Sistem Kontrol Suhu Ruang Penumpang Mobil Sistem Pengontrolan Lalu Lintas

30 Gambar 2.9 Fungsi kontrol suhu dari ruang penumpang

4.3 Sistem Kontrol Suhu Ruang Penumpang Mobil

Gambar 2.9 menunjukkan fungsi kontrol suhu dari ruang penumpang mobil. Suhu yang dikehendaki, dikonversi menjadi tegangan, adalah masukan ke kontroler. Suhu sesungguhnya dari ruang penumpang dikonversikan ke tegangan melalui sensortranduser dan dimasukkan kembali ke kontroler untuk perbandingan dengan masukan. Suhu ruangan dan alih panas radiasi dari matahari, bertindak sebagai gangguan. Sistem ini menggunakan baik kontrol umpan balik maupunkontrol umpan ke depan. Kontrolumpan ke depan memberikan aksikoreksi sebelum gangguan mempengaruhi keluaran. Suhu ruang penumpang mobil berbeda cukup besar tergantung pada tempat di mana ia diukur. Daripada menggunakan banyak sensor untuk pengukuran suhu dan meratakan nilai yang diukur, adalah lebih ekonomis memasang penghisap atau penghembus di tempat di mana penumpang biasanya merasakan suhu. Suhu udara dari penghisap atau penghembus adalah petunjuk suhu ruang penumpang keluaran sistem. Kontroler menerima sinyal masukan, sinyal keluaran dan sinyal dari sensor sumber gangguan. Kontroler mengirimkan sinyal control optimal ke alat pengatur udara air conditioner untuk mengontrol jumlah udara penyejuk sedemikian rupa sehingga ruang penumpang sama dengan suhu yang dikehendaki. 31 Gambar 2.10 Sistem Kontrol Suhu di Ruang Penumpang Mobil

4.4 Sistem Pengontrolan Lalu Lintas

Pengontrolan lalu-lintas dengan sinyal lalu-lintas yang dioperasikan pada basis waktu membentuk sebuah sistem kontrol loop terbuka. Meskipun demikian, jika jumlah mobil yang menunggu di setiap sinyal lalu lintas pada suatu daerah yang ramai sekali, pada suatu kota, diukur secara kontinyu dan informasinya dikirim ke pusat komputer yang mengontrol sinyal-sinyal lalu lintas, maka sistem semacam itu menjadi loop tertutup. Pergerakan lalu lintas dalam jaringan adalah cukup kompleks karena variasi dari volume lalu-lintas sangat bergantung pada jam dan hari dalam satu minggu, maupun pada beberapa faktor yang lain. Dalam beberapa hal, distribusi Poisson dapat diterapkan untuk kedatangan pada persimpangan, tetapi hal ini tidak perlu berlaku untuk semuapersoalan lalu lintas. Pada kenyataannya, meminimkan waktu tunggu rata-rata adalah suatu persoalan kontrol yang sangat kompleks.

4.5 Sistem Kontrol Inventarisasi