gerakan – gerakan yang indah, efektif dan efisien sehingga pertandingan akan lebih indah untuk dilihat atau ditonton. Komponen taktik akan membantu sebuah tim mengatur strateginya dan mengaplikasikannya pada saat pertandingan sehingga tim dapat memenangkan pertandingan. Sedangkan komponen mental adalah membantu atlet dan pelatih memahami situasi emosional, mental atau kondisi psikogis sehingga tidak terjadi kecemasan yang berlebihan, luapan emosi yang negatif dan juga kondisi kejiwaan yang tidak stabil dimana dapat mengganggu hasil dan jalanya pertandingan.

Dojo Capital Karate Club adalah salah satu dojo yang telah berdiri sejak 1993 dimana klub ini bertujuan untuk menciptakan pemain – karate baik di tingkat daerah juga tingkat nasional selain menjaga kebugaran jasmani dari atlet – atletnya. Sebagai klub yang bertujuan untuk menciptakan karateka yang berprestasi seharusnyadojo inimemiliki pelatih dan program yang tertata agar dapat meraih prestasi yang diharapkan.


(18)

7

Hal tersebut juga dibuktikan dengan observasi yang dilakukan peneliti terhadap karatekaDojo Capital Karate Club. Observasi yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui prestasi yang pernah diraih oleh karateka dari dojo

tersebut. Selain itu kemampuan fisik dan teknik juga termasuk dalam pengamatan penulis untuk memperoleh data yang akurat akan permasalahan yang ada dan perlu pemecahan masalah yang cepat.

Hasil dari pengamatan diperoleh informasi bahwa prestasi Dojo Capital Karate Club masih belum baik dimana yang menunjukkan prestasi di tingkat nasional dan Internasional masih sangat sedikit. Dojo yang telah memiliki jadwal latihan yang tetap dan mempunyai sarana yang lumayan lengkap harusnya dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional. Banyak hal yang menyebapkan

Dojo Capital Karate Club balum bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional antara lain kemampuan fisik, teknik dan taktik bermain karateka

Dojo Capital Karate Club masih belum baik, perlu program latihan yang baik untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Setiap teknik juga harus dianalisis bagiamana melakukan gerak yang singkat, tepat dan bertenaga. Hal tersebut perlu analisis ilmiah yang mendalam, juga perlu diperhatikan latihan yang diberkan terhadap atlet juga perlu dikaji secara mendalam hubungan antar kondisi fisik dengan kemampuan teknik bermain agar latihan yang dilakukan lebih terencana sehingga latihan bisa lebih efektif dan efisien.

Dari hasil tes dan pengukuran tendangan maegeri chudankarateka Dojo Capital Karate Club belumlah baik karena masih banyak kemampuan maegeri chudanyang masih rendah atau sangat kurang dari rata – rata yang telah


(19)

8

diharapkan bahkan untuk standar meraih juara di tingkat daerah. Dari hasil tes yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai rata – rata proses tendangan maegery chudan adalah 8,54 dengan rentang nilai 1 sampai 12 atau dalam persentase sebesar 71,15%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan dalam proses tendangan maegery chudan masih belum baik. Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan teknik tersebut. Hasil analisis teknik maegeri chudan sangatlah penting karena menjadi acuan dalam melakukan gerak pada saat latihan dan pertandingan berlangsung.Untuk itu perlu pengkajian yang ilmiahpada setiap gerak dalam maegerichudan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi berbagai masalah yang berkaitan dengan kemampuan mae geri chudan karatekaDojo Capital Karate Clubtahun 2015 sebagai berikut; 1)Bagaimanakah kondisi fisik dan psikologiskaratekaDojo Capital Karate Club?2)Bagaimana kemampuan teknik karate pada karatekaDojo Capital Karate Club? 3)Apakah karatekaDojo Capital Karate Club telah melakukan gerak mae geri chudan dengan prinsip efektif dan efisien? 4)Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan

karateka saat bertanding? 5)Apakah studi analisis teknik bertanding ikut berperan dalam meraih prestasi? 6) Faktor apa saja yangmempengaruhi prestasi karateka? C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu banyaknya permasalahan yang muncul terhadap hasil

mae geri chudan, maka dapat diidentifikasi berbagai masalah yang jika dibahas satu demi satu menunjukkan jumlah yang begitu besar. Untuk itu penelitian ini


(20)

9

dibatasi pada analisis mae geri chudan pada karateka Dojo Capital Karate Club

tahun 2016.

