Pengujian Karakterisasi Temperatur terhadap Panjang Gelombang Pengujian Karakterisasi Arus Terhadap Daya pada DFB Laser

4.1 Pengujian Karakterisasi Temperatur terhadap Panjang Gelombang

pada DFB Laser. Pengujian karakterisasi ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai koefisien pergesaran panjang gelombang terhadap efek temperatur pada DFB laser. Temperatur DFB laser diatur dengan TECC yang terdapat pada OEM Laser Diode Controller. Besarnya nilai temperatur yang divariasikan dimulai dari 33,39 o C sampai 54,93 o C . Hasil Pembacaan temperatur terhadap panjang gelombang dianalisa menggunakan optical spectrum analyzer OSA. Perubahan panjang gelombang terhadap efek temperatur terlihat pada gambar 4.2. Dari grafik tersebut menunjukkan perubahan linier dari laser atau berbanding lurus. Perubahan panjang gelombang Bragg terhadap temperatur pada laser sebesar 0,0785 nm o C atau 0,785 ÅK. Hasil ini serupa dengan hasil penelitian perubahan temperatur terhadap panjang pada DFB laser, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.3 Nursiddik, 2015. Sehingga dapat diketahui perubahan temperatur akan menyebabkan pemuain thermal laser device seingga mengubah jarak antar kisi atau periode kisi. Perubahan ini akan menggeser mode gain menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Sehingga dari hasil perubahan temperatur tersebut diketahui bahwa nilai pergeseran panjang gelombang tidak disebabkan oleh perubahan band gap semikonduktor yang mampu menggeser panjang gelombang antara 3~4 Å. Jasprit, 1996 Gambar 4.2 Grafik hubungan temperatur terhadap panjang gelombang y = 0.0785x + 1549 R² = 0.9995 1551.8 1552 1552.2 1552.4 1552.6 1552.8 1553 1553.2 1553.4 36 41 46 51 56 λ n m T ºC Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik hubungan temperatur terhadap panjang gelombang Nursiddik, 2015

4.2 Pengujian Karakterisasi Arus Terhadap Daya pada DFB Laser

Pengujian karakterisasi ini dimaksudkan untuk melihat hubungan arus terhadap daya. Sehingga dilakukan pengujian dengan mengubah arus dari 10,8 mA sampai 20 mA. Pengambilan data ini sesudah terjadinya lasing yaitu pada arus 10,8 mA dengan temperatur 40,28 o C. Hasil tersebut dibaca menggunakan OSA. Pada gambar 4.4 menunjukkan hubungan antara arus dengan daya adalah linier. Hal ini diperuntukkan untuk mengetahui efisiensi kuantum, sebagimana parameter penting yang dipengaruhi oleh arus injeksi adalah daya optis sebagai keluaran dari laser diode.Kamp, 1999. Ini disebabkan karena nilai arus injeksi akan meningkatkan daya optis karena semakin banyaknya jumlah pasangan elektron-hole yang berekombinasi. Nursiddik, 2015. Pengujian ini juga sama seperti yang pernah dilakukan penelitian sebelumnya sebagaimana terlihat pada gambar 4.5 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Grafik hubungan arus terhadap daya Gambar 4.5 hubungan arus terhadap daya optis Wildan, 2011 4.3 Pengujian Karakterisasi Pengaruh Temperatur terhadap Arus Pada DFB Laser dengan LabView 2011 Pengujian karakterisasi pengaruh temperatur terhadap arus dilatarbelaki oleh menurunnya daya DFB laser terhadap temperatur yang ditingkatkan. Seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.6. Nilai temperatur yang ditingkatkan yaitu dari 39,00 o C sampai 54,17 o C. Perununan daya output laser sebesar 0,0178 mW o C. Hal ini terjadi peningkatan efek non radiatif akibat penigkatan temperatur sehingga energi yang semula menghasilkan photon, sebagian akan berubah Universitas Sumatera Utara menjadi energi phonon, akibatnya daya optis laser berkurang secara linier. Jasprit, 1996. Gambar 4.6 Grafik hubungan Temperatur terhadap Daya Berdasarkan latarbelakang diatas maka dilakukan pengujian pengaruh temperatur terhadap arus. Pada pengukuran ini menggunakan perangkat lunak labview dan perangkat data akuisisi labjack untuk mengambil data dari pengukuran laser. Pengambilan data pengaruh temperatur terhadap arus dengan cara meningkatkan nilai temperatur yaitu dari 39,00 o C sampai 54,17 o C. Berdasarkan gambar 4.7 diperoleh penurunan sebesar 5x10 -6 A o C. atau 0,005 mA o C. Hal ini disebabkan oleh peningkatan temperatur akan menyebabkan resistansi meningkat sehingga tegangan juga akan semakin kecil. Artinya penurunan daya output tidak tergantung dari besar arus injeksi tetapi juga akibat perubahan temperatur secara tidak langsung meskipun sangat kecil. Nursiddik, 2015. y = -0.0178x + 1.3193 R² = 0.9971 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 35 40 45 50 55 P m W T C Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Temperatur terhadap Arus Pengujian pengaruh temperatur terhadap arus sebagaimana juga telah dilakukan oleh Nursidik Yulianto dengan perubahan sangat kecil 0,0002 mA o C. Seperti yang terlihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Grafik Pengaruh Temperatur terhadap Arus Nursidik, 2015 y = -5E-06x + 0.0163 R² = 0.4869 0.0155 0.0157 0.0159 0.0161 0.0163 0.0165 0.0167 0.0169 40 45 50 55 I A T o C Universitas Sumatera Utara

4.4 Pengujian Karakterisasi pengaruh arus terhadap temperatur DFB