17
Sedangkan peralatan yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini berupa perangkat komputer, alat tulis, dan alat hitung.
D. Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis dilakukan dengan menggunakan dua tahapan, untuk tahapan pertama adalah tahap analisis geomorfologi DAS dan tahapan kedua
adalah analisisi hubungan curah hujan dan debit bulanan suatu DAS. Data yang diperoleh dari kedua tahapan, diolah dengan bantuan perangkat komputer
dengan menggunakan beberapa aplikasi perangkat lunak seperti ArcView 3.3 untuk tahapan pertama dan SigmaPlot 10.0 untuk menganalisis tahapan kedua.
Berikut perincian pengolahan dan analisis data pada penelitian ini :
a. Data yang diperlukan
Data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan studi ini sesuai dengan batasan dan perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Data Iklim yang digunakan adalah data curah hujan bulanan dengan periode pencatatan tahunan dan Data Hidrologi berupa data debit
bulanan selama empat tahun 2005-2008 diperoleh dari Balai PSDA atau Puslitbang Pengairan.
2. Peta Topografi, Peta batas DAS dan jejaringan sungai, dan Peta jenis tanah merupakan data sekunder yang diperoleh dari BPDAS dengan
skala 1:100.000 yang dibuat pada tahun 2008.
b. Analisis Data
Berikut ini dua buah tahapan analisis yang perlu dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan data :
1. Analisis Karakteristik Geomorfologi
Analisis karakteristik geomorfologi diketahui dengan melakukan analisis pada peta topografi dan peta batas DAS pada periode tertentu
kemudian peta tersebut ditumpang-tindihkan overlay dengan bantuan aplikasi yang ada pada ArcView 3.3. Parameter yang dianalisis berupa
karakteristik morfometri DAS seperti bentuk DAS, batas dan luasan DAS, nisbah percabangannya serta delineasi peta untuk mengetahui
18
panjang keseluruhan sungai utama dan anakannya. Untuk tahap ini sebagian telah dianalisis oleh BPDAS yakni batas dan luasan DAS
serta delineasi peta.
2. Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi pada DAS dilakukan dengan bantuan SigmaPlot 10.0. Dengan cara memplotkan data-data yang telah diperoleh dari BP
DAS Citarum-Ciliwung seperti data curah hujan bulanan dan debit aliran bulanan selama kurun waktu empat tahun atau sama dengan 48
bulan. Respon hidrologi yang dianalisis meliputi bentuk hidrograf yang merupakan hubungan antara curah hujan bulanan dengan debit
bulanannya selama kurun waktu tersebut. Dimana kurva yang terbentuk merupakan hubungan dari debit bulanan dengan waktu
dimana asumsi yang digunakan dalam memprediksikan aliran hidrogarf ini adalah curah hujan yang masuk ke setiap DAS adalah
sama atau merata, kemudian masing-masing bentuk hidrograf yang terbentuk dari setiap DAS dibandingkan dengan beberapa DAS lain
yang memiliki karakteristik morfologi berbeda.
c. Penyajian Hasil
Hasil akhir analisis yang diperoleh dari tahapan sebelumnya disajikan dalam bentuk skripsi yang berisi tentang hubungan karakteristik
geomorfologi DAS dengan respon aliran hidrologi.
Diagram Alir Penelitian
Hubungan karakteristik geomorfologi DAS dengan
aliran hidrologi
Aliran hidrogrologi
Iklim Curah hujan, temperatur
Intensitas hujan Hidrologi
Debit, sedimentasi, erosi
Input Karakteristik
geomorfologi DAS
Analisis
Morfometri DAS
Bentuk DAS, batas dan luas DAS, panjang sungai utama, orde sungai, dan
tingkat kerapatan drainase
Topografi Kemiringan lereng
Tanah Jenis tanah
Tata guna lahan Persentase Pertanian,
non-pertanian Parameter
Output 19
20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Geomorfologi Daerah Aliran Sungai
Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung memiliki Stasiun Pengamatan Aliran Sungai SPAS yang merupakan satu-satunya alat
pendeteksi prilaku hidrologi. Keberadaan alat ini merupakan cikal bakal dari munculnya kegiatan yang menyangkut monitoring dan evaluasi pengelolaan
DAS. Stasiun pengamatan ini memiliki kelebihan terhadap kepastian dalam pencatatan data kondisi hidrologi daerah aliran sungai namun belum dapat
memastikan kondisi fisik atau morfometri DAS yang berada di daerah pengamatan tersebut. Analisis hidrologi yang dilakukan oleh Balai
Pengelolaan DAS ini menggunakan input berupa curah hujan yang memiliki pengaruh terhadap media transport hidrologi dengan output berupa debit
aliran, tinggi muka air dan debit sedimen pada masing-masing outlet daerah aliran sungai.
Secara teoritis, karakteristik hidrologi dapat diprediksikan dengan menggunakan data karakteristik geomorfologi Tabel 2 secara kuantitatif dan
kualitatif yang terdiri dari bentuk daerah pengaliran sungai yang merupakan batas dan luas daerah aliran sungai, bentuk jejaringan sungai, panjang sungai
utama, orde sungai, dan tingkat kerapatan drainase, kemiringan sungai serta jenis tanah yang dimiliki masing–masing daerah aliran sungai tersebut. Secara
garis besar karakteristik geomorfologi ini menggambarkan keadaan umum yang mempengaruhi kondisi hidrologi sungai. Karakteristik geomorfologi
secara kuantitatif akan menggambarkan karakteristik morfometri dari suatu DAS yang juga dapat digunakan untuk memprediksikan respon hidrologi
dengan beberapa parameter seperti koefisien bentuk, kerapatan sungai, lebar rata-rata, faktor topografi, kekasaran DAS panjang aliran DAS dan nisbah
percabangan seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.