Citraan Metafora Pendekatan Struktur

46

1. Citraan

Citraan adalah suatu upaya pendayagunaan bahasa untuk membuat lebih hidup gambaran yang ada di dalam pikiran dan penginderaan Pradopo, 1993, h. 79-80. Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapam indera kita terhadap sebuah objek yang diamati. Sejalan dengan pendapat diatas, citraan adalah pemilihan atau penggunaan bahasa yang diperoleh berdasarkan pengalaman pancaindera untuk mengungkapkan jiwa suatu benda dengan tujuan agar syair puisi terasa lebih hidup dan berkualitas. Citraan ini dapat dibentuk dengan penamaan, pendeskripsian, dan juga permainan bunyi Altenbernd dan Lewis, 1969, h. 12-13. Citraan itu ada bermacam-macam, yaitu citra penglihatan visual imagery, citra pendengaran auditory imagery, citra perabaan nosey imagery, citra gerakmovementkineassthetic imagery, citra rasa dan citra gabungan Pradopo, 1993, h. 81-87. Berdasarkan pendapat diatas, citraan adalah unsur yang khas dalam karya sastra yang dapat merangsang indera dan ditampilkan melalui bahasa.

2. Metafora

Metafora adalah sebuah upaya untuk mencerminkan suatu objek ke dalam suatu fokus tertentu oleh objek yang dipersamakan dengan tujuan untuk mencapai efek emotif. Ada empat unsur dasar dalam pengertian tentang metafora 1 sebagai 47 analogi, 2 sebagai visi ganda, 3 sebagai citra indrawi yang mengungkapkan hal-hal yang tidak dapatdilihat, dan 4 sebagai proyeksi animistis Wellek dan Warren, 1993, h. 251-253. Istilah “metafora” berarti suatu bentuk yang sinonim dengan bahasa kiasan. Adanya bahasa kiasan ini menyebabkan syair menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan. Bahasa kiasan ada bermacam-macam, namun mempunyai satu sifat yang umum, yaitu mempertalikan sesuatu dengan cara menghubungkannya dengan sesuatu yang lain Alberternd dan Lewsi, 1969, h. 15-19. Jadi, metafora adalah bahasa kiasan yang menyepadankan sesuatu yang pada dasarnya berbeda satu sama lain berdasarkan asosiasi kaitan atau asosiasi perbandingan dengan tujuan agar syair lebih hidup, menarik perhatian dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan.

3. Simbol