Definisi Operasional Tabel 7. Definisi Operasional Variabel Kecerdasan Moral

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.

1. Observasi

Hadi dalam Sugiyono 2012: 203, mengemukakan bahwa, observasi merupakan sesuatu yang sangat kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi tentang kecerdasan moral siswa di SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan, lembar observasi ini dapat di lihat di lampiran 12.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang bersifat sekunder mengenai jumlah guru, siswa dan, keadaan umum di SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan, dokumentasi ini dapat di lihat di lampiran 1-3.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2012: 194. Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara mewawancarai guru mata pelajaran IPS Terpadu tentang kecerdasan moral siswa di SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan, hasil dari wawancara penulis sajikan di bab 1 latar belakang masalah.

4. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya Sugiyono, 2012: 199. Angket berbentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Angket ini disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas untuk mengungkapkan pendapatnya dalam memilih jawaban sehingga data akan dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

G. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap,maka alat instrumennya harus memenuhi prersyaratan yang baik. Suatu instrument yang baik dan efektif memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk menguji tingkat validitas digunakan rumus correlation product moment yaitu: = { }{ } Arikunto, 2007: 72 Keterangan: = koefisien korelasi antar gejala X dan gejala Y = jumlah sampel yang diteliti X = skor gejala X Y = skor gejala Y Dengan kriteria pengujian apabila r hitung r table dengan α = 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid. Tabel 9. Hasil Uji Validitas Angket dan Lembar Observasi No. Instrumen Valid Tidak Valid Total 1. Angket 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 35 3, 12, 30, 32, 34 30 2. Lembar Observasi 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 6, 10, 20 17 Sumber: Data diolah Tahun 2015 Berdasarkan perhitungan uji validitas angket kecerdasan spiritual dari 35 item pernyataan terdapat 5 item pernyataan yang tidak valid. Item yang tidak valid tersebut dibuang sehingga soal yang digunakan hanya 30 soal. Sedangkan uji validitas lembar observasi kecerdasan moral terdapat di lampiran. Dalam perhitungan uji validitas lembar observasi kecerdasan moral sebanyak 20 item terdapat 3 pernyataan yang tidak valid sehingga soal yang digunakan hanya 17 soal.

2. Uji Reabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberi hasil yang tetap. Reabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama. Peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik penghitungan reliabilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut: r 11 =                    2 2 1 1 t k k σ σ Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya soal 2  b σ = jumlah varians butir 2 t σ = varians total Arikunto, 2007: 109 Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti pada tabel berikut : Tabel 10 . Tingkatan Besarnya Reliabilitas Besarnya nilai r Keterangan Antara 0,80 sampai 1,00 Antara 0,60 sampai 0,799 Antara 0,40 sampai 0,599 Antara 0,20 sampai 0,399 Antara 0,00 sampai 0,199 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Arikunto, 2007: 276 Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen angket dan lembar observasi menggunakan rumus Alpha sebesar 0,892 dan 0,876 yang berarti item angket tersebut tergolong angket yang memiliki reliabilitas sangat tinggi.

H. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Liliefors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya. Lo = F Zi – S Zi Sudjana, 2005: 466

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR

1 9 108

STUDI PERBANDINGAN MORALITAS ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHU

1 44 120

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL SISWA SMP NEGERI 28 B

0 11 123

STUDI PERBANDINGAN MORALITAS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPS

0 7 123

STUDI PERBANDINGAN MORALITAS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPS

1 16 120

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VII SM

0 12 103

STUDI PERBANDINGAN KECERDASAN MORAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN MODEL PEMBELAJARAN ROLLE PLAYING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

0 15 105

PERBANDINGAN LIFE SKILLS (KECAKAPAN HIDUP) SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS

1 10 107

PENGARUH METODE VCT (VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE) DALAM PEMBELAJARAN PKn TERHADAP KECERDASAN MORAL SISWA KELAS V SD NEGERI TUKANGAN.

0 0 200