21 Tabel 4. Karakteristik antropometri dan nilai BME masing-masing subjek
1 .
, + ,
10 00
8. .
11 ?. ,
Laki-laki 23
69 168
1.799 1.115
Laki-laki 22
59 161
1.632 1.010
3
Laki-laki 22
54 170
1.635 1.010
5
Laki-laki 47
55 154
1.534 0.945
6
Laki-laki 51
69 158
1.720 1.065
7
Laki-laki 37
58 159
1.605 0.990
9
Perempuan 43
57 155
1.564 0.965
:
Perempuan 49
72 157
1.744 1.075
;
Perempuan 46
68 155
1.686 1.045
Laki-laki 20
54 169
1.628 1.010
Laki-laki 50
49 156
1.474 0.910
Laki-laki 18
55 168
1.633 1.010
3
Laki-laki 20
54 169
1.628 1.010
5
Laki-laki 50
49 156
1.474 0.910
6
Laki-laki 18
55 168
1.633 1.010
7
Laki-laki 20
54 169
1.628 1.010
9
Laki-laki 50
49 156
1.474 0.910
:
Laki-laki 18
55 168
1.633 1.010
;
Laki-laki 25
62 168
1.719 1.065
Laki-laki 20
57 172
1.687 1.045
Laki-laki 42
58 162
1.627 1.010
Berikut ini merupakan grafik pengukuran denyut jantung KST untuk salah satu subjek grafik untuk subjek lainnya dapat dilihat pada lampiran.
Gambar 7. Hasil pengukuran denyut jantung kalibrasi Step Test Subjek S1 Dari grafik, terlihat bahwa pada awal pengukuran, denyut jantung subjek cenderung tinggi. Hal
ini dapat disebabkan oleh penyesuaian subjek dengan alat ukur. Terlihat pula, peningkatan laju denyut jantung sesuai dengan peningkatan frekuensi naik-turun pada KST. Setiap nilai frekuensi step test
20 40
60 80
100 120
140
2 ,5
5 7
,5 1
1 2
,5 1
5 1
7 ,5
2 2
2 ,5
2 5
2 7
,5 3
3 2
,5 3
5 3
7 ,5
4 4
2 ,5
4 5
4 7
,5 5
1
1, . ,
, ,
,? ,
R1 ST1
R2 R3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
ST2 ST3
ST4 R4
R5
HR KST subjek S1
22 dilakukan selama lima menit yang diselangi dengan 5 menit istirahat, kecuali pada istirahat pertama
yang dilakukan selama 10 menit. Hal ini dilakukan agar didapatkan nilai denyut jantung terendah sunjek ketika tidak melakukan kerja. Nilai denyut jantung istirahat pertama digunakan sebagai
pembanding dari nilai denyut jantung saat bekerja atau saat melakukan step test. Denyut jantung pada istirahat pertama cenderung lebih kecil dari denyut jantung pada saat istirahat setelahnya dikarenakan
subjek sama sekali belum melakukan kerja. Pengambilan data KST dilakukan pagi hari saat subjek belum melakukan kerja berat sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari bias data.
Seperti yang telah disebutkan, KST diperlukan untuk menunjukkan hubungan antara denyut jantung dengan kenaikan beban kerja. Dari hasil pengukuran tersebut, nilai HR saat step test
dibandingkan dengan nilai HR saat istirahat untuk memperoleh nilai IRHR step test. Nilai WEC
ST,
yang merupakan nilai konsumsi energi subjek untuk proses metabolisme tubuh dan melakukan kerja perlu dihitung untuk membuat grafik dan persamaan daya dengan nilai IRHR.
Nilai WEC
ST
dapat dihitung dengan pendekatan prinsip tenaga. Diasumsikan, pada saat melakukan step test subjek sedang berjalan menaiki tangga dengan membawa beban sejumlah berat
tubuhnya sendiri. Salah satu contoh perhitungan untuk mendapatkan nilai WEC
ST
adalah sebagai berikut :
Subjek S10 : w = 54 kg
f
ST1
= 15
siklus menit
g = 9.81
m detik
2
f
ST2
= 20
siklus menit
h = 0.25 m f
ST3
= 25
siklus menit
Faktor Kalibrasi J à kalori =
1 4.2
f
ST4
= 30
siklus menit
+ , -...
