Muromachi Jidai No Nihon No Seifu Seido

SISTEM PEMERINTAHAN DI JEPANG PADA ZAMAN MUROMACHI
MUROMACHI JIDAI NO NIHON NO SEIFU SEIDO SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian fakultas sastra Universitas Sumatera Utara
Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang ilmu sastra jepang
Oleh : RUDI PRATAMA LUBIS
NIM : 040708012
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATER UTARA MEDAN 2010
SISTEM PEMERINTAHAN DI JEPANG PADA ZAMAN
Universitas Sumatera Utara

MUROMACHI

MUROMACHI JIDAI NO NIHON NO SEIFU SEIDO

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian fakultas sastra Universitas Sumatera Utara Medan
untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang ilmu sastra jepang

Pembimbing I


Pembimbing II

Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum NIP. 19580704 1984 12 1 OO1

Drs. Nandi S NIP. 19600822 1988 03 1 002

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATER UTARA MEDAN 2010
Universitas Sumatera Utara

Disetujui oleh : Fakultas sastra Universitas Sumatera Utara Medan

Departemen Sastra Jepang Ketua Departemen

Prof. Drs. Hamzon Situmorang M.S.Ph. D _______________________________
NIP.
Medan, Juni 2010

Universitas Sumatera Utara


Pengesahan Diterima oleh, Panitia ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara medan untuk melengkapi salah satu ujian sarjana dalam bidang ilmu Sastra Jepang pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Pada : Pukul Tanggal : Hari :
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan
Dekan

Prof. Drs. Syaifuddin, M.A, Ph. D ___________________________ NIP.1965 0909 1994 03 1 004
Panitia Ujian
NO Nama
1 Prof. Drs.Hamzon Situmorang, M. S. Ph. D
2, Drs Eman Kusdiyana, M.Hum
3. Drs. Nandi S

Tanda Tangan

Universitas Sumatera Utara

Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, Karena nikmat dan karuniaNYA, penulis dapat menyelesaikan penulisan ini. Skripsi yang berjudul “ Sistem Pemerintahan Di Jepang Pada Zaman Muromachi ini di ajukan untuk memenuhi persyaratan dalam pencapaian gelar kesarjanaan pada fakultas sastra program studi Sastra Jepang Universitas Sumatera utara.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan studi dan skripsi ini antara lain kepada :

1 Bapak Drs. Syaifuddin , M A, PhD, Selaku dekan fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 2. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S, PhD, Selaku ketua departemen sastra jepang yang dalam kesibukannya telah menyediakan banyak waktu untuk mengarahkan penulis dalam meneyelesaikan penulisan skripsi. 3. Bapak M.Pujiono, M.HUM, Selalu sekretaris departemen sastra jepang yang dalam kesibuknnya telah menyediakan banyak waktu untuk mengarahkan penulis dala menyelesaikan penulisan skripsi. 4. Bapak Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang banyak memberikan arahan dan masukkan dalam penulisan skrispi ini. 5. Bapak Nandi. S, Selaku dosen pembimbing II yang memberikan arahan dan masukkan dalam penulisan skripsi . 6. Dosen penguji skripsi yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini dan juga terima kasih kepada dosen pengajar departemen sastra Jepang Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikn perkuliahan dan skripsi dengan baik 7. Ayahanda Almarhum H. Chairulsyah Lubis dan Ibunda Siti Zainab yang tiada lelah untuk memberikan semangat dan dorongan materi dan moril kepada penulis, yang telah
Universitas Sumatera Utara

bersabar mendidik dan memberikan doa di setiap sholatnya. Terima Kasih untuk semua jasa-jasa yang tiada nilainya di dunia ini. 8. Abangda Dr Roni Batara Lubis dan Kakanda Dr Siska Maya Sari Lubis dan Rizal Iskandar Batubara, Terima kasih telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. 9. Teman-temanku Fitri, Uci, Dona, Tobu, Salim, Citra, Joko serta Miskah, Terima kasih atas semangatnya yang diberikan mereka kepada penulis dan informasi serta buat teman-teman angkatan 2004 yang namanya tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Terima Ksih. 10. Abang Amran dan Bang Mistam,Terima kasih telah banyak menolong penulis bisa sampai pada tahap skripsi ini. 11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang belum disbutkan. Penulis mengucapkan terima kasih banyak.

Penulis menyadari tidak ada yang dapat membalas kebaikan dan budi dari orangorang yang telah mendukung, Hanya tuhan yang akan membalas semua jasa-jasa tersebut. Penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun dan dapat meningkatkan mutu tulisan ini nantinya dan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan .

Atas perhatiannya dan dukungan, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan,

2010

RUDI PRATAMA LUBIS

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

HALAMAN


KATA PENGHANTAR………………………………………………………

i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..

Iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1

1.1.Latar Belakang Masalah...................................................................

1

1.2.Perumusan Masalah..........................................................................

6


1.3.Ruang Lingkup Pembahasan.............................................................

8

1.4.Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori..............................................

9

1.5.Tujuan dan ManfaatbPenilitian.........................................................

11

1.6.Metode Penilitian..............................................................................

11

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG SEJARAH PEMERINTAHAN MUROMACHI.................................................... 2.1. Sejarah Kekaisaran jepang............................................................... 2.2. Feodalisme Jepang Zaman Muromachi........................................... 2.3. Nanbokucho Zaman Muromachi.....................................................

13 14 15 19


BAB III SISTEM PEMERINTAHAN DI ZAMAN MUROMACHI 3.1. Sejarah Pemerintahan pada zaman Muromachi................................ 3.2. keshogunan pada Zaman Muromachi............................................... 3.3. Kekaisaran Pada Zaman Muromachi................................................

23 23 29 36

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK SKRIPSI
Jepang adalah Negara kepulauan yang terdiri dari 6.853 pulau, dimana luasnya mencapai 377.781 km. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyushu dan Ryukyu. Sebagian besar pulau di jepang bergunung-gunung dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang dan berada peringkat ke 10 negara berpenduduk di dunia
Tokyo adalah ibu kota jepang. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang. Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh kaisar Jimmu pada abad ke 7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional dibawah pimpinan kaisar Jepang dan parlemen Jepang.
Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang di atur dalam konstitusi sebagai ” simbol negara dan pemersatu rakyat”. Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota terpilih parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala dalam urutan diplomatik.
Universitas Sumatera Utara

Perdana Menteri Jepang adalah kepala pemerintahan. Perdana Menteri diangkat melalui pemilihan di antara anggota parlemen. Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing memiliki calon perdana Menteri maka calon dari Majelis Rendah yang di utaamakan. Pada praktiknya, perdana menteri berasal dari partai mayoritas diparlemen. Menteri-menteri kabinet diangkat oleh perdana menteri. Kaisar Jepang menangkat perdana menteri berdasarkan keputusan parlemen Jepang, dan memberi persetujuan atas penngangkatan menteri-menteri kabinet. Perdana menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah untuk bertahan sebaga perdana menteri
Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Jepang Wikipedia dan Foklor Jepang, tercatat keterangan Jepang seperti dibawa (bahasa Jepang: Nippon/nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah Negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya diujung barat samudra pasifik, di sebelah timur laut Jepang dan bertetangga dengan Rakyat China, Korea dan rusia. Pulaupulau paling utara berada dil laut okhotsk dan wilyah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di laut Cina Timur tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang betetangga dengan Taiwan.

