rendah dibandingkan dengan perlakuan lain adalah luas daun yang lebih kecil jika dibandingkan perlakuan lain. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya unsur hara dan
fotosintesis sehingga berat tanaman menjadi lebih rendah. Pada perlakuan 300 gl, sampai 400 gl dan petisida sintetik dapat membunuh hama Plutella xylostella lebih
cepat dibanding dengan konsentrasi 100 gl dan 200 gl sehingga, tanaman menjadi subur. Hambatan pertumbuhan pada tanaman tersebut lebih sedikit dikarenakan
termakannya daun oleh larva Plutella xylostella, juga lebih kecil jika dibandingkan dengan konsetrasi 100 gl dan berpengaruh pada berat segar tanaman.
Penggunaan pestisida kimia banyak membantu petani dalam usaha taninya, tetapi dalam jangka waktu yang lebih lama, pestisida nabati dapat memberikan hasil
yang lebih baik bagi lingkungan dan kesehatan manusia, karena efek negatif yang ditimbulkan oleh pestisida nabati lebih kecil bila dibandingkan dengan pestisida
kimia. Ditinjau dari segi ekonomi pestisida nabati jauh lebih murah. sehingga mampu menekan biaya produksi tani.
Pada penelitian ini didapatkan hasil yang berbeda pada masing-masing parameter. Pada parameter mortalitas, semua perlakuan menunjukkan 100
sehingga dapat dikatakan semua perlakuan sama keefektifannya. Pada parameter kecepatan kematian cenderung lebih baik pada perlakuan pestisida daun mimba 300
gramliter. Pada parameter jumlah daun yang menunjukkan hasil paling efektif pada perlakuan pestisida daun mimba 300 gramliter. Parameter berat tanaman
menunjukkan perlakuan pestisida daun mimba 300 gramliter paling baik. Dari semua perlakuan dapat disimpulkan bahwa perlakuan pestisida daun mimba 300
gramliter memiliki hasil yang paling efektif untuk mengendalikan hama Plutella xylostella.
34
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan Ekstrak daun mimba konsentrasi 300 gl cenderung lebih efektif untuk
mengendalikan hama Larva Plutella xylostella dan diperoleh rerata jumlah daun 16,16 helai dan berat tanaman 115,84 gram.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah : Perlu adanya pelarut lain seperti etanol atau perekat lain agar dapat
menambah keefektifan pestisida nabati ekstrak daun mimba.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Mimin. dkk. 1994.Telaah Kandungan Kimia Ekstrak Mimba momordica charantia L., Cucurbitaceae Skripsi Strata-1.ITB: Bandung
Bukhori, 2004. Efektifitas Ekstrak Daun Mimba Sebagai Pengedali Ulat Plutella padaTanamanKedelai.http:ejournal.unigha.ac.iddataJournal20vol
20120no2012011.pdf. di akses Febuari 20016 Cahyono.2003.
Tanaman Holtikultura.Penebar
Swadaya.Jakarta China
Agricultural University, Guangzhou. pp. 69-77 Chiu, S.F. 1988. Recent advances in research on botanical insecticides in
China.South. dalam https:books.google.co.idbooks?isbn=9793357177 Dadang dan D. Prijono. 2008. Insektisida Nabati, Prinsip, pemanfaatan, dan
Pengembangannya. Departemen Proteksi Tanaman, IPB, Bogor. Djojosumarto P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Susilo, H.. Universitas
Indonesia Press Haryanto, 1995. Budidaya Kacang Panjang. Penebar Swadaya. Jakarta.
balieachmad.blogspot.com201209pestisida-nabati.html Jacobson, M. 1981. Neem research in the US departement of agriculture: chemical,
biologi and cultural aspect : Natural Pestoicides from the Neem Tree Azadirachta indica A. Juss edited by Schurmutterer., K.R.S. Ascher, and
R Kanisius.
Kardinan, Agus, 2000, Pestisida Nabati: Ramuan dan Aplikasi, Penebar Swadaya. Neems Foudation. 2000. Azadirachta indica The tree and effects on other
Organism. httpwww.neemsfoundation.org. Nataweguna H. 1983. Pestisida Dan Kegunaanya. Amrico. Bandung.
Nursal Etti, S. S. 2005.Kandungan Senyawa Ekstrak Lengkuas Loctuca Indica L., Toksisitas Pengaruh Subletalnya Terhadap Mortalitas Larva
Partopuro, F.P. 1989. Ekstraksi daun Nimba. Pusat Antar Universitas Ilmu hayati. Institut Teknologi Bandung.Nyamuk Aedes Aegypti L. LaporanHasil
Penelitian Dosen Muda