PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DI KOTA PASURUAN (Studi Pada Tokoh Masyaralat Kota Pasuruan)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAANPEMILIHAN
KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DI KOTA PASURUAN (Studi
Pada Tokoh Masyaralat Kota Pasuruan)
Oleh: Hendri Suhermawan ( 01230017 )
Goverment Science
Dibuat: 2006-05-16 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
Studi mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Secara
Langsung yang disertai dengan perbincangan mengenai Undang-undang No.32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah, dimana didalamnya memuat aturan tentang Pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Serta serangkaian peraturan perundangan yang
mengatur Pilkada, diantaranya PP Pengganti UU No.3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas UU
No.32 Tahun 2004 dan PP No. 17 Tahun 2005 tentang perubahan atas PP No. 6 Tahun 2005
sangat mewarnai persepsi masyarakat tentang pelaksanaan Pilkada itu sendiri untuk memilih
seorang Kepala Daerah secara langsung. Masa depan daerah pada dasarnya tidak hanya
ditentukan oleh kepemimpinan Nasional saja, melainkan juga ditentukan oleh keberhasilan
seorang pemimpin daerah. Pengalaman selama inimenunjukkan bahwa proses desentralisasi
masih belum dilengkapi dengan pemilihan Pemimpin daerah yang demokratis, yang
mencerminkan keterlibatan rakyat didaerah dalam proses pembentukan kepemimpinan
ditingkatan daerah. Salah satu fungsi dari Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung yang cukup

menarik untuk disorot adalah keterlibatan masyarakat secara langsung dalam menentukan
pemimpin daerahnya sendiri. Melihat fenomena mekanisme pemilihan kepala daerah yang pada
masa lalu dipilih melalui DPRD dirasa telah menyisakan banyak permasalahan, oleh karena itu,
Pilkada secara Langsung merupakan kebutuhan dimasa depan yang sangat pokok yang wajib
dilaksanakan di dalam Negara yang mengakui demokrasi sebagai azas pemerintahannya.
Berdasarkan latar belakang di atas serta adanya keinginan peneliti untuk mendiskripsikan
persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan Pilkada Langsung, maka diambil judul tentang
“Persepsi Masyarakat Tentang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Kota
Pasuruan”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dengan jenis penelitian deskriptif
dan analisa kualitatif, dengan tujuan peneliti akan mendapatkan gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki. Penelitian ini dilakukan di Kota Pasuruan tepatnya pada tokoh masyarakat di Kota
Pasuruan. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal maka peneliti menggunakan
sumber data primer dan skunder yang mana terbagi pada observasi, interview terstruktur dan
dokumentasi tentang fakta-fakta yang mengarah pada fenomena didalam Pelaksanaan Pemilihan
Kepala Daerah Secara Langsung itu sendiri.
Selanjutnya mendistribusikan kedalam tiga pokok pembahasan pertama mengenai pengetahuan
tokoh masyarakat (kognisi), Kedua, mengenai Perasaan tokoh masyarakat (Afeksi), ketiga
mengenai Motivasi tokoh masyarakat dalam Pilkada secara Langsung di Kota Pasururan pada

tanggal 7 September 2005. Studi mengenai persepsi masyarakat dimaksudkan untuk
mendiskripsikan tentang pengetahuan masyarakat dan perasaan masyarakat terhadap pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung yang kemudian bermuara pada pengambilan
keputusan oleh tokoh masyarakat itu sendiri setelah mengetahui dan merasakan suatu fenomena

yang ada dilingkungannya masing-masing.
Dari keseluruhan kajian studi yang dikerjakan tersebut, akhirnya secara sederhana dapat
disimpulkan bahwa Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah secara
Langsung adalah: (Kognisi) Pengetahuan tokoh masyarakat terhadap Pelaksanaan Pilkada
Langsung di Kota Pasuruan adalah baik,mereka mengetahui dari media massa, elektronik dan
stiker-stiker; Afeksi (Perasaan) tokoh masyarakat dengan diberlakukannya sistem pemilihan
secara langsung masih rendah atau bingung; Motivasi tokoh masyarakat tinggi dengan adanya
sistem secara langsung.
Setelah dilakukan penelitian, sangat dirasakan perlu untuk memberikan rekomendasi dengan
maksud agar seorang pemimpin daerah, terutama Kepala Daerah yang sudah terpilih di Kota
Pasuruan agar tidak melupakan janji-janji yang telah diikrarkan pada waktu kampanye.
Peningkatan dibidang ekonomi, pendidikan dan keamanan tetap menjadi aspirasi rakyat
Pasuruan yang harus diakomodir dan direalisasikan.


Dokumen yang terkait

Pemberhentian Kepala Daerah Studi Kasus Pemberhentian Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti Masa Jabatan 2010-2015

2 64 100

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Strategi Pemenangan Calon Independen Dalam pemilihan kepala Daerah Medan 2010 (Studi kasus Prof.Dr.H.M.Arif Nasution dan H.Supratikno WS).

3 66 147

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Esensi Pemaknaan Kata “Demokratis” Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indoneisa Pasca Perubahan UUD NRI 1945 (Studi Konstitusional Terhadap Pasal 18 ayat 4 UUD NRI 1945)

3 53 101

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG (Studi Di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang)

1 12 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Pada Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu)

0 22 2

LOYALITAS PEMILIH DI KELURAHAN PURWOREJO, KOTA PASURUAN PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH Hanaa’ Septiana

0 0 12