Analisis bioekonomi dampak keberadaan rumpon terhadap kelestarian sumberdaya perikanan tuna kecil (Studi kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi)

ANALISIS BIOEKONOMI DAMPAK KEBERADAAN RUMPON
TERHADAP KELESTARIAN SUMBERDAYA
PERIKANAN TUNA KECIL
(Studi Kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi)

IRMADI NAHIB

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul
BIOEKONOMI

DAMPAK


KEBERADAAN

RUMPON

ANALISIS
TERHADAP

KELESTARIAN SUMBERDAYA PERIKANAN TUNA KECIL (Studi Kasus di
Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi) adalah karya saya sendiri
dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.

Bogor, Januari 2008

Ir. Irmadi Nahib
NIM C451050051

RINGKASAN

IRMADI NAHIB. Analisis Bioekonomi Dampak Keberadaan Rumpon Terhadap
Kelestarian Sumberdaya Perikanan Tuna Kecil (Studi Kasus di Perairan Teluk
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi). Dibimbing oleh AKHMAD FAUZI dan
SUZY ANNA.
Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak keberadaan (pemanfaatan) rumpon
di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan
model bioekonomi dan analisis simulasi. Analisis dinamik dilakukan dengan sistem
persamaan ODE (Ordinary Differential Equation) yang dipecahkan dengan teknik
numerik dengan menggunakan software Maple 9.5 dan MS Excell. Sumberdaya
perikanan tuna kecil perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi mengalami
tangkap berlebih (biological overfishing) dan juga input yang berlebih (economic
overfishing). Hasil penghitungan koefisien laju degradasi sumberdaya perikanan
tuna kecil relatif kecil (0,2596 per tahun). Dampak keberadaan rumpon menyebabkan
: peningkatan produksi hasil tangkapan sebesar 11,79 % , peningkatan efisiensi
penggunaan effort 10,54 %, akan memperlambat waktu pencapaian carrying capacity,
meningkatkan rente sumberdaya dan kesejahteraan nelayan. Hasil analisis dinamik
menunjukkan bahwa : (a) sistem pengelolaan perikanan tuna kecil di perairan Teluk
Palabuhanratu termasuk dalam sistem kuadran 3 (peningkatan effort, akan menyebabkan
penurunan biomass ikan), (b) penerapan rumpon pada pengelolaan perikanan tuna kecil
di perairan Teluk Palabuhanratu merupakan bentuk pengurangan jumlah effort. (c)

trajektori (perilaku) biomass ikan dan effort pada kondisi sebelum dan setelah adanya
rumpon memiliki pola yang sama. Pengaruh kenaikan harga ikan pada kondisi
keberadaan rumpon akan menyebabkan rente sumberdaya menjadi negatif yang berarti
kesejahteraan nelayan menurun.
Kata kunci : Bioekonomi, Analisis Dinamik, Rumpon, Dampak, Analisis Phase Plane,
Perilaku Hubungan

ABSTRACT
IRMADI NAHIB. Bioekonomic Analysis on the Impact of Fish Aggregation
Device for the Sustainable of Tuna Kecil Fisheries (Case Study at the
Palabuhanratu Bay Area, Sukabumi Regency). Under the supervision of
AKHMAD FAUZI and SUZY ANNA
The research aims to determine the impact of using fish aggregation device in the
Palabuharatu bay. The study uses a bioeconomic approach and simulation. Using Ordinary
Differential Equation (ODE) teqchnique, the dynamic trajectory of resources as well as the
phase plane between input and output calculated with the computer programs, Maple 9.5 and
Excell. The result of the study showed that little tuna and skipjack tuna fisheries in the
Palabuhanratu bay area has been experiencing both severe biological and economic over
fishings. Calculation of degradation rate coefficient of the fishery that the resource at average
0,2596 per year. The existence of fish aggregation device increases yield around 11,79 %

and decrease the effort level to 10,54 %. Dynamic analysis shows the relation between stock
and effort on the exploitation of little tuna and skipjack tuna fisheries in Pelabuhanratu bay,
showed in third quadrant exploitation (increasing effort causing decreasing stock), stock
trajectory and effort have the same pattern on the condition of before and after implemented of
fish aggregation device. Increasing stock will be reached if there is decreasing on effort, the
catagories of effort rate nowdays is excessive. The impact of increasing price of fish
aggregation device causes the resource rent to be negative, its mean that the welfare of
fishermen will be declining.
Keywords : Bioeconomic, Dynamic Analysis, Fish Aggreation Device, Impact, Phase Plane,
Trajectory

@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber
a). Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritis atau tinjauan suatu masalah
b). Pengutipan tidak merugikan kepentingan wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis

dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopi, microfilm, dan sebagainya tanpa ijin
IPB

ANALISIS BIOEKONOMI DAMPAK KEBERADAAN RUMPON
TERHADAP KELESTARIAN SUMBERDAYA
PERIKANAN TUNA KECIL
(Studi Kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi)

IRMADI NAHIB

Tesis
sebagai salah satu persyaratan untuk untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008


PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2007 ialah evaluasi
dampak keberadaan rumpon dengan judul : “Analisis Bioekonomi Dampak
Keberadaan Rumpon Terhadap Kelestarian Sumberdaya Perikanan Tuna Kecil
(Studi Kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi)”.
Analisis sumberdaya alam pada dasarnya disyaratkan untuk dilakukan
secara secara dinamik. Hal ini disebabkan karena bagaimanapun juga sumberdaya
alam (terutama sumberdaya alam yang dapat diperbaharui) adalah merupakan
sumberdaya yang dinamis.

Penelitian dilakukan dengan pendekatan model

bioekonomi dan analisis simulasi. Analisis dinamik dilakukan dengan sistem
persamaan ODE (Ordinary Differential Equation) yang dipecahkan dengan teknik
numerik dengan menggunakan software Maple 9.5 dan MS Excell. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dampak keberadaan rumpon akan mampu
menjaga kelestarian sumberdaya perikanan tuna kecil dan juga meningkatkan

rente ekonomi.
Kritik dan saran penulis harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan
dalam penulisan karya ilmiah. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2008

Irmadi Nahib

UCAPAN TERIMA KASIH
Setelah mengucapkan : puji syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis,
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan, penulis mengucapkan terima
kasih kepada kedua orangtua penulis yang telah banyak berkorban dalam
mendidik dan membimbing penulis sampai saat ini.

