inkuiri terbimbing pada materi pokok laju reaksi telah berlangsung cukup baik; 2. Model inkuiri terbimbing lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional dalam
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa; 3. Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan konvensional
pada materi laju reaksi dengan persentase siswa kelas eksperimen yang memiliki sikap ilmiah sangat baik mencapai 32,6 sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 13,3.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dilakukan penelitian dengan judul :
“Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Meningkatkan Keterampilan Inferensi dan Penguasaan Konsep Hidrokarbon Siswa Kelas X MA
Negeri 1 Bandar Lampung T.P 20112012 ”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana efektivitas model pembelajaran inquiri terbimbing pada materi pokok hidrokarbon dalam meningkatkan keterampilan inferensi?
2. Bagaimana efektivitas model pembelajaran inquiri terbimbing pada materi pokok
hidrokarbon dalam meningkatkan penguasaan konsep?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Efektivitas model pembelajaran inquiri terbimbing pada materi pokok hidrokarbon dalam
meningkatkan keterampilan inferensi.
2. Efektivitas model pembelajaran inquiri terbimbing pada materi pokok hidrokarbon dalam
meningkatkan penguasaan konsep.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan dan penerapan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa khususnya keterampilan
inferensi serta penguasaan konsep kimia siswa pada materi pokok Hidrokarbon. 2.
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan bahan informasi tentang penggunaan model inquiri terbimbing untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1.
Materi pokok yang dibahas adalah hidrokarbon yang meliputi identifikasi unsur C dan H dalam senyawa karbon, kekhasan atom karbon, alkana, alkena, dan alkuna, isomer
alkana, alkena, dan alkuna, sifat fisik dan sifat kimia senyawa hidrokarbon. 2.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang prosedur pelaksanaan pembelajarannya yakni dimulai dengan mengajukan pertanyaan atau
permasalahan oleh guru, lalu siswa merumuskan hipotesis atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Setelah itu, kegiatan mengumpulkan data
dimana hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Selanjutnya, tahap analisis data dimana siswa bertanggung jawab dengan menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dan menganalisis data yang telah diperoleh. Tahap terakhir adalah membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
3. Keterampilan inferensi siswa adalah salah satu indikator dari keterampilan proses sains
siswa yaitu keterampilan siswa dalam menyimpulkan berda-sarkan fakta hasil pengamatan. Pada penelitian ini, ditunjukkan dengan data aktivitas siswa dan hasil
pretest serta posttest. 4.
Penguasaan konsep menurut Posner dalam Suparno 1997 berkaitan dengan proses belajar yang mencakup dua tahap perubahan konsep yaitu siswa menggunakan konsep-
konsep yang telah dimiliki untuk berhadapan dengan fenomena baru. Kemudian, siswa mengubah konsepnya yang tidak cocok lagi dengan fenomena baru yang mereka hadapi.
5. Menurut Nuraeni dkk 2010, model pembelajaran dikatakan efektif mening-katkan hasil
belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menun-jukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dengan pemaham-an setelah pembelajaran
ditunjukkan dengan N-gain yang signifikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA