PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INCLINE PUSH-UP DAN LATIHAN WHELLBARROW TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KECEPATAN PUKULAN CHUDAN TSUKI PADA KARATEKA PUTRA SABUK BIRU DOJO WADOKAI IMMANUEL MEDAN T2012.

(1)

i PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP

MOTIVASI MELANJUTKAN STUDI PADA SISWA KELAS IX SMP SWASTA AIRLANGGA BATU MENJA

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Oleh

NUR WULANDARI

1103151049

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PERSETUJUAN

Skripsi Yang Diajukan Oleh Bestman Sibuea Nim. 071266220014 Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Program Studi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji Dalam Ujian

Mempertahankan Skripsi

Medan, Juni 2012 Dosen Pembimbing

Drs.Rahman Situmeang,M.pd NIP. 1958 1231 198610 1 001


(3)

ABSTRAK

Bestman Sibuea Perbedaan Pengaruh Latihan Incline Push-Up dan Latihan Whellbarrow Terhadap Power Otot Lengan dan Hasil Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki pada Karateka Putra Sabuk Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

(Dosen Pembimbing : RAHMAN SITUMEANG). SKRIPSI : FIK UNIMED 2012.

Dalam beladiri karate, pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan pada saat bertanding dan merupakan suatu serangan yang sangat efektif. Tanpa adanya kecepatan pukulan, bentuk pukulan apapun itu tidak akan baik hasilnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan apakah yang lebih berpengaruh antara latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap

power otot lengan dan hasil kecepatan pukulan pada karateka sabuk biru dojo

Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Dengan pelaksanaan latihan yaitu incline

push-up dan latihan whellbarrow.

Populasi adalah seluruh atlet karateka yang berjumlah 23 orang. Jumlah sampel 10 orang diperoleh dengan teknik Purposive Sampling. selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik Matching Pairing yaitu kelompok latihan

incline push-up dan kelompok whellbarrow. Instrumen penelitian untuk

pengumpulan data dengan test dan pengukuran adalah Medicine Ball Chest

Thorow untuk power otot lengan dan test stop watch untuk hasil kecepatan

pukulan chudan tsuki. Penelitian dilaksanakan selama 18 x pertemuan dengan latihan 3 (tiga) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing-masing

variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan uji – t berpasangan dan uji –

t tidak berpasangan .

Analisis hipotes I dari data pre-test dan data post- test power otot lengan kelompok latihan incline push-up diperoleh t hitung sebesar 6,54 serta t tabel 2,78

dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

kesimpulan, latihan incline push-up secara signifikan berpengaruh terhadap power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.


(4)

Analisis hipotesis II dari data pre-test dan data post- test kelompok

whellbarrow terdapat power otot lengan diperoleh t hitung sebesar 8,45 serta t tabel

sebesar 2,78 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dengan Ha diterima.

Jadi, latihan whellbarrow signifikan berpengaruh terhadap power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

Analisis hipotesis ketiga dari rata-rata dan simpangan baku diperoleh t hitung sebesar -0,15 serta t tabel 2,31 dengan = 0,07 (t hitung < t tabel ) berarti Ho

diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan incline push-up tidak lebih besar

pengaruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

Analisis hipotesis keempat dari data pre-test dan data post- test hasil

kecepatan pukulan chudan tsuki kelompok latihan incline push-up diperoleh t hitung

sebesar 10,27 serta t tabel 2,78 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak

dan Ha diterima. Dengan kesimpulan, latihan incline push-up secara signifikan

berpengaruh terhadap hasil kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

Analisis hipotesis kelima dari data pre-test dan data post- test hasil kecepatan pukulan chudan tsuki kelompok latihan whellbarrow diperoleh t hitung

sebesar 4,38 serta t tabel 2,78 dengan  = 0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan

Ha diterima. Jadi, latihan whellbarrow secara signifikan berpengaruh terhadap

hasil kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

Analisis hipotesis keenam dari perhitungan rata-rata dan simpangan baku diperoleh harga t hitung sebesar -1,05 serta t tabel 2,31 dengan  = 0,05 (t hitung < t tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan incline push-up tidak lebih

besar pengaruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap hasil kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dap;at menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang diperbuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyakmembantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar Damanik, M.si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta staf-stafnya

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.kes sebagai Dekan FIK UNIMED,Drs.Suharjo,M.pd

sebagai Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Drs. Mesnan, M.kes. AIFO sebagai Pembantu Dekan II FIK UNIMED, Dr. Budi Valianto, M.pd, sebagai Pembantu Dekan III FIK UNIMED.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.pd. selaku Ketua Jurusan PKO FIK UNIMED.

Dan Drs. Nono Hardinoto, M.pd.selaku Sekretaris Jurusan PKO FIK UNIMED.

4. Bapak Rahman Situmeang, M.pd,selaku Dosen Pembingbing Skripsi saya yang begitu

banyak meluangkan waktu kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan juga Bapak Pangondian Purba, S.pd, M.pd yang banyak memberikan arahan kepada penulis sehingga skripsi dapat terselesaikan.

5. Ayahanda (Asman Sibuea) dan Ibunda (Lorensyah Sitompul) yang saya cintai dan saya


(6)

terbaik bagi saya penulis dengan memberikan dukungan ataupun motivasi baik moral maupun material.

6. Kakak yang saya sayangi (Natalia Sibuea,A.M keb) dan juga adek-adek yang saya cintai

(Johannes,Jhonboy,Ronauli,Putri.D) yang tidak lelah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi penulis.

7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa spesialisasi karate jurusan PKO Stambuk 2007 dan juga

Pelatih Dojo Wadokai Immanuel Medan yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi penulis.

8. Dan juga rekan-rekan mahasiswa/i FIK UNIMED, jurusan PKO Khususnya

Riwanto.P,Kimtawin,Ronald,Batara,Iyan,Juli.D,Muchsin, yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi penulis.

Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Sdr/I menjadi berkat dan hikmah baik dan mendapatkan balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini semoga ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2012 Penulis,

Bestman Sibuea NIM.071266220014


(7)

i DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR ………. iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatas Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 13

1. Hakikat Power Otot Lengan ... 13

2. Hakikat Kecepatan Pukulan ... 14

3. Hakikat Pukulan Chudan Tsuki ... 15


(8)

ii

5. Hakikat Latihan pliometrics ... 23

6. Hakikat Latihan Incline push-up ... 24

7. Hakikat Latihan Whellbarrow ... 26

B. Kerangka Berpikir ... 27

C. Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 31

C. Metode Penelitian ... 31

D. Desain Penelitian ... 32

E. Intrument Penelitian ... 32

1. Tes Power Otot Lengan ... 33

2. Tes Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki ... 34

F. Teknik Analisa Data ... 35

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 39


(9)

iii

C. Pengujian Hipotesis ... 45

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(10)

DAFTAR TABEL TABEL

1. Benyuk Raancangan Desain Penelitian ... 32 2. Ahli Mengukur Kecepatan Pukulan ... 35 3. Pembagian Urutan Kelompok Matching Pairing ... 38

4. Hasil Pre test dan Pos test Kelompok Latihan Incline push-up dan

Whellbarrow terhadap Power otot lengan... 39

5. Hasil Pre test dan Pos test Kelompok Latihan Incline push-up dan

Whellbarrow terhadap powert potot lengan Data tes Pendahuluan pukulan

Chudan Tsuki ... 40 6. Uji Normalitas Data ... 42

7. Daftar Nama-nama sampel Siswa Karateka Putra Dojo Wadokai Immanuel

Medan ... 53

8. Data Test Pendahuluan Power otot lengan Karateka Putra Sabuk biru Dojo

wadokai Immanuel Medan ... 54 9. Norma Medicine ball ... 54

10.Data Test Pendahuluan Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki Karateka Putra

Sabuk biru Dojo wadokai Immanuel Medan ... 55

11.Data Test Pendahuluan Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki Atlet Nasional 55

12.Data Mentah Hasil Pre test Power otot Lengan Kelompok Latihan Incline

push-up dan Whellbarrow ... 56

13.Data Mentah Hasil Pos test Power otot Lengan Kelompok Latihan Incline

push-up dan Whellbarrow ... 57

14.Data Mentah Hasil Pre test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline

push-up dan Whellbarrow ... 58

15.Data Mentah Hasil Pos test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline

push-up dan Whellbarrow ... 59 16.Perhitungan Z-score ... 60

17.Ranking Hasil Perhitungan Z-score dan Pembagian Kelompok Latihan Incline

push-up dan Whellbarrow ... 61

18.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Power otot lengan Kelompok


