PENGARUH INFORMASI TENTANG PROGRAM “CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY” PADA PERUSAHAAN ROKOK TERHADAP PERSEPSI TENTANG ROKOK PADA NON PEROKOK

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Banyaknya bidang usaha yang bermunculan di masyarakat membuat para

pelaku usaha atau bisnis bersaing untuk mendapatkan keuntungan atau profit. Suatu
perusahaan dituntut untuk memberikan kontribusi langsung pada pengembangan
masyarakat di daerah lokasinya beroperasi. Di berbagai belahan dunia korporasi
diminta untuk mewujudkan tanggung jawab sosialnya dan tidak lama lagi sematamata bekerja untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar- besarnya bagi pemilik
modal atau pemegang saham, melainkan juga memberikan manfaat pada karyawan,
rekanan bisnis, pemerintah, dan masyarakat sekitarnya. Melalui sistem komunikasi
beberapa

perusahaan

menguraikan

bagaimana


orang

menerima

informasi,

mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali. Informasi-informasi
yang didapat akan digunakan untuk mempertimbangkan penentuan alternatifalternatif dan akhirnya dalam mengambil keputusan. Peradaban masa depan adalah
masyarakat informasi ketika jasa informasi menjadi komoditas utama dan interaksi
antar manusia sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Informasi yang dikomunikasikan itu dapat mempunyai arti yang bermacammacam. Lebih- lebih informasi yang ditulis, atau informasi yang dikomunikasikan
dengan memilih cara tertulis, jika tidak diikuti suatu penjelasan dapat menimbulkan
berbagai pengertian. Informasi merupakan kata lain dari sebuah pesan yang
disampaikan dalam proses komunikasi. Sebagai contoh dalam komunikasi
menyampaikan beberapa informasi yang terdapat pesan- pesan persuasif. Sedangkan
dalam informasi yang bersifat persuasif biasanya pesan tersebut bertujuan untuk
mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, persepsi, dan perilaku seseorang
sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Adapun salah satu contoh penelitian dengan judul “Melakukan pembicaraan

dengan siswa yang membutuhkan bimbingan karir” menyebutkan melalui sumber
informasi yang dituliskan dalam salah satu kolom surat kabar tentang maksud siswa
1

2

mencari bimbingan karir dengan tujuan mempelajari isi informasi yang terdapat
pesan persuasif. Sebuah eksperimen dijalankan untuk menguji daya terapan TOPB,
dan ditemukan bahwa pesan yang menggunakan peguatan positif ke keyakinan, dan
yang menciptakan hubungan positif antara hasil kerja dan keikutsertaan di workshop
adalah yang menghasilkan perubahan intense perilaku kea rah kecenderungan
keikutsertaan di workshop bimbingan karir tersebut.
Proses pengolahan informasi,

yang disini kita

sebut komunikasi

intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi ialah proses
menangkap stimuli. Persepsi ialah proses memberi makna pada sensasi sehingga

manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain, persepsi mengubah
sensasi menjadi informasi.
Dari beberapa hasil uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu
proses informasi yang biasanya berisi pesan bersifat persuasif baik dengan format
positif, format negatif, maupun format tradisional mampu mempengaruhi persepsi
seseorang ketika membaca, memahami serta mengolah suatu informasi tersebut
untuk menghasilkan informasi serta pengetahuan baru oleh penerima informasi
tersebut.
Begitu juga dalam pelaksanaan kegiatan program CSR oleh suatu
perusahaaan, melalui sistem komunikasi masyarakat mampu menerima informasi
tentang berbagai macam program kegiatan CSR dalam perkembangan banyak
bidang, kemudian mengolahnya, menyimpannya, lalu menghasilkannya kembali
dengan membantu meningkatkan citra positif suatu perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
perusahaan, merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau
perusahaan. Wacana ini digunakan perusahaan dalam rangka mengambil peran
menghadapi perekonomian menuju pasar bebas. Dinamika CSR di Indonesia semakin
kuat dan berhembus dengan kencang seiring dengan perubahan yang terjadi di dunia
pada umumnya. Angin reformasi telah menyebabkan perusahaan atmosfer relasi
antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah. Titik inilah yang menjadi

momentum meningkatnya peran aktif perusahaan atau institusi dalam pembangunan
masyarakat. Sekarang ini konsep dan pelaksanaan CSR sudah semakin berkembang
di Indonesia. Hanya saja pemahaman di kalangan dunia usaha tentang konsep CSR

