Analisa Charge -Discharge CD

material aktif dalam sel baterai sehingga memerlukan banyak energi untuk aktivasi dan disebebkan juga karena jarak difusi ion lithium semakin panjang. Tabel 4.3 Data hasil analisa CV pada LTO doping Al Sampel Iok mA Ired mA Vok Volt Vred Volt Vwork Volt Vpolarisasi mV G-1 1,628 -0,99 1,69 1,45 1,57 240 G-2 4,16 -1,897 1,476 1,459 1,60 280 G-3 4,51 -2,93 1,752 1,429 1,59 323 G-4 4,80 -3,73 1,827 1,37 1,598 457

4.5. Analisa Charge -Discharge CD

Analisa charge-discharge dilakukan untuk mengetahui kemampuan sel baterai untuk menyimpan kapasitas energi. Secara teori kapasitas spesifik charge- discharge sel baterai ion Litium adalah 175 mAhg -1 . Gambar 4.6. Kurva analisa Charge-Discharge pada sampel G-1, G-2, G-3 dan G-4 Hasil uji yang telah diperoleh menunjukkan bahwa sampel G-1 memiliki nilai kapasitas tertinggi dibandingkan dengan tiga sampel lainnya, yaitu memiliki kapasitas spesifik charge-discharge masing-masing adalah 137,08 mAhg -1 dan 134,3 mAhg -1 . Sementara nilai kapasitas terendah terdapat pada sampel G-3 yaitu Universitas Sumatera Utara 93,65 mAhg -1 untuk charge dan 93,07 mAhg -1 untuk discharge. Pada sampel G-2 kapasitas charge-discharge adalah 103,64 mAhg -1 dan 103,39 mAhg -1 . Selanjutnya sampel G-4 memiliki nilai kapasitas spesifik charge-discharge, yaitu 94,73 mAhg -1 dan 96,09 mAhg -1 . Semua sampel memiliki efisiensi yang cukup baik yaitu diatas 98. Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa semakin tebal lapisan maka nilai kapasitas spesifik akan semakin menurun. Disebabkan oleh jumlah kandungan Al semakin besar. Adanya kandungan Al dalam LTO dapat menurunkan kapasitas spesifik. Tabel 4.4 Data hasil analisa Charge-Discharge pada LTO doping Al variasi ketebalan Sampel Kapasitas Spesifik mAhg Efesiensi Coloumbic Kapasitas mAh Charge Discharge Charge Discharge G-1 137.08 134.3 98 0.3692 0,3617 G-2 103.64 103.39 99,8 0,6903 0,6886 G-3 93.65 93.07 99,4 0,8891 0,8836 G-4 94.73 96.09 101,4 2,0257 2,0548 Dari kurva charge-discharge juga dapat diperoleh tegangan polarisasi. Tegangan polarisasi adalah selisih antara tegangan charging dengan tegangan discharging . Tegangan polarisasi muncul karena adanya proses aktivasi, perbedaan kosentrasi dipermukaan elektroda akibat adanya transfer massa, dan hambatan material elektroda. Hasil perhitungan tegangan polarisasi ditunjukkan pada Tabel 4.5. Semakin tebal lapisan maka tegangan polarisasinya semakin meningkat namun tidak signifikan. Jika dibandingkan dengan tegangan polarisasi pada CV Tabel 4.3 tegangan polarisasi pada CD jauh lebih kecil, karena scan rate pada CV lebih cepat 0,4 C daripada scan rate CD 0,1 C. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Hasil perhitungan tegangan polarisasi sel baterai dengan Anoda LTO doping Al variasi ketebalan Sampel Vcharge V Vdischarge V Vpolarisasi mV LTO G-1 1.596 1.529 67 LTO G-2 1.597 1.526 71 LTO G-3 1.602 1.523 79 LTO G-4 1.597 1.528 69 Gambar 4.7. Hasil pengukuran energy density pada lembaran anoda LTO doping Al variasi ketebalan Energy density diperoleh dari perkalian antara kapasitas spesifik discharge dengan tegangan discharge. ������ ������� = ��������� �������� � � ���� ℎ���� 4.2 Hasil yang diperoleh dari Gambar 4.7. menunjukkan bahwa semakin tebal lapisan maka energy density akan semakin kecil karena proses elektrokimia terjadi pada permukaan elektroda yang bersinggungan langsung dengan elektrolit, sedangkan material aktif yang disisi dalam tidak ikut bereaksi. Semakin tebal lapisan anoda menyebabkan panjang difusi ion lithium semakin besar, sehingga ion lithium hanya berada di interfase antara anoda dan elektrolit. 50 100 150 200 250 G-1 G-2 G-3 G-4 E n e rg y d e n si ty W h k g Ketebalan lapisan G-1 100um, G-2 200um, G-3 300um, G-4 400um Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Hasil pengukuran power density pada lembaran anoda LTO doping Al variasi ketebalan Power density sangat dipengaruhi oleh ketebalan lapisan lembaran. Pada Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa power density diperoleh dari perkalian antara arus oksidasi spesifik dengan tegangan kerja Vwork. ����� ������� = ���� �������� ��������� ��� � � ���� 4.3 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin tebal lembaran maka densitas akan semakin kecil. Karena panjang difusi ion semakin besar. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 G-1 G-2 G-3 G-4 p o w e r d e n si ty W g Ketebalan lapisan G-1 100um, G-2 200um, G-3 300um, G-4 400um Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pembuatan Material Anoda Lithium Titanate (Li4Ti5O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Elektroda Terhadap Performa Elektrokimia Baterai Ion Lithium

13 66 80

Pembuatan Material Anoda Lithium Titanate (Li4Ti5O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Elektroda Terhadap Performa Elektrokimia Baterai Ion Lithium

0 0 14

Pembuatan Material Anoda Lithium Titanate (Li4Ti5O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Elektroda Terhadap Performa Elektrokimia Baterai Ion Lithium

0 0 2

Pembuatan Material Anoda Lithium Titanate (Li4Ti5O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Elektroda Terhadap Performa Elektrokimia Baterai Ion Lithium

0 0 5

Fabrikasi Lithium Titanate Terdoping Al (Li4Ti4,975Al0,025O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Lembaran Elektroda pada Sel Setengah Baterai Ion Lithium

0 0 14

Fabrikasi Lithium Titanate Terdoping Al (Li4Ti4,975Al0,025O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Lembaran Elektroda pada Sel Setengah Baterai Ion Lithium

0 0 2

Fabrikasi Lithium Titanate Terdoping Al (Li4Ti4,975Al0,025O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Lembaran Elektroda pada Sel Setengah Baterai Ion Lithium

0 0 5

Fabrikasi Lithium Titanate Terdoping Al (Li4Ti4,975Al0,025O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Lembaran Elektroda pada Sel Setengah Baterai Ion Lithium

0 0 10

Fabrikasi Lithium Titanate Terdoping Al (Li4Ti4,975Al0,025O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Lembaran Elektroda pada Sel Setengah Baterai Ion Lithium

0 1 3

Fabrikasi Lithium Titanate Terdoping Al (Li4Ti4,975Al0,025O12) dan Studi Pengaruh Ketebalan Lembaran Elektroda pada Sel Setengah Baterai Ion Lithium

0 0 10