(11)

19.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Power otot lengan Kelompok Latihan Incline push-up ... 63

20.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Power otot lengan Kelompok

Latihan Whellbarrow ... 63

21.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Power otot lengan Kelompok

Latihan Whellbarrow ... 64

22.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok

Latihan Incline push-up ... 65

23.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok

Latihan Incline push-up ... 66

24.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok

Latihan Whellbarrow ... 67

25.Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok

Latihan Whellbarrow ... 67

26.Uji Normalitas Data Pre tes Power otot lengan Kelompok Latihan Incline

push-up ... 68

27.Uji Normalitas Data Pos tes Power otot lengan Kelompok Latihan Incline

push-up ... 69

28.Uji Normalitas Data Pre tes Power otot lengan Kelompok Latihan

Whellbarrow ... 70

29.Uji Normalitas Data Pos tes Power otot lengan Kelompok Latihan

Whellbarrow ... 71

30.Uji Normalitas Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline

push-up ... 72

31.Uji Normalitas Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline

push-up ... 73

32.Uji Normalitas Data Pre tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan

Whellbarrow ... 73

33.Uji Normalitas Data Pos tes Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan


(12)

34.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data Hasil Pre-test dan Pos test Power otot lengan Kelompok Latihan Incline push-up ... 78

35.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data

Hasil Pre-test dan Pos test Power otot lengan Kelompok Latihan Whellbarrow ... 79

36.Perhitungan uji-t Data Pos-test Power otot lengan Antara Kelompok Latihan

Incline push-up dan Whellbarrow ... 81

37.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data

Hasil Pre-test dan Pos test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan Incline push-up ... 83

38.Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda,Dan t-Hitung Dari data

Hasil Pre-test dan Pos test Pukulan Chudan Tsuki Kelompok Latihan

Whellbarrow ... 84

39.Perhitungan uji-t Data Pos-test Pukulan Chudan Tsuki Antara Kelompok

Latihan Incline push-up dan Whellbarrow ... 86


(13)

DAFTAR GAMBAR GAMBAR

1. Bentuk Dan Sasaran Pukulan Chudan Tsuki ... 16

2. Teknik Pukulan Chudan Tsuki ... 17

3. Penambahan Beban Latihan ... 21

4. Latihan Incline Push-up ... 26

5. Latihan Whellbarrow ... 27

6. Tes Medicine Ball ... 34

7. Foto Bersama Pelatih, Peneliti Dengan Sampel ... 94

8. Peneliti Sedang Mengabsen Sampel ... 94

9. Foto Peneliti Sedang Memberikan Contoh Pukulan Chudan Tsuki ... 95

10.Foto Sampel Sedang Melakukan Bentuk Latihan Incline Push-Up ... 95

11.Foto Sampel Sedang Melakukan Bentuk Latihan Whellbarrow ... 96


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Daftyar Nama-nama Sampel Siswa Karateka Putra Sabuk Birui Dojo

Wadokai Immanuel Medan ... 53

2. Data Test Pendahuluan Power Otot Lengan Karateka Putra Sabukl Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan ... 54

3. Data Test Pendahuluan Kecepatan Pukulan Chudan Tsuki ... 55

4. Perhitungan Z-score ... 59

5. Mencari Rata-rata Simpangan Baku ... 62

6. Uji Normalitas ... 68

7. Uji Homogenitas ... 75

8. Pengujian Hipotesis ... 78


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga sebagai salah satu aktivitas fisik manusia pada saat ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan harkat dan martabat suatu bangsa. Oleh karena itu sudah saatnya pembinaan olahraga prestasi ditangani secara profesional dengan menerapkan program-program serta metode latihan yang diukur dan dikaji secara ilmiah. Setiap cabang olahraga yang sifatnya kompetitif tentu mengharapkan tercapainya prestasi yang maksimal bagi mereka yang menekuni baik secara individu maupun kelompok atau tim. Itu artinya prestasi dalam dalam cabang olahragaadalah suatu tujuan akhir yang harus di capai suatu kegiatan olahraga pretasi. Untuk mencapai hal tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan adanya upaya pembinaan dan salah satunya melalui penerapan latihan yang terprogram, terarah dan berkesinambungan.