Terima kasih penulis

ucapkan juga kepada keluarga penulis : istri tercinta (Roseta Sri Supadmi, S.Pd),
anak-anak ku : M. Aziz Aljabbar, Intan Nurhaliza dan M Rizqi Alghaniiyyu serta
seluruh keluarga, atas segala doa, pengorbanan dan kasih sayangnya.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir.
Akhmad Fauzi, M.Sc dan Ibu Dr. Suzy Anna, M.Si selaku komisi pembimbing,
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan tesis, juga
kepada Bapak Dr. Ir. Achmad Fahrudin, MS selaku penguji luar komisi yang telah
memberikan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
Dalam kesempatan ini pula penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Tridoyo Kusumastanto, MS yang telah memperjuangkan
dan memberi kepercayaan penulis untuk dapat melanjutkan studi di PS ESK.
Ucapan

terikasih

juga

penulis

sampai

kepada


Bapak

Ir.

Sahat

M.

Simanjuntak, M.Sc yang telah banyak mengorbankan waktu untuk berdiskusi dan
memberi tambahan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Juga kepada kepada

seluruh staf pengajar PS ESK dan rekan seangkatan PS ESK 2005, penulis
sampaikan terima kasih atas kebersamaan, kerjasama dan pengorbanan yang kita
jalani selama menempuh studi.
Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Aris
Poniman, Bapak Drs. Suwahyuono, M.Sc dan Ibu Dr. Dewayany Sutrisno,
M.App.Sc selaku pimpinan instansi tempat penulis bekerja atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk melanjutkan studi dan juga bantuan ijin

penggunaan data dalam penulisan tesis ini.
Akhirnya penulis berdoa semoga semua pengorbanan dan bantuan bapak,
ibu dan saudara dapat menjadi amal ibadah. Amiiin. Semoga tesis ini dapat
bermanfaat dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjungkarang, 13 Maret 1967, dari pasangan Bapak
Drs. H. Bahiki dan Ibu Hj. Uni Herna. Penulis merupakan anak kedua dari lima
bersaudara. Penulis beristerikan Roseta Sri Supadmi, S.Pd dengan dikarunia tiga
orang anak : M. Aziz Aljabbar (12 thn), Intan Nurhaliza (6 thn) dan M Rizqi
Alghaniiyyu (4,5 thn).
Pada tahun 1986, penulis lulus dari SMAN 5 Bandar Lampung dan pada
tahun yang sama diterima sebagai mahasiswa pada Jurusan Manajemen Hutan,
Fakultas Kehutanan IPB melalui jalur PMDK. Penulis lulus pada tahun 1991.
Setelah lulus, penulis bekerja sebagai tenaga ahli kehutanan di konsultan bidang
kehutanan.
Pada tahun 1992, penulis bekerja di Pusat Survei Sumberdaya Alam
BAKOSURTANAL. Seiring dengan adanya reorganisasi di BAKOSURTANAL
pada tahun 2001 penulis bertugas di Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut

(PSSDAL) BAKOSURTANAL sampai sekarang.

Penulis bertugas

sebagai

peneliti dengan jabatan peneliti madya bidang sistem informasi spasial. Selama
bekerja di BAKOSURTANAL, penulis aktif dalam kegiatan penelitian.
Disamping itu, penulis juga aktif sebagai anggota redaksi majalah ilmiah :
Geomatika dan Globe. Pada Tahun 2004 sampai 2005, penulis ditugaskan sebagai
anggota tim penilai jabatan peneliti instansi BAKOSURTANAL.
Tahun 2005, penulis memperoleh kesempatan tugas belajar dari
BAKOSURTANAL.

Penulis melanjutkan studi pada program studi ekonomi

sumberdaya kelautan tropika IPB (ESK –IPB) sesuai dengan bidang tugas yang
penulis tekuni di PSSDAL-BAKOSURTANAL.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..

ix
xi
xiii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..........
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………......
1.3 Hipotesis ..........................................................................................
1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………………………………...
1.5 Ruang Lingkup ………………………………….............................

1
1
3
4
4
4

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut …......…………………...
2.2 Sumberdaya Ikan Pelagis ................................................................
2.3 Migrasi dan Penyebaran Ikan Cakalang dan Tongkol .....................
2.4 Deskripsi Ikan Cakalang dan Tongkol ..............................................
2.5 Rumpon ............................................................................................
2.6 Pendugaan Produksi Perikanan ...........................................................
2.7 Model Statik Bioekonomi Gordon-Schaefer....................................
2.8 Model Dinamis Ekonomi Perikanan ……………………………….
2.9 Analisis Dinamik Pengelolaan Perikanan …………………………

6
6
7
9
11
14
16
19
21
23

III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pendekatan Studi .............................................................
3.2 Metode Pengumpalan Data ...............................................................
3.3 Metode Analisis Data ……………………………...…………........
3.3.1 Standarisasi Alat Tangkap …………………………………...
3.3.2 Analisis Bioekonomi ......................………….........................
3.3.3 Pengelolaan Sumberdaya Secara Optimal........………….......
3.3.4 Analisis Dinamik Pengelolaan Perikanan ...............................