3

masih beragam. Namun yang terpenting, agar masyarakat dapat merasakan hasil
yang maksimal dari kegiatan CSR, maka kegiatan tersebut berkelanjutan
(suistanable). Tetapi banyak perusahaan yang masih memahami CSR hanya sekedar
kegiatan yang bersifat insidental, seperti pemberian bantuan untuk korban bencana,
sumbangan, serta bentuk- bentuk charity atau filantropi lainnya.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan disahkannya UU PT (20/07) yang
mewajibkan pelaksanaan “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan”,
draft kegiatan ISO 26000 Guidance on Social Responsibility juga dikeluarkan
(23/07). Walau masih mungkin akan berubah, draft tersebut mengajukan definisi
yang komprehensif atas Social responsibility yaitu:
“Responsibility of an organization for the impact of its descisions and
activities on society and the environment, through transparent and ethical behavior
that is consistent with sustainable development and the welfare of society; takes into
account the expectations of stakeholders; is in compliance with applicable law and

consistent with international norms of behavior; and is integrated throughout the
organization.”
Tanggung jawab sebuah organisasi berdampak pada pengambilan
keputusan dan aktivitas dimasyarakat sekitar, yang bersifat transparan dan sesuai
etika yang berlaku merupakan sebuah konsistensi dengan pengembangan
berkelanjutan dan kesejahteraan untuk masyarakat; hal ini menjadi pertimbangan
meraih harapan besar para stakeholders. Serta pelaksanaanya dapat diakui secara
umum dan menjadi konsistensi dalam norma- norma yang berlaku ditingkat
internasional, dan hal itu menjadi bagian yang akan terus menerus terjadi dalam
sebuah organisasi.
Adapun macam- macam kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) yang telah
diselenggarakan pada berbagai sektor pada masyarakat. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Marliana (2005) dengan melakukan studi pada konsumen tentang
bagaimana penerimaan konsumen terhadap program CSR PT. Unilever “Berbagi
Sehat” sabun Lifebuoy, serta mengkampanyekan mencuci tangan dengan sabun
tersebut. Program CSR tersebut dilaksanakan di kecamatan Panjang dan Kecamatan
Kedaton Bandar Lampung pada Agustus 2005. Penelitian tersebut dimaksudkan
untuk mengamati seberapa jauh program CSR mempengaruhi kesetiaan pada merek
sabun mandi lifeboy. Secara umum hipotesis yang diajukan bahwa penerapan
program Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap


4

loyalitas konsumen pada merek sabun mandi Lifebuoy dapat diterima dan teruji
secara statistik. Dalam uji secara simultan didukung dari hasil uji Chi-square sebesar
8,382 > Chi-square tabel sebesar 3,481, dan nilai sig 0,001 wald sebesar 6,424
dengan sig sebesar 0,011 Corporate Social Responsibility (CSR) meskipun hanya
dapat menjelaskan sebesar 21,6% terhadap perubahan loyalitas konsumen pada
merek sabun mandi Lifebuoy, tetapi faktor ini sangat menentukan peningkatan
loyalitas konsumen pada merek sabun mandi Lifebuoy secara keseluruhan. Dari
bentuk model yang dihasilkan, apabila variabel bebas tetap, maka konstanta yang
bernilai -9,759 mempunyai arti peningkatan loyalitas konsumen pada merek sabun
mandi Lifebuoy adalah 0 (nol). Nilai koefisien variabel bebas CSR (X) sebesar 0,883
dengan sig 0,004 memberikan arti apabila variabel CSR (X) mengalami peningkatan
1%, maka loyalitas konsumen pada merek sabun mandi Lifebuoy di Kecamatan
Panjang dan Kecamatan Kedaton akan mengalami peningkatan dengan probabilitas
sebesar 0,883
Selain itu contoh pada penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2010) dengan
judul “Analisis CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY sebagai pembentuk citra
perusahaan dan pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan PT. Fast Food Indonesia

