Jumlah Daun HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa perlakuan ekstrak daun mimba konsentrasi 300 gl dan 400 gl berbeda nyata dengan perlakuan yang lainya tetapi tidak
berbeda nyata dengan ekstrak daun mimba konsentrasi 200 gl dan pestisida profonefos.
Racun mimba ini berkerja dengan cara menghambat proses pertumbuhan dan proses pergantian kulit pada larva Plutella xylostella sehingga larva Plutella
xylostella mati dan tidak dapat berkembangbiak. Selain itu ekstrak daun mimba juga mempunyai rasa yang pahit sehingga menyebabkan larva Plutella xylostela
tidak mau memakan tanaman sawi dan larva menjadi terhenti fase perkembangbiakannya. Terhentinya fase perkembangbiakan larva Plutella
xylostella mengakibatkan pertumbuhan sawi ini menjadi tidak terhambat dan jumlah daun yang tumbuh menjadi optimal sehingga, hasil akhir tanaman sawi
menjadi optimal. Pada gambar 4 menunjukkan bahwa pertambahan jumlah daun semua
perlakuan hampir sama pada hari pertama setelah tanam atau sampai dengan hari yang ke 17. Hal ini dikarenakan pada hari ke 1 setelah tanam sampai hari ke 17
setelah tanam tidak ada hama-hama yang menyerang tanaman sawi sehingga pertumbuhan tanaman sawi tidak terganggu. Namun, pada pada hari yang ke 21
pertambahan jumlah daun mulai berbeda-beda untuk setiap perlakuannya. Hal ini dikarenakan diinveksikan pada hari yang ke 18 sehingga pertumbuhan daun
menjadi terhambat. Dari histogram di atas juga menunjukkan peningkatan jumlah
Gambar 2. Rerata Jumlah Daun Tanaman Sawi daun pada perlakuan dengan konsentrasi 300 gl dan 400 gl cenderung lebih tinggi,
hal ini dikarenakan pada konsentrasi hama tersebut mengalami mortalitas yang lebih cepat, dibanding dengan perlakuan 100 gl dan 200 gl. Mortalitas pada
konsentrasi 400gl Plutella xylostella terjadi pada hari ketiga setelah aplikasi dan mortalitas pada kosentrasi 300 gl terjadi pada hari yang keempat setelah aplikasi.
Sehingga menyebabkan kenaikan jumlah daun yang paling tinggi, Jika dibandingkan dengan konsetrasi 200 gl dan 100 gl, kenaikan jumlah lebih
signifikan. Hal ini dikarenakan perlakuan dengan konsentrasi 200 gl dan 100 gl hama larva Plutella xylostella lebih lambat mortalitasnya, yaitu sampai pada 28
hari setelah tanam sehingga pertambahan daun menjadi terhambat. Grafik diatas menjukan semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi juga peningkatan jumlah
daunnya karena sebagaimana diketahui bahwa semakin tinggi daun mimba semakin
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00 18.00
20.00
1 3
5 7
9 11
13 15
17 19
21 23
25 27
Ju m
lah D
au n
He lai
Hari Setelah Tanam
Kontrol kons 100 graml
kons 200 graml Kons 300 graml
Kons 400 graml Pestisida kimia
tinggi juga senyawa racun yang terkandung, sehingga menghambat perkembangan dan mempercepat mortalitas hama Plutella xylostella.
Perlakuan dengan pestisida kimia kloropifos 2 mll menunjukkan peningkan jumlah daun yang tumbuh paling signifikan dibandingkan dengan perlakuan
insektisida ekstrak daun mimba, hal ini dikarenakan mortalitas pada pestisida sintetik paling tinggi yaitu mengalami mortlitas total yang paling cepat di banding
perlakuan ekstrak daun mimba dan perlakuan lainya setelah investasi hama Plutella xylostella sehingga pertumbuhan daun menjadi tidak terhambat, dan menyebabkan
peningkatan jumlah daun yang signifikan. Namun, pada perlakuan kontrol kerusakan daun menjadi paling tinggi, hal ini dikarenakan mortalitas pada
perlakuan kontrol semua perlakuan, mortalitas total terjadi pada hari terahir setelah pengamatan sehingga jumlah daun menjadi terhambat.
Ekstrak daun mimba dengan bahan aktif azahdirachitin, salinin, meliatriol, dan nimbin merupakan insektisida yang bersifat sistemik. Djojosumarto 2000
menyatakan bahwa insektisida sistemik merupakan senyawa racun yang dapat diserap jaringan daun pada umumnya. Sehingga daun telah disemprot dengan
ekstrak daun mimba ketika dimakan oleh hama Plutella xylostella, hama tersebut akan mengalami mortalitas. Jika dilakukan aplikasi dengan konsentrasi yang rendah
maka larva Plutella xylostella tidak mengalami mortalitas jika, senyawa yang terkandung pada daun mimba dapat menghambat daya makan dan menurunkan
aktivitas pecernaan pada larva Plutella xylostella, sehingga akan mengurangi tingkat kerusakan daun, dan tidak mengganggu pertumbuhan jumlah daun. Hal
tersebut juga dijelaskan oleh Aradila 2009 bahwa azadirachtin berperan sebagai
antifeedant dengan menghasilkan reseptor kimia chemoreseptor pada bagian mulut mouth part yang dengan reseptor kimia yang mengganggu persepsi
rangsangan untuk makan. Larva Plutella xylostella akan enggan memakan daun yang telah disemprot ekstrak daun mimba karena rasanya yang pahit.