25
25
26
28
29
30
34
34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian ………………………………...
4.1.1 Letak Geografis …………………………………....................
4.1.2 Topografi dan Kondisi Perairan ……………………………...
4.2 Keadaan Umum Perikanan Laut ……………………………….......
4.2.1 Aktifitas Nelayan ………………………………......................
4.2.2 Perahu/Kapal Penangkap Ikan …………………......................
4.2.3 Alat Penangkap Ikan …………………………….....................
4.2.4 Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground) ………………..
4.2.5 Perkembangan Volume dan Nilai Produksi Ikan ….....………

38
38
38
39
40
40
41
42
43
44

ANALISIS BIOEKONOMI DAMPAK KEBERADAAN RUMPON
TERHADAP KELESTARIAN SUMBERDAYA
PERIKANAN TUNA KECIL
(Studi Kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi)

IRMADI NAHIB

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul
BIOEKONOMI

DAMPAK

KEBERADAAN

RUMPON

ANALISIS
TERHADAP

KELESTARIAN SUMBERDAYA PERIKANAN TUNA KECIL (Studi Kasus di
Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi) adalah karya saya sendiri
dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.

Bogor, Januari 2008

Ir. Irmadi Nahib
NIM C451050051

RINGKASAN
IRMADI NAHIB. Analisis Bioekonomi Dampak Keberadaan Rumpon Terhadap
Kelestarian Sumberdaya Perikanan Tuna Kecil (Studi Kasus di Perairan Teluk
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi). Dibimbing oleh AKHMAD FAUZI dan
SUZY ANNA.
Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak keberadaan (pemanfaatan) rumpon
di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan
model bioekonomi dan analisis simulasi. Analisis dinamik dilakukan dengan sistem
persamaan ODE (Ordinary Differential Equation) yang dipecahkan dengan teknik
numerik dengan menggunakan software Maple 9.5 dan MS Excell. Sumberdaya
perikanan tuna kecil perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi mengalami
tangkap berlebih (biological overfishing) dan juga input yang berlebih (economic
overfishing). Hasil penghitungan koefisien laju degradasi sumberdaya perikanan
tuna kecil relatif kecil (0,2596 per tahun). Dampak keberadaan rumpon menyebabkan
: peningkatan produksi hasil tangkapan sebesar 11,79 % , peningkatan efisiensi
penggunaan effort 10,54 %, akan memperlambat waktu pencapaian carrying capacity,
meningkatkan rente sumberdaya dan kesejahteraan nelayan. Hasil analisis dinamik
menunjukkan bahwa : (a) sistem pengelolaan perikanan tuna kecil di perairan Teluk
Palabuhanratu termasuk dalam sistem kuadran 3 (peningkatan effort, akan menyebabkan
penurunan biomass ikan), (b) penerapan rumpon pada pengelolaan perikanan tuna kecil
di perairan Teluk Palabuhanratu merupakan bentuk pengurangan jumlah effort. (c)
trajektori (perilaku) biomass ikan dan effort pada kondisi sebelum dan setelah adanya
rumpon memiliki pola yang sama. Pengaruh kenaikan harga ikan pada kondisi
keberadaan rumpon akan menyebabkan rente sumberdaya menjadi negatif yang berarti
kesejahteraan nelayan menurun.
Kata kunci : Bioekonomi, Analisis Dinamik, Rumpon, Dampak, Analisis Phase Plane,
Perilaku Hubungan

ABSTRACT
IRMADI NAHIB. Bioekonomic Analysis on the Impact of Fish Aggregation
Device for the Sustainable of Tuna Kecil Fisheries (Case Study at the
Palabuhanratu Bay Area, Sukabumi Regency). Under the supervision of
AKHMAD FAUZI and SUZY ANNA
The research aims to determine the impact of using fish aggregation device in the
Palabuharatu bay. The study uses a bioeconomic approach and simulation. Using Ordinary
Differential Equation (ODE) teqchnique, the dynamic trajectory of resources as well as the
phase plane between input and output calculated with the computer programs, Maple 9.5 and
Excell. The result of the study showed that little tuna and skipjack tuna fisheries in the
Palabuhanratu bay area has been experiencing both severe biological and economic over
fishings. Calculation of degradation rate coefficient of the fishery that the resource at average
0,2596 per year. The existence of fish aggregation device increases yield around 11,79 %
and decrease the effort level to 10,54 %. Dynamic analysis shows the relation between stock
and effort on the exploitation of little tuna and skipjack tuna fisheries in Pelabuhanratu bay,
showed in third quadrant exploitation (increasing effort causing decreasing stock), stock
trajectory and effort have the same pattern on the condition of before and after implemented of
fish aggregation device. Increasing stock will be reached if there is decreasing on effort, the
catagories of effort rate nowdays is excessive. The impact of increasing price of fish
aggregation device causes the resource rent to be negative, its mean that the welfare of
fishermen will be declining.
Keywords : Bioeconomic, Dynamic Analysis, Fish Aggreation Device, Impact, Phase Plane,
Trajectory

@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber
a). Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritis atau tinjauan suatu masalah
b). Pengutipan tidak merugikan kepentingan wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis
dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopi, microfilm, dan sebagainya tanpa ijin
IPB

ANALISIS BIOEKONOMI DAMPAK KEBERADAAN RUMPON
TERHADAP KELESTARIAN SUMBERDAYA
PERIKANAN TUNA KECIL
(Studi Kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi)

IRMADI NAHIB

Tesis
sebagai salah satu persyaratan untuk untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2007 ialah evaluasi
dampak keberadaan rumpon dengan judul : “Analisis Bioekonomi Dampak
Keberadaan Rumpon Terhadap Kelestarian Sumberdaya Perikanan Tuna Kecil
(Studi Kasus di Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi)”.
Analisis sumberdaya alam pada dasarnya disyaratkan untuk dilakukan
secara secara dinamik. Hal ini disebabkan karena bagaimanapun juga sumberdaya
alam (terutama sumberdaya alam yang dapat diperbaharui) adalah merupakan
sumberdaya yang dinamis.

Penelitian dilakukan dengan pendekatan model

bioekonomi dan analisis simulasi. Analisis dinamik dilakukan dengan sistem
persamaan ODE (Ordinary Differential Equation) yang dipecahkan dengan teknik
numerik dengan menggunakan software Maple 9.5 dan MS Excell. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dampak keberadaan rumpon akan mampu
menjaga kelestarian sumberdaya perikanan tuna kecil dan juga meningkatkan
rente ekonomi.
Kritik dan saran penulis harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan
dalam penulisan karya ilmiah. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2008

Irmadi Nahib

UCAPAN TERIMA KASIH
Setelah mengucapkan : puji syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis,
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan, penulis mengucapkan terima
kasih kepada kedua orangtua penulis yang telah banyak berkorban dalam
mendidik dan membimbing penulis sampai saat ini.

Terima kasih penulis

ucapkan juga kepada keluarga penulis : istri tercinta (Roseta Sri Supadmi, S.Pd),
anak-anak ku : M. Aziz Aljabbar, Intan Nurhaliza dan M Rizqi Alghaniiyyu serta
seluruh keluarga, atas segala doa, pengorbanan dan kasih sayangnya.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir.
Akhmad Fauzi, M.Sc dan Ibu Dr. Suzy Anna, M.Si selaku komisi pembimbing,
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan tesis, juga
kepada Bapak Dr. Ir. Achmad Fahrudin, MS selaku penguji luar komisi yang telah
memberikan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
Dalam kesempatan ini pula penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Tridoyo Kusumastanto, MS yang telah memperjuangkan
dan memberi kepercayaan penulis untuk dapat melanjutkan studi di PS ESK.
Ucapan

terikasih

juga

penulis

sampai

kepada

Bapak

Ir.

Sahat

M.

Simanjuntak, M.Sc yang telah banyak mengorbankan waktu untuk berdiskusi dan
memberi tambahan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Juga kepada kepada

seluruh staf pengajar PS ESK dan rekan seangkatan PS ESK 2005, penulis
sampaikan terima kasih atas kebersamaan, kerjasama dan pengorbanan yang kita
jalani selama menempuh studi.
Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Aris
Poniman, Bapak Drs. Suwahyuono, M.Sc dan Ibu Dr. Dewayany Sutrisno,
M.App.Sc selaku pimpinan instansi tempat penulis bekerja atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk melanjutkan studi dan juga bantuan ijin
penggunaan data dalam penulisan tesis ini.
Akhirnya penulis berdoa semoga semua pengorbanan dan bantuan bapak,
ibu dan saudara dapat menjadi amal ibadah. Amiiin. Semoga tesis ini dapat
bermanfaat dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjungkarang, 13 Maret 1967, dari pasangan Bapak
Drs. H. Bahiki dan Ibu Hj. Uni Herna. Penulis merupakan anak kedua dari lima
bersaudara. Penulis beristerikan Roseta Sri Supadmi, S.Pd dengan dikarunia tiga
orang anak : M. Aziz Aljabbar (12 thn), Intan Nurhaliza (6 thn) dan M Rizqi
Alghaniiyyu (4,5 thn).
Pada tahun 1986, penulis lulus dari SMAN 5 Bandar Lampung dan pada
tahun yang sama diterima sebagai mahasiswa pada Jurusan Manajemen Hutan,
Fakultas Kehutanan IPB melalui jalur PMDK. Penulis lulus pada tahun 1991.
Setelah lulus, penulis bekerja sebagai tenaga ahli kehutanan di konsultan bidang
kehutanan.
Pada tahun 1992, penulis bekerja di Pusat Survei Sumberdaya Alam
BAKOSURTANAL. Seiring dengan adanya reorganisasi di BAKOSURTANAL
pada tahun 2001 penulis bertugas di Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut
(PSSDAL) BAKOSURTANAL sampai sekarang.

Penulis bertugas

sebagai

peneliti dengan jabatan peneliti madya bidang sistem informasi spasial. Selama
bekerja di BAKOSURTANAL, penulis aktif dalam kegiatan penelitian.
Disamping itu, penulis juga aktif sebagai anggota redaksi majalah ilmiah :
Geomatika dan Globe. Pada Tahun 2004 sampai 2005, penulis ditugaskan sebagai
anggota tim penilai jabatan peneliti instansi BAKOSURTANAL.
Tahun 2005, penulis memperoleh kesempatan tugas belajar dari
BAKOSURTANAL.

Penulis melanjutkan studi pada program studi ekonomi

sumberdaya kelautan tropika IPB (ESK –IPB) sesuai dengan bidang tugas yang
penulis tekuni di PSSDAL-BAKOSURTANAL.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..

ix
xi
xiii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..........
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………......
1.3 Hipotesis ..........................................................................................
1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………………………………...
1.5 Ruang Lingkup ………………………………….............................

1
1
3
4
4
4

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut …......…………………...
2.2 Sumberdaya Ikan Pelagis ................................................................
2.3 Migrasi dan Penyebaran Ikan Cakalang dan Tongkol .....................
2.4 Deskripsi Ikan Cakalang dan Tongkol ..............................................
2.5 Rumpon ............................................................................................
2.6 Pendugaan Produksi Perikanan ...........................................................
2.7 Model Statik Bioekonomi Gordon-Schaefer....................................
2.8 Model Dinamis Ekonomi Perikanan ……………………………….
2.9 Analisis Dinamik Pengelolaan Perikanan …………………………

6
6
7
9
11
14
16
19
21
23

III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pendekatan Studi .............................................................
3.2 Metode Pengumpalan Data ...............................................................
3.3 Metode Analisis Data ……………………………...…………........
3.3.1 Standarisasi Alat Tangkap …………………………………...
3.3.2 Analisis Bioekonomi ......................………….........................
3.3.3 Pengelolaan Sumberdaya Secara Optimal........………….......
3.3.4 Analisis Dinamik Pengelolaan Perikanan ...............................