0 1- . , -...
WEC
ST1
= 0.946 kkalmenit WEC
ST2
= 1.261 kkalmenit WEC
ST3
= 1.577 kkalmenit WEC
ST4
= 1.892 kkalmenit Pada subjek lain, cara perhitungan yang sama dapat diterapkan. Nilai WEC
ST
untuk subjek lain dapat dilihat pada lampiran. Hubungan antara WEC
ST
dan IRHR kemudian diplot dalam grafik. Grafik hubungan antara WEC
ST
dan IRHR subjek S10 dapat dilihat pada gambar di bawah ini grafik untuk
subjek lain dapat dilihat pada bagian lampiran. Setiap subjek memiliki kemiringan grafik tersendiri yang merepresentasikan kenaikan IRHR terhadap kenaikan nilai WEC
ST.
Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa semakin curam kemiringan garisnya, maka semakin besar perubahan nilai IRHR
terhadap perubahan tingkat beban kerja, dan berlaku sebaliknya.
Gambar
1
R1 ST1
73.31 100
72.21 98.8
3 74.61
102
5 69.63
98.
6 74.81
99.
7 75.15
100
9 71.17
97.
: 71.92
98.
; 73.82
106 74.12
97. 71.89
97. 70.33
96.
3 74.12
97.
5 71.89
97.
6 70.33
96.
7 74.12
97.
9 71.89
97.
: 70.33
96.
; 72.50
102 72.38
100 72.27
96. bar 8. Grafik korelasi IRHR dan WEC
ST
Subjek S10 pada K Tabel 5. Nilai HR subjek pada KST
ST1 R2
ST2 R3
ST3 R4
100.11 76.11
106.13 77.75
111.90 84.27
98.8 73.75
106.28 78.37
115.89 80.22
102.10 75.13
104.93 79.50
112.06 80.19
.36 75.33
104.58 77.27
110.94 78.56
.73 76.25
104.33 76.88
108.40 80.21
100.44 78.57
106.09 76.88
116.36 80.48
.58 78.08
109.31 83.29
127.94 85.77
.48 74.08
105.91 79.11
110.50 81.15
106.43 76.10
113.89 83.31
118.55 78.90
.92 76.36
105.32 80.06
123.09 81.730
.64 75.75
106.88 82.20
113.42 83.75
.62 77.67
105.40 80.17
115.64 80.08
.92 76.36
105.32 80.06
123.09 81.73
.64 75.75
106.88 82.20
113.42 83.75
.62 77.67
105.40 80.17
115.64 80.08
.92 76.36
105.32 80.06
123.09 81.73
.64 75.75
106.88 82.20
113.42 83.75
.62 77.67
105.40 80.17
115.64 80.08
102.27 78.09
104.36 77.90
109.75 76.40
100.63 78.30
106.25 74.78
108.80 79.06
.56 76.25
104.70 74.70
110.72 80.64
y = 0.5235x + 0.8058 R² = 0.9761
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
S10
-1 0 -,
11 ?. ,
23 pada KST
ST4 R5
119.57 82.94
122.05 83.63
118.57 82.91
122.86 84.89
111.27 80.77
122.55 78.11
141.08 89.88
115.17 83.78
120.97 80.56
132.79 85.57
118.81 85.73
121.08 83.25
132.79 85.57
118.81 85.73
121.08 83.25
132.79 85.57
118.81 85.73
121.08 83.25
117.27 81.38
115.18 79.25
121.09 80.06
24 Tabel 6. Nilai IRHR dan WEC
ST
subjek pada KST
1 6
1
?
. , 1
?
. ,
3 6
1
?
. ,
5 3
1
?
