Black box Testing Pengujian Software

35 Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antara dimensi vertikal waktu dan dimensi horizontal objek-objek yang terkait. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasimetoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.

4. Activity Diagram

Diagram ini adalah jenis spesial dari statechart diagram yang menunjukkan alur dari aktifitas ke aktifitas lain dalam suatu sistem. Activity diagram mengalamatkan secara dinamis suatu sistem. Diagram ini sangat penting dalam membuat model fungsi dari suatu sistem dan menekankan pada alur control diantara objek - objek yang bersangkutan.

3.6 Pengujian Software

3.6.1 Black box Testing

36 Pengujian adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengidentifikasi perbedaan- perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengujian ditujukan untuk menghasilkan perangkat lunak software yang bebas kesalahan, paling tidak secara teknik. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pada pengujian black-box, kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sedini mungkin di proses pengembangan perangkat lunak. Pada pengujian black box, mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Teknik pengujian black box juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan use case dan informasi analisis yang lain. Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah : 1. File integrity Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak biasa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar. 37 2. Service levels Menekankan bahwa hasil yang diinginkan didapat dalam waktu yang diinginkan oleh user. Untuk mencapai keinginan tersebut, harus dilakukan penyesuaian antara keinginan user dengan sumber daya yang ada. 3. Ease of use Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoprasikan dan menyiapakan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini tersangkut dengan usability system terhadap interaksi antara manusia dan system. 4. Authorization Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorization menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus. Fokus Pengujian Black box testing yaitu sebagai berikut : 1. Menguji fungsi-fungsi khusus dari aplikasi. 2. Test input dan output untuk fungsi yang ada tanpa memperhatikan prosesnya. Beberapa jenis kesalahan yang dapat di identifikasi : 1. Fungsi tidak benar atau hilang, 2. Kesalahan antar muka, 3. Kesalahan pada struktur data pengaksesan basis data, 38 4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program, dan 5. Kesalahan performasi. Gambar 3.2. Pengujian Black Box Testing Sumber: http:blog.testing-whiz.com12-2-2013 . 39

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Pembangunan Aplikasi Game

Defense of the Law 4.1.1. Pengenalan Game Defense of the Law adalah game Real Time Strategy RTS yang berbasis tower defense, game ini bercerita tentang bagaimana mempertahankan suatu kota dari gangguan penjahat, dengan lembaga-lembaga ketahanan dan aparat penegak hukum di Indonesia mewakili tower yang akan menjadi pertahanannya. Defense of the Law merupakan game single mode yang di bangun dengan tekhnologi 3 Dimensi.

4.1.1.1. Konsep Game

Tugas utama pemain dalam Game ini adalah mempertahankan hukum yang berlaku jangan sampai penjahat bisa melarikan diri dari kota, game ini menekankan pemain berpikir secara strategi untuk mengambil keputusan dalam perencanaan pembangunan tower, setelah di tempatkan yang di tentukan tower akan menembak otomatis pada musuh yang melewati. pemain membangun tower harus dengan gold yang mencukupi, setiap menghancurkan musuh gold akan bertambah, pemain bisa membangun tower lebih banyak dan meng-upgrade tower tersebut menjadi lebih kuat. Goal dari Game ini adalah mempertahankan sebuah kota dari musuh yang mencoba kabur dari tower yaitu hukum di Indonesia dan meninggalkan kota. Pemain harus bisa bertahan selama wave yang di sesuaikan dengan level tersebut, jika berhasil bertahan , pemain akan di bawa ke level