25
25
26
28
29
30
34
34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian ………………………………...
4.1.1 Letak Geografis …………………………………....................
4.1.2 Topografi dan Kondisi Perairan ……………………………...
4.2 Keadaan Umum Perikanan Laut ……………………………….......
4.2.1 Aktifitas Nelayan ………………………………......................
4.2.2 Perahu/Kapal Penangkap Ikan …………………......................
4.2.3 Alat Penangkap Ikan …………………………….....................
4.2.4 Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground) ………………..
4.2.5 Perkembangan Volume dan Nilai Produksi Ikan ….....………

38
38
38
39
40
40
41
42
43
44

4.3 Aspek Biologi Upaya Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tuna Kecil ...
4.3.1 Produksi Ikan Tuna Kecil ……………………………….........
4.3.2 Upaya Penangkapan Ikan Tuna Kecil …………………...........
4.3.3 Hasil Tangkapan Per Unit Upaya Penangkapan Ikan Tuna
Kecil .........................................................................................
4.4 Pendugaan Parameter Biologi ......................…………………........
4.4.1 Standarisasi Unit Effort ………………………………............
4.4.2 Pendugaan Parameter Biologi ………………….......................
4.5 Pendugaan Parameter Ekonomi…………………............................
4.5.1 Pendugaan Biaya Operasional ………………………………..
4.5.2 Pendugaan Harga ...................................……………………..
4.5.3 Pendugaaan Discount Rate …………………............................
4.6 Analisis Bioekonomi ........................................................................
4.7 Analisis Dinamik Pengelolaan Perikanan Tuna Kecil.......................
4.7.1 Model Standar Willen’s Open Access Dynamic .....................
4.7.2 Model Dampak Rumpon Implisit melalui Fungsi Effort...........
4.7.3 Model Dampak Rumpon Mengalami Dinamika ......................
4.8 Analisis Sensitivitas .................................................................................
4.9 Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tuna Kecil ....................................

45
45
48

V. KESIMPULAN DAN SARAN …………….………………………........
5.1 Kesimpulan ......................................…….……………………….....
5.2 Saran …………………......................................................................

85
85
87

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….......

87

LAMPIRAN

92

50
51
51
51
53
53
54
56
57
62
63
68
71
76
81

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Jenis dan Sumber Data yang Digunakan ........................................

27

2

Perkembangan Jumlah Nelayan yang Beraktifitas di PPN
Palabuhanratu, Tahun 1993 – 2006 ...................................................

41

Perkembangan Jumlah Perahu Motor Tempel (PTM) dan Kapal
Motor (KM) yang Berbasis di PPN Pabuhanratu, Tahun 1993 –
2006 .................................................................................................

42

Perkembangan Jumlah Alat Penangkap Ikan yang Berbasis di
PPN Palabuhanratu, Tahun 1993 – 2006 .....................................

43

Perkembangan Volume dan Nilai Produksi Ikan yang didaratkan di
PPN Palabuhanratu, Tahun 1993 – 2006 ........................................

44

Produksi dan Nilai Produksi Ikan Dominan yang didaratkan di PPN
Palabuhanratu, Tahun 2006 ..............................................................

45

Perkembangan Produksi Ikan Cakalang Berdasarkan Alat Tangkap
di PPN Palabuhanratu, Tahun 1993 – 2006 .....................................

46

Perkembangan Produksi Ikan Tongkol Berdasarkan Alat Tangkap
di PPN Palabuhanratu, Tahun 1993 – 2006 ......................................

47

Jumlah Effort Tahunan (Hari Melaut per Tahun) Jaring Insang dan
Payang dalam Upaya Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Tuna
Kecil Tahun 1993 – 2006 ......................................................

49

Perkembangan Produksi, Effort dan CPUE Ikan Tuna Kecil
berdasarkan Jenis Alat Tangkap, Tahun 1993-2006 ......................

50

Standarisasi Effort dari Alat Tangkap Yang Digunakan Untuk
Menangkap Ikan Tuna Kecil di PPN Palabuhanratu Kabupaten
Sukabumi ........................................................................................

52

Produksi dan Effort Perikanan Tuna Kecil di Perairan Teluk
Palabuhanratu, Tahun 1993-2006 ...........................................

52

Parameter Biologi Ikan Tuna Kecil
di Perairan Teluk
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi ........................................

53

Rekapitulisasi Rata-Rata Biaya Operasional Penangkapan Ikan
Tuna Kecil per Effort di Perairan Teluk Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi Tahun 2007 ...........................................

53

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Perkembangan Harga Ikan Tuna Kecil di Perairan Teluk
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun 1993-2006............

54

Produksi dan Nilai Produksi Ikan Tuna Kecil di Perairan Teluk
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun 1993-2006.............

55

Hasil Analisis Social Discount Rate Berdasarkan Interest Rate dan
Inflasi Tahun 1993-2006 ……………………………………….

56

Jumlah Effort, Produksi Letari dan Produksi Aktual Ikan Tuna Kecil
di Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun
1993-2006.............................................................................

57

Hasil Analisis Laju Degradasi Perikanan Tuna Kecil di Teluk
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun 1993-2006...............

58

Perbandingan Tingkat Biomass, Produksi, Upaya Optimal dan
Rente Perikanan Tuna Kecil di Perairan Teluk Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi ....................................................................

59

Parameter Biologi dan Ekonomi Dalam Analisis Dinamik
Pengelolaan Perikanan Tuna Kecil di Teluk Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi ............................................................. ......

63

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1

Ikan Cakalang ..........................................................................

12

2

Ikan Tongkol ...........................................................................

13

3

Biomass yang diplotkan terhadap waktu (Gulland, 1983 dalam
Tinungki, 2005)……………………………………………………...

17

4

Model Bioeconomis Gordon Schaefer ………………………...........

21

5

Kerangka Pendekatan Studi …………………………………………

25

6

Langkah-Langkah Pemodelan Bioekonomi ...............................

28

7

Peta Lokasi Penelitian .......................................................................

38

8

Produksi, Nilai Produksi dan Depresisasi Sumberdaya Ikan di Teluk
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun 1993-2006..............

55

Perbandingan Produksi Aktual Terhadap Produksi Lestari Ikan
Tuna Kecil di Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun
1993-2006 …………………………………………………………...

57

Trajektori Koefisien Laju Degradasi Perikanan Tuna Kecil di
Perairan Teluk Palabuhanratu Tahun 1993-2006..………...........