di kota Semarang kegiatan CSR yang diselenggarakan antara lain ialah, KFC go
green, KFC go to organic 2010, KFC bekerja sama dengan kegiatan kemanusiaan
World Relief Program, KFC bekerja sama dengan kegiatan lembaga kesehatan
Cuma- Cuma, KFC di dunia pendidikan dengan renovasi sekolah. Hasil penelitian
variabel dependen dalam penelitian ini yakni profit, people, dan planet memang
berpengaruh terhadap citra perusahaan KFC di Semarang . Hal ini terlihat dari hasil
regresi yang menerangkan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan.
Sedangkan untuk model yang kedua, variabel dependen yakni citra perusahaan juga
terbukti berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan KFC di Semarang.
Contoh penelitian lain yang dilakukan oleh Damayanti (2008) yang berjudul
“Pengaruh Terpaan Iklan Corporate Social Responsibility

Aqua di Televisi

Terhadap Awareness Konsumen Pada Merek” menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara terpaan iklan CSR Aqua di televise terhadap awareness konsumen
pada merek sebesar 31.5%, dan sisanya 68.5% disebabkan oleh variabel lain yang
tidak termasuk dalam pembahasan penelitian ini.

5


Sedangkan salah satu perusahaan rokok terbesar PT. Djarum menyadari,
pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan
bangsa dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu, sejak tahun
1984 melalui program Djarum Bakti Pendidikan, Djarum memberikan beasiswa
kepada para mahasiswa- mahasiswi strata satu berprestasi tinggi dari berbagai
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Untuk semakin
menegaskan komitmennya memajukan dunia pendidikan, mulai tahun ini Djarum
Bakti Pendidikan telah berubah menjadi Djarum Beasiswa Plus 2011. Hal ini sesuai
dengan arah kegiatan CSR PT. Djarum di bidang pendidikan yang akan fokus dan
identik dengan pemberian beasiswa.
Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai Corporate Social
Responsibility (CSR) dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis
dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada
masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan
dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang
menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan
telah mulai dikenal sejak awal 1970-an, yang secara umum diartikan sebagai
kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai,
pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan serta

komitmen

dunia

usaha

untuk

berkontribusi

dalam

pembangunan

secara

berkelanjutan. (Sulistiyanto, 2009, www.ekatjiptafoundation.org).
Aksi kemanusiaan perusahaan merupakan suatu intensitas yang mungkin
bisa memberikan keuntungan, baik bagi perusahaan maupun masyarakat. Perusahaan
lembaga sosial, tetapi suatu lembaga yang diorganisasikan untuk memperoleh

keuntungan. Bantuan meningkatkan keuntungan dengan meraih itikad baik para
karyawan pemegang saham, pelanggan, dealer, dan komunitas.
Disamping kejujuran, tanggung jawab mungkin menjadi kualitas yang
sangat diperlukan bagi keefektifan seorang humas. Artinya kualitas itu sangat sulit
dibuat, terutama diantara tenaga humas yang baru dan lebih muda, yang tumbuh pada
masa kritis dan sangat kritis dimana dedikasi dan kesetiaan terhadap segala sesuatu
sedikit dikaitkan dengan pembentukan yang dianggap tanda- tanda seseorang yang
konvensional.

6

Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR merupakan bentuk nyata
kepedulian kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitar. Berbagai sektor
dibidik dalam kegiatan ini, seperti kesehatan, ekonomi, lingkungan, sosial budaya,
pendidikan juga olahraga bahkan yang bersfat keagamaan. Semenjak pasca reformasi
dan beberapa musibah yang terjadi di tanah air, telah menarik simpatik perusahaan
untuk ikut peduli dalam kemajuan diberbagai sektor pembangunan. Pelaksanaan
tanggung jawab sosial berupa kegiatan filantropi dan pengembangan komunitas
umumnya dikemas untuk mengupayakan citra positif.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Rahmanita (2009) dengan tema

