36
Suhu film Tf
43
O
C Koe fisien perpindahan panas menye luruh
Uo 1,081.697
Wm2K Beban panas diserap air
Qh Luas Penampang luar
tube Ao
1,815.4950 m2
Panjang tube
L 5.50
m Fluida minimum
C min 13,868,989.61
WK Number of Transfer Unit
NTU 0.14159760000
Efektifitas kondensor ε
13.20 Penurunan tekanan pada
tube Δ Pt
3.804 psi
Penurunan tekanan pada tube
Δ Pt 26229.05453
Pa
Universitas Sumatera Utara
37
4.5 Sekat Buffle
Jarak antara sekat sangat dipengaruhi buffle cut. Jarak optimal adalah 40- 60. Pada perancangan ini ditetapkan jarak antar sekat adalah 50 dari diameter
shell. B
s
= 50 x 60 in = 30 in Dan jarak antara baffle cut yang direkomendasikan adalah 25-35. Menurut
Literature 1 untuk diameter shell 39-60 in dengan jarak antar sekat adalah 38 in 9,525 mm dengan bahan baja karbon rendah SA-285C. Buffel cut yang dipilih
yaitu 25 dari diameter shell, yaitu: B
c
= 25 x 1,524 m = 0,381 m = 381 mm Menurut literature 12 diameter sekat baffle adalah:
D
b
= d
s
-L
sb
L
sb
adalah bocoran antara diameter dalam shell dengan diameter sekat, L
sb
untuk diameter shell yang besar adalah,
L
sb
= 1,6 + 0,004 d
s
= 1,6 + 0,004 1524 = 7,696 mm D
b
= 1524 - 7,696 = 1516,2 mm
4.6 Tie Rod
Menurut Literatur 1 jumlah tie rod untuk diameter shell 49-60 in minimal 10 buah dengan diameter 0,5 in. tie rod dipasangkan dengan spacer
untuk mempertahankan jarak antara sekat dan memudahkan penyetelan dan pemasukan tube pada buffle. Sepacer adalah tube yang dipotong-potong dan
diletakkan diantara sekat lalu Tie rod dimasukkan, pada kedua ujungnya diikat dengan baut. Bahan Tie rod adalah baja karbon rendah SA-285 C sama dengan
tube.
Universitas Sumatera Utara
38
4.7 Shell dan Pelat Tube
Dari segi pembuatanya, shell dikelompokkan sebagai: 1.
Shell dibubt dari pipa pipe shell 2.
Shell dibuat dari plat plate shell Untuk shell yang besar dibuat dari pelat yang diroll dan dilas, sedangkan
untuk ukuran yang kecil dibuat dari pipa standar. Shell pada perancangan ini tergolong besar, jadi dibuat dari pelat. Bahan pelat yang digunakan adalah
baja paduan tinggi SA-240.310s. untuk menentukan tebal shell dapat digunakan perinsip bejana bertekanan sesuai dengan setandar ASME section
VIII menurut Literatur 1 tebal shell silinder adalah, t =
Dimana: P : Tekanan oprasional = 0,1371 bar
r : Jari-jari dalam shell = 30 in : Tekanan ijin maksimum
125,6
o
F. Tebal A-14 18239,2 psi E : joint efficienciesefisiensi sambung. Tipe sambungan pengelasan yang di
gunakan adalah single and double butt joint. Sesuai dengan standar ASME, E
= 1. t=
=0,00327 in =0,083 mm
Universitas Sumatera Utara
39 Tebal pelat sangat tipis hal ini disebabkan tekanan dalam shell sangat rendah
yaitu 13,71 kPa. Sedangkan dari Literatur 3, tebal shall dan tube yang direkomendasikan untuk kondensor untuk luas permukaan tubesheet sebesar,
A
ts
= = 60
2
= 2827,43 in
2
Diproleh : tebal shell : 0,875 in =22,225 mm
Tebal tubesheet : 1,5 in = 38,1 mm
Sementara itu bahan tubesheet sama dengan bahan shell yaitu SA-240.310
s
Universitas Sumatera Utara
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Perancangan kondensor ini bertujuan untuk mengkondensasikan uap keluaran turbin PLTGU pada steam turbin turbin uap pada instalasi
pembangkit listrik dengan daya turbin 65 MW. Hasil perancangan kondensor diatas yang dipilih adalah rancangan pertama.
1. Spesifikasi rancangan
a. Diameter Shell d
s
: 60 in b.
Susunan Tube :Segitiga
c. Tube Pitch
:1516 in 0,0238125 m d.
Jumlah Tube :3527
e. Panjang
:8,051 m f.
Fluida Panas :Uap Campuran 52
o
C g.
Fluida Dingin :Air Laut 30
o
C h.
Beban Panas :110260,5533 kW
i. Laju aliran massa air pendingin :110260,5533 kW110260,5533 kW
2. Tube a. Bahan
: Titanium b. Diameter luar
: ¾ in 19,05mm c. Diameter dalam
: 17,6276 mm d. Tebal
: 0,7112 mm
Universitas Sumatera Utara