59

11

Perbandingan Solusi Bioekonomi dari Ketiga Rezim Pengelolaan

61

12

Trajektori Dinamis antara Effort dan Biomass (Model Standar) .......

64

13

Analisis Phase Plane Stok Ikan dan Effort .........................................

65

14

Analisis Phase Plane Perikanan Tuna Kecil di Perairan Teluk
Palabuhanratu (Model Standar) ...........................................................

66

Trajektori Effort, Produksi dan Rente
di Perairan Teluk
Palabuhanratu (Model Standar) .........................................................

66

16

Kurva suplai dan Demand Pada perikanan Tangkap (Copes, 1972)..

67

17

Trajektori Dinamis antara Effort dan Biomass (Dampak Rumpon
Implisit Fungsi Effort) .......................................................................

69

9

10

15

18

Analisis Phase Plane Perikanan Tuna Kecil di Perairan Teluk
Palabuhanratu (Dampak Rumpon Implisit Fungsi Effort) .................

69

Trajektori Effort, Produksi dan Rente
di Perairan Teluk
Palabuhanratu (Dampak Rumpon Implisit Fungsi Effort) .................

70

Trajektori Dinamis antara Effort dan Biomass (Dinamika Dampak
Rumpon)..............................................................................................

72

Analisis Phase Plane Perikanan Tuna Kecil di Perairan Teluk
Palabuhanratu (Dinamika Dampak Rumpon) .....................................

72

Trajektori Effort, Produksi dan Rente di Perairan Teluk
Palabuhanratu (Dinamika Dampak Rumpon) .....................................

75

23

Dampak Perubahan Harga dan Biaya Terhadap Effort .......................

77

24

Dampak Perubahan Harga dan Biaya Terhadap Produksi ................

77

25

Dampak Perubahan Harga dan Biaya Terhadap Rente .......................

79

26

Dampak Perubahan Harga dan Biaya Terhadap Biomass ...................

79

27

Pengaruh Pajak per unit Upaya Terhadap Keseimbangan Akses
Terbuka ..........................................................................................

82

Pengaruh pajak per ton Ikan Tangkap terhadap Keseimbangan Akses
Terbuka .............................................................................................

83

19

20

21

22

28

DAFTAR LAMPIRAN
1
2

3

4

5

6a

6b

6c

7

8

9a

9b

10

11

Halaman
Perhitungan Jumlah Contoh (Responden) ………………………
93
Jumlah Hari Melaut Per Bulan ( Effort per Bulan) Nelayan
Responden Jaring Insang dan Nelayan Responden Payang ……..

95

Produksi Ikan Tuna Kecil (kg) di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Palabuhanratu Tahun 1993-2006 .................................

96

Analisis Standaridisasi Unit Upaya (Effort) Penangkapan Ikan
Tuna Kecil di PPN Tahun 1993-2006 …………..……………..

97

Analisis Regresi Pendugaan Parameter Biologi (r, q & K) Ikan
Tuna Kecil di PPN Tahun 1993-2006 Model CYP……………. .

99

Rekapitulisasi Biaya Operasional Penangkapan Ikan di Perairan
Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi dengan Alat Tangkap
Gill Net ………………………………………………………...

101

Rekapitulisasi Biaya Operasional Penangkapan Ikan di Perairan
Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi dengan Alat Tangkap
Payang …………………………….……………………...........

102

Rekapitulisasi Biaya Operasional Penangkapan Ikan di Perairan
Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi dengan Alat Tangkap
Pancing Tonda ………………………………………………….

103

Penghitungan Koefisien Laju Degradasi Perikanan Tuna Kecil
di Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Tahun
1993-2006 ……………………………………………………….

104

Maple Output Untuk Solusi Optimal Sumberdaya Ikan Tuna
Kecil di Perairan Teluk Palabuhanratu ………………………….

105

Analisis Regresi Pendugaan Parameter Dampak Rumpon Ikan
Tuna Kecil di PPN Palabuhanratu Tahun 1993-2006 ……….…..

111

Analisis Regresi Pendugaan Parameter Dampak Rumpon Ikan
Tuna Kecil di PPN Palabuhanratu Tahun 1993-2006 …………...

113

Analisis Bioekonomi Perikanan Tuna Kecil di Perairan Teluk
Palabuhanratu dengan Kebijakan Pajak Terhadap Input dan
Output..............................................................................

115

Foto-Foto Lapangan Dalam Rangka Kegiatan Pengumpulan
Data Penelitian ..............................................................................

120

1

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumberdaya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan
ekonomi (resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan
(life support system). Sampai saat ini, sumberdaya alam sangat berperan sebagai tulang
punggung perekonomian nasional, dan masih akan diandalkan dalam jangka menengah.
Hasil hutan, hasil laut, perikanan, pertambangan, dan pertanian memberikan kontribusi
24,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2002, dan menyerap
45 persen tenaga kerja dari total angkatan kerja yang ada (Anonimous, 2005).
Laporan FAO (2000) diacu dalam Fauzi (2005) menunjukkan hasil tangkapan
perikanan secara global telah mengalami penurunan, dimana sebesar

47 % stok

mengalami eksploitasi penuh, 15-18 % stok telah mengalami over-eksploitasi, dan 9 %
stok telah terdeplesi. Hal yang sama diutarakan juga oleh Gomes (1999).

Hasil

penelitian Gomes menunjukkan bahwa di Asia Tenggara, seluruh perairan pesisir
sampai 15 km dari darat telah mengalami over fishing.
Penangkapan ikan secara besar-besaran juga terjadi di Indonesia.

Kebijakan

ekonomi yang lebih berpihak pada pertumbuhan jangka pendek telah memicu pola
produksi dan konsumsi yang agresif, eksploitatif dan ekspansif sehingga daya dukung
dan fungsi lingkungan hidup semakin menurun, bahkan mengarah pada kondisi yang
mengkhawatirkan (Anonimous 2005).