Jepang terdiri dari 6,852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokaido, Honshu, Shikoku, Kyushu, Ryukyu. Menurut kodansha, 1993 : 649-658, tercatat dan disebutkan bahwa jepang adalah Negara yang terdiri dari serangkaian pulau dimana luasnya mencapai 377,781 km Sekitar 97% wilayah jepang berada di keempat pulau terbesarnya . Ssebagian besar pulau di jepang bergunug-gunung dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi . Gunung tertinggi di Jepang adalah gunung fujiyang merupakan gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang dan berada di peringkat ke 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adal Prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya.
Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia. Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang. Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke 7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya untuk kebanyakan masa kekuatan
Universitas Sumatera Utara

sebenarnya berada ditangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut konstitusi Jepang pada tahun 1947. Jepang adalah Negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan parlemen Jepang
Berdasarkan uraian diatas Jepang menganut sistem Negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang sebagai kepala Negara seremoial, kedudukan Kaisar Jepang di atur dalam konstitusi sebagai “ symbol Negara dan pemersatu rakyat. Kekuasaan pemerintah berada ditangan perdana menteri jepang dan anggota terpilih parlemen Jepang, Sementara kedaulatan sepenuhnya berada ditangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala Negara dalam urusan diplomatic.
Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti sistem britania. Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Majelis Rendah terdiri dari 480 anggota dewan. Anggota majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah majelis rendah di bubarkan. Majelis tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan yang memilii masa jabatan 6 tahun dan dipilih langsung oleh rakyat. Warga Negara Jepang berusia 2otahun ke atas memiliki hak untuk memilih
Perdana menteri Jepang adalah kepala pemerintahan. Perdana menteri di angkat melalui pemilihan di antara anggota parlemen. Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing memiliki calon perdana menteri maka calon dari Majelis Rendah yang diutamakan. Pada praktiknya , perdana menteri berasal dari partai mayoritas di parlemen. Menteri-menteri kabinet diangkat oleh perdana menteri. Kaisar Jepang mengangkat perdana Menteri berdasarkan keputusan Parlemen Jepang dan memberi persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri kabinet. Perdana menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah untuk bertahan sebagai Perdana menteri
Sistem pemerintahan di atas merupakan sistem pemerintahan modern yang banyak mengadopsi sistem dari barat. Sistem pemerintahan ini berbeda dengan sistem
Universitas Sumatera Utara

pemerintahan pada zaman sebelumnya. Khususnya sistem pemerintahan pada zaman muromachi. Zaman muromachi diawali tahun 1338 – 1573 dipimpin oleh tampuk kekuasaan dari seorang raja yang bernama Godaigo Tenno (1334) namun zaman sebelumnya melaju ke zaman ini banyak sudah proses politik terjadi yakni politik ritsuryo dimana awal terciptanya undang-undang buat tanah.
Menurut buku ilmu kejepangan yang ditulis oleh situmorang (1995:73) bahwa masyarakat Jepang memiliki kepercayaan tradisional dimana dari makna kelahiran, perkawinan, kematian sampai sudah kematian mereka masih memiliki aturan
Sejarah mencatat yang di kutip dari buku folklore, kodansha, buku situmorang Hamzon dan beberapa kutipan yang disbutkan dalam media internet, www.yahoo.com, Japanese culture in religion and politic 2009 mengatakan bahwa politik jepang pada zaman dahulu bersifat militer /shogun.
Adapun latar belakang yang kuat untuk menganalisi lebih detail di zaman ini adalah kerana mulai dari zaman muromachi, kekuasaan politik yang berbentuk militer/shogun. Bicara tentang zaman muromachi adalah dikenal dengan zaman keshogunan.
Zaman Muromachi atau zaman keshogunan Ashikaga (sekitar 1334-1573) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah jepang. Pada zaman ini, kaisar benar-benar tidak berfungsi.Secara terang-terangan, Ashikaga Takauji yang menjadi pemimpin pasukan militer terkuat di Kamakura, mulai memonopoli Jepang terlebih setelah di angkat sebagai shogun. Pada zaman Muromachi, Keshogunan yang berkuasa di jepang. Pemerintah Ashikaga berpusat di Muromachi, Kyoto
Pada tahun 1336 Ashikaga Takauji mendirikan keshogunan Muromachi ( Istana utara ) sebagai tandingan kaisar Godaigo dari Istana selatan. Setelah terjadi perebutan kekuasaan antara dua kubu yang berbeda tidak menjadikan Jepang saat itu menjadi kembali damai. Namun, kembali terjadi perebutan yang sangat mencolok. Setelah kaisar
Universitas Sumatera Utara

Go Daigo menjadi pimpinan sah Jepang, menjadikannya sebagai pimpinan yang tamak akan kekuasaan dan memimpin secara diktator. Pada periode ini, banyak samurai yang merasa kecewa dengan cara pemerintahan yang dipimpin oleh kaisar Go Daigo sehingga muncuk Istana Utara sebagai tandingan pemerintahan yang sedang berlangsung. Terpecahnya kekaisaran ditaklukan Istana Utara pada tahun 1392.