Salah satu aspek yang perlu dibina untuk mencapai prestasi yang baik adalah dengan

membina kondisi fisik. Sajoto (1988:57) menyatakan bahwa”salah satu faktor penentu dalam pencapaian prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru,

kelenturan,kesei mbangan, ketepatan dan kesehatan olahraga”. Berdasarkan uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa untuk mendapatkan atlit yang berprestasi tinggi faktor yang perlu diperhatikan dan harus dibina adalah faktor kondisi fisik. Dengan memiliki kondisi fisik maka diharapkan usaha dilakukan untuk mencapai prestasi olahraga dapat dicapai. Selanjutnya


(16)

amatlah penting,oleh karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti

latihan dengan sempurna.”

Karate adalah salah satu dari sekian banyak cabang olahraga beladiri. Karate juga merupakan ilmu seni beladiri tangan kosong ( kara = kosong, te = tangan), jadi setiap gerakan serangan haruslah bisa mematikan kecepatan dengan kekuatan. Karate merupakan salah satu olahraga yang mempunyai karakteristik gerak dan teknik tersendiri. Karate juga merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang saat ini banyak digemari oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa baik putera maupun puteri.

Dojo Wadokai Immanuel Medan yang terletak di JL. Slametriadi Kecamatan Polonia

Medan. Di dirikan pada tahun 2007 dengan tujuan sebagai wadah dan melatih agar siswa SMA Swasta Kristen Immanuel Medan dapat berprestasi di cabang olahraga Karate , dan juga dojo ini dibuka agar disamping belajar, para siswa yang mengikuti latihan Ekstrakurikuler mempunyai disiplin, kesegaran dan motivasi belajar di sekolah baik dimanapun.. Dojo Wadokai Immanuel Medan merupakan dojo yang resmi dan terdaftar oleh Wadokai Sumut. Dojo Wadokai Immanuel Medan dilatih oleh pelatih yang memiliki sertifikat resmi . Pelatih di Dojo ini yakni Sempai Wilson Sibarani yang menyandang sabuk hitam DAN I.

Jumlah siswa binaan Dojo Wadokai Immanuel Medan berjumlah 23 Orang. Dari jumlah tersebut terdiri atas: sabuk putih 7 orang, sabuk kuning 5 orang, sabuk hijau 3 orang, sabuk biru 8 orang. Inilah Populasi atlet karateka Dojo Wadokai Immanuel Medan.

Dojo Wadokai Immanuel Medan juga pernah mengikuti kejuaran karate ditingkat daerah yaitu Kejurda Wadokai se-Sumatera Utara. Latihan yang dilaksanakan di Dojo ini 2 kali seminggu yakni pada hari Selasa dan Jumat. Tempat latihan yaitu lapangan SMA Swasta Kristen Immanuel Medan .


(17)

Menurut Situmeang Rahman (2010:4), dalam olahraga beladiri karate, materi latihan dibagi atas 3 (tiga) kelompok yaitu:

1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : - Dachi (kuda-kuda)

- Uke (tangkisan)

- Tsuky (pukulan)

- Uchi (sabetan)

- Geri (tendangan)

2. Kumite ( pertarungan)

3. Kata (rangkaian gerakan dasar atau jurus)

ketiga bentuk latihan inilah yang diterapkan kepada karateka yang berlatih di Dojo Wadokai Immanuel Medan setiap sesi latihan atau pertemuan.

Dalam konteks ini, peneliti lebih menekankan sasaranya pada gerakan dasar karate yaitu

Tsuki (pukulan) karena selama peneliti mengamati di dojo tersebut dalam beberapa kali observasi

yang waktunya adalah hari Selasa mulai tanggal (5, 12, 19) Desember 2011, peneliti memperhatikan sudah banyak peningkatan gerakan dasar baik. Namun ada suatu bentuk gerakan dasar pada pukulan yang belum bisa dikatakan suatu bentuk pukulan yang sempurna karena tidak mempunyai kecepatan terhadap pukulan. Hal ini tampak jelas terlihat pada saat karateka ataupun individu tersebut melakukan latihan kumite (pertarungan). Peneliti mengamati beberapa kali pukulan dilakukan oleh peserta kumite (pertarungan) yang sedang latihan namun tidak memiliki kecepatan seperti yang diharapkan dan yang seharusnya.