Menurut Fauzi (2006) setiap program

pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan selalu membawa konsekwensi yang
tidak saja bersifat positif, namun juga menimbulkan biaya yang cukup mahal.
Berdasarkan hasil pengkajian stok ikan nasional tahun 2001, potensi lestari ikan
yang terdapat di perairan Indonesia mencapai 6,4 juta ton per tahun dan baru sekitar 60
persen saja dapat dimanfaatkan (Anonimous, 2001). Salah satu WPP yang masih dapat
dikembangkan untuk penangkapan ikan pelagis (besar dan kecil) adalah di pantai
selatan Jawa yang termasuk dalam WPP Samudera Hindia. Pemanfaatan ikan pelagis

2
besar di WPP Samudera Hindia baru sekitar 48,74 %, sedangkan untuk ikan pelagis
kecil tingkat pemanfaatan mencapai 50,21 % (Anonimous, 2001; Dahuri, 2004).

Implementasi dari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah yang telah direvisi dengan No. 32 Tahun 2004, yang memberikan kewenangan
pengelolaan sumberdaya alam kepada pemerintah daerah, telah memicu kegiatan
eksploitasi sumberdaya (termasuk juga sumberdaya perikanan) yang berlebih dalam
upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam jangka pendek. Salah
satu kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam era
otonomi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, adalah pemasangan dan
pemanfaatan rumpon sebanyak sebanyak 22 buah di selatan Pulau Jawa (Teluk
Palabuharatu dan sekitarnya).
Penerapan teknologi rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan akan
memberikan keuntungan dan juga kerugian. Dalam jangka pendek adanya rumpon akan
meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Sedangkan dampak pada jangka panjang

dikhawatirkan akan berdampak terhadap kelestarian stok ikan.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada awal keberadaan (pemanfaatan) rumpon, mampu
meningkatkan hasil tangkapan total sebesar 105 %, hasil tangkapan per satuan upaya
sebesar 142 %, meningkatkan pendapat pemilik rumpon sebesar

367 %, mengurangi

pemakaian bahan bakar sebesar 64,3 % serta mengurangi pemakaian umpan hidup
sebesar 50 %. Namun dengan semakin padatnya pemasangan rumpon, maka akan
menyebabkan menurunnya hasil tangkapan per satuan upaya, yang dimulai dengan
tanda-tanda ukuran rata-rata ikan yang tertangkap memperlihatkan kecendrungan
mengecil dibandingkan tahun sebelumnya (Monintja dan Zulkarnain, 1995; Diniah et.
al. 2006).
Munculnya ketidakoptimalan hasil tangkapan nelayan dan beberapa fenomena
kerugian ekonomi yang terjadi akibat dari keberadaan (pemanfaatan) rumpon,
memberikan stimulan untuk mengetahui berapa besar manfaat ekonomi yang dapat
diperoleh, agar sumberdaya perikanan tersebut dapat memberikan manfaat optimal bagi
kesejahteraan nelayan.

3

1.2 Perumusan Masalah

Sifat dasar dari dari sumberdaya perikanan adalah hak milik bersama (common
property), dimana pemanfaatan dapat digunakan dalam waktu yang bersamaan oleh
lebih dari satu individu atau satuan ekonomi (open acces). Sifat dasar inilah yang
memudahkan keluar masuknya individu/pelaku usaha dalam usaha pemanfaatan
sumberdaya ikan (Chirty dan Schoot 1986). Pada jenis usaha yang memberikan tingkat
keuntungan yang relatif lebih baik, maka tekanan pemanfaatan akan semakin kuat,
sehingga apabila tidak diatur dengan baik, maka akan cendrung ke arah pemanfaatan
yang berlebih dan akan menimbulkan umpan balik yang dapat mengancam kelangsung
usaha itu sendiri.
Menurut Fauzi dan Anna (2005) untuk mencapai hasil yang optimal dalam
pengelolaan sumberdaya perikanan, kita tidak lepas dari pendekatan sistem dinamis,
karena bagaimanapun, sumberdaya perikanan adalah sumberdaya yang dinamis.
Sumberdaya perikanan adalah aset (kapital) yang dapat bertambah atau berkurang
secara alami maupun karena intervensi manusia. Keputusan eksploitasi di masa lalu
akan mempengaruhi kondisi sumberdaya perikanan di masa datang, demikian juga
keputusan pengelolaan (eksploitasi) dimasa sekarang akan mempengaruhi kondisi
sumberdaya perikanan dimasa depan.
Keberadaan rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan akan memberikan
keuntungan dan juga kerugian. Dalam jangka pendek keberadaan rumpon akan
meningkatkan hasil tangkapan, sehingga kesejahteraan nelayan juga meningkat.
Sedangkan dalam jangka panjang, keberadaan rumpon dikhawatirkan akan berdampak
terhadap kelestarian stok/biomass ikan. Pertanyaan yang kemudian timbul dengan
mencermati fenomena keberadaan rumpon, adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana pengaruh keberadaan rumpon terhadap kelestarian sumberdaya
perikanan tuna kecil di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi ?.
2) Bagaimana pengaruh keberadaan rumpon terhadap rente sumberdaya dan
kesejahteraan nelayan di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi?.

4
3) Kebijakan apa yang harus diambil untuk menjaga kelestarian sumberdaya perikanan
tuna kecil di Teluk Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi ?.

1.3 Hipotesis

Adapun hipotesis dari permasalah diatas adalah :
1) Diduga pengaruh

keberadaan (pemanfaatan) rumpon akan mempercepat waktu

pencapaian carrying capacity perikanan tuna kecil di perairan Teluk Palabuhanratu,
Kabupaten Sukabumi.
2) Diduga pengaruh keberadaan (pemanfaatan) rumpon akan meningkatkan rente
sumberdaya dan kesejahteraan nelayan di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten
Sukabumi.

1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1 Mengetahui pengaruh aktivitas produksi

sebelum dan sesudah adanya

(pemanfaatan) rumpon terhadap kelestarian sumberdaya perikanan tuna kecil di
perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
2 Mengetahui

pengaruh

keberadaan

(pemanfaatan)

rumpon

terhadap

rente

sumberdaya dan kesejahteraan nelayan di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten
Sukabumi.