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis mae geri chudan pada karateka Dojo Capital Karate Clubtahun 2016, sehingga tendangan setiap karateka bisa diperbaiki baik itu kecepatan, sudut segmen gerakan dan pola dalam melakukan gerakan tersebut. E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mae geri chudan

sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan teknik tersebut yang dilakukan oleh karateka Dojo Capital Karate Club

Tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan untuk penyelesaian masalah dalam peningkatan prestasi olahraga khususnya karate pada karateka Dojo Capital Karate Club.

2. Memberikan informasi tentang tendangan maegeri yang benar sesuai dengan analisis kajian yang ilmiah pada karatekaDojo Capital Karate Club.

3. Sebagai bahan masukan bagi para pelatih, pembina, serta guru olahraga dalam menunjang penyusunan program latihan untuk meningkatkan kemampuan mae geri.

4. Sumbangan ilmu pengetahuan bagi karateka sehingga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi.


(21)

10

5. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan pada cabang olahraga karate berdasarkan hasil penelitian.

6. Sebagai pengalaman yang berarti buat peneliti dalam menulis suatu karya ilmiah.

7. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian yang lebih lanjut dan menegaskan dalam penelitian berbentuk eksperimen.


(22)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1) Rata-rata kecepatan tendangan karateka Dojo Capital Karete Club (CKC) Medan adalah 01.22 detik.

2) Sudut segment tubuh karateka Dojo Capital Karete Club(CKC) Medan belumlah baik dimana masih banyak gerakan yang dalam melakukan tendangan maegery chudan sudutnya tidak sesuai dengan kebutuhannya. 3) Secara keseluruhan tahapan gerakanmaegery chudan oleh karateka Dojo

Capital Karete Club(CKC) Medan hanya dapat dilakukan dengan benar oleh 1 orang atau 8,33% sedangkan 91,67% atau 12 orang lagi tahapan gerakan

maegery chudan masih ada dua hingga empat tahapan yang tidak dilakukan dengan benar.

4) Terdapat 5 tahapan gerakan maegery chudan yang perlu untuk diperhatikan dan dilaksanakan oleh karateka yaitu :a)Melakukan kuda-kuda zenkutsu daichi,

b) Kaki diangkat mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi), c)Kaki lurus dan mengenai sasaran chudan dengan maksimal (kneeekstensi), d)Kaki ditarik kembali mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi)dan e)Kembali ke kuda-kuda zenkutsu daichi.

B.Saran

Adapun saran dari peneliti terhadap pelatih dan juga karateka khusunya di


(23)

52

1) Hal ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan pelatih adalah melatih kecepatan tendangan karateka tersebut hingga dibawah satu detik sehingga serangan akan lebih baik pada saat pertandingan berlangsung dan setiap karateka dapat memenangkan pertandingan.

2) Sudut segment tubuh karateka Dojo Capital Karete Club(CKC) Medanagar diperbaiki sehingga tendangan bisa lebih cepat, stabilitas lebih tinggi dan gerakan akan lebih dinamis.

3) Terdapat 5 tahapan gerakan maegery chudan yang perlu untuk diperhatikan dan dilaksanakan oleh karateka yaitu :a)Melakukan kuda-kuda zenkutsu daichi,

b) Kaki diangkat mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi), c)Kaki lurus dan mengenai sasaran chudan dengan maksimal (kneeekstensi), d)Kaki ditarik kembali mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi)dan e)Kembali ke kuda-kuda zenkutsu daichi.

4) Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama, pada kelompok sampel yang lain.

5) Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat sesuai dengan tujuan latihan yang ingin dicapai.


(24)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Gugun.2007. Bela Diri. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani Chaffin, Anderson. 1991. Occupational Biomechanical Models. Chicago

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Departemen P & K, Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi.

Herman Kauz. 1995. Push Hand. Penerjemah JB.

Imam Rahmadi. 2007. Karate Dasar. Rajawali Citra. Jakarta

Kautzner.2011.Biomechanics Of The Techniques Of The Kumite Of Competition. Brasil: University Castelo Branco.

Kerstin, Witte.2012.Visualized Movement Patterns And Their Analysis To Classify Similarities – Demonstrated By The Karate Kick Mae- geri. Germany vol 44: 155-165

Knudson, Duane.2007. Fundamentals of Biomechanics. USA: Springer Science+Business Media, LLC

Nazir. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grafindo Utama. Musfikon, 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali.