Persepsi Masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan, dimana pada penelitian
tersebut disebutkan bagaimana masyarakat memiliki cara pandang tersendiri
mengenai perusahaan. Cara masyarakat sekitar memandang kegiatan perusahaan
tersebut dapat diartikan sebagai persepsi. Ada teori yang digunakan dalam penelitian
tersebut, menurut Ambadar (2008), paradigma perusahaan yang hanya berorientasi
memperoleh laba (profit) sebesar- besarnya sudah mulai bergeser dan mulai
berupaya memberikan dampak positif keberadaannya bagi kesejahteraan masyarakat
sekitar. Dampak positif yang ditimbulkan karena keberadaan perusahaan menurut
penelitian ini ialah karena bentuk upaya perusahaan untuk menjalin hubungan baik
dengan masyarakat melalui komunikasi publik perusahaan. Hubungan baik yang
dimaksudkan dalam penelitian ini ialah tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih
dikenal dengan Corporate Social Responsibility atau CSR.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa melalui media
komunikasi informasi tentang kegiatan CSR mempengaruhi beberapa faktor yaitu
persepsi masyarakat terhadap suatu organisasi dan nilai tambah terhadap citra suatu
perusahaan melalui produknya.
Dalam hal ini persepsi merupakan suatu pemahaman atau pengertian
terhadap suatu obyek yang berada di lingkungan sekitarnya, sebab dari pemahaman
tersebut merupakan faktor yang sangat penting dan sangat mempengaruhi suatu
perilaku kehidupan khususnya pada kalangan perokok maupun non perokok, sejauh
mana mereka dalam memahami suatu obyek, baik secara umum maupun spesifik
sehingga mereka mampu memberikan suatu kesimpulan bagi dirinya sebelum
melakukan sesuatu terhadap obyek tersebut. Banyak hal yang mempengaruhi

7

seseorang baik dari informasi serta pemahaman dirinya maupun berasal dari
lingkungan dimana mereka berada.
Seorang individu mungkin saja pada saat memandang satu benda akan
mempersepsikannya secara berbeda dengan individu lainnya, karena sejumlah faktor
akan membentuk dan mempengaruhi persepsi seseorang. Cara pandang pada suatu
objek dan menafsirkan objek tersebut, sangat dipengaruhi oleh karakteristi pribadi
dari para pelaku individu tersebut.
Dewasa ini terdapat banyak perusahaan yang memperbaiki strategi
pemasaran suatu produk dan mereknya dengan merebut persepsi konsumen dan
bertujuan untuk memberikan keuntungan yang positif bagi perusahaanya. Dianggap
sangat dominan persepsi seorang konsumen sehingga perusahaan mampu berlombalomba demi memperoleh citra yang positif oleh masyarakatnya.
Dalam penelitian Sugiantoro (2010) tentang persepsi konsumen terhadap
rokok A’mild pada iklan Sampoerna versi “bukan basa basi” memperoleh bahwa
responden yang mengetahui iklan tersebut ternyata memberikan respon yang positif
terhadap image produk tersebut. Alasan dalam pernyataan mereka bahwa sampoerna
A-mild merupakan rokok kretek yang mempunyai kadar tar dan nikotin yang rendah.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa iklan ssampoerna versi “bukan basa basi” tersebut
sudah ada dalam benak audience dan telah menciptakan suatu posisi yang positif
pada konsumen atau audience.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ekawati, dkk (2008) yang melihat
peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap rokok pada siswa SMU di
kelurahan Penatih menyebutkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan
perilaku untuk menghindari rokok karena para peserta yang terdiri dari siswa tersebut
mampu mempersepsikan bahwa rokok memang membahayakan bagi kesehatan.
Selama ini masyarakat berpersepsi bahwa merokok merupakan masalah kesehatan
pada masyarakat dimana merokok merupakan faktor resiko dari beberapa penyakit
seperti kardiovaskular, impotensi, serebrovaskuler, dan berbagai macam kanker yang
disebabkan oleh bahan kimia dan partikel yang ada dalam asap rokok tersebut.
Menurut Budiono, kepala Balitbang Depdiknas sekitar 13,2% dari remaja Indonesia
usia 15-19 tahun telah merokok saat ini, sehingga jika tidak dicegah melalui
kampanye bahaya merokok bagi kesehatan, akan bertambah jumlahnya. Menurutnya