Kegunakan penelitian, yaitu :
1 Dengan penelitian ini, maka diharapkan akan diperoleh data dan informasi
mengenai kondisi sumberdaya perikanan tuna kecil di perairan Teluk Palabuhanratu,
Kabupaten Sukabumi.
2 Sebagai bahan acuan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan pengelolaan
sumberdaya perikanan tuna kecil yang berkelanjutan di perairan Teluk
Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

1.5 Ruang Lingkup

5

Penelitian ini dibatasi pada perikanan tuna kecil (yang terdiri atas jenis ikan cakalang
dan tongkol) yang berada di perairan Teluk Palabuhanratu. Ikan tuna kecil yang didaratkan
di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi berasal dari
perairan Teluk Palabuhanratu. Sedangkan lokasi pemasangan rumpon sebagian besar
berada di luar perairan Teluk Palabuhanratu.
Analisis bioekonomi ini, bersumber pada data statistik perikanan PPN Palabuhanratu,
Kabupaten Sukabumi. Data yang digunakan merupakan data tahun 1993-2006.

6

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut

Menurut Aziz et.al., (1998), sumberdaya ikan laut Indonesia pada dasarnya
dikelompokkan berdasarkan taksonomi, yaitu ikan (pisces) dan non-ikan (moluska,
krustasea, holoturaeda, reptilia dan mamalia). Kelompok ikan berdasarkan
habitatnya dibagi menjadi 3 kelompok, yakni;
a) Ikan pelagis, yaitu ikan yang sebagian besar masa hidupnya berada di kolom air
terutama dekat permukaan;
b) Ikan demersal, yaitu ikan yang sebagian besar masa hidupnya berada pada atau di
dekat dasar perairan;
c) Ikan karang, yaitu ikan kehidupannya terikat dengan perairan karang.
Menurut Undang Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yang
dimaksud dengan :
a) Ikan merupakan segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
b) Sumberdaya ikan adalah semua jenis ikan.
c) Perikanan merupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilakukan dalam suatu bisnis
perikanan.
d) Penangkapan ikan adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, mengolah atau mengawetkan.
e) Usaha penangkapan adalah semua usaha perorangan atau berbadan hukum untuk
menangkap ikan atau membudidayakan ikan, termasuk kegiatan menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tujuan komersial.

7
Menurut lokasi kegiatannya, perikanan tangkap di Indonesia dikelompokkan
dalam 3

kelompok,

yaitu

(1)

perikanan

lepas

pantai

(offshore

fisheries);

(2) perikanan pantai (coastal fisheries) dan (3) perikanan darat (inland fisheries).
Kegiatan perikanan pantai dan perikanan darat sangat erat kaitannya dengan
pengelolaan lingkungan pesisir. Perikanan pantai (coastal fisheries) ialah kegiatan
menangkap populasi hewan air (ikan, udang, kerang-kerangan) dan memanen tumbuhan
air (ganggang, rumput laut) yang hidup liar di perairan sekitar pantai. Masalah utama
yang dihadapi perikanan tangkap pada umumnya adalah menurunnya hasil tangkap
yang disebabkan oleh : 1) eksploitasi berlebihan (overfishing) terhadap sumberdaya
perikanan; dan 2) degradasi kualitas fisik, kimia dan biologi lingkungan perairan.
(Dahuri et.al., 2002).

2.2 Sumberdaya Ikan Pelagis

Menurut Nybakken (1988), ikan pelagis merupakan organisme yang mempunyai
kemampuan untuk bergerak sehingga mereka tidak tergantung pada arus laut atau
gerakan air yang disebabkan oleh angin. Menurut Gunarso dan Bahar (1990) ikan
pelagis merupakan ikan yang tidak terikat pada pantai atau perairan pantai sebagai
persyaratan hidupnya, dapat menyebar luas pada daerah-daerah dengan kondisi
lingkungan yang sesuai dalam usaha pencarian dan penemuan makanan. Ikan pelagis
merupakan ikan yang hidup atau menghuni perairan lapisan permukaan sampai lapisan
tengah (mid layer). Pada daerah-daerah dimana terjadi proses penaikan massa air
(upwelling) sumberdaya ini dapat membentuk biomassa yang sangat besar. Ikan pelagis
umumnya senang bergerombol, baik dengan kelompoknya maupun dengan jenis ikan
lainnya namum terdapat kecenderungan ikan pelagis bergerombol besarkan kelompok
ukurannya.
Daerah yang paling banyak diminati ikan pelagis yaitu daerah yang masih
mendapatkan cahaya matahari yang dikenal dengan daerah fotik, yaitu bagian dari
kawasan pelagik yang masih mendapatkan cahaya matahari. Suhu optimal bagi ikan
pelagis berkisar antara 28-30 °C. Perbatasan bawahnya adalah batas tembusnya cahaya
matahari dan kedalamannya bervariasi tergantung kejernihan air.

Pada umumnya

perbatasan bawah terletak pada kedalaman 100-150 m (Nybakken, 1988).

8
Ikan pelagis pada umumnya mempunyai kebiasaan makan pada waktu matahari
terbit dan pada saat matahari terbenam. Secara umum kebanyakan ikan-ikan pelagis ke
permukaan sebelum matahari terbenam biasanya di perairan dangkal. Setelah matahari
terbenam mereka menyebar kedalam kolom air dan menuju lapisan yang lebih dalam
saat matahari terbit. Letak kedalaman dari kelompok ikan pelagis sangat tergantung dari
struktur suhu vertikal dengan pengertian ikan pelagis

akan berenang sedikit lebih

kedalam pada waktu suhu permukaan meningkat dari biasanya (Laevastu dan Hayes,
1981). Lebih lanjut Laevastu dan Hayes (1981), menjelaskan bahwa migrasi vertical
diurnal dari ikan yang hidup di laut dibagi dalam 5 ke