Uji Hipotesis Simultan F

4.4.7 Uji Hipotesis Simultan F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam penelitian secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan level signifikansi 0,05 atau α = 5. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pengujian berikut ini : a. Jika nilai F hitung F tabel, maka berarti bahwa secara simultan variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. b. Jika nilai F hitung F tabel, maka koefisien regresi bersifat signifikan, dan secara simultan variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 3985,000 3 1328,333 10,291 ,004 a Residual 1032,666 8 129,083 Total 5017,667 11 a. Predictors: Constant, SPMP, ST, SP b. Dependent Variable: EPP Dari hasil yang diperoleh, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 10,291. Sedangkan F tabel diperoleh menggunakan tabel F statistik 5 dengan ketentuan df1 = k – 1 dan df2 = n – k serta alpha 5. Dimana k merupakan jumlah variabel independen yaitu 3 dan n pada penelitian ini adalah 12, maka F tabel adalah 4,26. F hitung yang bernilai sebesar 10,291 lebih besar daripada F tabel yang bernilai 4,26 , sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel yaitu ST, SP dan SPMP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap EPP.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan berdasarkan penelitian Analisis Pengaruh Surat Teguran, Surat Paksa dan Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP Terhadap Efektvitas Penagihan Pajak Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota adapun kesimpulan itu ialah sebagai berikut: 1. Penagihan pajak aktif menggunakan Surat Teguran, Surat Paksa dan Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP merupakan upaya yang dilakukan untuk mencairkan tunggakan pajak yang akan membantu pemerintah dalam belanja negara. Prosedur penagihan ini dimulai dari tujuh hari sejak tanggal jatuh tempo lalu diterbitkan Surat Teguran, dan jika dalam 21 hari kemudian utang pajak masih belum dilunasi oleh Wajib Pajak akan dilanjutkan dengan penyampaian Surat Paksa yang memberi Wajib Pajak waktu 2 x 24 jam untuk melunasi utang pajaknya. Prosedur berikutnya jika utang pajak masih belum dilunasi ialah penyampaian SPMP dimana dapat dilakukan penyitaan aset milik Wajib Pajak untuk melunasi utang pajaknya. 2. Hasil uji hipotesis koefisien determinasi R 2 menunjukkan bahwa nilai adjusted R 2 adalah 0,717 dimana ketentuan penilaian 0,717 berada pada rentang 0,60 - 0,799 yang berarti pengaruh ketiga variabel signifikan dan