8

menggunakan tembakau dengan dicara dikunyah dan dihisap (merokok) akan
mengakibatkan 25 jenis penyakit.
Kebanyakan

dari

hasil

penelitian

tentang

rokok

banyak

yang

mempersepsikan bahwa rokok adalah sesuatu yang negatif bagi kesehatan dan
mereka yang mengungkapkan hal tersebut ialah orang- orang yang mantan pecandu
rokok berat atau mungkin orang- orang yang memang tidak menyukai rokok. Untuk
itu mereka mengupayakan agar pelaksanaan gerakan sosial anti merokok sering
diadakan, seiring dengan akibat- akibat yang ditimbulkan bagi seseorang yang
merokok atau orang yang ada disekitar orang yang sedang merokok.
Sesuai dengan penelitian Kozlowski dalam Setiawan, I. dkk (2005) tentang
persepsi terhadap rokok ringan menemukan bahwa 20 – 40% perokok rokok ringan
percaya bahwa rokok dengan label rendah tar, rendah nikotin, atau light tersebut
dapat menurunkan risiko dari masalah kesehatan. Sesuai dengan bahwa rokok ringan
mempunyai risiko yang lebih rendah dalam perkembangan penyakit kanker paruparu dibandingkan rokok reguler. Dengan demikian menyebabkan perokok rokok
regular mengambil pilihan untuk beralih ke rokok ringan daripada harus berhenti
merokok. Penelitian ini mencoba untuk membandingkan antara konsumen (perokok)
rokok ringan dan konsumen (perokok) rokok regular jika dilihat dari bagaimana
pengaruh faktor-faktor determinan terhadap risiko yang dirasakan konsumen pada
produk tersebut.
Persaingan yang ketat tampak pada kegiatan positif yang mampu
menyelamatkan reputasi suatu perusahaan. Dimana perusahaan rokok merupakan
salah satu jenis industri yang dinilai buruk oleh masyarakat akibat efek negatif
produk yang mereka hasilkan. Berdasarkan uraian diatas penelitian ini akan
mengambil studi pada masyarakat yang non perokok dimana mereka mampu
mempersepsikan tentang rokok yang pada perusahaan rokok itu sendiri terdapat
program sosial yang bersifat membantu dan memberdayakan masyarakatnya agar
lebih sejahtera.
Oleh sebab itu mengacu pada beberapa fenomena tersebut peneliti ingin
melakukan penelitian tentang Pengaruh informasi tentang program CSR ”Corporate
Social Responsibility” perusahaan rokok terhadap persepsi tentang rokok pada non
perokok.

9

B.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yang mengacu berdasarkan

latar belakang diatas adalah adakah pengaruh informasi tentang program “Corporate
Social Responsibility” pada perusahaan rokok terhadap persepsi tentang rokok pada
non perokok?

C.

Tujuan Penelitian
Mengacu kepada judul dan permasalahan maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengkaji dan mengetahui adakah pengaruh informasi tentang program
“Corporate Social Responsibility” pada perusahaan rokok terhadap persepsi tentang
rokok pada non perokok.

D.

Manfaat Penelitian

1.

Manfaat Teoritis
Diharapkan mampu memberikan wacana baru serta masukan terhadap

perkembangan teori di bidang psikologi industri khususnya tentang psikologi
konsumen yang melihat apakah ada pengaruh informasi program ”Corporate Social
Responsibility” pada perusahaan rokok terhadap persepsi tentang rokok pada non
perokok.
2.

Manfaat Praktis
Diharapkan memberikan informasi kepada perusahaan agar masing- masing

perusahaan mengetahui peran program “Corporate Social Responsibility” pada
perusahaan rokok terhadap persepsi tentang rokok pada non perokok, sehingga
perusahaan dapat mendesain program kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab
perusahaan yang lebih baik untuk meningkatkan jumlah produksi serta langkah untuk
meningkatkan citra oleh perusahaan tersebut.