Dalam beladiri karate, pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan pada saat bertanding dan merupakan suatu serangan yang sangat efektif. Tanpa adanya kecepatan pukulan,


(18)

bentuk pukulan apapun itu tidak akan baik hasilnya. Kurangnya kecepatan pukulan ini tampak jelas terlihat pada bentuk pukulan Chudan Tsuki yang dilakukan oleh karateka selama latihan terlebih pada saat kumite (pertarungan) di dojo. Sedangkan bila dilihat dari pengamatan bahwa bentuk dari pukulan Chudan Tsuki yang dilakukan oleh para atlet karateka yang latihan di dojo Wadokai Immanuel Medan ini dapat dikatakan kurang baik karena bentuk pukulan dari pengamatan peneliti sangatlah tidak maksimal dari apa yang diharapkan dan juga tidak sesuai dengan buku peraturan karate yang seharusnya memiliki kriteria point. Dalam memenuhi kriteria point itu sebagai berikut : a) Bentuk yang baik. b) Sikap sportif. c) Ditampilkan dengan semangat/spirit yang teguh. d) Kesadaran. e) Waktu yang tepat. f) Jarak yang tepat. Pukulan

Chudan Tsuki adalah pukulan lurus ke depan yang diarahkan ke sasaran ulu hati ataupun perut.

Bentuk pukulan Chudan Tsuki ini diamati khususnya pada karateka putera sabuk biru di Dojo Wadokai Immanuel Medan karena karateka yang sabuk biru ini merupakan tingkatan sabuk yang paling tinggi di dojo ini yang seharusnya sudah lebih menguasai cara dan bentuk pukulan

Chudan Tsuki yang baik dan benar.

Disini penulis sangat tertarik melakukan penelitian pada Dojo Wadokai Immanuel Medan, karena dari hasil Observasi terhadap Dojo Wadokai Immanuel Medan diperoleh Infomasi berupa ;

1. Wadokai merupakan perguruan karate yang resmi dan terdaftar di FORKI (Federation

Karate Indonesia) yang merupakan Induk Cabang Olaraga Karate di Indonesia.

2. Fasilitas yang terdapat di Dojo Wadokai Immanuel Medan sudah sangat memadai dan juga

memiliki perlengkapan latihan.

3. Atlet karate Putra Dojo Wadokai Immanuel Medan pernah mengikuti event kejuaraan yaitu:


(19)

oleh pelatih. Hal ini diungkapkan langsung oleh sempai Wilson Sibarani ketika penulis

melakukan observasi dan wawancara pada tanggal 5-19 Desember 2012.”Atlet Dojo

Wadokai Immanuel Medan (khususnya pada sabuk biru) yang saat ini saya bini/latih belum memperoleh hasil yang memuaskan,seharusnya bila dilihat dari yang dilatih, lama latihan, dan program latihan yang saya berikan terhadap Atlet Dojo Wadokai Immanuel Medan ini

sudah dapat meraih prestasi yang membanggakan,”tutur pelatih kepada peneliti. Setelah melakukan wawancara dengan pelatih dojo Wadokai Immanuel Medan timbul pertanyaan

dalam diri penulis yaitu: “mengapa Dojo Wadokai Immanuel Medan belum pernah memperoleh prestasi yang membanggakan seperti yang diharapkan oleh pelatih selama melatih?. Jika dibandingkan dengan lamanya latihan dan program latihan yang diberikan prestasi yang diperoleh masih tergolong kurang baik.

