Skala skoring tingkat kerusakan daun : 0: tanpa kerusakan.
1: kerusakan 1-25. 2 : kerusakan 26-50 .
3: kerusakan 51- 75 .
4:kerusakan 76-100.
6. Jumlah daun
Jumlah daun dihitung dari daun terbawah sampai daun teratas yang sudah membuka sempurna dinyatakan dalam satu helai penghitungan jumlah daun
dilakukan setiap dua hari sekali. Dimulai dari awal penanaman di polybag sampai pemanenan.
7. Bobot segar tanaman
Penimbangan berat tanaman dilakukan setelah panen sawi. Pemanenan dilakukan ketika umur 45 hari setelah tanaman atau setelah hama Plutella
xylostella pada setiap perlakuan mati. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong dengan menggunakan gunting dari akar kemudian memimbangnya.
F. Analisis Data
Uji efektivitas dari berbagai perlakuan disajikan dalam bentuk grafik dan histogram. Hasil pengamatan kuantitatif dianalisis dengan menggunakan Sidik
Ragam atau analysis of variance ANOVA. Apabila ada perbedaan nyata antar perlakuan yang diujikan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Duncans
Multiple Range Test DMRT dengan taraf α 5.
20
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Kecepatan Kematian
Penambahan kosentrasi ekstrak daun mimba memberikan pengaruh yang nyata terhadap kecepatan kematian lampiran 2a. Kecepatan kematian Larva
Plutella xylostella pada perlakuan ekstrak daun mimba konsentarsi 400 gl berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Kecepatan kematian larva Plutella
xylostella pada perlakuan dengan konsentrasi 400 gl sebesar 4,16 ekorhari, sedangkan perlakuan pada konsentrasi 100 gl maupun konsentrasi 200 gl
kecepatan kematiannya sebesar 2,30 ekorhari dan 2,46 ekorhari. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun mimba semakin
tinggi juga kecepatan kematiannya. Perilaku larva Plutella xylostella setelah aplikasi hari ke 0 mengalami reaksi terkejut dan menggeliat tetapi tidak
langsung menyebabkan kematian, hal ini dikarenakan sifat racun pada ekstrak daun mimba bersifat racun sistemik. Kematian larva Plutella xylostella perlakuan
konsentrasi 400 gl cenderung lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan kosentrasi 100 gl dan 200 gl. Kematian larva Plutela xylostella pada konsentasi
400 gl dan 300 gl terjadi pada hari kedua, sedangkan perlakuan lainnya cenderung lebih lambat. Perilaku larva Plutela xylostella yang ditunjukan pada
konsetrasi 100 gl dan 200 gl tidak nampak terkejut seperti yang diaplikasikan pada konsentrasi 400 gl. Perilaku Plutella xylostella setelah dilakukan aplikasi
pada konsentrasi 100 gl dan 200 gl, larva Plutella xylostella tetap melakukan aktivitasnya tidak menunjukkan kematian