Nakayama, Masatoshi. 1995. Karate Yesteday and Today. Kodansa Internasional, Tokyo, New York, San Frasisco: Japan Karate Association, Translated By Herman Kauz Nelson,

Norma Hadi Shubhan, 1995. Analisis Gerak Olahraga, Banung : Rineka Cipta. Oyama, Masutatsu. 1994. Teknik Oyama Karate Seri Kihon . Penerjemah JB.

Paola, Sbriccoli.2010. Neuromuscular Control Adaptations In Elite Athletes: the case of top level karateka. Italy vol 1 : 108

R. Imam Hidayat Biomekanika, 2003 UPI Bandung


(25)

54

Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Sloane, Ethel.2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.Terjemahan Oleh James Veldman.2004.Jakarta:EGC

Sodarminto. (1992). Kinesiologi. Jakarta; DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI Sudjana, (1989), Metode Statistika, Bandung : Tarsito

F. Paulsen., J. Waschke. (2011). Atlas Anatomi Manusia. Penerbit Buku Kedoketeran, Jakarta.

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek- Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.


(1)

dibatasi pada analisis mae geri chudan pada karateka Dojo Capital Karate Club tahun 2016.

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis mae geri chudan pada karateka Dojo Capital Karate Clubtahun 2016, sehingga tendangan setiap karateka bisa diperbaiki baik itu

kecepatan, sudut segmen gerakan dan pola dalam melakukan gerakan tersebut. E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mae geri chudan sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan teknik tersebut yang dilakukan oleh karateka Dojo Capital Karate Club Tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan untuk penyelesaian masalah dalam peningkatan prestasi olahraga khususnya karate pada karateka Dojo Capital Karate Club.

2. Memberikan informasi tentang tendangan maegeri yang benar sesuai dengan analisis kajian yang ilmiah pada karatekaDojo Capital Karate Club.

3. Sebagai bahan masukan bagi para pelatih, pembina, serta guru olahraga dalam menunjang penyusunan program latihan untuk meningkatkan kemampuan mae geri.

4. Sumbangan ilmu pengetahuan bagi karateka sehingga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi.


(2)

5. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan pada cabang olahraga karate berdasarkan hasil penelitian.

6. Sebagai pengalaman yang berarti buat peneliti dalam menulis suatu karya ilmiah.

7. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian yang lebih lanjut dan menegaskan dalam penelitian berbentuk eksperimen.


(3)

51

1) Rata-rata kecepatan tendangan karateka Dojo Capital Karete Club (CKC) Medan adalah 01.22 detik.

2) Sudut segment tubuh karateka Dojo Capital Karete Club(CKC) Medan belumlah baik dimana masih banyak gerakan yang dalam melakukan tendangan maegery chudan sudutnya tidak sesuai dengan kebutuhannya. 3) Secara keseluruhan tahapan gerakanmaegery chudan oleh karateka Dojo

Capital Karete Club(CKC) Medan hanya dapat dilakukan dengan benar oleh 1

orang atau 8,33% sedangkan 91,67% atau 12 orang lagi tahapan gerakan maegery chudan masih ada dua hingga empat tahapan yang tidak dilakukan

dengan benar.

4) Terdapat 5 tahapan gerakan maegery chudan yang perlu untuk diperhatikan dan dilaksanakan oleh karateka yaitu :a)Melakukan kuda-kuda zenkutsu daichi, b) Kaki diangkat mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi), c)Kaki lurus dan mengenai sasaran chudan dengan maksimal (kneeekstensi), d)Kaki ditarik kembali mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi)dan e)Kembali ke kuda-kuda zenkutsu daichi.

B.Saran

Adapun saran dari peneliti terhadap pelatih dan juga karateka khusunya di Dojo Capital Karete Club (CKC) Medan adalah sebagai berikut :


(4)

1) Hal ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan pelatih adalah melatih kecepatan tendangan karateka tersebut hingga dibawah satu detik sehingga serangan akan lebih baik pada saat pertandingan berlangsung dan setiap karateka dapat memenangkan pertandingan.

2) Sudut segment tubuh karateka Dojo Capital Karete Club(CKC) Medanagar diperbaiki sehingga tendangan bisa lebih cepat, stabilitas lebih tinggi dan gerakan akan lebih dinamis.

3) Terdapat 5 tahapan gerakan maegery chudan yang perlu untuk diperhatikan dan dilaksanakan oleh karateka yaitu :a)Melakukan kuda-kuda zenkutsu daichi, b) Kaki diangkat mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi), c)Kaki lurus dan mengenai sasaran chudan dengan maksimal (kneeekstensi), d)Kaki ditarik kembali mendekati abdominal (kneefleksi dan hip fleksi)dan e)Kembali ke kuda-kuda zenkutsu daichi.

4) Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama, pada kelompok sampel yang lain.

5) Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat sesuai dengan tujuan latihan yang ingin dicapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Gugun.2007. Bela Diri. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani Chaffin, Anderson. 1991. Occupational Biomechanical Models. Chicago

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Departemen P & K, Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi.

Herman Kauz. 1995. Push Hand. Penerjemah JB.

Imam Rahmadi. 2007. Karate Dasar. Rajawali Citra. Jakarta

Kautzner.2011.Biomechanics Of The Techniques Of The Kumite Of Competition. Brasil: University Castelo Branco.

Kerstin, Witte.2012.Visualized Movement Patterns And Their Analysis To Classify Similarities – Demonstrated By The Karate Kick Mae- geri. Germany vol 44: 155-165

Knudson, Duane.2007. Fundamentals of Biomechanics. USA: Springer Science+Business Media, LLC

Nazir. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grafindo Utama. Musfikon, 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali.

Nakayama, Masatoshi. 1995. Karate Yesteday and Today. Kodansa Internasional, Tokyo, New York, San Frasisco: Japan Karate Association, Translated By Herman Kauz Nelson,

Norma Hadi Shubhan, 1995. Analisis Gerak Olahraga, Banung : Rineka Cipta. Oyama, Masutatsu. 1994. Teknik Oyama Karate Seri Kihon . Penerjemah JB.

Paola, Sbriccoli.2010. Neuromuscular Control Adaptations In Elite Athletes: the case of top level karateka. Italy vol 1 : 108

R. Imam Hidayat Biomekanika, 2003 UPI Bandung


(6)

54

Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Sloane, Ethel.2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.Terjemahan Oleh James Veldman.2004.Jakarta:EGC

Sodarminto. (1992). Kinesiologi. Jakarta; DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI Sudjana, (1989), Metode Statistika, Bandung : Tarsito

F. Paulsen., J. Waschke. (2011). Atlas Anatomi Manusia. Penerbit Buku Kedoketeran, Jakarta.

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek- Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.


Dokumen yang terkait

KONTRIBUSILATIHANPOWER SKIPPING DANLATIHANTRUNK ROTATIONTERHADAPHASILTENDANGANMAWASHIGERYPADAATLETKARATEKASABUKCOKLATWADOKAIDOJO CAPITAL KARATE CLUB MEDAN TAHUN 2015.

0 4 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGANLATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA KARATEKA PUTERA CLUB BINAAN DISPORA MEDAN TAHUN 2016.

0 2 24

HUBUNGAN KELENTUKAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA PERGURUAN WADOKAI DOJO GOR SIDIKALANG TAHUN 2016.

1 11 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSS OVER DENGAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP/SPRINT TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA SABUK BIRU KHUSHINRYU M KARATE-DO INDONESIA (KKI) DOJO YAPIM MEDAN TAHUN 2

0 8 25

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN DENGAN MENGGUNAKAN LATIHAN NAIK TURUN TANGGA PADA ATLET KARATE UMUR 11-15 TAHUN DOJO SHINDOKA KARANG TARUNA PBD I MEDAN TAHUN 20L2/L20L3.

2 20 25

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN DENGAN LATIHAN CIRCUIT TRAINING KARATEKA DOJO GOKASI SMA NEGERI 1 PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2013.

0 1 23

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHIGERI CHUDAN MELALUI VARIASI LATIHAN PADA ATLET WADOKAI SABUK COKLAT DOJO CAPITALKARATE CLUB (CKC) MEDAN USIA 15-17 TAHUN 2013.

0 2 16

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KARET (KATROL DARAT) DENGAN LATIHAN MEMUKUL DI DALAM AIR TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN KARATEKA PUTRA SABUK KUNING SAMPAI SABUK BIRU WADOKAI DOJO CAPITAL KARATE CLUB MEDAN TAHUN 2013.

0 2 21

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN MELALUI VARIASI LATIHAN PADA ATLET WADOKAI SABUK BIRU DOJO CAPITAL KARATE CLUB (CKC) MEDAN TAHUN 2013.

0 3 21

UPAYA MENINGKATKANKECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN MELALUI MODIFIKASI LATIHAN SQUATJUMPS DAN LATIHAN SPLIT JUMPS PADA ATLET KARATE INKANAS DOJO SMP ST.ANTONIUS MEDAN TAHUN 2013.

1 5 14