PENGARUH INFORMASI TENTANG PROGRAM “CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY” PADA PERUSAHAAN ROKOK TERHADAP PERSEPSI
TENTANG ROKOK PADA NON PEROKOK

SKRIPSI

Oleh:
Yuli Dwi Issanti
07810207

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

PENGARUH INFORMASI TENTANG PROGRAM “CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY” PADA PERUSAHAAN ROKOK TERHADAP PERSEPSI
TENTANG ROKOK PADA NON PEROKOK

SKRIPSI

Diajukan Kepala Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu
persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
Yuli Dwi Issanti
07810207

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirrobil’alamin, segala puji syukur bagi Allah SWT, karena
dengan rakhmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Pengaruh Informasi Tentang Program “Corporate Social Responsibility” Pada
Perusahaan Rokok Terhadap Persepsi Tentang Rokok Pada Non Perokok
Sholawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada nabi besar kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah senantiasa kita nantikan syafaat serta
pertolongannya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, penulis
mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik, dan saran demi kesempurnaan skripsi
ini. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta yang telah mendoakan selama ini. Selalu melindungi
serta mendukung dalam setiap doanya.
2. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Ari Susanto S.Psi. selaku dosen wali kelas D 2007 yang telah mendukung
selama ini.
4. Bapak Zakarija Achmat S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing pertama skripsi
yang telah banyak membantu dalam memberikan pengarahan, masukan dan
dorongan serta waktu bagi peneliti.
5. Bapak M. Sohib S.Psi., M.Si. juga selaku dosen pembimbing kedua yang juga
banyak membantu dalam memberikan pengarahan, masukan dan dorongan.
6. Kak Udin, kak Halimah S.E., kak Nurhayati S.E., yang sudah banyak membantu
dan memberikan ilmu kepada peneliti.
7. Mas Anjar beserta keluarga yang sudah banyak mendukung.

8. Para partisipan penelitian khususnya kepada Abang Ipul selaku ketua organisasi
Masohi yang sudah banyak membantu untuk mengumpulkan partisipan.
9. Semua keluarga yang ada di kota Surabaya maupun Pasuruan yang sudah banyak
memberikan support dan doa yang sangat berarti untuk peneliti, juga kepada
keponakan kecil yang lucu Mas Alan Sakti.
10. Sahabat- sahabat yang sudah banyak membantu diantaranya, Azizah (emak),
Ratih (rara), Wilda, Yanti (kutil), Nurul, Neyla, Nadya, Vivi, mbak Lady, Rosy, Ria,
Dany (cino), Ria, Ika, kukuh dll.
11. Teman- teman dari kelas A sampai kelas D psikologi 2007.
12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan dan
penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segalah kebaikan, dorongan dan doa yang telah diberikan mendapat
balasan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap, semoga penelitian ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 3 Februari 2012

Yuli Dwi Issanti

INTISARI

Yuli, Issanti(2012). Pengaruh Informasi Tentang Program “Corporate Social
Responsibility” Pada Perusahaan Rokok Terhadap Persepsi Tentang Rokok Pada Non
Perokok. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang,
Pembimbing : (1) Zakarija Achmat, S.Psi. M. Si. (2) M.Sohib, S.Psi. M.si

Kata Kunci: persepsi, informasi, Corporate Social Responsibility(CSR)
Penelitian sosial mendapatkan temuan tentang pengaruh suatu bentuk informasi
terhadap minat, sikap, persepsi, loyalitas, dan lainnya. Salah satunya yang terpenting
dalam penelitian ini ialah bagaimana suatu bentuk informasi tentang program
corporate social responsibility(CSR) pada perusahaan rokok dapat mempengaruhi
persepsi tentang rokok pada seorang non perokok. Penelitian ini didasari beragamnya
fenomena corporate social responsibility yang dilakukan oleh beberapa perusahaan
rokok. CSR adalah salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan sebagai bagian
tanggung jawab sosial perusahaan bagi kepentingan lingkungan dan sekitarnya,
sebagaimana halnya dengan program CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan
rokok besar di Indonesia sebagai wujud kepedulian sosialnya terhadap lingkungan
sosialnya.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh informasi
program corporate social responsibility pada perusahaan rokok terhadap persepsi
tentang rokok pada non perokok. Penelitian ini menggunakan rancangan True
Experimental Design dengan model rancangan Randomized Control Group Posttest
Only Design. Partisipan penelitian ini ialah 34 orang anggota suatu organisasi di kota
Malang, yang diambil secara acak melalui proses pengajuan kesediaan anggota
mengikuti penelitian, dan memiliki karakteristik yaitu non perokok, tidak pernah
mengetahui tentang program CSR, dan dewasa. Data penelitian ini diuji dengan
menggunakan teknik analisis uji- t. Hasil penelitian menunjukkan informasi program
CSR pada perusahaan rokok tidak berpengaruh terhadap persepsi tentang rokok pada
non perokok, karena tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan antarra kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol pada hasil posttest (t= -0,551., p= 0,585). Hal
tersebut menunjukkan bahwa variabel persepsi non perokok tidak dipengaruhi oleh
variabel informasi program CSR pada perusahaan rokok.

