Analisis Data Sumber dan Jenis Data

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karekteristik Responden

Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan cara mengadakan wawancara terhadap responden yang telah ditentukan oleh penulis, adapun responden tersebut adalah: 1. Nama : Rista Magdalena Situmorang, S.H. Umur : 24 Tahun Agama : Kristen Jabatan : Staf Bidang Hukum Disminasi dan Humas Instansi : Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK 2. Nama : Selamet, S.H. Umur : 46 Tahun Agama : Islam Jabatan : Kasubsi Pratut Pidana Instansi : Kejaksaan Negeri Bandar Lampung 3. Nama : Sugi Haryanto Umur : 25 Tahun Agama : Islam Jabatan : Penyidik Pembantu Instansi : SAT Reskrim POLTABES Bandar Lampung 4. Nama : Sri Hartati, S.H. Umur : 48 Tahun Agama : Islam Jabatan : Hakim Instansi : Pengadilan Negeri Kelas 1A Tanjungkaran

B. Pelaksanaan Hak – Hak Saksi dan Korban Dalam Sistem Peradilan

Pidana Berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban Pengungkapan kebenaran dalam proses peradilan pidana dilakukan dengan mengajukan alat bukti berupa keterangan saksi termasuk korban, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. Keterangan saksi dalam proses pembuktian perkara pidana merupakan suatu hal yang sangat penting sehingga bagi saksi dan korban diperlukan hak – hak yang bisa membuat para saksi dan korban yang akan memberikan kesaksian di dalam persidangan memberikan kesaksiannya dengan aman tanpa suatu tekanan apapun dari pihak – pihak tertentu. Selama ini banyak saksi ataupun korban yang masih takut untuk memberikan kesaksiaan di karenakan banyak intimidasi dari pihak – pihak tertentu khususnya dari pihak terdakwa. Sebenarnya seorang saksi dan korban memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari aparat penegak hukum khususnya dari pihak kepolisian. Namun, walaupun demikian masih banyak saksi atau korban yang mendapatkan intimidasi dari pihak – pihak tertentu. Sebelum adanya Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan saksi dan korban, sebagai seorang saksi dan korban telah ada dalam KUHAP beberapa pasal yang dianggap menjadi hak – hak dari saksi dan korban namun pasal – pasal tersebut tidak dapat memenuhi rasa aman dari saksi dan korban dalam memberikan kesaksiannya.

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP HAK SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 5 19

Eksistensi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

4 107 95

IMPLEMENTASI HAK KORBAN UNTUK MENDAPATKAN RESTITUSI MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 7 9

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 11

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 12

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 3 8

Optimalisasi Perlindungan Saksi dan Korban oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ( Berdasarkan Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban).

0 0 6

UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006

0 1 77

JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 15