33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis dapat mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dasar hukum pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bandung Cicadas diatur berdasarkan :
a. Pasal 19 UU No. 12 Tahun 1985 tentang PBB sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 12 Tahun 1994, b.
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 362KMK.041999 tanggal 5 Juli 1999 tentang Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan,
c. KEP Dirjen Pajak Nomor KEP-10PJ.61999 tanggal 4 Oktober 1999 tentang
Tatacara Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan. 2. Prosedur pelaksanaan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor
Pelayanan Pajak KPP Pratama Bandung Cicadas, sesuai dengan Standard Operating Procedures dalam pelaksanaannya diawali dengan permohonan tertulis
yang diajukan oleh wajib pajak disertai dengan persyaratan-persyaratan formal SPPTSKP PBB yang dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak untuk kemudian diteliti
oleh pihak-pihak yang berwenang dalam pelaksanaan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan. Apabila diperlukan pemeriksaan sederhana kantorlapangan, maka
34
Kepala Kanwil DJP menugaskan pejabat fungsional penilai PBB untuk melaksanakan penelitian atas objek pajak yang perlu diteliti.
3. Wajib pajak yang dapat mengajukan atau mendapatkan haknya dalam pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan
No 362KMK 41999.
4.2 Saran
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh penulis dari pelaksanaan kuliah kerja praktek ini, penulis dapat memberikan saran-saran yang bersifat membangun
sebagai akhir dari penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai berikut: 1.
Sebaiknya diperlukan pembaharuan secara berkala mengenai peraturan-peraturan yang berkaitan dengan perpajakan, karena peraturan yang berkaitan dengan
perpajakan dapat dikatakan fleksibel sesuai dengan keadaan ekonomi baik itu nasional maupun global.
2. Perlunya pengawasan dalam penerapan prosedur pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan sehingga dalam pelaksanaannya setiap bagian yang terkait memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing, dan tidak keluar dari jalur yang sudah
ditetapkan. 3.
Perlunya sosialisasi yang lebih tepat sasaran, agar pelaksanaan peraturan perpajakan khususnya dalam hal pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dapat
dirasakan oleh pihak-pihak yang seharusnya mendapatkan pengurangan tersebut.
35
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, 2010, Pengantar Ilmu Hukum Pajak Azhar Susanto 2008 : 264
dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak, 2007, Standard
Operating Procedures TATA CARA PENGURANGAN PBB di KPP Pratama Bandung Cicadas Nomor: A053
Ezar, 2008, Perpajakan : Konsep, Teori dan Isu Jakarta : Kencana Gardinia, 2006 : 10-11, Peran Pajak Bumi dan Bangunan
Hairul Pahmi, 2009, Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan Kelly, Roy, 1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia Keuangan Pemerintah
Daerah di Indonesia, UI Press, Jakarta. halaman : 120 Keputusan DJP No: KEP-10PJ.61999 tanggal 4 Oktober 1999 tentang Tata Cara
Pemberian Pengurangan PBB Keputusan Menteri Keuangan Nomor 362KMK.041999 tentang Pemberian
Pengurangan PBB Keputusan Dirjen Pajak Nomor Kep.10PJ.61999 tentang Tata Cara Pemberian
Pengurangan PBB Mardiasmo, 2003, Perpajakan Edisi Revisi, Penerbit : ANDI, Yogyakarta
Pasal 19 Undang-Undang No. 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1994
Putu Adi Wiradharma, 2007, Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Media Metode Penelitian
PMK No.110PMK.032009, Pengurusan Administrasi Pengurangan untuk PNS Rochmat, Soemitro, 1989, Pajak Bumi dan Bangunan, Eresco, Bandung.
Sony, 2010, Penentuan Persentase Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan Sudi Santoso, 2010, Alasan Penolakan Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan
Suharno, 2003, Pengelolan Pajak Bumi dan Bangunan dalam era Otonomi Daerah Sujono, 2009, Persentase Pemberian Pengurangan
Sumber:KPP Pratama Bandung Cicadas, Struktur Organisasi