Dari hasil pengamatan peneliti dan informasi yang diperoleh dari pelatih bahwa karateka sabuk Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan belum dapat meraih prestasi yang cukup membanggakan. Dugaan sementara penulis mengarah kodisi fisik yang masih lemah terutama pada pukulan chudan tsuki yang masih lambat dan belum bertenaga serta mudah ditangkis oleh lawan pada saat kumite. Hal ini disebabkan kurangnya power otot lengan pada atlet Dojo Wadokai Immanuel Medan. Dan terlihat jelas bahwa atlet karateka putra sabuk Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan ketika berlatih masih lambat dan belum memiliki power ketika melakukan pukulan chudan tsuki yang benar dan pada saat melakukan kumite, yang dilancarkan jarang memperoleh nilai (point). Karena Chudan Tsuki adalah pukulan yang dominan digunakan pada kumite yang membutuhkan kecepatan agar memperoleh point.

Akhirnya peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian di Dojo Wadokai Immanuel Medan, untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dalam pelaksanaan pukulan Chudan


(20)

Tsuki. Peneliti melihat kemampuan pukulan Chudan Tsuki sudah benar namun power otot lengan

dan kecepatan pukulan perlu ditingkatkan, karena dalam kumite sangat dituntut untuk bisa memukul dengan tenaga dan kecepatan yang maksimal supaya lawan sulit untuk mengantisipasi serangan yang akan dilakukan.

Untuk mempertegas dugaan tersebut maka peneliti membuat suatu tes pendahuluan untuk memastikan bahwa kurangnya kecepatan pukulan yang juga berpengaruh terhadap power otot lengan dengan menggunakan Medicine ball terhadap karateka putra sabuk biru di Dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012. Berikut hasil tes pendahuluan medicine ball dengan norma

medicine ball dapat dilihat pada lampiran.

Setelah dibandingkan dengan hasil medicine ball karateka dengan norma medicine ball, maka karateka yang diteliti oleh peneliti ini berada pada kurang. Berarti bentuk pukulan memang tidak baik. Didalam penelitian ini penulis berharap dengan latihan komponen fisik maka peningkatan power otot lengan dan kecepatan pukulan chudan tsuki juga meningkat.

Dengan situasi demikian, maka muncul suatu pemikiran untuk mengungkapkan apakah bentuk latihan selama ini dilakukan kurang mendukung atau tidak sesuai dengan tujuan sasaran latihan. Maka untuk itu penelitian ini peneliti akan mencoba memberikan bentuk plyometrik dengan latihan Incline Push-up dan Whellbarrow yang mempunyai sasaran terhadap peningkatan

power otot lengan dan kecepatan pukulan. Berikut hasil tes pendahuluan kecepatan pukulan chudan tsuki dapat dilihat pada lampiran.

Dari hasil data pendahuluan yang ada pada lampiran, jika dibandingkan dengan salah satu karateka yang pernah mewakili Sumatera Utara yaitu Kimtawin Chan, jelas tampak kecepatan pukulan sangat berbeda, maka itu perlu ditingkatkan pada sabuk biru pada Dojo Wadokai Immanuel Medan. Banyak bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan


(21)

pukulan diantaranya adalah Plyometrics. A Chu (2000 : 8 ) bahwa “ plyometrics merupakan

latihan khusus yang memiliki otot- otot untuk menghasilkan kekuatan maksimum dengan lebih

cepat “.

Dari sekian banyak bentuk-bentuk latihan Plyometrics yang ada, dalam penelitian ini, peneliti memilih bentuk latihan yang digunakan adalah incline push-up dan wheelbarrow

Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang perbedaan pengaruh latihan incline push-up dan wheelbarrow terhadap power otot lengan dan hasil kecepatan pukulan Chudan Tsuki pada Karateka Putra Sabuk Biru Dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah menuangkan kedalam tulisan yang akan dihadapi pada suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka diperoleh gambaran tentang yang dihadapi.

Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dapat didentifikasi sebagai berikut: Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi power otot lengan dan kecepatan pukulan Chudan Tsuki dalam karate? Apakah latihan Incline push-up dapat meningkatkan power otot lengan dalam karate? Apakah latihan Whellbarrow dapat meningkatkan power otot lengan dalam karate? Apakah latihan incline push-up dapat meningkatkan kecepatan pukulan chudan tsuki dalam karate?. Apakah latihan Whellbarrow dapat meningkatkan kecepatan pukulan chudan tsuki dalam karate? Dari latihan incline push-up dan latihan Whellbarrow manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap peningkatan power otot lengan dalam karate?. Dari latihan incline


(22)

push-up dan latihan Whellbarrow manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap kecepatan pukulan Chudan Tsuki dalam karate?.

