diantaranya adalah torak, batang torak, poros engkol, katup, pompa bahan bakar bertekanan tinggi dan mekanisme penggerak lainnya. Daya yang dihasilkan motor
diesel diperoleh melalui pembakaran bahan bakar yang terjadi di dalam silinder. Hal ini menyebabkan gerakan translasi torak didalam silinder yang dihubungkan
dengan poros engkol pada bantalannya melalui batang penghubung Connecting Rod.
2.2.2 Prinsip Kerja Motor Bakar Diesel
Ketika gas dikompresikan, suhunya meningkat seperti dinyatakan oleh Hukum Charles; mesin diesel menggunakan sifat ini untuk menyalakn bahan
bakar. Udara disedot kedalam silinder mesin diesel dan dikompresikan oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari resiko kompresi dari mesin menggunakan
busi. Pada saat piston memukul bagian atas, bahan bakar diesel dipompa keruang pembakaran dalam tekanan tinggi, melalui nozzle atomisting. Dicampur dengan
udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat.
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran di atas mengembang, mendorong piston kebawah dengan tenaga yang kuat dan
menghasilkan tenaga dalam arah vertikal. Rod penghubung menyalurkan gerakan ini ke crankshaft yang dipaksa untuk berputar, menghatar tenaga putar di ujung
pengeluaran crankshaft. Scavengining yang mendorong muatan-gas yang habis terbakar keluar dari
silinder, dan menarik udara segar kedalam mesin dilaksanakan oleh ports atau valves. Untuk menyadari kemampuan mesin diesel, penggunaan turbocharger
untuk mengkompres udara yang disedot masuk sangat dibutuhkan dan intercooler untk mendinginkan udara yang disedot masuk setelah kompresi oleh turbocharger
meningkatkan efisiensi. Komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang membatasi
kecepatan mesin mengontrol penghantaran bahan bakar. Mesin yang menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai ini melalui Electronic
Control Modul ECM atau Electronic Control Unit ECU yang merupakan komputer dalam mesin.ECMECU menerima kecepatan signal mesin melalui
sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan
Universitas Sumatera Utara
dalam ECMECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan mesin.
Mesin diesel tidak dapat berubah beroperasi pada saat silinder dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanasan elektronik kecil di dalam silinder untuk
memanaskan silinder sebelum pemanasan mesin. Lainnya menggunakan pemanas resistive grid dalam intake manifold untuk menghangatkan udara masuk sampai
mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan viskositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat
mempersulit pemompa bahan bakar untuk menyalurkan bahan bakar tersebut ke dalam silinder dalam waktu yang efektif, membuat penyalaan mesin dalam cuaca
dingin menjadi sulit, meskipun peningkatan dalam bahan bakar diesel telah membuat kesulitan ini menjadi sangat jarang. Cara umum yang dipakai adalah
untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.
Gambar 2.1. Langkah Kerja Motor Diesel
Universitas Sumatera Utara
Maka secara ringkas langkah-langkah kerja pada mesin diesel adalah sebagai berikut:
1. Langkah hisap
Piston bergerak dari TMA titik mati atas menuju titik mati bawah TMB. Katup isap terbuka, dan katup buang tertutup, karena terjadi tekanan dalam
silinder terjadilah kevakuman pada waktu torak bergerak ke TMB titik mati atas, selajutnya campuran udara bahan bakar mengalir kedalam silinder melalui katup
masuk untuk mengisi ruang silinder. 2.
Langkah kompresi Setelah mencapai TMB titik mati bawah, piston bergerak kembali menuju
TMA titik mati atas, dam kedua katup dalam keadaan tertutup. Dengan demikian campuran udara dan bahan bakar yang berada didalam silinder ditekan
dan dimanfaatkan oleh torak yang bergerak ke TMA titik mati atas, akibatnya tekanan dan suhu dalam silinder naik sehingga bahan bakar sangat mudah untuk
terbakar. 3.
Langkah usaha Pada saat piston bergerak dari TMA titik mati atas menuju TMB titik mati
bawah, katup hisap dan katup buang tertutup. Sesaat piston menjelang titik mati atas, injektor menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang
menyebabkan piston bergerak dari TMA titik mati atas ke TMB titik mati bawah.
4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB titik mati bawah menuju TMA titik mati atas. Katup hisap tertutup dan katup buang terbuka. Pada proses ini gas yang terbakar
dibuang oleh dorongan piston ke atas dan selajutnya mengalir melalui katup buang. Pada posisi ini poros engkol telah berputar dua kali dalam satu siklus dari
empat langkah.
2.2.3. Siklus Ideal Diesel