Kedudukan kaum bushi berada di atas kedudukan kaisar setelah Istana Utara berhasil menundukan Istana Selatan tapi kondisi keuangan dan kondisi militer Keshogunan Ashikaga menjadi lemah akibat perang berkepanjangan. Pergolakan diklan Ashikaga yang disebut peristiwa Meionoseihen merupakan awal zaman Sengoku yang penuh intrik, perebutan kekuasaan, kerusuhan dan dihapuskan sistem tanah milik bangsawan (menurut wikipedia, 2009 update, japanese culture)
Dalam periodisasi sejarah Jepang, zaman Muromachi berlangsung dari tahun 1136 hingga 1673 ketika kekuasaan pemerintah berada di tangan Keshogunan Ashikaga adalah Ashikaga Takauji yang merebut kekuasaan politik dari Kaisar Go Daigo dan sekaligus mengakhiri Restorasi Kemmu. Zaman Muromachi berakhir pada tahun 1573 ketika shogun ke 15 sekaligus shogun Muromachi terakhir Ashikaga Yoshiaki diusir dari ibu kota Kyoto oleh Oda Nobunaga
Tahun-tahun awal zaman Muromachi juga disebut zaman Nanbokucho atau zaman Istana Utara- Istana Selatan ketika kekuasaan istana terbelah dua menjadi Istana Utara dan Istana Selatan. Sejak tahun 1467 hingga berakhirnya zaman Muromachi disebut sebagai zaman Sengoku atau ” zaman negara-negara bagian yang berperang”. Pada zaman Sengoku terjadi perang saudara dan perebutan kekuasaan antar provinsi. Pada masa ini pula terjadi kontak pertama Jepang dengan orang-orang barat yang disebut perdagangan dengan Nanban ketika pedagang-pedagang portugis tiba di jepang. Orang Portugis di Jepang pada abad ke17 diantaranya terdapat misionaris Francis Xavier.
Universitas Sumatera Utara

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa pad zaman Muromachi sistem pemerintahan terbagi dua yaitu ada pemerintahan dibawah kekuasaaan shogun Ashikaga Takauji di Istana Utara dan pemerintahan dibawah kekaiasaran Godaigo di Istana Selatan.
Dengan adanya pemerintahan yang terbagi dua seperti pada zaman Muromachi untuk dibahas dalam skripsi ini dan akhirnya dalam skripsi ini juga mengenai judulnya adalah :
”SISTEM PEMERINTAHAN DI JEPANG PADA ZAMAN MUROMACHI
1.2 Perumusan masalah
Menurut Situmorang Hamzon (1994 :2), disebutkan Bahwa setelah zaman Nara yakni tepatnya pada zaman Heian (794 – 1192), dimana pemimpin pada zaman Heian ini memperbaiki politik ritsuryo, karena itu ibukota harus dipindahkan ke Kyoto, disebutlah koto tersebut dengan Heiankyou, dan ini berlangsung selam 400 tahun, Zaman Muromachi atau zaman Keshogunan Ashikaga ( sekitar 1338 – 1573) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah jepang ketika Keshogunan Ashikaga yang juga dikenal sebagai Keshogunan Muromachi berkuasa dijepang. Pemerintah Ashikaga berpusat di Muromachi, Kyoto sehingga disebut Keshogunan Muromachi.
Keshogunan Muromachi atau keshogunan ashikaga (1336-1573) adalah pemerintahan militer oleh samurai yang didirikan Ashikaga Takauji sebagai kelanjutan dari Keshogunan Kamakura. Dalam periode historis Jepang, masa Keshogunan Muromachi selama kurang lebih dari 240 tahun disebut zaman Muromachi
Shogun ke 3 Ashikaga Yoshimitsu mendirikan rumah kediaman resmi shogun yang disebut Istana Muromachi ( Muromachi Dono) sehingga pemerintahan shogun klan Ashikaga disebut Keshogunan Muromachi. Nama pouler untuk Istana Muromachi adalah Hana no Gosho. Sekarang ini, lokasi bekas Istana Muromachi berada didistrik Kamigyo.
Universitas Sumatera Utara

Pada tahun 1338, Ashikaga Takauji mendirikan Keshogunan Muromachi (Istana Utara) sebagai tandingan kaisar Go Daigo dari Istana Selatan. Terpecahnya kekaisaran menjadi Istana Utara-Istana Selatan berlangsung sampai Istana Selatan ditaklukan Istana Utara pada tahun 1392.
Kedudukan kaum bushi berada diatas kedudukan kaisar setelah Istana Utara berhasil menundukan Istana Selatan, tapi kondisi keuangan dan kondisi militer Keshogunan Ashikaga menjadi lemah akibat perang berkepanjangan. Pergolakan didalam klan Ashikaga yang disebut Peristiwa meionoseihen merupakan awal zaman sengoku yang penuh intrik, perebutan, kekuasaan dan dihapuskannya sistem tanah milik bangsawan.
Pada masa Godaigo Tenno, Tenno menjatuhkan kekuasaan kamakura Bakufu pada tahun 1933 dan beralih ketangan tenno. Dan Ashikaga Takauji mengumpulkan seluruh kekuatan bushinya untuk menyerang kaisar. Dan ini berlanjut sampai pada zaman Muromachi, dimana membuka pusat pemerintahan Bakufu di Nara, Kyoto pada zaman Ashikaga Tenno Utara menjadi seitaishogun dan membuka kembali pemerintahan Bakufu di Nara Kyoto.
Melihat konflik seperti ini menjadikan pemerintahan terbagi dua yaitu pemerintahan Istana Utara dan pemerintahan Istana Selatan. Kondisi ini memperngaruhi terhadap sistem pemerintahan di zaman Muromachi. Dalam bentuk pertanyaan masyarakat tersebut adalah sebagai berikut
1. Bagaimana sistem pemerintahan pada zaman Muromachi ? 2. Sistem politik apa saja yang direalisasikan dalam pemerintahan zaman Muromachi ?
1.3 Ruang lingkup pembahasan

Dalam penelitian ini agar masalah penelitian tidak terlalu luas, maka penulis ingin mengangggap perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara

dimaksudkan agar masalah penelitian tidak menjadi terlalu luas dan berkembang jauh sehingga penulisan dapat lebih terarah dan terfokus
Dan penulisan proposal ini penulis membatasi ruang lingkup bahasannya agar tidak terlalu luas yaitu hanya pada sistem pemerintahan di zaman Muromachi. Yang pada zaman tersebut ada dua sistem pemerintahan Kaisar Utara dan Kaisar Selatan. Agar supaya pembahasannya lebih akurat maka penulis menjelaskan pada bab – bab sebelumnya tentang sejarah Kekaisaran, Feodalisme di Jepang dan Nanbokucho pada zaman Muromachi.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1 Tinjauan Pustaka
Dalam ilmu kejepangan ( Situmorang, 2006 : 54 ) dalam kehidupan sehari-hari orang jepang banyak berhubungan dengan kepercayaan. Misalnya dalam pernyataan life stage ( daur hidup ) dan juga memuat penjabaran dengan sejarah dan prasejarahnya.Selain itu buku folklor, perkembangan zaman muromachi. Dan tentunya sebagian pencatat Negara Jepang serta perkembangannya, Wikipedia menyajikan data yang update sehingga bagaimana pun perkembangan negara ini akan segera diketahui
. Peranan menurut Soekanto ( 1990: 243) merupakan aspek dinamis kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola kehidupannya.
Sesuai dengan judul ” SISTEM PEMERINTAHAN DI JEPANG PADA ZAMAN MUROMACHI”, maka penulis akan membahas mengenai sistem pemerintahan di Jepang selama masa pemerintahan Ashikaga di zaman Muromachi berdasarkan data-data dan sumber ; baik berupa buku, majalah, artikel, atau internet; mengenai sejarah pemerintahan Jepang khususnya pada zaman Muromachi
Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Kerangka Teori
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa pendekatan atas teori, di antaranya adalah pendekatan Historisme akan teori kekuasaan.
Meneurut Aminuddin (2000: 46) pendekatan historis adalah suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar belakang peristiwa kesejarahan yang melatar belakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastra itu sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman. Hal dasar yang melatar belakangi lahirnya pendekatan ini adalah anggapan bahwa cipta sastra bagaimana pun juga merupakan bagian dari zamannya. Dengan pendekatan historisme ini, penulis membahas sistem pemerintahan pada zman Muromachi di Jepang sesuai dengan sistem dari teori kekuasaan yang ada di Jepang pada zaman Muromachi.
1.5 Tujuan penelitian dan manfaat penelitian
1.5.1 Tujuan penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui sistem pemerintahan di Jepang pada zaman Muromachi 2. Untuk mendeskripsikan politik di zaman Muromachi
1.5.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain adalah :
1. Dapat menambah wawasan pembaca tentang sistem pemerintahan Jepang di zaman Muromachi 2. Dapat menambah wawasan penulis tentang sistem pemerintahan pada zaman Muromachi 3. Supaya tahu bagaimana peranan kekuasaan poitik

