14
E. Kajian Pustaka
1. Komunikasi di Era Digital
Komunikasi bukan bahasa asli dari Indonesia, ia telah diadopsi dari bahasa latin, yang mana sebelumnya bertuliskan communicare. Communicare
dalam Latin memiliki beberapa makna yaitu, berbagi, menyampaikan berita, pesan, informasi, dan perasaan kepada orang lain. Menurut Raymond S. Ross
yang dikutip oleh Wiryanto, mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa,
sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator
Wiryanto, 2004: 6. Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid juga berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam Wiryanto,
2004: 6-7. Sedangkan menurut bapak komunikasi, cara yang baik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: “Who
Says what In which Channel To W hom With What Effect?” pendapat Harold
D. Lasswell yang dikutip oleh Sandjaja Sandjaja, 1999:7. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan hal penting dalam menjalani
kehidupan, agar tetap berjalan lancar dan terasa tidak mati. Kita sangat membutuhkan proses penyampaian informasi kepada orang lain, dan mereka
15
pun membutuhkan penerimaan informasi baru setiap harinya, begitu sebaliknya diri kita yang juga menginginkan sebuah informasi atau pesan.
Meski terkadang bobot berkomunikasi atau penyampaian suatu informasi yang terjadi itu tidak begitu penting, tapi kita makhluk sosial yang akan selalu
haus dengan hal tersebut. Dalam kehidupan ini, manusia memiliki dua fungsi kedudukan, yaitu
sebagai makhluk individual dan makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa lepas dari manusia lainnya dalam menjalani
kehidupannya. Nurhakim dalam bukunya yang berjudul Dunia Komunikasi dan Gadget: Evolusi Alat Komunikasi, Menjelajah Jarak dengan Gadget,
memberikan satu contoh bagaimana manusia selalu bergantung dengan manusia lainnya. Beliau memberikan contoh dengan baju yang manusia
kenakan saat ini, yang mana menurutnya itu adalah hasil dari suatu proses panjang yang melibatkan banyak manusia, mulai dari petani kapas, pemintal
benang, hingga penjahit, dan penjualnya Nurhakim, 2015:4. Dalam proses ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa saat manusia ingin menyampaikan
keinginan dalam mendapatkan baju, mereka memerlukan cara untuk dapat menyampaikannya kepada penjual, dan cara tersebutlah yang dinamakan
dengan komunikasi. Manusia memang akan selalu membutuhkan sesamanya untuk berkomunikasi atau melakukan interaksi.
Sama halnya dengan Nurhakim, dalam buku yang berjudul Sejarah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi, Nuryanto berpendapat, manusia
akan selalu berupaya mencari cara atau menciptakan sistem dan alat untuk