Perkembangan Sistem Akuisisi Data

2.3 Sistem Akuisisi Data

Sistem akuisisi data dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, hingga memprosesnya untuk menghasilkan data yang dikehendaki. Jenis serta metode yang di pilih pada umumnya bertujuan untuk menyederhanakan setiap langkah yang dilaksanakan pada keseluruhan proses. Suatu sistem akuisisi data pada umumnya dibentuk sedemikian rupa sehingga sistem tersebut berfungsi untuk mengambil, mengumpulkan dan menyimpan data dalam bentuk yang siap untuk diproses lebih lanjut. F. Rizal Batubara, 2005 Akuisisi Data yaitu suatu sitem instrumentasi yang bertujuan untuk mengubah data atau mentransformasikan banyak data kedalam satu format yang sama sehingga memudahkan pengolah data. Sistem akuisisi data dapat dikelompokkan kedalam dua kelas utama yaitu:  Sistem akuisisi data analog  Sistem akuisisi data digital Sistem analog menyangkut informasi pengukuran dalam bentuk analog, dan didefinisikan sebagai fungsi kontinu sedangkan sistem digital menangani informasi-informasi dalam bentuk digital. Besaran digital dapat berisi informasi mengenai kebesaran atau sifat dasar dari besaran tersebut. Samaun Samadikun, 1989

2.3.1 Perkembangan Sistem Akuisisi Data

Awalnya proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia, sehingga pada saat itu perubahan besaran fisis dibuat ke besaran yang langsung bisa diamati panca indra manusia. Selanjutnya dengan kemampuan teknologi pada bidang elektrikal besaran fisis yang diukur sebagai data dikonversikan ke bentuk sinyal listrik, data kemudian ditampilkan ke dalam bentuk simpangan jarum, pendaran cahaya pada layar monitor, rekorder xy dan lain-lain. Sistem akuisisi data berkembang pesat sejalan dengan kemajuan dibidang teknologi digital dan komputer. Kini, akuisisi data menkonversikan besaran fisis sumber data ke bentuk sinyal digital dan diolah oleh suatu komputer. Pengolahan dan pengontrolan proses oleh komputer memungkinkan penerapan Universitas Sumatera Utara akuisisi data dengan software. Software memberikan harapan proses akuisisi data bisa divariasi dengan mudah sesuai kebutuhan. Gambar 2.5 menunjukan proses akuisisi data menggunakan komputer. Tranduser Amplifer Filter SH AD Komputer Display AD Gambar 2.5 Komputer digital untuk kebutuhan data F. Rizal Batubara, 2005 Fungsi masing-masing blok dalam sistem adalah sebagai berikut:  Tranduser: berfungsi untuk merubah besaran fisis yang diukur kedalam bentuk sinyal listrik.  Amp: berfungsi untuk memperbesar komputer dari sinyal yang dihasilkan transduser.  LPF : berfungsi untuk membatasi lebar band frekuensi sinyal listrik dari data yang diukur.  SH : berfungsi untuk menjaga komputer sinyal analog tetap konstan selama waktu konversi analog ke digital.  AD : berfungsi untuk merubah besaran analog kedalam bentuk representasi komputer.  DA : berfungsi untuk merubah besaran komputer kedalam sinyal analog.  Komputer : berfungsi untuk mengolah data dan mengontrol proses. Pada konfigurasi kanal tunggal, komputer berfungsi sebagai pemroses data dan juga pengontrol penguatan sinyal. F. Rizal Batubara, 2005 Dewasa ini prinsip penggunaan akuisisi data mulai banyak dikembangkan, mengingat banyaknya manfaat yang dapat diberikan, seperti :  Dapat membaca atau menerima data secara terus menerus.  Pemprosesan data yang lebih cepat delay kerja sistem amat rendah. Universitas Sumatera Utara  Proses kerja dan data olahannya lebih akurat.  Penerimaan data berlangsung otomatis tidak perlu diawasi terus menerus.  Data dapat disimpan kedalam disk pada komputer untuk penganalisaan lebih lanjut.  Dapat dilakukan setting data yang tertentu jika ditemukan suatu data yang khusus, maka komputer akan mengaktifkan suatu tranducer tertentu  Dapat melakukan penerimaan data yang berganda lebih dari satu  Data yang diterima dapat berasal dari sumber sensor dengan sinyal yang analog maupun yang digital serba guna  Menggunakan pengontrolan utama sebuah komputer mikro PC yang harga komputer murah  Tidak mudah terganggu noise lingkungan. Samaun Samadikun, 1989 2.4 LabJack U6 Pro Tegangan dari OEM Laser Diode Tempertaure Controllers yang ditampilkan oleh LCD display maka akan diolah kedalam sistem akuisisi data menggunakan LabJack U6 Pro. Dengan menghubungkan kaki-kaki yang terdapat pada LabJack U6 Pro yang kemudian dibaca menggunakan program aplikasi LabView 2011 untuk dapat melihat temperature control dan current control dimana kedua control tersebut masih dalam satuan millivolt. Begitu juga yang ditampilkan dalam aplikasi LabView 2011 masih dalam satuan millivolt. Data yang diperoleh tersebut akan secara otomatis tersimpan ke dalam komputer dengan file excel. Ada beberapa kelebihan dalam menggunakan LabJack U6 Pro diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Memiliki 14 analog input 16-18+ bit tergantung kecepatan 2. U6-Pro menambahkan 24-bit low speed ADC untuk 222-bit resolusi yang effektif 3. Single-Ended Inputs 14 atau difrensial input 7 4. Instrumentasi amplifier input 5. Jangkauan analog input berkisar ±10, ±1 dan ±0,1 volt 6. Dirancang dengan sensor suhu CJC 7. Memiliki 2 keluaran arus 20010 µA Universitas Sumatera Utara 8. Memiliki 2 keluaran analog 12-bit, ~0-5 volt 9. 20 digital IO 10. Sampai 2 counter setiap counter 32 bit 11. Sampai 4 timer 12. Dilengkapi dengan software dan hardware 13. Dapat dioperasikan dengan sistem windows, Linusx dan Mac 14. Tersedia contoh dalam aplikasi CC++, VB, LabVIEW, Phyton dan lain sebagainya. Gamabr 2.6 LabJack U6 Pro Penggunaan akuisisi data pada LabJack U6 Pro, dalam hal ini hanya menggunakan port analog input AIN AIN 0 – AIN 3 sebagai data signal analog. Data signal analog tersebut kemudian dikirim menggunakan port serial ke USB.

2.5 Perangkat Lunak LabVIEW Laboratory Virtual Instrumentation