Universitas Sumatera Utara

1.6 Metode Penelitian Menurut Barney Glasser dan Anselm L. Strauss (1994 : 73) disebutkan
pada saat menulis dan menganalisa karya tulis dibutuhkan bahan yang didapat dengan studi atau penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan bukubuku pustaka yang berisi teori-teori dari bahasa jepang. Buku-buku tersebut dipelajari hingga paham kemudian pendapat atau filsafat dari Jepang untuk menganalisa karya tulis ini.
Dan metode yang kedua yakni metode kepustakaan dimana suatu kegiatan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian ini. Tentunya metode ini didukung dengan cara Metode Deskriptif itu terdiri dari beberapa langkah: Mengumpulkan, Menyusun, Mengklasifikasikan , Mengkaji dan ineterpretasi data
Dan dengan cara langkah-langkah diatas penulis memberanikan diri untuk mencari data kebenaran dari skala zaman Muromachi yang menciptakan sejarah dalam sisi politik
Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM TERHADAP SEJARAH PEMERINTAHAN
MUROMACHI
Jepang dikenal sebagai Negara Imperial (kerajaan) yang dipimpin oleh Kaisar (Tenno). Dan ini menjadikan Jepang sebagai Negara satu-satunya di dunia yang dikepalai oleh kaisar.
Dengan adanya kepercayaan animisme, Jepang yang beragamakan asli Shinto ini menyembah kepada para dewa dan menghormati para leluhurnya. Bahkan perintah kaisar Jepang dianggap sebagai titah Tuhan yang harus dijalankan. Ini menandakan bahwa kaisar pun dianggap sebagai dewa (Tuhan).
Disebutkan dalam sejarah Jepang, pada zaman Muromachi, dimana klan Ashikaga sebagai sei Taishogun membelot dari kaisar dan mendirikan kekaisaran sendiri.Dengan demikian zaman yang dikenal dengan Istana Utara-Selatan memiliki kaisar masing-masing sehingga Jepang memiliki dua kaisar sekaligus. Meski pada dasarnya setelah kaisar Meiji mengeluarkan pernyataan tentang garis keturunan yang sah dianggap sebagai kaisar adalah keturunan Istana Selatan
2.1 Sejarah Kekaisaran Jepang
Menurun buku foklor Jepang, Wikipedia.com yang memberikan tentang Jepang yang memiliki fase setiap zaman dan jika berbicara tentang sejarah kekaisaran akan dimulai dari sejarahnya Akihito.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari www.wikipedia.com, Akihito (lahir 23 Desember 1933 : umur 76 tahun) adalah kaisar Jepang ke 125, yang bertahta sejak tahun 1989 menggantikan ayahnya kaisar Hirohito yang meninggal dunia. Akihito merupakan putra pertama dan merupakan anak kelima kepada Kaisar Showa (Hirohito)
Universitas Sumatera Utara

dan Maharani Kojun (Nagako). Bergelar Tsugo no miya ( Putra Tsugo) semasa kanakkanak, ia dibesarkan dan diajar oleh guru privat dan kemudian belajar disekolah anak laki-laki dan sekolah Menengah ketika itu,Pers School (Ghakushuin selepas 1947), 194052. Ia dipisahkan dari keluarganya pada usia tiga tahun.
Ketika kota Tokyo dibom oleh pihak Amerika pada Maret 1945, ia dan saudara mudanya,Pangeran Masahito (sekarang pangeran Hitachi), dipindahkan dari Tokyo.Ketika masa pendudukan Amerika selepas Perang Dunia II,Pangeran Akihito belajar inggris dengan Elizabeth Gray Vining sebagi gurunya.Pangeran Akihito kuliah sebentar di Jurusan Ilmu Politik di Universitas Gakushuin di Tokyo dan tidak menerima izasah. Walaupun ia merupakan putera mahkota. Takhta Bunga Seruni dari 23 Desember 1933, Perlantikan resmi sebagai pangeran ( Ritaishi no Rei) berlangsung pada 10 November 1951 di Istana Kaisar.

Pada Juni 1953, Pangeran Akihito mewakili Jepang sebagai utusan dalam upacara pelantikan Ratu Elisabeth II Britania Raya. Pada tanggal 10 April 1959, ia menikah dengan Michiko Shoda (lahir 24 Oktober 1934), anak perempuan Shoda Hidesburo, presiden komisaris Industri Tepung Nissin.
Perkawinan tersebut menerobos tradisi karena Michiko Shoda bukan seorang keturunan bangsawan yang pertama menikah dengan keluarga kerajaan. Selepas itu, Pangeran Akihito dan puteri Michiko mengadakan kunjungan resmi ke 37 negara. Pangeran Akihito naik taklhta setelah kaisar setelah Kaisar Hirohito wafat pada 7 januari 1989 dan secara resmi menjadi kaiar Jepang yang ke 125 pada 12 November 1990.
Semenjak naik takhta kekaisaran, kaisar ini berusaha untuk mendekatkan keluarga kaisar dengan masyarakat Jepang.ia mengadakan kunjungan resmi ke 18 negara, termasuk ke 47 prefektur di Jepang.Kaisar Akihito dan Ratu Michiko di karuniai tiga putra: Pangeran Naruhito (lahir 23 Februari 1960), Pangeran Akishino ( lahir 11 November 1965), dan Puteri Sayako Nori ( gelar , Nori no Miya atau Puteri Nori lahir 18 April1969).
Universitas Sumatera Utara