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi interpretasi yang salah dan sebagai pembatasan masalah dalam penelitian yang telah dilakukan maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah yang akan dicapai untuk mendapatkan informasi. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

“pengaruh latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap power otot lengan dan hasil kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan

Tahun 2012.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah:

1. Apakah ada pengaruh latihan incline push-up terhadap power otot lengan pada karateka

sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

2. Apakah ada pengaruh latihan whellbarrow terhadap power otot lengan pada karateka sabuk

biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan incline push-up dan latihan whellbarrow

terhadap power otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

4. Apakah ada pengaruh latihan incline push-up terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada


(23)

5. Apakah ada pengaruh latihan whellbarrow terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012?

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan incline push-up dan latihan whellbarrow

terhadap kecepatan pukulan Chudan Tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan incline push-up terhadap power

otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan whellbarrow terhadap power

otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pangaruhnya antara latihan incline push-up

dan latihan whellbarrow terhadap power

otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.

4. Untuk mengetahui pengaruh latihan incline push-up terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan whellbarrow terhadap keceptan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan incline push-up dan

whellbarrow terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo


(24)

F.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina serta insan olahraga.Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam pembina prestasi

khususnya pada cabang karate bagi pelatih pada umumnya dan khususnya pelatih yang ada di dojo Wadokai Immanuel Medan.

2. Bagi atlet dapat meningkatkan power otot lengan dan kecepatan pukulan cudan tsuki dalam

olahraga karate.

3. Memberikan masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan power otot lengan dan


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan incline push-up memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot lengan

pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

2. Latihan whellbarrow memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot lengan pada

karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

3. Latihan incline push-up tidak lebih besar pengruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap

power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun

2012.

4. Latihan incline push-up memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan pukulan

chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

5. Latihan whellbarrow memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan pukulan

chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

6. Latihan incline push-up tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap

kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :


(26)

1. Agar pelatih meberikan latihan Incline dan latihan whellbarrow karana sama-sama berpengaruh terhadap peningkatan power otot lengan dan kecepatan pukulan chudan tsuki.

2. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel

yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan program latihan yang baik.

3. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (1998). Metodologi Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia

Bompa, T. (1994). Theory and methodology of training.Dubuque, IOWA: Kendal/Hunt Publishingcompany.

Donald, A. Chu.(1985). Jumping into plyometrics. Illionis: Leisure Press.

Harsono. (1988). Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan.

Moch Saleh (1983:50) Teknik Dasar Karate. Jakarta PB. FORKI. (2008). Peraturan pertandingan Karate.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi fisik dalam olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Sajoto, M. (1996). Teknik Oyama Karate Seri Kihon. Jakarta: PT. Alex Media Komputido Kelompok Gramedia.

Situmeang, R. (2010). Diktat Karate. Medan.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Yusup (2000:74) Human Anatomy Muscle. Jakarta

http://www. Google.com, 2007, karate study


(1)

up dan latihan Whellbarrow manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap kecepatan pukulan Chudan Tsuki dalam karate?.

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi interpretasi yang salah dan sebagai pembatasan masalah dalam penelitian yang telah dilakukan maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah yang akan dicapai untuk mendapatkan informasi. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: “pengaruh latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap power otot lengan dan hasil kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah:

1. Apakah ada pengaruh latihan incline push-up terhadap power otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

2. Apakah ada pengaruh latihan whellbarrow terhadap power otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap power otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

4. Apakah ada pengaruh latihan incline push-up terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?


(2)

5. Apakah ada pengaruh latihan whellbarrow terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012?

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya dari latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap kecepatan pukulan Chudan Tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan incline push-up terhadap power

otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan whellbarrow terhadap power

otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pangaruhnya antara latihan incline push-up dan latihan whellbarrow terhadap power

otot lengan pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan tahun 2012.

