dapat cepat menyesuaikan diri misalnya, bayi tidak kunjung lahir sehingga dikhawatirkan keselamatannya karena itu harus dilakukan tindakan episiotomy
pengguntingan atau pembiusan epidural atau operasi Caesar. 8 lewati masa kontraksi dengan tenang, ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
pernapasan perlahan-lahan melalui hidung dan mengeluarkan kembali melalui mulut. Bernapas dalam ini dapat membantu sekali melewati masa kontraksi
dengan tenang. 9 ingat, masa ini akan berakhir menyenagkan, masa yang sulit ketika persalinan, sebenarnya biasa diatasi dengan mengingat bahwa sebentar
lagi ibu akan bisa memandang dan memeluk bayinya yang mungil ini dapat mengurangi kecemasan dalam menghadapi persalinan Imam musbikin, 2006.
3. KONSEP KECEMASAN
3.1. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan kebingungan, kekhwatiran pada sesuatu yang akan
terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya Suliswati, 2005. Selain itu, kekecewaan
adalah gangguan alam perasaan affectif yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan realitis Reality Testing AbilityRTA, masih baik, kepribadian masih tetap utuh tidak mengalami keretakan
kepribadiansplitting of personality, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal Hawari, 2006.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Faktor Penyebab Kecemasan. Menurut Hamilton 1995, beberapa teori yang mengemukakan faktor
prediosposisi terjadinya cemas antara lain: a.
Potensi Stresor Stresor psikososial merupakan setiap keadaan atau peristiwa yang
menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi. Pada ibu hamil ia berupaya untuk
beradaptasi pada kehamilan dan perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sampai pada saat menghadapi kelahiran atau persalinan. Lingkungan
termasuk di dalamnya, ruangan bersalin dan sekitarnya yang asing, penuh dengan alat kesehatan dan obat-obatan atau kesibukan petugas kesehatan
juga merupakan steresor tersendiri bagi ibu hamil primipara. b. Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi
Pendidikan dan pengetahuan ibu dapat mempengaruhi kecemasan karena kurangnya informasi tentang persalinan baik dari orang terdekat, keluarga
ataupun dari berbagai media seperti majalah, dan lain sebagainya dapat membuat ibu menjadi khwatir dan bahkan takut untuk menghadapi
persalinan nantinya. c. Keadaan fisik
Ibu hamil yang mengalami gangguan fisik seperti cedera akan mudah mengalami kelelahan fisik sehingga lebih mudah mengalami stress.
Universitas Sumatera Utara
d. Sosial Budaya
Seseorang ibu yang mendapatkan dukungan positif dari keluarga, suami dan teman dekat akan merasalebih tenang dalam menghadapi persalinan.
Di beberapa daerah tertentu ada kebudayaan yang tidak mengizinkan suami berada di dekat istri pada saat melahirkan dengan alas an tidak etis
kondisi ini menyebabkan istri tidak mendapat dukungan dan akan merasa lebih cemas saat persalinan.
e. Umur Ibu hamil yang umunya lebih muda atau belum matur ternyata lebih
mudah mengalami gangguan stress dari pada ibu hamil yang usianya lebih tua atau matur. Tetapi yang usianya lebih tua atau maturpun dapat
juga mengalami gangguan ansietas. f. Maturitas
Ibu hamil yang memiliki kematangan kepribadian lebih sukar mengalami gangguan akibat stress karena ibu hamil yang mengatur mempunyai daya
adaptasi yang lebih besar terhadap stress Hawari, 2006. 3.3. Gejala Kecemasan
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut: cemas, khawatir, firasat buruk,
takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang,
gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan, gangguan konsentrasi
Universitas Sumatera Utara
dan daya ingat, keluhan-keluhan somatic, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran bordering tinnitus, berderbar-debar, sesak napas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, dan sakit kepala Hawari, 2006. 3.4. Tingkat Kecemasan
Menurut Peplau ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu. Setiap tingkatan memiliki karakteristik lahan persepsi yang berbeda tergantung
pada kemampuan individu dalam menerima informasipengetahuan mengenai kondisi yang ada dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya yaitu:
a. Kecemasan Ringan : cemas yang berhubungan dengan ketegangan yang dialami sehari-hari. Individu masih waspada serta lapang persepsinya meluas,
menajamkan indra. Dapat memotivasi individu untuk belajar dan mampu memecahkan masalah secara efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreativitas. b. Kecemasan Sedang : individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi
perhatiannya, terjadi penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain.
c. Kecemasan Berat : cemas yang lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiannya pada detil yang kecil spesifik dan tidak dapat berpikir
tentang hal-hal lain. Seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu banyak perintah atau arahan untuk terfokus pada area
lain.
Universitas Sumatera Utara
d. Panik : individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang. Karena hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan
perintah. Terjadinya peningkatan akitvitas motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, penyimpangan persepsi dan hilangnya
pikiran rasional, tidak mampu berfungsi secara efektif Suliswati, 2005.
Gambar Skema 1 : Rentang tingkat Kecemasan
3.5. Kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan Meskipun kehadiran seorang bayi begitu diinginkan, kehamilan adalah saat
ketika ibu hamil mengalami berbagai emosi, dan salah satunya yang paling menonjol adalah kecemasan. Kecemasan pada ibu hamil dapat meningkatkan
resiko dalam proses persalinan yaitu bayangan mengenai seperti apakah bayi yang akan lahir ini, apakah bayinya akan sehat atau tidak, ketakutan akan
melahirkan seorang bayi yang tidak normal atau meninggal dunia dapat menyebabkan stress berat. Salah satunya yang paling dicemaskan oleh ibu hamil
Ringan Sedang
Berat Panik
Rentang Respons Ansietas
Respons Adatif Respons Maladaptif
Universitas Sumatera Utara
dan pasangannya selama kehamilan adalah bagaimana mereka tahu bahwa persalinan telah dimulai. Sebagian besar wanita hamil mencemaskan nyeri
persalinan. Bayangan akan rasa nyeri pada persalinan membuat beberapa calon ibu menjadi begitu takut sehingga dapat mengganggu bulan-bulan terakhir dari
kehamilannya Nolan, 2010. Begitu persalinan tinggal beberapa minggu lagi, para calon ibu mulai
menghadapi kesibukan untuk melahirkan. Kemungkinan besar mereka sudah mendengar banyak cerita tentang persalinan dan beberapa diantaranya membuat
mereka takut. Beberapa minggu terakhir dapat terasa sangat lama dan banyak ibu yang cemas menanti dimulainya persalinan Nolan, 2010.
4. KONSEP KOPING