2.2 Feodalisme Jepang Zaman Muromachi
Pada zaman ini dikenal dengan sebutan zaman Chusei atau pertengahan. Pada zaman ini perpolitikan memiliki sistem pemerintahan bersifat feodalisme. Sehingga para kelas Bangasawan memiliki bawahan yang banyak sehingga membentuk hinarkis.
Sistem politik berdasarkan sistem hukum Ritsuryo mulai diperkenalkan pada saat ini, Istana kaisar memperbarui sistem nama klan dan nama keluarga. Memberlakukan sistem pajak terpadu dan tanah milik bangsawan semua diklaim sebagai milik kaisar (Kochi Komin-shei dan memperbarui organisasi pemerintahan.
Menurut www.Politik Jepang .com bahwa Feodalisme adalah sebuah sistem pemerintahan dimana seorang pemimpin yang biasanya seorang bangsawan mmemiliki anak buah yang juga masih dari kalangan bangsawan juga tetapi lebih rendah dan biasa disebut Vazal. Para vazal ini wajib membayar upeti kepada taun mereka. Sedangkan para vazal pada gilirannya ini juga mempunyai anak buah dan abdi-abdimereka sendiri yang memberi mereka upeti.
Kelahiran Feodalisme Jepang bersamaan dengan kelahiran kelas militer pemerintahan daerah ke arah pemerintah sentralisasi. Dengan hzncurnya sistem Ritsuryo, kekacauan bidang politik dan tindak kejahatan meningkat. Hal ini mendorong lahirnya kelompok militer dan memicu kemerosotan sistem politik perwalian( Sekkan seiji ).
Dua kelompok militer yang paling kuat adalah kelauarga Minamoto dan keluarga Taira. Pada kelanjutan, berkembanglah sistegai lembaga keagamaan. Untuk mempertahankan kekayaan dan politik kuil dibentuk tentara pendeta.
Perkembangannya pusat kekuasaan politik berpindah dari istana kemarkas besar militer. Para keturunan kaisar dan bangsawan diisolasi dari dunia politik di Kyoto dan kekuasan politik dikuasai oleh shogun dan daimyo. Isolasi kelompok dari dunia plotik
Universitas Sumatera Utara

cukup ketat, terlihat dari banyaknya peraturan-peraturan yang diciptakan untuk membatasi gerak poltik kelompok istana.
Daimyō berasal dari kata Daimyōshu yang berarti orang yang memiliki pengaruh besar di suatu wilayah. Di dalam masyarakat samurai di Jepang, istilah daimyō digunakan untuk samurai yang memiliki hak atas tanah yang luas (tuan tanah) dan memiliki banyak bushi sebagai pengikut.
Shogun adalah istilah bahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-i Taishōgun yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah "Taishōgun" berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishōgun merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuat di luar sistem Taihō Ritsuryō. Jabatan Sei-i Taishōgun dihapus sejak Restorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasa Jepang, istilah shōgun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan hingga sekarang.
Sejak zaman Nara hingga zaman Heian, jenderal yang dikirim untuk menaklukkan wilayah bagian timur Jepang disebut Sei-i Taishōgun, disingkat shogun. Jabatan yang lebih rendah dari Sei-i Taishōgun disebut Seiteki Taishōgun ( panglima penaklukan orang barbar?) dan Seisei Taishōgun (panglima penaklukan wilayah barat?). Gelar Sei-i Taishōgun diberikan kepada panglima keshogunan (bakufu) sejak zaman Kamakura hingga zaman Edo. Shogun adalah juga pejabat Tōryō (kepala klan samurai) yang didapatkannya berdasarkan garis keturunan.
Pejabat shogun diangkat dengan perintah kaisar, dan dalam praktiknya berperan sebagai kepala pemerintahan/penguasa Jepang. Negara asing mengganggap shogun sebagai "raja Jepang", namun secara resmi shogun diperintah dari istana kaisar, dan bukan penguasa yang sesungguhnya. Kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Kaisar Jepang.
Keshogunan Muromachi atau Keshogunan Ashikaga (1336—1573) adalah pemerintahan militer oleh samurai yang didirikan Ashikaga Takauji sebagai kelanjutan
Universitas Sumatera Utara

dari Keshogunan Kamakura. Dalam periode historis Jepang, masa pemerintahan Keshogunan Muromachi selama kurang lebih 240 tahun disebut zaman Muromachi.
Shogun ke-3 Ashikaga Yoshimitsu mendirikan rumah kediaman resmi shogun yang disebut Istana Muromachi (Muromachi-dono) sehingga pemerintahan shogun klan Ashikaga disebut Keshogunan Muromachi. Nama populer untuk Istana Muromachi adalah Hana no Gosho (Istana Bunga). Sekarang ini, lokasi bekas Istana Muromachi berada di distrik Kamigyō, Kyoto.
Pada zaman Muromachi, Shugoshoku adalah nama jabatan yang diberikan kepada kelas penguasa untuk menjaga wilayah feodal yang disebut Kuni (provinsi). Penguasa yang menjabat Shugoshoku kemudian sering disebut sebagai Shugo Daimyō
Di zaman Sengoku dikenal penguasa wilayah feodal yang disebut Taishin Selain itu dikenal juga samurai lokal yang berperan dalam pembangunan daerah yang disebut Kokujin . Sengoku Daimyō merupakan sebutan untuk daimyō yang menguasai lebih dari satu wilayah kekuasaan.
Pada zaman Edo, daimyō adalah sebutan untuk samurai yang menerima lebih dari 10.000 koku dari Keshogunan Edo, sedangkan samurai yang menerima kurang dari 10.000 koku disebut Hatamoto
2.3 .Nanbokucho Zaman Muromachi
Zaman Nanbokucho atau zaman Istana Utara-Istana Selatan (1336 – 1392) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang di awal zaman Muromachi . Istana zaman Nanbokucho biasanya dipakai untuk menyebut periode anatara tahun 1336 – 1392 ketika pmerintahan dan kekaisaran Jepang terbelah dua menajdi Istana Selatan (Yamato no Kuni Yoshino Angu atau Istana sementara Yoshino) dan Istana Utara di Kyoto( Yamashiro ni Kuni Heian-Kyo)
Universitas Sumatera Utara

