Pedoman Pemakaian Bahasa Pers

membaca ekstensif. Pencapaian SK dan KD yang telah ditentukan melewati proses pemberian materi pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Pemberian materi pembelajaran yang masuk dalam tahap instruksional, mengharuskan seorang guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi serta didukung penggunaan alatmedia pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Untuk pembelajaran mengenai variasi kalimat dan materi berita guru dapat menggunakan media cetak seperti surat kabar yang mudah didapat. Variasi pola kalimat adalah salah satu ciri dari kalimat efektif yang penting untuk dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa. Dengan variasi pola kalimat, siswa dapat membuat sebuah wacana yang menarik perhatian pembaca. Dengan membaca berita, pembelajaran diarahkan untuk mengenal lambang-lambang visual dan mengidentifikasi masalah yang terjadi di lingkungan sekitar peserta didik. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat diwujudkan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Dalam penelitian ini hal yang dibelajarkan adalah variasi pola kalimat dengan memanfaatkan media cetaksurat kabar sebagai media pembelajaran. Media cetak dipilih karena menuntut siswa untuk mengasah kemampuan membaca yang dimilikinya. Media ini mudah didapat, efisien, sesuai dengan kemampuan guru dan siswa, serta tepat guna. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membaca berita utama, selanjutnya siswa diminta untuk mengidentifikasi pola kalimat yang digunakan. Dengan metode diskusi, siswa diminta untuk mendata pola kalimat yang digunakan. Jika ada hal yang tidak dipahami siswa dapat mengadakan tanya jawab dengan guru tentang materi pembelajaran. Setelah memahami materi yang diajarkan, siswa ditugasi untuk membuat sebuah wacanaparagraf dengan pola kalimat yang bervariasi. Tugas dapat dikerjakan secara individukelompok. Selanjutnya, guru menugasi siswa untuk berdiskusi dalam memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok lain. Dengan strategi pembelajaran seperti ini, siswa tidak hanya mampu mengidentifikasi pola kalimat yang digunakan, namun juga mampu membuat wacanaparagraf dengan kalimat yang bervariasi. Tidak hanya itu, siswa juga dilibatkan dalam proses evaluasi. Siswa dapat menilai hasil kerja temannya. Dengan demikian, siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan deskriptif. Rancangan ini adalah rancangan yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Dalam penelitian deskriptif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi menekankan pada makna Sugiyono, 2010: 15. Rancangan deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu Margono, 2010: 8. Selanjutnya menurut Suryabrata 2011: 75 tujuan rancangan deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat- sifat populasi atau daerah tertentu.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah penggunaan pola kalimat dalam berita utama harian Lampung Post edisi Januari 2013. Berita utama harian Lampung Post edisi Januari 2013 berjumlah 31 eksemplar. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Hal yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah kejadian yang terjadi di Lampung dengan pilihan tema peristiwa dan kesehatan yang menyesuaikan dengan tema dan KD dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP semester genap,

Dokumen yang terkait

Kesalahan penggunaan kata penghubung dalam penulisan berita utama koran Banten Raya edisi 1 April – 31 Mei 2014 dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

1 17 141

ABREVIASI PADA BERITA UTAMA TRIBUN LAMPUNG EDISI MEI 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP

2 17 69

PENGGUNAAN BAHASA DALAM POSTER DI KOTA BANDAR LAMPUNG SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

12 101 39

PENGGUNAAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN RADAR LAMPUNG DAN LAMPUNG POST SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 25 56

IMPLIKATUR PERCAKAPAN WACANA POJOK SURAT KABAR LAMPUNG POST EDISI JUNI 2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

0 10 58

AFIKS DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR LAMPUNG POST DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

10 27 102

KEEFEKTIFAN KALIMAT PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST EDISI MARET 2015 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK

1 68 64

Deiksis Sosial pada Surat Pembaca Harian Kompas Edisi Juli 2016 dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP

0 4 213

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 Analisis Campur Kode Pada Judul Berita Di Harian Solopos Edisi Januari-Februari 2013.

0 2 12

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 Analisis Campur Kode Pada Judul Berita Di Harian Solopos Edisi Januari-Februari 2013.

0 3 10