ABSTRACT

Yuli, Issanti (2012). Effect of Information About the Program "Corporate Social
Responsibility" In the Company's Perceptions About Smoking Cigarette Against the
Non Smokers. Thesis, Faculty of Psychology University of Malang, Supervisor: (1)
Zakarija Achmat, S.Psi. M. Si. (2) M.Sohib, S.Psi. M.Si.

Keywords: perception, information, Corporate Social Responsibility (CSR)
Social research findings on the effect of getting some form of information to the
interests, attitudes, perceptions, loyalty, and others. One of the most important in this
study is how to program a form of information about corporate social responsibility
(CSR) on the tobacco companies can influence the perception of smoking in a nonsmoker. This study is based on the diversity of the phenomenon of corporate social
responsibility undertaken by several tobacco companies. CSR is one of the activities
of the company as part of corporate social responsibility to the interests of the
environment and surroundings, as well as CSR programs undertaken by several
major tobacco companies in Indonesia as a form of social awareness of the social
environment.
The formulation of the problem in this study is whether there is the influence of
corporate social responsibility program information on the company's perceptions of
cigarette smoking on the non-smokers. This study uses the design of True
Experimental Design with the design model Randomized Control Group Design
Only posttest. Participants of this study is that 34 members of an organization in the
city of Malang, taken at random through the process of filing the willingness of
members to follow the research, and has the characteristics of the non-smokers,
never knew about the CSR program, and adult. The research data was tested using ttest analysis techniques. Results showed information on the company's CSR program
does not affect cigarette smoking on the perception of non-smokers, because there
was no significant difference in perception antarra experimental group with the
control group on the posttest (t = -0.551., P = 0.585). This shows that the variable
perception of non-smokers are not influenced by the variable information on the
tobacco company's CSR program.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………….

i

INTISARI…………………………………………………………...

iii

ABSTRAKSI………………………………………………………..

iv

DAFTAR ISI……………………………………………….. ............

v

DAFTAR TABEL………..…………………………………. ………

vii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………...........

viii

BAB I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………. 9
C. Tujuan Penelitian…………………………………….. 9
D. Manfaat Penelitian…………………………………… 9

BAB II .

TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi………………………………………………

10

B. Informasi…………………………………………….

15

C. Corporate Social Responsibility (CSR)……………... 19
D. Pengaruh Informasi Program Kegiatan CSR Terhadap
Persepsi Non Perokok………………………………… 24
E. Kerangka Pemikiran…………………………………. 26

BAB III.

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian…………………………………

27

B. Variabel Penelitian……………………………………

28

C. Definisi Operasional………………………………….

29

D. Subjek Penelitian……………………………………..

30

E. Waktu dan Tempat Penelitian………………………..

31

F. Metode Pengumpulan Data………………………….

31

G. Validitas dan Reliabilitas……………………………..

34

H. Prosedur Penelitian…………………………………..

36

I. Metode Analisa Data…………………………………

38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek……………………………………..

40

B. Analisa Data…………………………………………

45

C. Pembahasan………………………………………….

46

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………..