Kedua belah pihak masing-masing mengklaim sebagai pemegang tahta yang sah. Walaupun demikian perang Genko yang menandai kejatuhan Keshogunan Kamakura (1331 – 1333) dan Restorasi Kemmu ( 1333 -1336) sering dikatakan terjadi pada zaman Nanbokucho pada tahun 1336, Shogun Ashikaga Takauji mendirikan Istana Utara di Kyoto dengan kaisar Komyo sebagai kaisar. Sementara itu, Kaisar Godaigo mendirikan Istana Selatan dalam pengungsian di Yoshino.
Zaman Nanbokucho berakhir ketika Istana Selatan bersatu dengan Istana Utara pada tahun 1392. Pada tahun 1336, shogun Ashikaga mendirikan Istana Utara ( Hokucho) di Kyoto dengan kaisar Komyo sebagai kaisar. Sementara itu, Kaisar Godaigo mendirikan Istana Selatan (Nancho) dalam pengungsian di Yoshino. Zaman Nanbokucho berakhir ketika Istana Selatan bersatu dengan Istana Utara pada tahun 1392.
Pendirian Istana Utara – Istana selatan setelah Kaisar Go-saga turun tahta pada tahun 1246, keluarga kekaisaran terbelit masalah suksesi dan terbelah dua menjadi garis keturunan Jimyo-in dan garis keturunan Daikaku-Ji. Masing-masing garis keturunan dipimpin putra Kaisar Go-Saga. Garis keturunan Jimyoin merupakan pendukung kaisar ke 89 Kaisar Go- Fukakusa ( Bertahta 1246 – 1259) sedangkan garis keturunan Daikakuji merupakan pendukung kaisar ke 90 Kaisar Kameyama (1259 – 1274). Berperan sebagai penengah, Keshogunan Kamakura menggunakan sistem Ryototetsuritsu ( Kaisar dari masing-masing garis keturunan dapat naik tahta secara bergantian.
Pada tahun 1333, Kaisar Go-Daigo dari garis keturunan Daikaku-Ji mengeluarkan perintah kaisar agar samurai di seluruh negeri bergerak menumbangkan keshogunan Kamakura akhirnya tumbang akibat perlawanan yang dipimpin Ashikaga Takauji dan Nitta Yoshisada. Kaisar Godaigo kemudian menjalankan kediktatoran kaisar dalam pemerintahan yang bersifat otokrasi. Kaisar Godaigo mengganti nama zaman menjadi Zaman Kemmu sehingga periode tersebut dinamakan Restorsai Kemmu.
Universitas Sumatera Utara

Namun ternyata pemerintahan Kaisar Godaigo hanya menghasilkan kekacauan politik. Pihak samurai yang berjasa menumbangkan Keshogunan Kamakura merasa tidak puas atas penghargaan dan hadiah yang diterima dari istana.
Ashikaga Takauji yang berangkat untuk memadamkan pemberontakan Nakasendai ternyata berubah menjadi pembelot. Takauji mendapat dukungan dari kalangan samurai yang merasa tidak puas terhadap kaisar. Sebagai akibatnya, Kaisar Godaigo memerintahkan Nitta Yoshisada dan Kitabatake Akiie untuk membunuh Ashikaga Takauji. Pasukan Nitta ditaklukan pasukan Ashikaga dalam pertempuran Hakone-Takenoshita.
Namun, pasukan Ashikaga yang memasuki ibukota Kyoto berhasil diusir pasukan Kitabatake yang diturunkan dari Propinsi Mutsu. Ashikaga Takauji dan pasukannya dipaksa mundur sampai ke Kyushu. Pada tahun 1336, shogun Ashikaga Takauji mendirikan Istana utara di Kyoto dengan kaisar Komyo sebagai kaisar. Sementara Kaisar Godaigo mendirikan Istana Selatan dalam pengungsian di Yoshino. Zaman Nanbokucho berakhir ketika Istana Selatan bersatu dengan Istana Utara pada tahun 1392.
Kemunduran Istana Selatan semakin melemah setelah sejumlah panglima militer Istana Selatan gugur secara berturut-turut hingga tahun 1338. Nawa Nagatoshi, Yuki Chikamitsu , Chikusa Tadaaki dan Kitabatake Akiie serta Nitta Yoshida semuanya tewas.Di pihak yang berseberangan, kekuatan militer Istana Utara jauh mengunggulikekuatana militer Istana Selatan.
Dalam pertempuran Shijonawate 1348, kakak beradik Kusunoki Masatsura – Kusunoki Masatoki yang memimpin pasukan Istana Selatan tewas dibunuh Ko no Moronau dari pihak Ashikaga. Pertempuran ini menyebabkan Istana YoShino jatuh ke tangan musuh. Kaisar Go-Murakami dan para pengikut Istana Selatan melarikan diri ke Ano (sekarang kota Gojo,Prefektur Nara)untuk menutupi-nutupi kemerosotan Istana Selatan.
Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya, Perseteruan terjadi antara Ashikaga Tadayoshi (adik Ashikaga Takauji yang ditugaskan sebagai pemimpin pemerintahan ) dan Kono no Moronao yang menjabat pengurus klan Ashikaga. Konflik diantara keduanya berpuncak pada zaman Kan-o(Kanno) menjadi perang saudara yang disebut kerusuhan zaman Kanno ( Kanno no Joran). Tadayoshi yang tersisih dalam persaingan politik membelot ke pihak Istana Selatan. Putra Ashikaga Takauji bernama Ashikaga Tadafuyu yang dijadikan putera angkat oleh Tadayoshi mengikuti jejak ayah angkatnya dan membelot ke Istana
Universitas Sumatera Utara

BAB III
SISTEM PEMERINTAHAN DI ZAMAN MUROMACHI
3.1 Sejarah Pemerintahan Pada Zaman Muromachi
Bicara pemerintahan dalam pemerintahan pasti diliputi oleh politik. Dan politik Itu merupakan bagian proses pembentukan dalam pemerintah pada suatu decade. Penyelenggaraan kekuasaan negara dipercayakan pada satu badan/lembaga yakni pemerintah. Dan pada blog politik.com,2010 ini juga membunyikan bahwa poltik merupakan Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Zaman feodal di Jepang berlangsung dari abad ke 12 hingga abad ke 19 ditandai oleh pemerintahan daerah oleh keluarga-keluarga daimyo dibawah kendali pemerintahan militer keshogunan. Kaisar hanya berperan sebagai kepala negara de jure sementara kekuasaan berada ditangan shogun.
Universitas Sumatera Utara