. ,
IRHR WEC
ST
kkalmenit IRHR
WEC
ST
kkalmenit IRHR
WEC
ST
kkalmenit IRHR
WEC
ST
kkalmenit 1.37
1.21 1.45
1.61 1.53
2.01 1.63
2.42 1.37
1.03 1.47
1.38 1.60
1.72 1.69
2.07
3
1.37 0.95
1.41 1.26
1.50 1.58
1.59 1.89
5
1.41 0.96
1.50 1.28
1.59 1.61
1.76 1.93
6
1.33 1.21
1.39 1.61
1.45 2.01
1.49 2.42
7
1.34 1.02
1.41 1.35
1.55 1.69
1.63 2.03
9
1.37 1.00
1.54 1.33
1.80 1.66
1.98 2.00
:
1.37 1.26
1.47 1.68
1.54 2.10
1.60 2.52
;
1.44 1.19
1.54 1.59
1.61 1.99
1.64 2.38
1.32 0.95
1.42 1.26
1.66 1.58
1.79 1.89
1.36 0.86
1.49 1.14
1.58 1.43
1.65 1.72
1.37 0.96
1.50 1.28
1.64 1.61
1.72 1.93
3
1.32 0.95
1.42 1.26
1.66 1.58
1.79 1.89
5
1.36 0.86
1.49 1.14
1.58 1.43
1.65 1.72
6
1.37 0.96
1.50 1.28
1.64 1.61
1.72 1.93
7
1.32 0.95
1.42 1.26
1.66 1.58
1.79 1.89
9
1.36 0.86
1.49 1.14
1.58 1.43
1.65 1.72
:
1.37 0.96
1.50 1.28
1.64 1.61
1.72 1.93
;
1.41 1.09
1.44 1.45
1.51 1.81
1.62 2.17
1.39 1.00
1.47 1.33
1.50 1.66
1.59 2.00
1.34 1.02
1.45 1.35
1.53 1.69
1.68 2.03
25 Tabel 7. Persamaan nilai IRHR terhadap WEC tiap subjek
Subjek Persamaan Kalibrasi
y = IRHR ; x = WEC R
2
S1 y = 0.217x + 1.098
0.995 S2
y = 0.319x + 1.038 0.993
S3 y = 0.240x + 1.125
0.972 S4
y = 0.327x + 1.052 0.970
S5 y = 0.128x + 1.183
0.989 S6
y = 0.300x + 1.023 0.987
S7 y = 0.520x + 0.728
0.992 S8
y = 0.180x + 1.152 0.984
S9 y = 0.164x + 1.262
0.948 S10
y = 0.523x + 0.805 0.976
S11 y = 0.340x + 1.080
0.984 S12
y = 0.370x + 1.024 0.986
S13 y = 0.523x + 0.805
0.976 S14
y = 0.340x + 1.080 0.984
S15 y = 0.370x + 1.024
0.986 S16
y = 0.523x + 0.805 0.976
S17 y = 0.340x + 1.080
0.984 S18
y = 0.370x + 1.024 0.986
S19 y = 0.191x + 1.182
0.944 S20
y = 0.191x + 1.200 0.976
S21 y = 0.325x + 1.002
0.989 Tabel 7 di atas menunjukkan persamaan yang merupakan hubungan antara IRHR dengan nilai
WEC saat melakukan kalibrasi step test. Persamaan tersebut berbeda untuk setiap subjek, akan tetapi secara umum dapat terlihat bahwa keseluruhan subjek memiliki respon yang hampir sama terhadap
kenaikan frekuensi step test. Dari persamaan ini, nantinya, nilai WEC saat melakukan kerja lainnya dapat diketahui dengan menginputkan nilai IRHR saat bekerja tersebut.
52 2
Pengukuran konsumsi kerja dilakukan pada enam jenis kegiatan budidaya padi sawah dan dilakukan analisis komparatif pada kegiatan pemupukan dan penyiangan antara budidaya padi sawah
organik dengan budidaya padi sawah konvensional. Pengukuran konsumsi energi kerja pada pekerjaan budidaya padi sawah dilakukan dengan pendekatan denyut jantung. Pada pengukuran konsumsi energi
kerja, metode pengambilan data yang digunakan hampir sama dengan pengambilan data pada saat kalibrasi step test. Setelah data dari HRM dipindahkan ke komputer maka data selanjutnya data
ditampilkan dalam grafik. Penentuan nilai HR rata-rata saat istirahat dan kerja dilakukan dengan ketentuan yang sama dengan penentuan nila HR rata-rata saat istirahat dan kerja pada sat KST.
26
52 2 2 . ,