2. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek
penelitian. Teknik observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data primer. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke lapangan atau
lokasi penelitian dalam rangka untuk mendapatkan data mengenai objek-objek wisata yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat.
Teknik observasi ini dilakukan dengan tiga cara yaitu: a.
Pencatatan dengan alat tulis untuk mencatat data yang diperlukan. b.
Pengukuran dengan GPS Global Positioning System untuk mengukur letak atau lokasi objek wisata, jarak, lokasi absolut dan ketinggian dari permukaan laut.
c. Pemotretan dengan kamera untuk mendapatkan data mengenai keadaan atau
kondisi lingkungan objek-objek wisata yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat seperti gambar atau foto objek wisata, khususnya pemotretan fasilitas
wisata yang ada di objek-objek wisata tersebut dan diambil secara langsung pada saat observasi.
3.
Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan keterangan yang belum ada
atau kurang jelas dari data yang sudah ada. Interview atau wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh
pewawancara Kusmayadi, 2000:150.
F. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono 2010:244
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari berbagai sumber, menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi , observasi dan wawancara yang
dilakukan tersebut akan mengakibatkan variasi data tinggi. Sedangkan menurut Noeng Muhadjir 2002:142 Analisis data adalah upaya
mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan orang lain. Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan deskriptif informatif dengan pendekatan kualitatif. Data yang
diperoleh akan direduksi, kemudian akan disajikan dalam bentuk informatif setelah itu ditarik kesimpulan.
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah wilayah, yang mana
wilayah ini kemudian dibagi dalam 3 zona yaitu zona 1, zona 2, dan zona 3. Adapun unit pemetaan dalam penelitian ini adalah kabupaten yang merupakan
satuan wilayah administrasi.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data di lapangan mengenai
pemetaan dan deskripsi potensi objek wisata yang terdapat di wilayah Kabupaten Lampung Barat maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Objek wisata di wilayah Kabupaten Lampung Barat dapat digolongkan menjadi
2 jenis yaitu objek wisata alam dan buatan. Objek wisata berjumlah 5 objek, yaitu Danau Ranau, Danau Suoh, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
TNBBS, Gunung Pesagi dan Arung Jeram Way Besai. Objek wisata buatan terdapat 2 objek yaitu Situs Megalitik dan Desa Wisata Pekon Hujung.
Potensi objek wisata di wilayah Kabupaten Lampung Barat berupa panorama alam pemandangan indah danau, air terjun, hutan, dan gunung. Potensi sosial
dan kebudayaan berupa rumah tradisional masyarakat Lampung dan situs megalitikum.
2. Terdapat 3 objek wisata dengan aksesibilitas yang sulit berdasarkan kelas
jalan yang dilalui yaitu Danau Suoh, Desa Wisata Pekon Hujung dan Gunung Pesagi. Aksesibilitas yang sedang terdapat 2 objek yaitu Danau Ranau dan
situs Megalitik Kebun Tebu. Dua objek wisata di wilayah Kabupaten