Dan zaman Muromachi adalah keshogunan Ashikaga (sekitar 1338-1573 ) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang ketika Keshogunan Ashikaga yang juga dikenal sebagai keshogunan Muromachi berkuasa di Jepang artinya kekuasaan shogun mutlak power dalam membuat roda pemerintahan. Dan dengan kekokohan shogun ingin membentuk feodalis. Dan dari mulai sinilah jelas keturunan shogun dalam roda pemerintahan.
Zaman Muromachi berlangsung dari sekitar tahun 1136 hingga 1673 ketika kekuasaan pemerintah berada ditangan keshogunan Ashikaga yang juga disebut Keshogunan Muromachi. Pendiri Keshogunan Ashikaga adalah Ashikaga Takauji yang merebut kekuasaan politik dari kaisar Go Daigo dan sekaligus mengakhiri Restorasi Kemmu. Zaman Muromachi berakhir pada tahun 1573 ketika shogun ke 15 sekaligus shogun teakhir, Ashikaga Yoshiaki di usir dari ibu kota Kyoto oleh Oda Nobunaga.
Pada zaman Sengoku terjadi perang saudara dan perebutan kekuasaan antar provinsi. Pada masa ini pula terjadi kontak pertama Jepang dengan orang-orang barat yang disebut dengan perdagangan Nenban ketika pedagang Portugis datang ke Jepang. Orang Portugis di Jepang adaabad ke 17 diantaranya terdapat misionaris Francis Xavier. Struktur pemerintahan keshogunan Muromachi secara garis besar mengikuti struktur pemerintahan berikut lembaga-lembaga pemerintah yang didirikan sebelumnya oleh Keshogunan Kamakura.
Universitas Sumatera Utara

Sebagai landasan hukum dipakai undang-undang Kemmu yang ditetapkan oleh Ashikaga Takauji pada tahun 1336. Kitab undang-undang Goseibai yang disusun pada zaman Kamakura yang dpakai dalam praktik sehari-hari.
Dalam menjalankan pemerintahan shogun dibantu dewan yang beranggotakan para shugo Daimyo. Dibandingkan dengan pejabat shikken zaman Kamakura yang sangat berkuasa. Pada praktiknya, pejabat kanrei zaman Muromachi tidak memiliki hak dalam pengambilan keputusan. Pada prinsipnya smua keputusan pemerintah diambil berdasarkan rapat-rapat.
Pejabat kanrei yang membantu shogun diangkat secara bergantian dari Klan Hosokawa, Klan Shiba, Klan Hatakeyama yang semua merupakan shugo daimyo berpengaruh. Kepada lembaga mandokoro diangkat secara bergantian dari klan Akamatsu, klan Isshiki, klan Yamana, klan Kyougoku.
Kepemilikan tanah berdasarkan sistem tanah milik bangsawan dan negara yang berlaku di zaman Kamakura mengalami keruntuhan di zaman Muromachi, sebagai penggantinya adalah sistem kepemilikan tanah oleh shugo daimyo.
Pada zaman kamakura, shogun dan kalangan samurai berpengaruh di daerah mengikat secara langsung kerjasama berdasarkan saling percaya. Sebaliknya pada zaman Muromachi, gokenin merupakan bawahan langsung dari shugo daimyo. Shugo daimyo
Universitas Sumatera Utara

akhirnya tampil sebagai kekuatan militer yang kadang-kadang sama kuatnya dengan kekuatan militer milik shogun Muromachi.
Seusai kerusuhan zaman Kan-o, Ashikaga Takauji mendirikan kantor pemerintahan Kamakura yang memerintah 10 provinsi yang terletak di Jepang bagian Timur. Sebagai kamakura kubo adalah putra Takauji yang bernama Ashikaga motouji dan diteruskan oleh anak cucunya. Wakil kamakura-fu disebut kanto kanrei. Pejabat Kamakura Kubo dan klan Uesugi yang menjabat Kanto Kanrei akhirnya berselisih dengan Keshogunan Muroamchi.
Keshogunan Muroamchi secara langsung merekrut kelompok samurai dari wilayah Kanto dan Tohoku yang disebut dengan Kyoto Fuchishu. Di masa pemerintahan shogun Ashikaga Yoshinori, Kamakura Kubo generasi ke 4 yang bernama Ashikaga Motouji memimpin pemberontakan Eikyo melawan keshogunan. Setelah Mochiuji diserang dan dihabisi maka berakhir pula ambisi keshogunan untuk secara langsung menguasai provinsi-provinsi di bagian timur Jepang. Selanjutnya, Putra Mochiuji yang bernama Ashikaga Shigeuji diangkat sebagai Kamakura Kubo yang baru namun Shiheuji kembali melancarkan pemberontakan yang disebut pemberontakan Kyotoku. Ia melarikan diri ke Istana Kogawa di provinsi shimousa dan menyebut dirinya Koagawa Kubo. Keadaan daerah Kanto semakin kacau setelah klan Uesugi terpecah dua menjadi keluarga Yanamouchi Uesugi dan keluarga Ogigayatsu Uesugi.
Universitas Sumatera Utara

Dalam keadaan kacau, adik shogun ke 8 Ashikaga Yoshimasa yang bernama Ashikaga Masatomo diutus ke wilayah Kanto. Markasnya berada di Horigoe, provinsi Izu sehingga disebut Horigoe Kubo namun setelah meninggal Masatomo, Horigoe Kubo dihancurkan oleh pengikut setia Klan Imagawa yang bernama Ise Moritoki. Di prrovinsi Shimousa keturunan Ashikaga Motouji memisahkan diri dari Kogawa Kubo dan mendirikan Oyumi Kubo di Istana Oyumi. Oyumi Kubo adalh pemerintah boneka bai klan Go-Hojo yang dibentuk dari anak cucu Ise Moritoki.
3.2 Keshogunan Pada Zaman Muromachi
Menurut www.wikipedia.com, 2010 bahwa yang dimaksud dengan Shogun adalah istilah bahasa Jepang yang berarti Jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-i Taishogun yang berarti panglima tertinggi pasukan Ekspedisi melawan orang biadab.
Sei-i Taishogun merupakan salahsatu jabatan jenderal yang dibuat diluar sistem Taiho Ritsuryo. Jabatan Sei-i Taishogun dihapus sejak Restorasi Meiji walupun demikian, dalam bahasa Jepang istilah shogun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan sampai sekarang.
Negara asing menganggap shogun sebagai ” Raja Jepang ” namun secara resmi shogun diperintah dari luar istana Kaisar dan bukan penguasa yang sesungguhnya.
Universitas Sumatera Utara