50

B. Keterbatasan Penelitian………………………………

50

C. Saran …………………………………………………

51

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….…

52

LAMPIRAN…………………………………………………………

54

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 3. 1: Contoh bentuk skala likert…………………………………… 33
Tabel 3. 2: Blue print skala persepsi……………………………………… 34
Tabel 3. 3: Hasil uji validitas skala persepsi……………………………… 36
Tabel 3. 4: Hasil uji reliabilitas skala persepsi…………………………… 38
Tabel 4. 1: Jumlah awal partisipan…………………………...…………… 42
Tabel 4. 2: Tabel jumlah partisipan dengan angka Z- score……………… 44
Tabel 4. 3: Jumlah partisipan yang diberikan posttest……………………. 45
Tabel 4. 4: Hasil skor total partisipan setelah posttest …………………... 46
Tabel 4. 5: Hasil analisa data menggunakan uji beda t- test………………… 47

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran I (Modul Penelitian)…………………………................................ 57
Lampiran II (Pokok Pembahasan Penelitian)…………………...................... 58
Lampiran III (Instrumen Penelitian)……………………………………..…… 59
Lampiran IV (Hasil Try Out dan Uji Validitas Serta Reliabilitas)….……...… 60
Lampiran V (Hasil Analisa)…………………………………………………… 61

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1997). Validitas Dan Reliabilitas (edisi ketiga). Yogyakarta :
PUSTAKA PELAJAR.
Damayanti, R., K. (2008). Pengaruh Terpaan Iklan Corporate Social
Responsibility Aqua di Televisi Terhadap Awareness Konsumen Pada Merek
(Skripsi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa
Timur).
Ekawati, N.KM, D. Yulianti, M. Sri Nopiyani, S. G. Purnama, M. Subrata, dan
Dewa Alit. (2008). Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terhadap Rokok
Pada Siswa SMU Kelurahan Penatih. Laporan Penelitian. Denpasar : Program Ilmu
Kesehatan Universitas Udayana.
Freeman, J., Stonner, A. F. (1992). Manajemen (edisi kelima). Jakarta :
Intermedia.
Junaidi, W. (2011, 22 Maret). Media Pembelajaran. Pengertian Informasi.
Diakses 24 juli 2011, dari http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/03/pengertianinformasi.html
Kerlinger, F. N. (2002). Azas- azas penelitian behavioral (edisi ketiga).
Yogyakarta : Universitas Gajah Mada University Perss.
Kotler., Amstrong. (2001). Prinsip- Prinsip Pemasaran (edisi kedelapan).
Jakarta : Erlangga.
Kreitner, R., Kinichi, A. (2003). Perilaku Organisasi (edisi pertama). Jakarta :
PT Salemba Emban Patria.
Latipun. (2004). Psikologi Eksperimen. Malang. UMM Press
Marliana, T. (2005). Pengaruh Penerapan Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyality Sabun Mandi Lifebuoy. Laporan
Penelitian. Bandar Lampung : YayasanIlmu.
Nursanti, I. (2005). Pengaruh Informasi Produk- Produk Dalam Pamflet Courts
Dan Columbia Terhadap Minat Membeli Masyarakat (Skripsi, Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Rahmanita, S. H. (2009). Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Aktivitas
Perusahaan. Makalah Kolokium. Tangerang : Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat.
Rakhmat, Jalaludin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya

Saputri, N. (2010). Analisa Corporate Social Responsibility Sebagai Pembentuk
Citra Perusahaan Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan (Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah).
Sekuler, R. (1985). Perception. USA : A.A. Knopf.
Setiawan, I., Krisnadewara, P.D. (2005). Analisis Perbandingan Faktor- faktor
Penentu Perceived Risk Pada Konsumen Rokok Ringan dan Regular. Jurnal
Kesehatan. Volume 9. 2, 148-161.
Solso, R. L., Maclin, O. H., Maclin, M. K., (2008). Psikologi Kognitif (edisi
kedelapan). Jakarta : Erlangga.
Sugiantoro, L. (2010). Persepsi Konsumen Terhadap Rokok sampurna A- mild
Versi Bukan Basa- Basi. Diakses 2011, 24 Juli, dari
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=74745
Sugiono. (2002). Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta
Sulistiyanto. (2009). Aktivitas CSR Pada Perusahaan. Diakses 2011, 27
Agustus, dari www.ekatjiptafoundation.org.
Thoha, M. (2003). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya (cetakan
keempatbelas). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Wibowo, B. F. (2009). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Praktik
Pengungkapan CSR Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Listing
Di BEI (Skripsi, Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa
Timur).
Wills’ site. (2009). Sistem Informasi. Diakses 2011, 22 Juli, dari
http://willis.comze.com/pengertian_informasi.html