jumlah anak-anak sungai yang banyak dan tersebar di setiap jalur kiri dan kanan sungai utamanya, peristiwa banjir akan berlangsung agak lama, hal ini
disebabkan karena debit aliran yag dihasilkan dari anak-anak sungai tersebut berbeda-beda. Sedangkan indeks “koefisien bentuk, F” DAS Cisadane adalah F
= 0.234, dimana luas daerah aliran sungainya sebesar 145.2 ha dan panjang sungai utamanya adalah 5.1 km. DAS Cisadane ini memiliki ketinggian wilayah
DTA SPAS Cipopohkol–Cisadane antara 587.5 m dpl dan 812.5 m dpl. Sehingga kemiringan sungai utama DAS Cisadane adalah 9.03. DAS
Cisadane ini memiliki anak sungai dengan orde 2 dengan panjang seluruh anak sungai mencapai 4.82 km dengan kerapatan sungai sebesar 3.32 kmkm
2
.
a. 3. Daerah Aliran Sungai Cicangkeudan-Cidanau
Gambar 10. Bentuk Daerah Aliran Sungai Cicangkeudan-Cidanau Bentuk DAS Cicangkeudan-Cidanau seperti pada Gambar 10 memiliki
karakteristik pengaliran dengan bentuk sungai membulat dan bentuk jejaringan seperti bulu burung sebagaimana DAS Cisadane. Meskipun memiliki bentuk
pengaliran sungai yang sama namun indeks dari “koefisien bentuk, F” DAS Cidanau sebesar F = 0.19, dimana luas DAS adalah 485.4 ha dan panjang
sungai utamanya adalah 5.1 km. DTA SPAS Cicangkeudan–Cidanau ini memiliki ketinggian wilayah antara 50 m dpl dan 150 m dpl sehingga memiliki
kemiringan sungai utama sebesar 1.73. DAS Cidanau ini memiliki anak
24
sungai dengan orde 3 dengan panjang seluruh anak sungai mencapai 16.73 km dengan kerapatan sungainya sebesar 3.45 kmkm
2
.
a. 4. Daerah Aliran Sungai Ciawitali-Cipunagara
Gambar 11. Bentuk Daerah Aliran Sungai Ciawitali-Cipunagara Bentuk DAS Ciawitali-Cipunagara sebagaimana yang terlihat pada
Gambar 11 memiliki karakteristik pengaliran dengan bentuk sungai membulat atau pola jejaringan sub DAS berbentuk radial, dinyatakan radial karena anak-
anak sungai terkosentrasi ke suatu titik secara radial. Pada daerah pengaliran sungai dengan corak seperti ini, apabila terjadi banjir maka peristiwa peluang
terjadinya banjir besar akan sangat mungkin terjadi pada titik pertemuan
anak-anak sunga i data??, hal ini diperkuat dengan bentuk topografi DAS
Cipunagara yang memiliki perbedaan topografi seperti yang tampak pada gambar, daerah peta yang berwarna kuning adalah daerah yang memiliki
ketinggian lebih rendah sehingga Das Cipunagara memiliki kemiringan daerah pengaliran yang agak curam. Indeks “koefisien bentuk, F” DAS Cipunagara
adalah F = 0.46, dimana luas DAS 555.84 ha dan panjang sungai utamanya adalah 3.5 km. DTA SPAS Ciawitail-Cipunagara ini memiliki ketinggian
wilayah antara 50 m dpl hingga 450 m dpl sehingga kemiringan sungai utamanya sebesar 11.49. DAS Cipunagara ini memiliki anak sungai dengan
orde 3 dengan panjang seluruh anak sungai 12.15 km dengan kerapatan sungai 2.19 kmkm
2
.
25
26
b. Kerapatan Sungai