Kekuasaan tertinggi tetap berada ditangan Kaisar Jepang, www.yahoo.com, politik jepang, 2009.
Keshogunan Muromachi adalah pemerintahan militer oleh samurai yang didirikan Ashikaga Takauji sebagai kelanjutan dari Keshogunan Kamakura. Dalam historis Jepang masa keshogunan Muromachi selama kurang dari 240 tahun disebut zaman Muromachi.
Shogun ke 3 Ashikaga Yoshimitsu mendirikan rumah kediaman resmu shogun yang disebut Istana Muromachi (Muromachi Dono) sehingga pemerintahn shogun klan Ashikaga disebut keshogunan Muromachi. Nama populer untuk Istana Muromachi adalah Hana No Gosho (Istana Bunga). Sekarang ini, lokasi bekas Istana Muromachi berada di distrik Kamigyo, Kyoto.
Ashikaga Takauji mengumumkan 17 pasal Kemmu Shikimoku sebagai kebijakan dasar pemerintahan pada bulan november tahun 1336. Peristiwa tersebut menandai berdirinya Keshogunan Muroamchi. Walaupun demikian, pendapat yang berbeda mengatakan bahwa Keshogunan Muromachi dimulai sejak Ashikaga Takauji dilantik sebagai Sei-i Taishogun oleh Kaisar Komyo dari Istana Utara pada tahun 1338.
Menurut Situmorang, Hamzon 1994, bahwa pada zaman Muromachi dipimpin dengan Keshogunan Muromachi atau Keshogunan Ashikaga (1336 --- 1573 ) adalah pemerintahan mliter oleh samurai yang didirikan Ashikaga Takauji sebagai kelanjutan
Universitas Sumatera Utara

dari keshogunan Kamakura. Dalam periode historis Jepang, masa pemerintahan Keshogunan Muromachi selama kurang lebih 240 tahun disebut zaman Muromachi.
Keshogunan Muromachi berakhir tahun 1573 setelah Oda Nobunaga mengusir shogun ke 15, Ashikaga Yoshiaki dari Kyoto. Namun secara resmi, prosedur pemecatan Yoshiaki tidak pernah dilakukan, sehinnga kalangan samurai yang menentang Nobunaga masih memperlakukannya sebagai shogun. Dalam direktori pejabat tinggi istana yang disebut Kugyobunin. Yoshiaki menuruti perintah kampaku Toyotomi Hideyoshi agar datang ke istana. Yoshiaki melakukan sumpah setia dihadapan Hideyoshi dan masih diperlakukan seperti layaknya Jusangu ( keluarga kaisar) serta dianggap sebagai shogun hingga 9 februari 1588.
Dari akhir zaman Meiji hinga akhir Perang Dunia II, garis keturunan kaisar yang sah menurut kebijakan resmi pemerintah Jepang adalah garis keturunan Istana Selatan. Periode pemerintahan Istana Selatan disebut zaman Istana Yoshino dan bukan zaman Nanbokucho seperti lazimnya dikenal Semarang.
Sruktur pemerintahan Keshogunan Muromachi secara garis besar mengikuti struktur pemerintahan berikut lembaga-lembaga pemerintah yang didirikan sebelumnya oleh Keshogunan Kamakura. Sebagai landasan hukum dipakai Undang-undang Kemmu ( Kemmu Shikimoku) yang ditetapkan oleh Ashikaga Takauji pada tahun 1336. Kitab Undang-undang Goseibai yang disusun pada zaman Kamakura dipakai dalam praktik
Universitas Sumatera Utara

zaherí-hari. Selain itu, bila diperlukan dipakai kitab hukum pelengkap bagi Goseibai Shikimoku yang disebut Iraitsuka.
Sebagai akibatnya, shogun pertama hingga shogun ketiga, Takauji, Yoshiakira dan Yoshimitsu tidak dianggap sebagai shogun karena diangkat sebelum bersatunya Istana Utara dan Istana Selatan.
Pada tahun 1367, estelah kematian ayahnya Yoshiakara, Yoshimitsu menjadi Seii Taishogun. Yoshimitsu membangun tempat tinggalnya di wilayah Muromachi dari ibu kota Kyoto tahun 1378. Dari situ muncul situlah muncul istilah shogun Muromachi dan periode Muromachi yang mengacu lepada Shogun Ashikaga.
Yoshimitsu menyatukan Istana Utara dan Istana Selatan tahun 1392, tahun 1394, Yoshimitsu pensión dan digantikan oleh anaknya yang menjadi shogun ke 4 yang bernama Ashikaga Yoshimitsu. Akan tetapi Yoshimitsu masih memegang kekuasaan atas pemerintahan shogun sampai wafatnya pada tahun 1408. Villa peristirahatannya menjadi Kinkaku-ji, Kuil Paviliun Emas.
Zaman Edo (1603- 1867) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai Sejas shogun petama Tokugawa Leyasu mendirikan Keshogunan tokugawa di Edo yang berakhir dengan pemulihan kekuasaan kaisar dari tangan shogun terakhir Tokugawa Yoshimitsu sekaligus mengakhiri kekuasaaan Keshogunan Tokugawa yang berlangsung selama 264 tahun. Zaman Edo juga disebut sebagai awal zaman
Universitas Sumatera Utara

modren Jepang. Dan salah satu perpolitikan di zaman Muromachi menghiasi zaman Edo sebagai pintu zaman modern.
Dalam periodisasi sejarah Jepang, zaman Muromachi berlangsung dari tahun 1136 hingga 1673 ketika kekuasaan pemerintah berada di tangan keshogunan Ashikaga yang juga disebut Keshogunan Muromachi. Pendiri Keshogunan Ashikaga adalah Ashikaga Takauji yang merebut kekuasaan poltik dari kaisar Godaigo dan sekaligus mengakhiri Restorasi Kemmu. Zaman Muromachi berakhir pada tahun 1573 ketikashogun ke 15 sekaligus shugon Muromachi terakhir. Ashikaga Yoshiaki diusir dari ibu kota Kyoto oleh Oda Nobunaga.
Tahun –tahun awal zaman Muromachi juga disebut zaman Nanbokucho atau zaman Istana Utara-Istana Selatan ketika keshogunan istana terbelah dua menjadi Istana Utara dan Istana Selatan. Sejas tahun 1467 hingga berakhirnya zaman Muromachi disebut sebagai zaman Sengoku terjadi perang saudara perebutan kekuasaan antar provinsi. Pada masa ini pula terjadi kontak pertama Jepang danzan orang – orang Barat yang disebut Perdagangan dengan Nanban ketika pedagang-pedagang Portugis tiba di Jepang.
Keshogunan Muromachi atau keshogunan Ashikaga (1336-1573) adalah pemerintah militer oleh samurai yang didirikan Ashikaga Takauji sebagai kelanjutan dari keshogunan Kamakura. Dalam periode historis Jepang masa pemerintahan Keshogunan Muromachi selama kurang 240 tahun disebut zaman Muromachi.
Universitas Sumatera Utara

Shogun ke 3 Ashikaga Yoshimitsu mendirikan rumah kediaman resma shogun yang disebut Istana Muromachi ( Muromachi – Dono) sehingga pemerintahan shogun klan Ashikaga disebut Keshogunan Muroamchi. Nama popular untuk Istana Muromachi adalah Hana no Gosho. Sekarang ini,lokasi bekas Ist