METODE PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN PENYAKIT PARU Hubungan Antara Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Prok) Rawat Jalan Di Ruma

4 di Rumah sakit paru Dr. Ario wirawan salatiga menunjukkan bahwa sebagian pasien memiliki tingkat asupan energi dan protein dalam kategori kurang dengan prosentase 60 subyek pada tingkat asupan energi dan 80 subyek pada tingkat asupan protein, selain itu hasil pengukuran status gizi menunjukkan bahwa 80 subyek memiliki indeks masa tubuh IMT yang kurus. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan asupan energi, asupan protein dengan kstatus gizi pada pasien PPOK rawat jalan di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu studi analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yang terdiri dari asupan energi dan asupan protein sedangkan variabel terikat yaitu status gizi. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua pasien dengan diagnosis Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK yang tercatat sebagai pasien rawat jalan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga pada bulan januari – Februari 2016 dengan kriteria Inklusi dan Eksklusi. Kriteria inklusi subjek penelitian meliputi : Pasien bersedia menjadi responden penelitian, Pasien 5 dengan diagnosis PPOK, Pasien berusia = 65 tahun dan Responden bisa berkomunikasi dengan baik, sedangkan kriteria Eksklusi meliputi : Pasien PPOK yang tidak memiliki pantangan atau alergi terhadap makanan, seperti vegetarian, Pasien PPOK tanpa disertai komplikasi penyakit lain, seperti gagal ginjal kronik, kanker paru dan diabetes mellitus, Pasien mengkonsumsi golongan obat yang sama yaitu obat obat yang sama yaitu jenis obat asmacap selama 3 bulan terakhir, Tidak mengkonsumsi obat golongan bronkodilator seperti salbutamol, salmeterol, formaterol, kortikosteroid seperti: dexamethazone, methylprednisolon, prednisone dan anti depressant. seperti sentraline, parasexntin selama 3 bulan terakhir. Sampel penelitian ini merupakan populasi penelitian yang memenuhi kriteria Inklusi dan Eksklusi. Perhitungan besar sampel dalam penelitian menggunakan software sample size dengan menggunakan rusmus Hypothesis tests for a population mean One- Side Tests sehingga ditemukan jumlah sampel 30 subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara Consecutive Sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah karakteristik responden umur, jenis kelamin, pekerjaan dan riwayat merokok, asupan energi, asupan protein dan status gizi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lemb ar 6 form food Frequency semikuantitatif FFQ-semikuantitatif, sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan seca dengan tingkat ketelitian 0,1 cm dan timbangan digital dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. Data asupan energi dan protein merupakan hasil rata-rata jumlah asupan energi dan protein yang dikonsumsi dalam periode 3 bulan terakhir. Asupan energi dan protein diukur dengan metode food frequency semikuantitatif FFQ Semikuantitatif dalam periode 3 bulan terakhir . Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terhadap responden. Data FFQ Semikuantitatif yang diperoleh dalam ukuran rumah tangga URT dan frekuensi konsumsi dalam periode 3 bulan terakhir, data yang diperoleh kemudian dihitung dan dikonversikan ke dalam satuan gramhari kemudian dihitung nilai energi dan protein menggunakan program NutriSurvey. Hasil analisis rata- rata asupan energi dan protein kemudian dibandingkan dengan perhitungan kebutuhan energi masing-masing individu yang dihitung dengan menggunakan rumus Haris Benedict dengan faktor stress 1,3, setelah data dibandingkan kemudian dikalikan 100 agar didapatkan persen tingkat konsumsi energi dan protein. Skala data asupan energi dan protein berbentuk rasio. Data asupan energi dan protein dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kurang 80, baik 80-110, dan lebih 110WKNPG, 2004. 7 Data status gizi pada penelitian ini dihitung berdasarkan IMT Indeks Massa Tubuh dengan rumus berat badankg dibagi tinggi badan m 2 . Pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 kg dan pengukuran tinggi badan menggunakan timbangan seca dengan ketelitian 0,1 cm. Skala data status gizi berbentuk rasio. Data status gizi dikategorikan menjadi tiga yaitu kurang18,5 kgm 2 , normal 18,5-22,9 kgm 2 , lebih 23 kgm 2 , At Risk 23 – 24,9 kgm 2 , Obese I 25 – 29,9 kgm 2 dan Obese II = 30 kgm 2 Wahyuningsih, 2013. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat yaitu dengan mendiskripsikan variabel asupan energi, asupan protein dan status gizi yang disajikan kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel. Analisis bivariat terdiri dari uji kenormalan data dengan menggunakan uji Kolmogorof-smirnov. Hasil uji kenormalan menunjukkan bahwa semua variabel berdistribusi normal yang terdiri dari variabel asupan energi, asupan protein dan status gizi, sehingga untuk mengetahui hubungan antar variabel dilakukan uji korelasi menggunakan uji Pearson Product Moment. 8

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sunjek Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Asupan Protein dan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Cikidang Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi tahun 2012

0 10 53

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN PROTEINDENGAN STATUS GIZI NARAPIDANA DI LEMBAGA Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Status Gizi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon.

0 3 16

SKRIPSI Hubungan Antara Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Prok) Rawat Jalan Di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.

0 3 17

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Antara Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Prok) Rawat Jalan Di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.

0 3 6

HUBUNGAN ASUPAN MAKAN DAN STATUS MEROKOK DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) RAWAT JALAN DI Hubungan Asupan Makan Dan Status Merokok Dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Rawat Jalan Di Rumah Sakit P

0 1 16

SKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN MAKAN DAN STATUS MEROKOK DENGAN STATUS Hubungan Asupan Makan Dan Status Merokok Dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Rawat Jalan Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Makan Dan Status Merokok Dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Rawat Jalan Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

0 1 6

HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (ENERGI, PROTEIN, LEMAK, KARBOHIDRAT) TERHADAP STATUS GIZI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK RAWAT JALAN DENGAN Hubungan Asupan Zat Gizi Makro (Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat) terhadap Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronik R

1 12 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN KANKER NASOFARING HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN KANKER NASOFARING DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 4 15

NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN ANTIOKSIDAN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU DR. ARIO WIRAWAN SALATIGA - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 17