4. Untuk mengetahui pengaruh latihan incline push-up terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan whellbarrow terhadap keceptan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan incline push-up dan whellbarrow terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka sabuk biru dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.


(3)

F.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina serta insan olahraga.Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam pembina prestasi khususnya pada cabang karate bagi pelatih pada umumnya dan khususnya pelatih yang ada di dojo Wadokai Immanuel Medan.

2. Bagi atlet dapat meningkatkan power otot lengan dan kecepatan pukulan cudan tsuki dalam olahraga karate.

3. Memberikan masukan bagi pelatih dalam upaya peningkatan power otot lengan dan kecepatan pukulan chudan tsuki.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan incline push-up memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

2. Latihan whellbarrow memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

3. Latihan incline push-up tidak lebih besar pengruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap power otot lengan pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

4. Latihan incline push-up memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012. 5. Latihan whellbarrow memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan pukulan

chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012. 6. Latihan incline push-up tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan whellbarrow terhadap

kecepatan pukulan chudan tsuki pada karateka putra sabuk biru Dojo Wadokai Immanuel Medan Tahun 2012.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :


(5)

1. Agar pelatih meberikan latihan Incline dan latihan whellbarrow karana sama-sama berpengaruh terhadap peningkatan power otot lengan dan kecepatan pukulan chudan tsuki. 2. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel

yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan program latihan yang baik.

3. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (1998). Metodologi Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia

Bompa, T. (1994). Theory and methodology of training.Dubuque, IOWA: Kendal/Hunt Publishingcompany.

Donald, A. Chu.(1985). Jumping into plyometrics. Illionis: Leisure Press.

Harsono. (1988). Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Moch Saleh (1983:50) Teknik Dasar Karate. Jakarta PB. FORKI. (2008). Peraturan pertandingan Karate.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi fisik dalam olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Sajoto, M. (1996). Teknik Oyama Karate Seri Kihon. Jakarta: PT. Alex Media Komputido Kelompok Gramedia.

Situmeang, R. (2010). Diktat Karate. Medan.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Yusup (2000:74) Human Anatomy Muscle. Jakarta http://www. Google.com, 2007, karate study


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSS OVER DENGAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP/SPRINT TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA SABUK BIRU KHUSHINRYU M KARATE-DO INDONESIA (KKI) DOJO YAPIM MEDAN TAHUN 2

0 8 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET PUTRA KARATEKA WADOKAI DOJO UNIMED TAHUN 2013.

0 5 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DENGAN LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA KARATEKA PUTERA SABUK HIJAU DOJO SHIROITE SMA KARTIKA 1-4 PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013.

0 2 30

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KARET (KATROL DARAT) DENGAN LATIHAN MEMUKUL DI DALAM AIR TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN KARATEKA PUTRA SABUK KUNING SAMPAI SABUK BIRU WADOKAI DOJO CAPITAL KARATE CLUB MEDAN TAHUN 2013.

0 2 21

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN MELALUI VARIASI LATIHAN PADA ATLET WADOKAI SABUK BIRU DOJO CAPITAL KARATE CLUB (CKC) MEDAN TAHUN 2013.

0 3 21

UPAYA MENINGKATAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN MELALUI LATIHAN BACK-UP DAN DECLINE PUSH-UP PADA KKNSI DOJO PUTRA SMA/SMK SWASTA TELADAN MEDAN TAHUN 2012.

0 2 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHANINCLINE PUSH-UP DEPTH JUMP DENGAN LATIHAN HEAVY BAGSTROKE TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL PUKULAN GYAKU-ZUKI CHUDAN PADA ATLET PUTRA SABUK COKLAT PERGURUAN WADOKAI DOJO JUAN TAHUN 2012.

0 3 50

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH UP DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA KEI SHIN KAN DOJO HKBP SIDORAME MEDAN TAHUN 2012.

1 8 54

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK PUKULAN GYAKU TSUKI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA KECIL DIGANTUNG PADA ATLET KARATEKA PUTRA SABUK KUNING DOJO WADOKAI SIMPANG SELAYANG MEDAN TAHUN 2012.

0 12 22

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA KARATEKA DOJO SMP N 2 PEMALANG | saputra | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4369 15841 2 PB

2 18 6