komoditas udang Indonesia yang masuk ke negaranya, sementara faktor lain tetap. Sebaliknya, apabila PDB mengalami penurunan, maka konsumen tidak
akan menambah jumlah barang yang dibeli. Dalam pengaruhnya terhadap permintaan, kurs nominal YenUS
berpengaruh terhadap harga suatu barang. Pengaruh tersebut terlihat lewat peranan nilai kurs Yen dalam mempengaruhi daya saing nasional. Semakin
tinggi nilai kurs YenUS, secara relatif harga produk luar negeri lebih mahal daripada produk dalam negeri sehingga impor akan berkurang, dengan syarat
faktor lain cateris paribus. Sebaliknya, semakin rendah nilai kurs YenUS, secara relatif harga produk luar negeri lebih murah daripada produk dalam
negeri sehingga impor akan bertambah, dengan syarat faktor lain cateris paribus.
Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat digambarkan pada skema kerangka pemikiran berikut ini:
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
1. Variabel harga komoditas udang Indonesia fob, cadangan devisa,
pendapatan domestik bruto PDB riil Jepang, dan kurs nominal YenUS Permintaan Jepang
terhadap Komoditas Udang Indonesia
PDB Riil Jepang Harga Komoditas Udang
Indonesia fob
Cadangan Devisa
Kurs Nominal YenUS
secara bersama-sama berpengaruh terhadap permintaan Jepang terhadap komoditas udang Indonesia tahun 1978-2003 dalam jangka pendek dan
jangka panjang. 2.
Variabel harga komoditas udang Indonesia fob berpengaruh negatif terhadap permintaan Jepang terhadap komoditas udang Indonesia tahun
1978-2003 dalam jangka pendek dan jangka panjang. 3.
Variabel cadangan devisa berpengaruh positif terhadap permintaan Jepang terhadap komoditas udang Indonesia tahun 1978-2003 dalam jangka pendek
dan jangka panjang. 4.
Variabel pendapatan domestik bruto PDB riil Jepang berpengaruh positif terhadap permintaan Jepang terhadap komoditas udang Indonesia tahun
1978-2003 dalam jangka pendek dan jangka panjang. 5.
Variabel kurs nominal YenUS berpengaruh negatif terhadap permintaan Jepang terhadap komoditas udang Indonesia tahun 1978-2003 dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini merupakan penelitian penjelasan Explanatory Research
yaitu penelitian yang memfokuskan pada penjelasan hubungan antar variabel. Penelitian ini bersifat kuantitatif.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan data kurun waktu time series tahun 1978-2003, yang diperoleh dari studi
kepustakaan dari berbagai instansi terkait yang dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sumber Data Variabel
Sumber
1. Permintaan
Jepang terhadap
komoditas udang Indonesia
Statistik Indonesia terbitan BPS edisi tahun 1987, 1991, 1994, 1996, 2000, 2003.
2. Harga komoditas
udang Indonesia fob Statistik Indonesia terbitan BPS edisi tahun 1987,
1991, 1994, 1996, 2000, 2003. 3.
Cadangan devisa International Financial Statistics Year Book
tahun 2002, 2003, 2004. 4.
PDB riil
negara Jepang
International Financial Statistics Year Book tahun 2002, 2003, 2004.
5. Kurs
nominal YenUS
International Financial Statistics Year Book tahun 2002, 2003, 2004.
C. Identifikasi, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel