sebanyak 8,82, karena fasilitas lokasi yang lengkap sebanyak 0,98, dan pengunjung yang beralasan memilih lokasi karena keaslian objek sebanyak
44,11. – Harga tiket masuk ke dalam lokasi objek dibagi menjadi tiga diantaranya Rp.
1000,- untuk dewasa, Rp. 500,- untuk anak-anak yang berkunjung dan untuk pengunjung yang berasal dari luar negeri dikenai harga tiket sebesar Rp.
5.000,-. Berikut ini beberapa pendapat pengunjung mengenai harga tiket masuk ke dalam lokasi diantaranya; pengunjung yang menganggap harga
mahal sebesar 0, yang harga tiket murah sebanyak 49,02, harga tiket tersebut sangat murah sebanyak 25,49 dan yang beranggapan harga tiket
tersebut standar adalah sebanyak 25,49. Menurut pengunjung harga tiket harga tiket Rp.1.000,- untuk dewasa terlalu murah dan tiket yang sesuai untuk
masuk ke lokasi sebesar Rp.2.000,- , hal ini berdasarkan hasil kuisioner yang memilih Rp.2000,- sebanyak 35,29 lebih banyak dibandingkan dengan harga
lain Rp. 500,- sebanyak 5,88, Rp. 1000,- sebanyak 25,49, Rp.1.500,- sebanyak 3,92, Rp. 2.500,- sebanyak 7,84, Rp. 3000,- sebanyak 9,8, Rp.
4000,- sebanyak 2,94 dan Rp.5000,- sebanyak 8,82 Tabel 39. Tabel 39. Kesanggupan membayar pengunjung
No. Nilai Karcis Masuk
Jumlah orang Presentase
1.
Rp. 500,- 6
5,88
2.
Rp 1000,- 26
25,49
3.
Rp.1500,- 4 3,92
4.
Rp. 2000,- 36
35,29
5.
Rp. 2500,- 8
7,84
6.
Rp. 3000,- 10
9,80
7.
Rp. 4000,- 3
2,94
8.
Rp. 5000,- 9
8,82 Sumber : Hasil Kuisioner
c. Persepsi dan preferensi pengunjung
Persepsi dan preferensi pengunjung merupakan pemahaman pengunjung tentang konservasi, ekowisata hutan mangrove dan hal yang menjadi keinginan
pengunjung. Unsur-unsur yang sangat diperlukan untuk melihat persepsi pengunjung yaitu tentang pengertian konservasi dan ekowisata. Karena
pengunjung yang datang mempunyai pendidikan SLTA ke atas, maka mereka
93
kebanyakan mengerti akan arti konservasi yang merupakan kegiatan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan. Begitu juga dengan ekowisata kebanyakan
pengunjung merasa mengerti tentang hal ini, dari hasil kuisioner yang memilih mengerti tentang pengertian ekowisata sebanyak 53,92.
Dalam pengelolaan areal konservasi dan wisata salah satunya adalah mengadakan penambahan, pemeliharaan dan perbaikan terhadap fasilitas yang
dimiliki. Menurut pengunjung yang datang ke lokasi, objek fasilitas yang perlu untuk diperbaiki diantaranya MCK sebanyak 32,88, musholla sebanyak 20,13,
tempat sampah sebanyak 16,11, shelter tempat berlindung sebanyak 27,52 dan pagar pembatas sebanyak 0,67. Sedangkan untuk fasilitas yang perlu diadakan
dan ditambah, diantaranya: pusat informasi berkaitan ekosistem mangrove sebanyak 19,36, kemudian perlu diadakan tambahan shelter sebanyak 13,01,
pengadaan wartel sebanyak 5,08, toko yang menjual souvenir sebanyak 6,66, penunjuk arah jalan di dalam lokasi sebanyak 15,24, mengadakan tempat untuk
bermain bagi anak-anak sebanyak 8,25, mengadakan peta yang menerangkan keadaan lokasi sebanyak 16,51, dan pengadaan tempat ibadahmusholla
sebanyak 12,38. Untuk pengadaan penginapan hanya sebanyak 1,90 , menunjukkan penginapan tidak perlu untuk diadakan, karena di sekitar kawasan
terdapat hotel untuk menginap. Bagi pengunjung untuk setiap saat datang ke lokasi mungkin saja terdapat
hambatan, diantaranya tidak adanya waktu luang untuk mengunjungi karena kesibukan pengunjung yang padat sebanyak 69,61, kemudian hambatan lainnya
adalah karena tidak memiliki kendaraan pribadi sehingga tidak setiap saat langsung pergi ke lokasi sebanyak 11,76, karena fasilitas cukup lengkap dan
aksesibilitas menuju lokasi tersedia setiap saat sehingga tidak ada hambatan berarti bagi pengunjung untuk datang sebanyak 18,68.
Untuk mendapat
peneranganpenjelasan yang cukup jelas dan mengetahui hal-hal yang tidak diketahui di dalam lokasi, berkaitan dengan ekosistem hutan
mangrove pengunjung bisa terbantu dengan adanya pemandu wisata. Menurut pengunjung yang datang ke lokasi konservasi dan wisata hutan mangrove, yang
menyatakan keberadaan pemandu wisata sangat perlu sebanyak 45,10,
94
kemudian yang menyatakan perlu sebanyak 31,37, sedangkan yang menganggap tidak perlu sebanyak 23,53.
Kadangkala pengunjung melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab, biasanya mereka melakukan kegiatan mengotori dengan mencoret-coret
membuat nama atau lambang tertentu pada pohon, kayu tempat duduk atau juga pada jembatan kayu. Dari hasil kuisioner, menurut mereka tindakan tersebut yang
menyatakan cukup mengurangi kawasan wisata sebanyak 35,29, yang menyatakan mengurangi keindahan sebanyak 33,33, yang menyatakan sangat
mengurangi sebanyak 25,49 dan yang tidak tahu sebanyak 5,88. Kemudian bagaimanakah sikap pengunjung jika melihat pengunjung lain berbuat vandalisme
seperti tersebut diatas, dari hasil kuisioner, mereka yang menyatakan berusaha mencegah sebanyak 43,14, yang mencoba mencegah sebanyak 40,20,
mungkin mencegah sebanyak 8,82, yang menyatakan tidak tahu harus bagaimana sebanyak 5,88 dan yang membiarkan saja kegiatan tersebut
berlangsung sebanyak 1,96.
d. Aktifitas Pengunjung